gagal menampilkan data

Article

Bukan Ekstrovert atau Introvert? Mungkin Kamu Seorang Ambivert, Kenali Ciri-Cirinya

Written by Zhafira Prameswari

Pernah merasa enggak sepenuhnya nyaman di tengah keramaian, tapi juga merasa jenuh kalau terlalu lama sendiri? Bisa jadi kamu memiliki kepribadian campuran yaitu enggak sepenuhnya introvert atau ekstrovert. Tipe ini dikenal sebagai ambivert.

Yuk, cari tahu ciri-ciri dan kelebihannya agar kamu makin memahami diri sendiri! 

Baca juga: 4 Tipe Kepribadian Introvert Menurut Penelitian, Kenali Ciri-Cirinya!

Apa itu Ambivert?

Apa itu Ambivert?
Sumber Foto: Pexels

Dalam dunia psikologi, ambivert merujuk pada kepribadian yang berada di tengah spektrum antara ekstrovert dan introvert. Orang dengan karakter ini umumnya mampu menikmati keramaian, namun tetap menghargai waktu sendiri sebagai ruang untuk recharge energi.

Menurut teori kepribadian Carl Jung, percaya bahwa kebanyakan orang enggak sepenuhnya introvert atau ekstrovert, tapi berada di tengah – tengah spektrum dan inilah yang disebut ambivert

Penelitian modern dari Healthline, Verywell Mind, hingga Wharton Faculty Platform juga mendukung bahwa ambivert memiliki kelebihan dalam beradaptasi dengan berbagai situasi sosial maupun profesional.

Ciri-Ciri yang Perlu Kamu Tahu

Ciri-Ciri yang Perlu Kamu Tahu
Sumber Foto: Pexels

Ambivert memiliki sifat yang seimbang antara introvert dan ekstrovert. Mereka enggak sepenuhnya pendiam ataupun selalu ingin bersosialisasi. Menurut sumber terpercaya seperti Healthline, Verywell Mind, dan Scientific American, berikut adalah ciri khas yang menggambarkan kepribadian ambivert secara lebih mendalam:

1. Memiliki Energi yang Fleksibel

Ambivert merasa nyaman dan tetap berenergi baik saat berinteraksi dalam lingkungan sosial maupun saat menyendiri untuk refleksi pribadi.

2. Komunikator dan Pendengar yang Baik

Mereka tahu kapan harus mendengarkan dan kapan waktu yang tepat untuk berbicara. Hal ini menjadikan ambivert mudah diterima dalam berbagai situasi sosial maupun profesional.

3. Mudah Menyesuaikan Diri Secara Sosial

Ambivert bisa menikmati pesta meriah, tapi juga tetap tenang dan fokus dalam rapat kecil atau percakapan mendalam. Mereka cenderung tampil menyesuaikan situasi.

4. Memiliki Rasa Empati yang Tinggi

Karena mampu memahami pola komunikasi introvert maupun ekstrovert, ambivert cenderung lebih berempati dan mudah membangun koneksi interpersonal.

5. Adaptif dalam Kelompok

Mereka bisa mengambil peran sebagai pemimpin jika dibutuhkan, atau membiarkan orang lain memimpin. Kepribadian ambivert sangat fleksibel dalam dinamika team.

6. Seimbang Antara Optimis dan Berhati-hati

Ambivert dapat melihat sesuatu dari sudut pandang positif namun tetap kritis dan mempertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan.

7. Mudah Berbaur dengan Siapa Saja

Mereka bisa dengan mudah memahami dan merasa nyaman dengan kepribadian yang berbeda baik introvert maupun ekstrovert.

Kelebihan Ambivert

Kelebihan Ambivert
Sumber Foto: Pexels

Tipe kepribadian ini kerap disebut sebagai “keseimbangan terbaik” karena mampu beradaptasi dalam berbagai situasi. Dikutip dari The Complete Leader dan Scientific American, berikut keunggulan yang dimiliki ambivert:

1. Mudah Beradaptasi dalam Situasi Sosial

Mereka bisa tampil terbuka dan hangat di acara sosial, namun juga tahu kapan saatnya menarik diri untuk refleksi pribadi.

2. Mampu Berkomunikasi Dua Arah Secara Efektif

Orang dengan kepribadian campuran ini juga punya keunggulan dalam presentasi dan komunikasi dua arah, sehingga cocok di banyak bidang profesional.

3. Lebih Disukai dalam Dunia Profesional

Sebuah studi dari Wharton School menyebutkan bahwa performa kerja mereka cenderung lebih stabil dibanding ekstrovert maupun introvert, karena mereka bisa menyesuaikan pendekatan dengan lawan bicara.

