gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Haidmu Gak Teratur? Kenali Tanda Siklus Menstruasi Normal dan Abnormal

Written by Rayya Adila Sakinah

Siklus menstruasi normal merupakan salah satu tanda kesehatan pada reproduksi wanita. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang lancar setiap bulannya. Hal ini dikarenakan siklus menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda. 

Bahkan beberapa wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak lancar dan gangguan pada kesehatan reproduksinya. Sebagai wanita, kita perlu lebih waspada terkait hal ini agar siklus menstruasi berjalan lancar dan kesehatan reproduksi tetap terjaga. 

Tentunya, Girls Beyond akan bagikan informasi penting mengenai penyebab dan cara mengatasi siklus menstruasi yang tidak normal. Agar kamu bisa mengantisipasi hal ini di kemudian hari, baca rahasia siklus menstruasi normal di bawah ini!

Tanda Siklus Menstruasi Normal atau Abnormal

Tanda Siklus Menstruasi Normal atau Abnormal
Sumber Foto: Pexels

Sebenarnya, ada banyak tanda-tanda menstruasi akan datang. Namun, tak semua wanita mengalami tanda premenstrual syndrome (PMS) sebelum haid, tapi hal tersebut masih terbilang siklus menstruasi normal. 

Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui perbedaan antara tanda-tanda siklus menstruasi yang normal dan abnormal. 

Siklus Menstruasi Normal Itu Seperti Apa?

Siklus Menstruasi Normal Itu Seperti Apa?
Sumber Foto: Pexels

Pada umumnya, siklus haid yang normal terjadi selama 28 hari. Namun, jika kamu memiliki siklus menstruasi sekitar 25 sampai 35 hari, hal tersebut masih terbilang normal.

Selain itu menstruasi yang normal terjadi selama 3 hingga 7 hari. Rentang waktu haid setiap wanita bisa berbeda-berbeda, hal tersebut tergantung pada banyak atau tidaknya darah yang keluar. Jika haid tak kunjung selesai, ada kemungkinan kamu mengalami obesitas, PCOS, adenomiosis, penyakit tiroid dan gangguan reproduksi lainnya.

Ternyata, ada sejumlah ciri-ciri lain pada siklus menstruasi normal terjadi pada wanita, seperti: 

  • Peningkatan nafsu makan.
  • Payudara tegang dan nyeri.
  • Munculnya jerawat pada wajah.
  • Sulit tidur.
  • Perubahan mood atau mood swing
  • Sakit kepala.
  • Diare.
  • Perut bawa terasa sakit dan nyeri pada punggung.
  • Perut kembung.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah merasa lelah.

Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi normal. Waspadai apabila kamu mengalami tanda-tanda gangguan siklus menstruasi di bawah ini, seperti:

  • Sering telat haid.
  • Volume darah yang keluar terlalu banyak, lebih dari 60 ml. Oleh karena ini, pembalut perlu di ganti tiap jam atau lebih sering. Aliran darah yang sedikit, juga menandakan siklus menstruasi yang tidak normal.
  • Lebih dari 3 bulan tidak mengalami menstruasi.
  • Siklus haid yang terlalu sebentar atau lama.
  • Bercak darah yang keluar dari vagina di luar masa haid.
  • Rasa nyeri berlebihan saat haid.

Apabila gejala menstruasi abnormal tak segera diatasi dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti:

  • Menyebabkan anemia.
  • Endometriosis.
  • Kanker rahim atau kanker serviks.
  • Penyakit radang panggul.
  • Gangguan pembekuan darah.
  • Berpengaruh pada kesuburan.
  • Gangguan reproduksi.

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah
Sumber Foto: Pexels

Keterlambatan haid menjadi salah satu tanda siklus menstruasi bermasalah. Jika tidak segera disadari tanda-tandanya, hal tersebut bisa menjadi masalah kesehatan yang lebih serius bahkan dapat membahayakan jiwa.

