Daftar Jajanan Pemicu Kanker, Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan
Buat kamu yang hobi jajan, perlu lebih hati-hati, nih! Ternyata, ada banyak jajanan pemicu kanker, apalagi kalau dikonsumsi berlebihan.
Terdapat beberapa jajanan yang mengandung bahan-bahan atau diproses dengan cara yang bisa merusak sel tubuh, sehingga memicu mutasi genetik.
Mutasi ini bisa menyebabkan banyak hal, termasuk paparan zat yang dinamakan karsinogen, yang merusak DNA, yang pada akhirnya bisa memicu pertumbuhan sel tumor hingga kanker.
Oleh karena itu, yuk, simak beberapa jenis jajanan yang sebaiknya dihindari jika berlebihan!
Baca juga: Gak Disadari, 10 Makanan Tinggi Gula Ini Bikin Diabetes Pada Anak Muda!
Jajanan Tinggi Gula
Faktanya, sel kanker memang menggunakan gula sebagai sumber energi, sama seperti sel-sel tubuh kita. Bedanya, sel kanker membutuhkan lebih banyak gula karena sifatnya yang ganas dan bermutasi dengan cepat.
Tapi, bukan berarti kita harus berhenti mengonsumsi gula sama sekali. Tubuh tetap butuh gula sebagai sumber energi. Kuncinya adalah tidak berlebihan dan harus seimbang dengan kebutuhan nutrisi.
Jadi, daripada takut berlebihan dengan gula, lebih baik kita belajar mengontrol konsumsinya.
Berikut beberapa jajanan pemicu kanker yang tinggi gula dan perlu diwaspadai:
- Minuman bersoda
- Minuman beralkohol
- Permen dan coklat
- Kue dan pastry
- Es krim
- Minuman kemasan manis
- Donat
- Selai kemasan
- Salad dressing
- Kopi dingin/tinggi gula
- dan lain-lain
Jajanan Kaleng/Instan
Makanan kaleng memang praktis dan enak, tapi kalau disimpan lama, masih aman tidak ya? Sebenarnya, makanan kaleng itu aman karena melalui proses sterilisasi yang membuat bakteri tidak tumbuh, asalkan kalengnya masih tersegel rapat, tidak didiamkan lama setelah segel terbuka.
Sayangnya, banyak produk kaleng dilapisi plastik di bagian dalamnya, dan kadang plastik ini mengandung bahan makanan pemicu kanker bernama bisphenol-A (BPA) yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Selain itu, proses pengalengan sering melibatkan penambahan natrium atau garam untuk pengawetan, serta bahan pemanis dan pengawet buatan. Itulah yang bikin jajanan pemicu kanker ini jadi kurang sehat kalau dikonsumsi berlebihan.
Berikut beberapa makanan dan minuman kaleng yang sebaiknya dihindari:
- Daging kalengan
- Sup kaleng tinggi garam
- Frozen food
- Ikan tuna/sarden kalengan
- Makanan siap saji dalam kemasan instan
- Minuman ringan dalam kaleng
Baca juga: 10 Pilihan Jajanan Minuman Rendah Gula yang Enak di Minimarket
Jajanan dengan Kadar Garam Tinggi
Jajanan tinggi garam bisa berisiko memicu kanker, khususnya kanker lambung. Berdasarkan studi yang dilansir dari National Library of Medicine, ada hubungan erat antara konsumsi garam dalam suatu populasi dengan angka kematian akibat kanker lambung.
Banyak studi kasus-kontrol juga menunjukkan bahwa mengonsumsi garam atau makanan yang diasinkan dalam jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker lambung.
Selain itu, asupan garam tinggi ternyata berkorelasi dengan infeksi Helicobacter pylori (H. pylori), yang sering menyerang anak-anak.
Infeksi ini, ditambah dengan konsumsi garam berlebih, bisa bekerja sama untuk meningkatkan risiko kanker lambung.
Berdasarkan World Health Organization, hindari garam 2.400mg atau satu sendok teh garam per hari. Kamu bisa melihat di balik kemasan untuk mengetahui jumlah garam, yang disebut juga dengan sodium/natrium.