4. Mampu Menjadi Pemimpin Maupun Anggota Tim yang Ideal

Dalam lingkungan kerja, ambivert enggak mendominasi atau terlalu pasif. Mereka mampu mengatur dinamika tim dan menyesuaikan peran sesuai kebutuhan.

5. Fleksibel Menghadapi Perubahan dan Tekanan

Ambivert cenderung stabil secara emosional dan bisa beradaptasi dengan tekanan sosial atau perubahan lingkungan.

Tantangan & Keseimbangan

Tantangan & Keseimbangan
Sumber Foto: Pexels

Meski ambivert memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas sosial, kepribadian ini juga menghadirkan sejumlah tantangan unik yang perlu disadari agar tetap seimbang secara emosional dan mental. Berikut penjelasannya:

1. Kelelahan karena “Mode Switching”

Ambivert sering berganti peran antara aktif dalam interaksi sosial dan butuh waktu menyendiri. Peralihan ini, yang dikenal sebagai mode switching, bisa membuat tubuh dan pikiran lelah jika dilakukan terus-menerus tanpa jeda. Oleh karena itu, penting bagi ambivert untuk mengenali batas energi pribadi mereka.

2. Sering Disalahpahami oleh Orang Sekitar

Karena bisa tampil ekstrovert di satu waktu dan sangat pendiam di waktu lain, ambivert kadang dianggap moody atau enggak konsisten. Orang lain mungkin kesulitan memahami mengapa perilaku mereka bisa berubah tergantung konteks.

3. Perlu Tingkat Kesadaran Diri yang Tinggi

Agar keseimbangan tetap terjaga, seorang ambivert perlu terus melatih self-awareness agar mereka menyadari kapan mereka butuh bersosialisasi dan kapan perlu menarik diri untuk recharge. Tanpa ini, ambivert bisa merasa kewalahan atau justru kehilangan energi tanpa sadar.

Baca juga: Tipe MBTI Berubah? Bisa Jadi Ini Faktor Penyebabnya!

Tips Beradaptasi di Dunia Kerja & Pergaulan

Tips Beradaptasi di Dunia Kerja & Pergaulan
Sumber Foto: Pexels

Memiliki kepribadian ambivert bisa menjadi keunggulan tersendiri jika dikelola dengan tepat. Berikut beberapa tips praktis agar ambivert bisa memaksimalkan potensinya di lingkungan kerja maupun sosial:

1. Atur Jadwal Sosial dan Fokus Pribadi

Gabungkan waktu untuk kolaborasi tim dengan waktu kerja mandiri. Misalnya, jadwalkan rapat di pagi hari dan gunakan sore untuk deep work.

2. Manfaatkan Fleksibilitas Komunikasi

Ambivert cenderung memahami kapan harus aktif berbicara dan kapan harus mendengarkan ini berguna dalam negosiasi, manajemen konflik, atau presentasi.

3. Pilih Job Role yang Bisa Dinamis

Profesi seperti project manager, konsultan, HR, UX designer, atau IT Quality Assurance bisa cocok karena melibatkan kerja tim dan analisis mandiri.

Kalau Dalam Pergaulan:

1. Jaga Keseimbangan Energi

Jangan memaksakan diri untuk tampil sosial jika sedang butuh recharge. Komunikasikan ini ke teman dekat agar mereka memahami batasmu.

2. Bangun Lingkungan Sosial yang Seimbang

Gabung komunitas yang punya dinamika fleksibel yang enggak terlalu ramai, tapi juga enggak sunyi. Ini membantu ambivert berkembang optimal.

Tipe kepribadian yang seimbang ini memungkinkan seseorang beradaptasi dengan berbagai dinamika sosial maupun personal. Namun, fleksibilitas tersebut juga perlu dikelola dengan baik agar enggak menguras energi secara berlebihan.

Namun, keseimbangan itu datang dengan tantangan yang juga mengiringi yaitu energi bisa cepat habis jika enggak diatur, dan sering disalahpahami karena enggak selalu konsisten. Mengenali batasan pribadi dan kebutuhan waktu sendiri adalah kunci agar kamu tetap sehat secara mental dan emosional.

Baca juga: 8 Tips Recharge Energi Introvert yang Sibuk Bekerja dengan Banyak Orang

Kalau kamu merasa relate sebagai ambivert, yuk, gabung komunitas Girls Beyond di Discord Girls Beyond Circle di sana kamu bisa diskusi soal kepribadian, pengembangan diri, dan curhat bareng orang – orang yang ngerti kamu banget.

Hai, teman-teman! kenalin aku Zhafirah Prameswari, penulis artikel ini. Let’s connect on Linkedin!

Cover: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond