5 Contoh Gaslighting Dalam Lingkup Keluarga yang Jarang Disadari, Pernah Merasakan?
Keluarga adalah lingkungan yang seharusnya memberikan rasa aman, dukungan, dan kebahagiaan. Namun, terkadang dalam lingkup keluarga, kita mungkin tanpa sadar mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti gaslighting. Ada banyak contoh gaslighting yang mungkin tak disadari.
Nah, dalam artikel ini, Girls Beyond akan membahas pengertian gaslighting serta contoh-contohnya yang ada dalam lingkup keluarga.
Baca juga: Jangan Biarkan, Kenali 7 Tahapan Gaslighting dalam Hubungan!
APA ITU GASLIGHTING?
Gaslighting adalah taktik manipulasi psikologis yang bertujuan untuk mengubah persepsi atau pikiran seseorang terhadap kenyataan.
Pada dasarnya, pelaku gaslighting berusaha membuat korban meragukan realitasnya sendiri, membuat mereka merasa bingung, cemas, tidak berdaya, dan bahkan tidak percaya diri.
Gaslighting dapat terjadi pada siapa saja dan di segala lingkungan, termasuk dalam lingkup keluarga. Secara tak sadar, gaslighting bertujuan untuk mendapatkan kendali atas orang lain.
Dilansir dari Medical News Today, mereka bekerja dengan cara menghancurkan kepercayaan korban terhadap dirinya sendiri, sekaligus meningkatkan kepercayaan atau ketergantungannya pada pelaku.
Apabila perilaku ini terus dilakukan kepada korban, maka kesejahteraan hidupnya akan terganggu.
Baca juga: 7 Contoh Gaslighting Dalam Percintaan dan Cara Meresponnya!
CONTOH GASLIGHTING
Beberapa orang mungkin terbiasa dengan pola perilaku gaslighting karena mereka telah mengalami atau mengamati hal yang sama dalam keluarga mereka sendiri.
Mereka mungkin tidak menyadari bahwa cara mereka berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya tidak sehat.
Oleh karena itu untuk mengetahui, berikut adalah perilaku dan contoh kalimat gaslighting yang tanpa sadar sering terjadi!
SUKA MENYALAHKAN
Salah satu contoh gaslighting dalam keluarga adalah ketika salah satu anggota keluarga terus menyalahkan korban atas masalah yang terjadi, padahal korban tidak memiliki kesalahan yang nyata.
Pelaku gaslighting mungkin mengubah narasi dan mengatakan bahwa korban yang menyebabkan masalah tersebut, padahal sebenarnya bukan demikian.
Contoh:
"Kamu tuh selalu membuat masalah ya di rumah ini! Kalau kamu nggak ada, semuanya pasti baik-baik aja!”
TERLALU MENGONTROL
Orang tua yang terlalu mengontrol anaknya seringkali melakukan gaslighting. Misalnya, melarang anaknya untuk melakukan sesuatu dengan seolah-olah mengatakan “demi kebaikan”.
Padahal kenyataannya, larangan tersebut didasari karena keinginan untuk mempertahankan kendali atas kehidupan anak daripada memperhatikan kebutuhan dan keinginan anak itu sendiri.
Contoh:
“Saya ibumu, dan saya beritahu kamu untuk tidak melakukan itu” atau “Ibu hanya peduli padamu dan ingin yang terbaik untukmu. Jadi, jika ibu melarang, itu demi kebaikanmu.”
MEMBANDINGKAN DENGAN ORANG LAIN
Membandingkan dengan orang lain merupakan contoh perilaku gaslighting yang mungkin banyak dilakukan orang tua kepada anak. Rasa kesal terhadap anak atau iri dengan orang lain, dapat memicu orang tua melakukan ini.
Pada awalnya, mungkin orang tua ingin membangkitkan semangat anaknya untuk memicu semangat mereka dengan “orang yang dibandingkannya”, namun hal ini justru membuat anak tertekan.
Contoh:
“Kenapa kamu tidak bisa seperti temanmu si X? Dia selalu berhasil dalam segala hal, sedangkan kamu?”
MENGABAIKAN EMOSI
Mengabaikan emosi mungkin dapat terjadi pada siapa saja di lingkup keluarga, baik pasangan, orang tua, anak maupun saudara. Banyak dari mereka yang tidak memahami, bahwa setiap orang memiliki sifat yang unik.
Pelaku menolak untuk mengakui dan memvalidasi perasaan yang dialami orang lain, sehingga membuat korban meragukan perasaan mereka. Contoh gaslighting ini, dapat membuat korban tidak dihargai dan biasanya akan menyembunyikan perasaan mereka di masa depan.
Contoh:
“Kamu selalu berlebihan deh, Itu cuma hal kecil kok! Nggak ada yang perlu dipikirkan."
MEMBUAT KORBAN MERASA BERSALAH
Pelaku gaslighting sering menggunakan strategi untuk membuat korban merasa bersalah atas apa yang terjadi. Mereka mungkin mengatakan bahwa korban adalah penyebab masalah atau sering tidak melakukan hal-hal dengan benar, sehingga membuat korban merasa bertanggung jawab atas situasi yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya.
Contoh:
"Kamu selalu salah langkah! Kalau kamu nggak seperti ini, kita nggak akan punya masalah.”
Baca juga: Kenali 10 Ciri-ciri Manipulatif pada Rekan Kerja dan Tips Menghadapinya
BAGAIMANA CARA BERHENTI JADI KORBAN GASLIGHTING DALAM LINGKUP KELUARGA?
Berbeda dengan pasangan atau teman, di mana kamu memiliki kebebasan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Ketika kamu mengalami gaslighting dari keluarga, terasa seolah tidak ada jalan keluar.
Padahal, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk berhenti jadi korban gaslighting.
Pertama-tama, sadari bahwa kamu sedang menjadi korban gaslighting. Identifikasi tanda-tanda dan pola gaslighting dalam keluarga kamu.
Mengetahui bahwa apa yang kamu alami adalah bentuk kekerasan psikologis adalah langkah awal untuk berhenti menjadi korban.
Selanjutnya, identifikasi pemicunya. Pantau kapan gaslighting itu terjadi, apakah karena ekonomi atau gaya hidup kamu, kemudian hindari topik tersebut. Misalnya, dengan cara menghentikan pembicaraan, seperti:
“Saya tidak ada waktu untuk membicarakan hal ini sekarang.”
Jika memungkinkan, batasi interaksi dengan anggota keluarga yang melakukan gaslighting. Tetap menjaga jarak dan fokus pada kesejahteraanmu sendiri.
Langkah terakhir, jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi gaslighting tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog.
Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang dapat membantu kamu keluar dari situasi tersebut.
Apakah kamu merasakan contoh gaslighting seperti yang di atas? Jangan biarkan keluargamu merusak kesejahteraan hidupmu. Yuk, mulai peduli terhadap diri sendiri mulai dari sekarang!
Dapatkan informasi menarik seputar relationship dengan gabung ke komunitas Girls Beyond Circle, sekarang!
Baca juga: Susah Dekat dengan Ibu, Kenali Mommy Issues dan Tanda-tandanya pada Perempuan
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)