Berikut beberapa jajanan pemicu kanker dengan kadar garam tinggi yang sebaiknya dihindari:
- Oatmeal instan
- Keju cottage
- Makanan cepat saji
- Minuman energi
- Minuman kemasan
- Kue kering
- Roti
- Salad dressing
- Kecap
Gorengan
Buat para penggemar gorengan, terutama jajanan gorengan di pinggir jalan, ada baiknya mulai lebih waspada. Kenapa? Karena, ternyata ada sekitar 2,43 miliar liter minyak goreng daur ulang dari minyak jelantah yang dijual di pasar-pasar. Minyak goreng bekas ini mengandung senyawa karsinogenik, yaitu pemicu kanker.
Belum lagi, kebanyakan gorengan adalah makanan bertepung yang ketika diproses pada suhu tinggi akan menghasilkan akrilamida. Akrilamida adalah zat karsinogenik yang jika dikonsumsi terlalu sering bisa meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker ovarium dan payudara.
Baca juga: 10 Jajanan Rendah Kalori yang Bisa Kamu Beli di Minimarket
Junk Food
Junk food adalah istilah untuk makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, namun rendah nutrisi penting seperti serat dan vitamin. Bahkan beberapa junk food mengandung pemanis buatan, perasa, dan pengawet.
Kebanyakan, jajanan pemicu kanker ini menawarkan rasa yang lezat, tidak heran jika banyak yang suka, sayangnya justru tidak memberikan manfaat sehat bagi tubuh.
Mengonsumsi junk food secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan gizi, yang pada akhirnya bisa memicu perkembangan sel-sel tidak normal, termasuk sel kanker.
Banyak junk food, terutama daging olahan, mengandung zat karsinogenik yang bisa membuat sel kanker menjadi aktif.
Berikut adalah beberapa makanan yang memicu kanker yang sebaiknya dibatasi konsumsinya:
- Burger
- Kentang goreng
- Donat
- Pizza
- Nugget
- Hot Dog
- Mie instan
- Frozen food
- Jeroan
Daging Merah/Olahan
Dalam European Journal of Epidemiology, daging merah memang dikenal mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin B12, dan seng. Namun, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah, seperti sapi, domba, atau babi, dapat meningkatkan risiko kanker. Risiko ini antara lain 9% lebih besar untuk kanker payudara, 25% untuk kanker endometrium, dan hingga 26% untuk kanker paru-paru.
Sementara itu, konsumsi daging olahan seperti sosis, hot dog, dan salami, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar sebesar 21%, dan risiko kanker rektum hingga 22%. Namun, perlu diingat bahwa studi-studi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Jadi, intinya adalah batasi konsumsi kedua jajanan pemicu kanker ini. Tidak perlu menghindari sepenuhnya karena daging merah juga menyediakan nutrisi yang baik bagi tubuh.
Namun, untuk daging olahan, sebaiknya diminimalisasi sebanyak mungkin karena seringkali mengandung tambahan gula, garam, dan lemak tinggi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Popcorn dengan Microwave
Saat menonton film di bioskop, popcorn seringkali jadi teman yang tak terpisahkan. Popcorn ini memang rendah lemak dan tinggi serat, jadi bisa dibilang sebagai camilan yang cukup sehat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama terkait popcorn di microwave.
Menurut Healthline, ada beberapa bahan kimia dalam popcorn (yang dimasukkan dalam microwave) dikaitkan dengan risiko kesehatan, termasuk kanker dan masalah paru-paru yang serius.
Masalah ini, sebenarnya bukan dari popcorn-nya sendiri, melainkan dari bahan kimia yang disebut senyawa perfluorinated (PFC) yang ada di dalam kantong popcorn.
PFC ini dirancang untuk menahan minyak, sehingga kantong popcorn tidak bocor saat dipanaskan. Sayangnya, ketika popcorn dipanaskan, PFC bisa berpindah ke dalam popcorn dan kemudian masuk ke dalam aliran darah kita saat kita memakannya.
Zat ini dapat bertahan di dalam tubuh dalam waktu yang lama dan berpotensi menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan.
Baca juga: 6 Makanan Penyebab Jerawat, Jangan Dikonsumsi Berlebih!
Dengan membatasi konsumsi jajanan pemicu kanker di atas, risiko terkena kanker bisa lebih rendah. Jaga kesehatanmu dengan memastikan asupan nutrisi seimbang. Ingat, bukan berarti makanan-makanan tersebut harus dihindari sepenuhnya, tapi cukup dibatasi, ya!
—
Gabung dengan Girls Beyond Circle dan diskusikan bersama tentang makanan yang bisa memicu kanker agar kamu lebih waspada!
Cover: Pexels
Comments
(0 comments)