Oleh karena itu, waspadai gangguan pada siklus haid bulanan. Berikut jenis gangguan pada siklus menstruasi yang wajib kamu tahu, seperti:

Amenore

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah - Amenore
Sumber Foto: Pexels

Amenore adalah sebuah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami haid selama 3 bulan atau lebih berturut-turut. Kondisi bisa dianggap wajar bagi seseorang yang memasuki masa menopause atau ibu yang sedang menyusui. 

Menopause adalah berhentinya siklus menstruasi yang biasanya terjadi pada wanita berusia 45-55 tahun.

Oleh karena itu, kamu patut lebih waspada dan siaga apabila kamu tidak berada di masa menopause atau menyusui. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penangan yang tepat sesegera mungkin perlu dilakukan jika kasus ini terjadi.

Oligomenore

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah - Oligomenore
Sumber Foto: Pexels

Oligomenore merupakan siklus haid dengan frekuensi yang sangat jarang atau tidak teratur. Seorang wanita yang memiliki oligomenore akan memiliki kurang dari 9 siklus haid dalam setahun.

Jika siklus haid kurang dari 9 siklus haid dalam setahun, ada baiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar gangguan menstruasi seperti ini bisa secepatnya teratasi.

Menoragia

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah-Menoragia
Sumber Foto: Pexels

Menoragia adalah kondisi ketika menstruasi berlangsung lebih lama dan volume darah yang keluar melebihi batas normal. Hal ini ditandai dengan pendarahan haid yang berlangsung lebih dari 7 hari pada masa haid dan darah yang keluar sangat banyak, sehingga perlu sering berganti pembalut. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan anemia pada seorang wanita akibat darah yang keluar terlalu banyak.

Polimenorea

4 Jenis Siklus Haid yang Bermasalah- Polimenorea
Sumber Foto: Pexels

Polimenorea adalah kondisi siklus haid terjadi terlalu singkat yaitu kurang dari 21 hari. Dengan begitu, seorang wanita yang mengalaminya akan lebih sering mendapatkan menstruasi. Kondisi ini dapat menyebab seorang wanita kesulitan mengetahui masa suburnya. 

Apakah kamu mengalami salah satu gangguan siklus haid diatas? Ada baiknya kenali penyebabnya dan cara mengatasinya di bawah ini.

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah
Sumber Foto: Pexels

Ternyata, ada beberapa penyebab dari gangguan pada siklus haid yang kerap disepelekan kebanyakan wanita. Bahkan, gaya hidup yang tak sehat bisa jadi salah satu pemicu siklus haid bermasalah. Berikut beberapa penyebab yang patut kamu waspadai, seperti:

Stress 

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah - Stress
Sumber Foto: Pexels

Penyebab siklus haid bermasalah yang sering dialami banyak wanita yaitu stres. Stres kronis dapat menyebabkan masalah menstruasi yang lebih serius dan sistem reproduksi juga terganggu, sehingga bisa mengganggu kesuburan pada wanita. 

Ketika mengalami stres, produksi hormon kortisol pada tubuh akan semakin meningkat. Kadar kortisol yang terlampau tinggi dapat berdampak pada hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, sehingga dapat mengganggu siklus menstruasi. 

Gangguan Hormonal

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah - Gangguan Hormonal
Sumber Foto: Pexels

Ketidakseimbangan hormon reproduksi dapat memicu gangguan pada siklus menstruasi, seperti amenore, oligomenore, menoragia maupun polimenorea. Hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron dapat memengaruhi proses ovulasi dan pengeluaran endometrium. 

Obesitas

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah - Obesitas
Sumber Foto: Pexels

Obesitas adalah salah satu faktor yang mengakibatkan siklus menstruasi menjadi tidak normal. Selain itu, obesitas berkaitan dengan resistensi insulin dan peradangan yang berpengaruh pada keseimbangan hormonal, sehingga dapat berakibat fatal terhadap siklus menstruasi.

Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah - Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Sumber Foto: Pexels

Salah satu pemicu siklus menstruasi bermasalah adalah gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan hingga pola tidur memiliki pengaruh besar bagi kesehatan tubuh maupun keseimbangan hormonal. 

Konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula dan lemak dapat menyebabkan masalah kesehatan dan ketidakseimbangan hormonal. Tingginya kandungan gula dan lemak pada makanan bisa menyebabkan fluktuasi hormon yang mengganggu siklus menstruasi. Kurangnya asupan sejumlah vitamin dan mineral dapat mengganggu fungsi ovarium dan menyebabkan masalah pada siklus menstruasi.

Keseringan begadang juga dapat memicu gangguan pada siklus haid. Padahal, tidur sangat berpengaruh besar pada pemulihan sel dan jaringan pada tubuh serta keseimbangan hormon.

Penyakit atau Kondisi Medis Tertentu

Penyebab Siklus Menstruasi Bermasalah - Penyakit atau Kondisi Medis Tertentu
Sumber Foto: Pexels

Sejumlah penyakit tertentu juga bisa menyebabkan siklus haid terganggu. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyebab gangguan pada siklus haid yang ditandai dengan ketidakseimbangan hormon dan adanya kista di ovarium.

Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme, maupun hipertiroidisme juga dapat memicu siklus haid bermasalah. 

Endometriosis yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, seringkali menyebabkan haid tak teratur dan masalah menstruasi lainnya.

Selain itu, kanker rahim juga merupakan penyebab dalam perubahan signifikan pada siklus haid.

Dengan memahami penyebab siklus menstruasi yang tidak normal, kamu dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta pengobatan untuk kesehatan reproduksi mereka. Berikut cara-cara menjaga siklus menstruasi normal yang perlu kamu terapan demi kesehatan reproduksi.

Bagaimana Cara Menjaga Siklus Menstruasi Normal?

Bagaimana Cara Menjaga Siklus Menstruasi Normal?
Sumber Foto: Pexels

Cara menjaga siklus haid tetap normal, kita perlu menjaga keseimbangan hormon dengan menerapkan gaya hidup sehat secara teratur, seperti:

  • Perbanyak gerak dan olahraga selama 30 menit setiap hari.
  • Mengurangi konsumsi minuman kafein dan beralkohol.
  • Hindari merokok atau penggunaan rokok elektrik.
  • Makan makanan sehat dan bergizi, seperti perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.
  • Cukupi asupan air mineral dengan minum sebanyak 2 liter atau 8 gelas dalam sehari.
  • Menjalankan diet ekstrem untuk menguruskan badan dapat memicu masalah pada siklus haid karena tubuh kekurangan nutrisi dan mengalami stres.
  • Menjaga kesehatan mental dengan menjauhi pemicu stres dan jalani kegiatan yang dapat meningkatkan mood, seperti melakukan me time. Hal tersebut sangat baik dilakukan karena dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon, sehingga siklus haid bisa kembali normal.
  • Jaga kesehatan organ intim dan saluran pencernaan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik. Selain itu, rajin mengganti pakaian dalam dan kurangi penggunaan sabun kewanitaan. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah keputihan dan masalah reproduksi lainnya serta siklus haid menjadi lancar.
  • Konsultasikan kepada dokter mengenai masalah kesehatan wanita yang sedang kamu alami agar sesegera mungkin mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga siklus haid bisa kembali normal.

Berikut adalah cara-cara menjaga siklus haid yang normal yang perlu kamu terapkan demi kesehatan reproduksi. Mulai sekarang waspadai gejalanya dan jauhi penyebabnya agar siklus haid bisa kembali teratur dan kesehatan reproduksi tetap terjaga.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi PCOS Secara Mandiri & Bantuan Medis!

Penasaran dengan informasi kesehatan lainnya? Yuk, segera gabung ke komunitas Girls Beyond Circle! Gak hanya dapat informasi penting saja, kamu juga bisa ketemu teman baru, lho

Sumber Foto: Pexels