
7 Hal Penting yang Harus Kamu Pahami Sebelum Bekerja di Startup
Startup sering kali terlihat keren, dinamis, dan penuh peluang. Suasana kerjanya enggak kaku, pakai sneakers ke kantor sah-sah aja, bahkan kamu bisa kerja dari mana pun asal target tercapai. Tapi tunggu dulu, sebelum kamu bilang “yes” ke tawaran kerja di startup, ada baiknya kamu pikirin beberapa hal secara matang.
Bekerja di startup memang menjanjikan banyak hal: pembelajaran cepat, kesempatan berkembang, bahkan kadang bisa langsung dekat dengan founder-nya. Tapi di balik semua itu, ada tantangan besar yang harus siap kamu hadapi. Biar enggak kaget atau salah langkah, yuk simak tujug hal penting yang wajib kamu pertimbangkan sebelum bergabung dengan startup!
Baca Juga: Perbedaan, Kelebihan, & Kekurangan Perusahaan Corporate dan Startup, Kamu Cocok yang Mana?
1. Stabilitas Perusahaan
Hal pertama dan paling krusial adalah pastikan startup yang kamu incar punya model bisnis yang jelas dan arah pertumbuhan yang masuk akal. Startup adalah bisnis yang masih berkembang, dan banyak di antaranya yang gagal dalam beberapa tahun pertama.
Cek apakah mereka sudah punya pendanaan yang solid, produk yang sudah digunakan pasar, atau minimal roadmap yang realistis. Jangan sampai kamu masuk ke perusahaan yang belum tahu mau dibawa ke mana.
2. Budaya Kerja
Budaya kerja di startup bisa sangat berbeda dari perusahaan konvensional. Ada yang super fleksibel, tapi ada juga yang diam-diam menuntut jam kerja panjang dengan dalih “kita keluarga di sini.”
Jangan mudah tergiur suasana kasual, pastikan kamu cocok dengan cara kerja, nilai, dan gaya komunikasi tim di dalamnya. Kalau kamu orang yang butuh struktur dan aturan jelas, bisa jadi kamu bakal kewalahan di lingkungan yang serba improvisasi.
3. Job Description yang Fleksibel (Banget)
Di startup, kamu bisa jadi direkrut untuk satu posisi, tapi ending-nya ngerjain lima hal sekaligus. Ini bisa jadi peluang emas untuk belajar banyak hal dalam waktu singkat, tapi bisa juga jadi sumber stres kalau kamu enggak siap multitasking atau enggak diberi batasan kerja yang jelas.
Pastikan kamu tanya dengan detail soal ekspektasi pekerjaan saat wawancara, ya.
4. Kesempatan Bertumbuh
Salah satu alasan orang tertarik kerja di startup adalah peluang berkembang yang cepat. Tapi kenyataannya, enggak semua startup punya jalur karier yang terstruktur.
Cari tahu apakah perusahaan tersebut menyediakan ruang untuk belajar, mentoring, atau promosi. Kalau tidak, kamu perlu pertimbangkan: apakah kamu nyaman bertahan di posisi yang sama dalam jangka waktu lama, atau kamu hanya ingin cari batu loncatan?
5. Gaji dan Benefit
Realita pahitnya adalah startup belum tentu bisa bayar kamu setara dengan perusahaan besar. Beberapa startup bahkan menawarkan gaji standar tapi mengiming-imingi “pengalaman berharga.” Enggak salah, tapi kamu tetap harus realistis.
Hitung baik-baik apakah benefit yang ditawarkan, seperti opsi tunjangan, fleksibilitas kerja, atau cuti tambahan, cukup sepadan dengan apa yang kamu korbankan.
6. Tingkat Ketidakpastian
Startup adalah dunia penuh ketidakpastian. Target bisa berubah dalam semalam, struktur tim bisa berganti dalam waktu singkat, dan kamu harus selalu siap beradaptasi.
Kalau kamu tipe orang yang butuh kestabilan atau merasa gelisah saat sesuatu tidak pasti, dunia startup mungkin bukan untukmu. Tapi kalau kamu menikmati tantangan dan perubahan cepat, ini bisa jadi tempat belajar luar biasa.
7. Visi & Misi Perusahaan
Terakhir, tapi enggak kalah penting adalah kamu perlu merasa terhubung dengan visi dan misi perusahaan. Startup yang baik bukan cuma fokus cari cuan, tapi juga punya nilai yang ingin dibawa ke masyarakat.
Kalau kamu bisa relate dan percaya dengan misi tersebut, kamu akan lebih semangat bekerja, meskipun harus begadang atau kerja di luar job desk.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Gen Z yang Bisa Menghambat Kesuksesan Karier di Kantor, yang Terakhir Suka Enggak Sadar
Startup Bukan Buat Semua Orang
Memilih untuk bekerja di startup memang menarik, tapi bukan berarti cocok untuk semua orang. Dan itu wajar banget. Startup bisa jadi tempat berkembang tercepat, tapi juga bisa jadi ruang kerja paling menantang yang pernah kamu alami. Jadi sebelum bilang “iya,” pastikan kamu benar-benar siap secara mental, profesional, dan finansial.
Jangan asal ikut-ikutan tren atau FOMO. Tanyakan ke diri sendiri: Apakah ini sesuai dengan tujuan hidupku? Apakah aku siap tumbuh di lingkungan yang cepat berubah?
Karena pada akhirnya, pekerjaan terbaik bukan yang paling keren di mata orang lain, tapi yang paling pas dan memberi ruang buat kamu berkembang dengan versi terbaikmu.
Baca Juga: Resign Tanpa Paklaring? Hati-hati, ini Risiko yang Bisa Kamu Hadapi
Tertarik dengan tips karir lainnya? Gabung discord Girls Beyond Circle sekarang juga untuk mendapatkannya!
Hai, teman-teman! Aku Kemal Al Kautsar Mabruri, penulis artikel ini. Let’s connect on Linkedin!
Sumber Cover: Pexels
Comments
(0 comments)