gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Selain Kekerasan Fisik, Ini 5 Bentuk Kekerasan Dalam Hubungan

Written by Salsa Umar

Kekerasan dalam hubungan, baik hubungan dengan pasangan, teman, ataupun keluarga, mungkin saja terjadi. Kekerasan sendiri adalah sebuah tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja yang berakibat menyakiti dan/atau melukai orang lain. 

Kekerasan tidak melulu muncul dalam bentuk yang terlihat dan terkadang justru sering tidak terdeteksi sebagai sebuah kekerasan. Salah satunya adalah seperti kekerasan secara verbal dan juga kekerasan psikis. Hal ini banyak terlewatkan sebagai kekerasan karena tidak ada tanda-tanda serta dampak yang dapat dilihat secara langsung dan sering dianggap biasa saja dalam sebuah hubungan. Agar lebih waspada dan tidak terjebak dalam sebuah hubungan yang abusive, perlu mengetahui apa saja hal yang dapat dikategorikan sebagai kekerasan.

Kesadaran ini penting agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari dampak negatif yang mungkin timbul. Ayo, pelajari lebih lanjut bentuk-bentuk kekerasan dalam hubungan di artikel ini!

Baca juga: Apa pun Alasannya, Kekerasan dalam Relasi Tidak Boleh Dinormalisasi 

Bentuk-Bentuk Kekerasan Dalam Hubungan

  1. Kekerasan Fisik 

Kekerasan sosial merupakan salah satu dari bentuk-bentuk kekerasan di lingkungan sosial yang paling umum diketahui. Kekerasan secara fisik mengacu pada tindakan yang dilakukan seseorang yang menyebabkan sakit atau luka terhadap fisik atau tubuh orang lain. Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai kekerasan fisik dapat berupa memukul, menendang, mencubit, ataupun bentuk kontak fisik lainnya yang dilakukan secara kasar dan brutal. 

Baca juga: Andrea Caroline: Mengidap Gangguan Bipolar Akibat Kekerasan Orang Tua dan Dirundung karena Status ODGJ

  1. Kekerasan Verbal

Salah satu bentuk kekerasan dalam hubungan yang lainnya adalah kekerasan verbal. Kekerasan ini menggunakan kata-kata atau bahasa untuk menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan orang lain. Bentuk kekerasan ini seringkali tidak disadari sebagai kekerasan karena bentuk-bentuk kekerasan verbal tidak meninggalkan bekas fisik, seperti penghinaan, cercaan, pelecehan verbal, makian, komentar merendahkan, atau bentuk lain dari komunikasi yang dapat mempermalukan atau membuat orang lain merasa tersakiti.

Baca juga: Mengenali Taktik DARVO, Strategi Victim Blaming ala Pelaku Kekerasan Seksual

  1. Kekerasan Psikis 

Kekerasan psikis atau kekerasan emosional adalah bentuk tindakan yang berdampak pada rusaknya kesehatan mental atau emosional seseorang. Kekerasan psikis menjadi salah satu bentuk kekerasan dalam hubungan yang sulit untuk diidentifikasi karena kompleksitas yang menyertainya. Bentuk-bentuk kekerasan psikis yang umum terjadi dapat berupa manipulasi, intimidasi, ancaman, atau penghinaan.

Baca juga: Kekerasan Bisa Tidak Terlihat, Pahami Emotional Abuse dan Jenisnya

  1. Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual mencakup segala bentuk tindak seksual yang dilakukan tanpa persetujuan, termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, atau eksploitasi seksual. Kekerasan ini bisa terjadi di berbagai konteks, termasuk dalam hubungan intim, di tempat kerja, atau di lingkungan sosial lainnya. Kekerasan seksual dapat berdampak secara fisik maupun psikis pada korban sehingga pendampingan dan suport bagi korban yang mengalami kekerasan seksual sangatlah penting. 

Baca juga: Bahaya Dampak Kekerasan Seksual: Dari Fisik Hingga Mental

  1. Kekerasan Finansial

Kekerasan finansial adalah bentuk kekerasan yang melibatkan kontrol terhadap keuangan atau aset korban dengan tujuan membuat korban bergantung secara finansial kepada pelaku. Ini bisa meliputi menghalangi korban untuk bekerja, mengontrol pendapatan atau pengeluaran korban, mengambil alih aset korban, atau membuat utang atas nama korban tanpa persetujuan mereka. Kekerasan finansial sering terjadi bersamaan dengan bentuk kekerasan lainnya dan bertujuan untuk mengisolasi korban dan membuat mereka tidak mampu meninggalkan hubungan yang abusive

Baca juga: Kenali Financial Abuse, Kekerasan Lewat Keuangan

Halo, semua! Kenalin, aku Salsa Umar sebagai penulis YTTA Batch 2 sekaligus penulis artikel ini. Yuk, kenalan lebih jauh dengan connect di LinkedIn!

Baca juga: Ke Mana Korban Harus Melapor? Layanan Bantuan Korban Kekerasan Berbasis Gender (KBG) yang Bisa Dihubungi

Sumber foto: Pexels