gagal menampilkan data

Article

5 Tipe Kepemimpinan dalam Organisasi, Mana yang Kamu Banget?

Written by Adila Putri Anisya

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan individu atau kelompok dalam mencapai tujuan/hasil tertentu. Dalam bagiannya, ada 5 tipe kepemimpinan yang perlu kamu ketahui, yaitu otokratis, militeristik, paternalistis, demokratis, dan karismatik.

Kelima jenis kepemimpinan di atas memiliki pendekatan, gaya, dan karakteristik kepemimpinan yang berbeda. Setiap jenis pun memiliki kelebihan serta kelemahannya masing-masing, yang menjadikan pemilihan tipe yang sesuai sangat tergantung pada konteks dan tujuan yang ingin dicapai.

Simak pengertian tipe tipe kepemimpinan dan contohnya berikut ini!

Baca juga: Tak Cuma Ratu Elizabeth II, Berikut 5 Pemimpin Perempuan Hebat dari Seluruh Dunia

TIPE OTOKRATIS

Tipe otokratis atau otoriter adalah tipe kepemimpinan di mana pemimpin memegang kendali penuh atas pengambilan keputusan dan menentukan arah serta tugas-tugas yang harus dilakukan oleh anggota tim atau organisasinya. Dalam model ini, keputusan dibuat oleh pemimpin tanpa banyak partisipasi atau masukan dari anggota tim.

Komunikasi dalam kepemimpinan otoriter seringkali bersifat top-down, di mana informasi dan arahan hanya mengalir dari atas ke bawah dan tidak terjadi banyak diskusi atau pertukaran gagasan.

Contoh:

Napoleon Bonaparte, seorang jenderal Perancis yang terkenal memiliki taktik brilian dalam medan perang. Dalam medang perang, ia selalu memberikan perintah dan taktik perang kepada pasukannya tanpa menjelaskan alasan mengapa harus melakukan hal tersebut. Namun, taktiknya tersebut membuat mereka berhasil.

Baca juga: Mahsa Amini Protest dan Pergerakan Perempuan yang Mengubah Dunia

TIPE MILITERISTIK

Kepemimpinan militeristik adalah jenis pemimpin yang mengacu pada prinsip-prinsip dan struktur organisasi militer. Gaya kepemimpinan ini biasanya ditemukan dalam konteks militer, di mana disiplin, hirarki, dan ketertiban sangat penting.

Intinya, tipe pemimpin ini lebih melibatkan pangkat atau jabatannya karena memiliki kekuasaan penuh dalam lingkungannya.. Mereka cenderung tidak menerima saran maupun kritik dari anggota.

Contoh: 

Seorang komandan tertinggi angkatan bersenjata dalam sebuah negara memegang kendali penuh atas semua operasi militer. Mereka membuat keputusan strategis dan taktis, serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran.

Baca juga: Para Perempuan Pembela HAM yang Mengubah Dunia

TIPE PATERNALISTIS

Kepemimpinan paternalistis adalah gaya kepemimpinan ketika pemimpin menganggap dirinya sebagai figur “ayah” atau “ibu” bagi anggota tim atau bawahannya. Pemimpin jenis ini cenderung bersikap melindungi, peduli, dan mempertimbangkan kebutuhan dan kesejahteraan anggota tim, seraya tetap mempertahankan kendali atas keputusan dan arah.

Meskipun memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan anggota tim, pemimpin paternalistis masih memegang kendali atas pengambilan keputusan dan memberikan arahan atau petunjuk tentang tugas-tugas yang harus dilakukan.

Namun dengan sikapnya ini, terkadang mereka membatasi inisiatif dan kemandirian anggota tim, sehingga anggota tidak bisa “bergerak” tanpa ada keputusan dari “ayah” atau “ibu” mereka.

Contoh:

Pemimpin spiritual dalam kelompok keagaman sering bertindak sebagai figur paternalistis yang memandang diri mereka adalah pembimbing spiritual dari kelompok mereka. Tanpa “suruhan” dari pemimpin, anggota akan merasa takut atau kesulitan dalam melakukan sesuatu.

Baca juga: 5 Pahlawan Perempuan Indonesia Super Inspiratif yang Sering Terlupakan

TIPE DEMOKRATIS

Tipe kepemimpinan demokratis melibatkan anggota tim atau kelompoknya dalam pengambilan keputusan. Keputusan tidak hanya dibuat oleh pemimpin, melainkan melalui diskusi dengan anggota biasanya melalui pemungutan suara.

Pemimpin demokratis cenderung menghargai kolaborasi dan kerja sama antar anggota tim sebagai cara untuk mencapai tujuan bersama. Tipe ini seringkali dianggap efektif dalam memotivasi anggota. Namun, kepemimpinan demokratis juga dapat memakan waktu dan memerlukan proses pengambilan keputusan daripada pendekatan otoriter.

Contoh: 

John F. Kennedy dianggap sebagai contoh kepemimpinan demokratis. Selama masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (1961-1963), Kennedy sering mendengarkan saran dan masukan dari berbagai penasihatnya dan kabinet dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan domestik dan luar negeri. Dia memfasilitasi diskusi yang mendalam sebelum membuat keputusan. 

Baca juga: 12 Tips Meningkatkan Team Building untuk Kerja Remote

TIPE KARISMATIK

Kepemimpinan karismatik biasanya memiliki kemampuan dalam mempengaruhi, memotivasi, dan memimpin orang lain melalui daya tarik pribadi, visi, serta energi mereka yang kuat. Dengan kemampuannya tersebut, mereka mampu menarik perhatian dan mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka.

Jika situasi berada “di ambang kematian”, tipe karismatik dapat memotivasi dan mengarahkan tim untuk mencapai tujuan bersama dengan semangat yang tinggi. Meskipun kuat dalam memotivasi dan menginspirasi, keputusan mereka juga dapat memberikan risiko jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang rasional dan strategi yang baik.

Contoh:

Nelson Mandela adalah pemimpin yang menginspirasi karena melakukan perlawanan damai melawan apartheid di Afrika Selatan. Apartheid adalah sistem diskriminasi ras yang memerintah Afrika Selatan selama kurang lebih 50 tahun. 

Nelson Mandela menentang pemerintahan yang menindas melalui penyatuan komunitas kulit hitam menuju visi kesetaraan. Melalui tipe kepemimpinannya, Nelson Mandela berhasil menyatukan Afrika Selatan dan menyentuh kehidupan banyak orang dalam skala global.

Baca juga: 6 Tipe Kepribadian Perempuan: Alpha, Beta, Omega, Gamma, Delta, Sigma

TIPE GAYA KEPEMIMPINAN MANA YANG EFEKTIF?

Sebenarnya efektivitas kepemimpinan tidak dapat secara mutlak dinyatakan hanya dalam satu jenis kepemimpinan saja karena itu sangat tergantung pada konteks, situasi, dan kebutuhan spesifik suatu organisasi atau situasi.

Kepemimpinan yang efektif lebih bersifat situasional. Seorang pemimpin yang efektif mungkin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan situasi yang berbeda dan berfokus pada tujuan dan kebutuhan organisasi atau tim yang dipimpin. Jadi, yang terpenting adalah pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menerapkan tipe kepemimpinan yang paling sesuai dengan situasi tertentu.

Mau tahu informasi menarik dan seru lainnya? Jangan lupa bergabung di komunitas Girls Beyond Circle sekarang!

Baca juga: 9 Tipe Kepribadian ala Enneagram Ini Bisa Bantu Kamu Menentukan Karier, Yuk Cari Tahu!

Sumber foto: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond