Bukan Sekedar Horor, Ini 5 Hal yang Jadi Sorotan di Film Pulau Hantu 2024
Di bulan Oktober ini, layar bioskop Indonesia kembali diramaikan oleh deretan film horor yang siap menguji nyali penontonnya.
Salah satu yang paling dinanti adalah Pulau Hantu, yang kabarnya akan mulai tayang pada Kamis, 10 Oktober.
Film ini dibintangi oleh Taskya Namya, Bukie B Mansyur, hingga Amanda Green, mengisahkan sekelompok remaja yang berniat merayakan kelulusan mereka dengan menyewa kapal. Namun, rencana seru tersebut berubah menjadi teror mencekam saat mereka terdampar di pulau misterius.
Sebelum kamu memutuskan untuk menonton, yuk intip beberapa hal menarik dari film Pulau Hantu ini!
Baca juga: 5 Kategori Film Horor dan Rekomendasinya, Seru dan Layak Ditonton
Film Pulau Hantu Versi 2024 Angkat Isu Kesehatan Mental
Sejak pertama kali tayang pada tahun 2007, Pulau Hantu telah menjadi salah satu film horor legendaris Indonesia dengan beberapa sekuel, yaitu Pulau Hantu 2 di tahun 2008 dan Pulau Hantu 3 di tahun 2012.
Kini, setelah 12 tahun berlalu, versi terbaru dari film ini akan segera hadir di bioskop dengan konsep yang segar dan berbeda.
Menurut Amrit Punjabi, co-producer film ini, versi Pulau Hantu 2024 tidak berkaitan dengan trilogi sebelumnya.
Ia mengungkapkan bahwa film ini akan menyuguhkan sesuatu yang lebih dari sekadar horor, yakni dengan memasukan sentuhan isu kesehatan mental yang sangat relevan dengan zaman sekarang.
Sutradara Ferry Irawan, atau yang lebih dikenal sebagai Pei, menjelaskan bahwa isu kesehatan mental dalam film ini diangkat melalui karakter dua tokoh utama, yaitu Dara yang diperankan oleh Taskya Namya dan Mala yang diperankan oleh Amanda Green.
Menampilkan Tema Persahabatan dan Hubungan Ibu-Anak
Film Pulau Hantu tak hanya menampilkan teror dari hantu, tapi juga mengangkat tema persahabatan dan hubungan antara ibu dan anak.
Dalam cerita ini, persahabatan antara Dara, Pandu (Samo Rafael), Niki (Cindy Nirmala), Lathi (Hannah Hannon), dan Noah (Bukie B Mansyur) menyegarkan film ini.
Kita akan melihat bagaimana kelima sahabat ini berpetualangan sekaligus berjuang menghadapi berbagai masalah dan teror yang mengancam di pulau misterius.
Dara, sebagai salah satu tokoh utama, juga teringat larangan ibunya yang melarangnya pergi bersama teman-temannya. Ini membuat kita sadar betapa pentingnya izin dan doa dari orang tua.
Jadi, film ini tak hanya menyuguhkan momen-momen menakutkan, tetapi juga bikin penonton merasakan rindu pada keluarga.
Baca juga: 5+ Rekomendasi Film Horor Korea, Kamu Berani Nonton?
Ungkap Latar Belakang Karakter Ikonik ‘Hantu Mangap’
Dalam versi terbarunya, Pulau Hantu 2024 menghadirkan konsep yang jauh berbeda dari film-film sebelumnya, bisa dibilang ini adalah sebuah re-branding.
Jika dahulu film ini lebih berfokus pada unsur horor klasik dan ‘seksi’, kini versi terbarunya menghadirkan cerita yang lebih dalam, berfokus pada emosi dan teror.
Salah satu sorotan menarik dari film terbarunya ini adalah pengungkapan latar belakang dari sosok hantu ikonik, Hantu Mangap, yang ternyata menyimpan kisah yang kompleks dan alasan mengapa ia selalu ‘mangap’.
Karakter Mala, yang diperankan oleh Amanda Green, dihadirkan sebagai hantu yang penuh dengan trauma dan cerita kelam di balik wujudnya yang menyeramkan.
Sutradara Ferry Irawan ingin memberikan pendekatan yang lebih manusiawi pada karakter Mala, dengan menonjolkan sisi emosional yang selama ini tersembunyi di balik kengerian sosok tersebut.
Mala, meskipun sudah menjadi hantu, memiliki kisah tragis yang akan menjadi bagian penting dari alur cerita.
Akting Perdana Amanda Green hingga Lakukan Riset ke RSJ
Di film Pulau Hantu 2024, Amanda Green berkesempatan untuk berperan sebagai Hantu Mangap, sebuah karakter yang sangat penting dalam alur cerita. Menariknya, proyek ini merupakan debut akting Amanda, sehingga tantangan yang dihadapi pun cukup besar.
Sutradara, Ferry, sangat percaya pada kemampuan Amanda, dan memilihnya berkat postur tubuhnya yang tinggi serta karakter unik yang dimilikinya.
Untuk memaksimalkan aktingnya, Amanda mendapatkan perlakuan berbeda dibandingkan pemeran lainnya. Ia menjalani sesi reading yang lebih panjang, yakni sebulan sebelum proses reading, untuk benar-benar memahami karakternya.
Tidak hanya itu, Amanda juga meluangkan waktu untuk melakukan riset mendalam dengan mengunjungi panti dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ), yang mana risetnya ini memiliki sangkut paut dengan cerita flashbacknya.
Baca juga: Tentang ‘Sandwich Generation’, Ini Fakta Film Home Sweet Loan Vs Bukunya
Persiapan Produksi yang Matang hingga 2-3 Tahun
Untuk memberikan pengalaman film horor yang berbeda dari yang lainnya, tim produksi Pulau Hantu melakukan persiapan yang sangat matang, hingga memakan waktu dua sampai tiga tahun. Artinya, proyek ini bukanlah sekadar rencana dadakan.
Amrit Punjabi mengungkapkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, ia memperhatikan dominasi genre horor di industri film terutama setelah pandemi COVID-19. Ia menyadari bahwa genre horor berhasil membawa penonton kembali ke bioskop setelah masa-masa sulit tersebut.
Proses syuting Pulau Hantu juga dilakukan di tiga lokasi utama untuk menambah keaslian dan atmosfer film, yaitu di dekat Tanjung Lesung, Bogor, dan Sukabumi.
Trailer Pulau Hantu
Baca juga: 15 Rekomendasi Film Romantis Indonesia dari Akhir Bahagia hingga Tragis, Sudah Nonton?
Cover: Instagram.com/pulauhantufilm
Comments
(0 comments)