gagal menampilkan data

Article

Review Film Korea No Other Choice: Son Ye Jin & Lee Byun Hun Tampil Memukau dalam Karya Terbaru Park Chan Wook

Written by Caesi Rosprianti

Kamu mungkin sudah familiar dengan film asal Korea Selatan seperti The Handmaiden, Oldboy, maupun Thirst. Namun, kita sebagai penikmat film rasanya enggak ingin terus dimanjakan dengan film yang menggunakan formula yang sama seperti sebelumnya. Oleh sebab itu, Park Chan Wook sebagai sutradara andalan asal Korea Selatan, kembali hadir dengan film baru dengan konsep yang lebih segar dan penuh kejutan.

Setelah beberapa film garapan Park Chan Wook sebelumnya lebih dominan mengusung tema psychological thriller dan revenge drama, No Other Choice hadir sebagai warna baru dalam filmografi Park Chan Wook dengan menjadikan dark humor sebagai inti dari film ini.

No Other Choice membuktikan bahwa tragedi bukan melulu bersinggungan dengan kekerasan fisik atau darah, tapi juga berbaur dengan tekanan sosial dari realita hidup. 

Dibalut dengan sindiran yang cerdas dan komposisi yang minimalis namun tetap terasa emosional, No Other Choice seperti menampar penonton dengan kisah yang relevan dengan fenomena sosial saat ini. Masih ragu untuk nonton? Yuk, baca sampai akhir review lengkapnya!

Baca juga: Bikin Deg-degan! Ini Fakta Menarik ‘Ghost Train’ Film Horor Asal Korea

Film No Other Choice Bercerita tentang Apa?

review Film No Other Choice
Sumber foto: IMDb

No Other Choice mengangkat masalah kontemporer yang dekat dengan kehidupan nyata. Karakter utama, Man Su, seketika hidupnya berputar 180 derajat. Dari yang sebelumnya memiliki karir yang mapan, tiba-tiba Man Su (diperankan oleh Lee Byung Hun) harus menelan pil pahit karena dia dipecat tanpa alasan yang jelas dan harus mencari jalan keluar untuk tetap menghidupi keluarganya.

Awalnya Man Su (Lee Byung Hun) masih optimis karena pengalaman kerjanya yang cukup panjang. Namun, realita enggak seindah ekspektasi karena Man Su terus gagal di setiap wawancara yang dia jalani. Usia Man Su sudah enggak lagi cocok dengan kualifikasi dan sudah banyak perusahaan yang menerapkan teknologi yang enggak dipahaminya.

Istri Man Su, Mi Ri (diperankan oleh Son Ye Jin), juga enggak kalah terbebani dengan konflik batin yang dialaminya sendiri ketika harus mengurus rumah tangga di tengah masa sulit. Dengan demikian, banyak masalah datang satu per satu hingga munculnya ide gila untuk “mengeliminasi” para pesaingnya secara bertahap.

Tema yang Universal Namun Tetap Kuat

review Film No Other Choice
Sumber foto: IMDb

Bisa dibilang, No Other Choice adalah karya Park Chan Wook yang paling relate ke hati penonton namun tetap dibalut dengan pesan yang kuat. No Other Choice memberikan tamparan bagi penontonnya terhadap realita kehidupan yang keras dan enggak selamanya adil. 

Banyak makna simbolis yang disajikan dalam film No Other Choice yang menyentil pikiran penonton dengan men-trigger mereka untuk berefleksi bahwa tekanan hidup enggak lagi kecil. Bagaimanapun juga, manusia semakin terjebak dalam lingkaran kapitalisme. 

Selain itu, No Other Choice memberikan kritik sosial yang menyoroti betapa sistem ekonomi modern enggak menjamin kehidupan manusia selama kamu enggak dapat beradaptasi terhadap kemajuan teknologi.

Seolah menyaksikan gambaran hidup kita sendiri di layar, film ini sangat resonan dengan pengalaman banyak orang saat ini. Terkadang, delusi terhadap kekuasaan akan mendorong manusia untuk melakukan apapun untuk mendapatkannya. Hal tersebut karena, dewasa ini, orang-orang akan mengandalkan dan menghormatimu apabila kamu memiliki “posisi”. 

Park Chan Wook menata pesan-pesan di film No Other Choice dengan rapi. Selain itu, Park Chan Wook berhasil membuktikan bahwa enggak selamanya penderitaan lahir dari tetesan darah dan kekerasan fisik, tetapi bisa juga dengan keruntuhan sistemik yang juga menyakitkan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film dan Seri seperti Squid Game, Tak Kalah Menegangkan!

Dinamika Karakter yang Intens

review Film No Other Choice
Sumber foto: IMDb

Walaupun cukup intens, Park Chan Wook dapat mengemas dinamika karakter secara terstruktur. Dalam 2 jam 19 menit, kamu dapat merasakan langsung perjalanan emosi yang dialami oleh karakter utama Man Su. Dengan perlahan, Park Chan Wook menampilkan transformasi Man Su yang awalnya terlihat normal. Kemudian, kita akan melihat langsung karakter Man Su yang bergejolak.

Awalnya Man Su percaya diri menghadapi masalah yang dihadapinya. Kemudian, ketika rencana tidak sesuai harapan, Man Su hanya bisa pasrah. Meskipun begitu, Man Su tidak bisa selamanya merasa tenang. Selanjutnya, kemarahan muncul, menghancurkan kewarasan yang tersisa. Pada akhirnya, Man Su terjebak dalam kegilaan.

Enggak seperti film Park Chan Wook lainnya, karakter utama di No Other Choice bukan tergolong karakter utama yang “kuat”. Namun, Man Su merupakan karakter yang terbilang “biasa saja”  karena kehilangan kendali atas hidupnya secara tiba-tiba.

Gaya Visual yang Sulit Ditebak

review Film No Other Choice
Sumber foto: IMDb

Sama seperti film Park Chan Wook lainnya, Park Chan Wook masih konsisten menampilkan visual yang berkarakter. Namun untuk No Other Choice sendiri, Park Chan Wook menyajikannya secara minimalis dan lebih menusuk. Banyak shot seperti rumah Man Su, pabrik kertas, kantor, dan tanaman hias yang disorot dengan pencahayaan yang lembut.

Transisi masalah dalam No Other Choice agak sulit ditebak karena film ini mengandalkan humor yang minim dengan kata-kata, kontras visual, dan latar suasana. Padahal, bisa saja Park Chan Wook menggunakan dialog eksplisit. 

Selain itu, penggunaan latar musik yang mengiris namun tenang juga membuat penonton gelisah di tengah adegan yang genting. Enggak harus sadis secara visual, Park Chan Wook berhasil membuat penonton terus penasaran dan enggak tenang. 

Emosi dan Tone yang Menyentuh Penonton

review Film No Other Choice
Sumber foto: IMDb

Entah bagaimana, komedi gelap sebagai elemen kuat dalam No Other Choice terasa lebih jujur dan berhasil memperlihatkan absurditas suasana yang menggelitik perut penonton. Walaupun kuat akan satir, Park Chan Wook tetap membalut komedi gelap dari No Other Choice secara elegan dan khas. 

Penonton seakan naik roller coaster karena kita akan merasa miris, sedih, dan juga ngeri yang bercampur jadi satu. Terkadang, banyak kejadian enggak masuk akal di film ini yang membuat penontonnya harus teliti. Kemudian, tersirat juga sebuah pesan bahwa kita sebagai manusia bagaimanapun harus tetap waras di tengah dunia yang semakin absurd. 

Kesimpulan

No Other Choice merupakan salah satu karya unik milik Park Chan Wook yang layak ditonton. Banyak aspek dari film ini yang terasa familiar dan membuat penontonnya yang mungkin, belum relate, akan merasa khawatir dan waspada. Karakter utama yang “enggak sempurna” seperti di film karya Park Chan Wook lainnya memberikan warna terbaru pada filmografi Park Chan Wook. 

Pengalaman terbaru tentunya akan kamu alami ketika menonton No Other Choice. Alih-alih  aksi yang menggemparkan, Park Chan Wook menyajikan film ini dengan suasana yang kuat dan penuh kejutan. Perpaduan emosi juga akan kamu rasakan saat menonton No Other Choice. Oleh karena itu, No Other Choice tontonan yang anti-mainstream dan mengasyikkan. 

Baca juga: [TERBARU] 8 Film Indonesia yang Remake dari Luar Negeri

Mau diskusi tentang sinema Korea Selatan lainnya? Kamu bisa gabung ke channel discord Girls Beyond Circle untuk membahas bareng teman-teman online di sana!

Cover: IMDb

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond