
Mitos atau Fakta, Kurangi Gula-Tepung Bikin Kulit Glowing?
Mau punya kulit glowing? Ternyata, bukan hanya skincare yang jadi kunci! Merawat dari dalam, termasuk apa yang kita konsumsi, juga berperan penting, misalnya mengurangi gula dan tepung.
Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, bahwa mengurangi gula dan tepung bisa bikin kulit wajah lebih sehat dan tampak cerah.
Tapi, seberapa besar pengaruhnya sih? Yuk, kita bahas!
Baca juga: Diet Mediterania Jadi Tren Diet Terbaik di 2025, Seperti Apa? Yuk, Coba
Alasan Gula-Tepung Tidak Baik untuk Kulit Jika Dikonsumsi Berlebih
Sumber foto: Pexels
Gula dan tepung, jika dikonsumsi berlebihan, ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan kulit kita. Hal ini terjadi melalui beberapa proses kimia dan respons peradangan dalam tubuh yang bisa merusak kulit.
1. Alasan Konsumsi Gula Berlebih Tidak Baik untuk Kulit
Pertama, dikutip dari Eminence Organic Skin Care, gula berperan dalam proses yang disebut glycation, di mana molekul gula berikatan dengan protein dalam tubuh dan membentuk senyawa berbahaya yang disebut advanced glycation end products (AGEs).
Senyawa tersebut merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Akibatnya, tanda-tanda penuaan seperti keriput, kulit kendur, dan hilangnya volume wajah pun mulai tampak.
Selain itu, menurut Dr. Donna Hart, dokter kulit bersertifikat melalui Business Insider, konsumsi gula yang tinggi juga bisa memicu peradangan dalam tubuh.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti camilan manis dan karbohidrat olahan, dapat meningkatkan kadar insulin dan memicu respons peradangan.
Itulah yang dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, rosacea, dan eksim, bahkan dapat menyebabkan jerawat semakin parah.
Gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan tidak terhidrasi dengan baik. Ini terjadi karena gula mengurangi produksi minyak alami kulit, yang seharusnya menjaga kelembapan.
Bahkan, kadar gula yang tinggi dapat merangsang produksi melanin berlebih, yang akhirnya menyebabkan hiperpigmentasi dan warna kulit tidak merata.
2. Alasan Konsumsi Tepung Berlebih Tidak Baik untuk Kulit
Sementara itu, tepung, terutama tepung terigu yang sudah diproses, juga berdampak serupa karena memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Menurut Healthline, tepung olahan seperti roti putih dan kue manis bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang pada gilirannya meningkatkan kadar insulin dan memicu peradangan. Hal ini juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat.
Selain itu, makanan yang kaya akan karbohidrat olahan seringkali kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kekurangan nutrisi ini membuat kulit lebih sulit mempertahankan penampilan sehatnya.
Kata Ahli Soal Puasa Gula-Tepung, Benarkah Bisa Bikin Kulit Glowing?
Dikutip dari detikHealth, dokter spesialis kulit, dr. Ruri Diah Pamela, SpKK, mengatakan bahwa diet mengurangi gula, tepung, dan gorengan memang bisa memberikan efek positif, terutama bagi mereka yang punya masalah kulit seperti jerawat atau kulit berminyak.
Mengurangi makanan-makanan tersebut, dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh, yang seringkali menjadi penyebab masalah kulit.
Apa yang sebaiknya dikonsumsi? Selain mengurangi makanan yang kurang baik, dr. Ruri juga merekomendasikan untuk menambahkan makanan kaya nutrisi ke dalam menu harian.
Berikut ini beberapa di antaranya:
- Buah-buahan kaya antioksidan: Berry, jeruk, kiwi, dan pepaya dapat melawan radikal bebas yang merusak kulit.
- Sayuran hijau: Bayam dan kale mengandung vitamin C, E, dan beta-karoten yang membantu regenerasi kulit.
- Lemak sehat: Alpukat, ikan salmon, kacang-kacangan, dan biji chia membantu menjaga hidrasi dan elastisitas kulit.
- Minuman sehat: Teh hijau yang kaya polifenol dan cukup air putih membantu detoksifikasi tubuh sekaligus menjaga kelembapan kulit.
- Makanan probiotik: Yogurt dan kefir baik untuk kesehatan mikrobiota usus, yang berhubungan erat dengan kesehatan kulit.
Baca juga: Gak Disadari, 10 Makanan Tinggi Gula Ini Bikin Diabetes Pada Anak Muda!
Pentingnya Konsultasi Agar Mendapatkan Pola Makan Gizi Seimbang
Meskipun banyak yang merasakan manfaat dari mengurangi gula, tepung, dan gorengan, dr. Ruri Diah Pamela menekankan bahwa hasil diet ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Faktor seperti kondisi kulit, pola hidup, dan kebutuhan nutrisi individu sangat memengaruhi hasil yang didapat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai pola makan baru.
Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen juga menambahkan melalui Kompas.com, meskipun gula tambahan, tepung, dan gorengan tidak dibutuhkan tubuh, mereka yang mulai mengurangi, tetap perlu memastikan pola makan yang bergizi seimbang.
Hal ini penting agar tubuh tetap mendapatkan kalori yang cukup dan energi yang diperlukan.
Tanpa asupan yang cukup, tubuh bisa merasa lemas dan tidak bertenaga. Sebaiknya, konsultasikan dengan ahli gizi, mereka akan membantu kita menyeimbangkan diet dengan cara yang sehat dan tepat.
Tips Utama:
- Konsultasikan terlebih dahulu rencana diet kamu dengan ahli untuk menyesuaikan pola makan dengan kebutuhan tubuh.
- Jangan hanya fokus mengurangi, tetapi pastikan kamu menambah asupan makanan sehat yang seimbang.
- Perhatikan tanda-tanda tubuh, dan segera evaluasi pola makan jika tubuh merasa lemas atau tidak nyaman.
Bagaimana Mendapatkan Gizi Seimbang Selagi Diet Gula-Tepung?
Menjalani pola makan dengan mengurangi gula-tepung bukan berarti kamu harus mengorbankan asupan nutrisi penting.
Menurut ahli nutrisi, Tan Shot Yen, salah satu cara terbaik untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan gizi seimbang adalah dengan mengikuti konsep Isi Piringku, panduan dari Kementerian Kesehatan.
Berikut adalah komposisi piring ideal yang bisa diterapkan:
- 50% untuk buah dan sayur: Buah dan sayur kaya vitamin, mineral, serta serat yang mendukung kesehatan tubuh dan kulit.
- 50% lainnya untuk karbohidrat dan protein: Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, atau quinoa, serta protein dari ikan, ayam, tahu, tempe, atau kacang-kacangan.
Selain itu, pastikan kamu:
- Mengonsumsi delapan gelas air putih sehari untuk menjaga hidrasi tubuh dan kulit.
- Melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari agar metabolisme tetap optimal.
- Menjaga kebersihan tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi dan gangguan pencernaan.
Mulai secara bertahap! Ahli kesehatan menyarankan agar perubahan pola makan ini dilakukan secara perlahan.
Misalnya, jika kamu biasanya mengonsumsi makanan manis atau berbasis tepung enam kali sehari, kurangi secara bertahap menjadi lima kali, lalu empat kali, hingga benar-benar sesuai target.
Pendekatan bertahap ini membantu tubuh beradaptasi tanpa menimbulkan stres atau rasa lemas.
Baca juga: 7 Sayuran yang Bagus untuk Diet dan Efektif Turunkan Berat Badan
Mau tau berita up-to-date lainnya yang lagi viral? Jangan lupa gabung Girls Beyond Circle.
Cover: Pexels
Comments
(0 comments)