gagal menampilkan data

Article

Tren Konten Ramadan 2025: Apa yang Berbeda dan Bagaimana Cara Maksimalkannya? Simak Tips dari Ida Ruspita!

Written by Adila Putri Anisya

Di dunia digital yang terus berkembang pesat, menjadi seorang content creator kini bukan hanya tentang menghasilkan konten, tapi juga bagaimana cara untuk terus berinovasi dan menarik perhatian audiens. 

Untuk para kreator pemula yang ingin naik level, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kreator seperti Ida Ruspita, Girls Beyond Ambassador yang sudah berpengalaman dalam dunia konten digital. 

Ida enggak hanya aktif membagikan wawasan tentang tren media sosial, tetapi juga berhasil menciptakan konten yang relevan dan engaging

Mumpung edisi Ramadan, bagaimana sih Ida melihat tren konten Ramadan 2025? Dan apa saja tipsnya untuk membuat konten yang fresh dan meaningful? Simak tips dari Ida Rurpita!

Baca juga: 5 Cara Menjadi Content Creator untuk Pemula, Cuan Banget!

Bagaimana Format Konten Ramadan yang Paling Disukai Audiens?

Tren Konten Ramadan 2025 ala ida ruspita
Sumber foto: Pexels

Saat Ramadan tiba, banyak kreator yang mencari cara untuk menyampaikan pesan yang relevan dan menarik bagi audiens. 

Tapi, bagaimana cara agar konten kita benar-benar resonan dan diterima dengan baik? Ternyata, ada beberapa format konten yang menjadi favorit audiens saat Ramadan.

Menurut Ida, video pendek masih jadi juara dalam menarik perhatian audiens. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts menjadi pilihan utama karena sifatnya yang cepat, ringan, dan mudah dikonsumsi. Namun, bukan berarti format lain kalah saing.

Orang-orang cenderung mencari sesuatu yang santai tapi tetap bermanfaat. Makanya, video pendek yang informatif atau menghibur lebih disukai,” ujar Ida.

Selain itu, format lain yang tetap relevan saat Ramadan adalah:

  • Feeds carousel Cocok untuk membagikan tips ibadah, produktivitas, atau inspirasi Ramadan dalam bentuk visual menarik.
  • Live streaming Bisa digunakan untuk sesi tanya jawab, berbagi pengalaman Ramadan, atau bahkan promosi produk menjelang Lebaran.

Konten Ramadan yang Paling Banyak Dicari Selama Ramadan

Tren Konten Ramadan 2025 ala ida ruspita
Sumber foto: Pexels

Setiap tahun, ada topik-topik tertentu yang selalu menjadi favorit audiens selama bulan Ramadan. Mereka cenderung mencari konten yang dapat membantu mereka menjalani ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. 

Menurut Ida, beberapa tema Ramadan yang masih saat ini dicari adalah:

  • Resep sahur dan berbuka yang simpel dan sehat – Banyak orang ingin tetap fit dan berenergi selama Ramadan, sehingga mencari inspirasi menu yang mudah dibuat.
  • Tips ibadah dan doa harian – Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, sehingga banyak yang ingin meningkatkan ibadah dengan mencari referensi doa dan amalan sunnah.
  • Cara tetap produktif saat puasa – Banyak yang merasa tantangan untuk tetap semangat bekerja atau belajar selama Ramadan, sehingga tips menjaga energi sangat dibutuhkan.
  • Inspirasi fashion dan promo diskon Lebaran – Momen Lebaran identik dengan pakaian baru dan belanja kebutuhan hari raya, sehingga konten terkait fashion dan diskon selalu ramai peminat.

Setiap tahun kurang lebih sama topik Ramadan yang dicari, hanya saja cara penyampaiannya yang berbeda.

Setiap tahun, pola pencarian audiens kurang lebih sama, tapi cara penyampaian yang berbeda bisa membuatnya terasa lebih fresh dan relevan,” tambah Ida.

Baca juga: Calon Creator! Yuk, Ikuti 5 Tips Menemukan Niche yang Tepat Untukmu

Apa yang Berbeda dari Tren Konten di Ramadan Tahun Ini?

Tren Konten Ramadan 2025 ala ida ruspita
Sumber foto: Pexels

Dulu, konten Ramadan lebih banyak berfokus pada tutorial dan informasi. Namun kini, audiens lebih menyukai sesuatu yang personal dan relatable. Menurut Ida, tren yang semakin berkembang adalah konten yang terasa dekat dengan keseharian mereka.

Kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa tren yang mulai berubah. Sekarang, orang lebih suka konten yang personal dan relatable, misalnya vlog Ramadan atau pengalaman sehari-hari,” jelas Ida.

Itu artinya, audiens sekarang lebih tertarik dengan cerita yang dekat dengan kehidupan mereka. Konten yang jujur dan autentik lebih mudah diterima dibanding sesuatu yang terlalu scripted.

Beberapa tren yang bisa dimanfaatkan kata Ida:

  • Mini vlog Ramadan – Mengajak audiens ikut dalam perjalanan harian selama bulan puasa, seperti sahur, berbuka, hingga kegiatan malam.
  • Filter interaktif dan AI – Banyak kreator memanfaatkan teknologi ini untuk membuat konten lebih engaging.
  • Refleksi diri dan self-improvement – Ramadan menjadi momen introspeksi, sehingga konten dengan pesan positif semakin diminati.

Tips Bikin Konten untuk Ramadan yang Fresh dan Menarik

Tren Konten Ramadan 2025 ala ida ruspita
Sumber foto: Pexels

Banyak kreator menghadapi tantangan agar konten Ramadan enggak terasa monoton dan membosankan. Padahal, dengan sedikit kreativitas dan strategi yang tepat, konten bisa tetap segar dan menarik perhatian audiens. Lalu, bagaimana caranya?

Ida membagikan beberapa tips berikut:

  • Eksperimen dengan format baru – Jangan takut mencoba format seperti mini vlog, tantangan ibadah, atau serial Ramadan yang berkelanjutan.
  • Gunakan storytelling – Konten yang disampaikan dengan cerita lebih mudah diterima dan lebih berkesan bagi audiens.
  • Kolaborasi dengan kreator lain – Misalnya, duet di TikTok, sesi podcast singkat, atau Q&A di Instagram agar lebih interaktif.
  • Ikuti tren viral – Pastikan tren yang diikuti tetap relevan dengan nuansa Ramadan.
  • Libatkan audiens – Bisa melalui challenge, polling, atau mengajak mereka berbagi pengalaman Ramadan di kolom komentar.

“Kunci konten yang menarik bukan hanya sekadar mengikuti tren, tapi bagaimana kita bisa membuatnya relevan dan dekat dengan audiens kita,” tambahnya.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Bikin Konten untuk Ramadan

Sumber foto: Pexels

Ada juga beberapa kesalahan yang sering dilakukan content creator saat bikin konten Ramadan. Salah satunya, cuma ikut tren tanpa makna, jadi kontennya terasa kurang relate sama spirit Ramadan. Padahal, Ramadan bukan sekadar momen viral, tapi juga waktu untuk refleksi dan berbagi.

Selain itu, ada yang terlalu hard selling. Memang, Ramadan adalah waktu yang strategis buat promosi, tapi kalau isinya hanya jualan tanpa sentuhan emosional, audiens bisa langsung skip!

“Terus, ada juga yang terlalu hard selling, padahal Ramadan itu lebih ke refleksi diri dan berbagi. Konten yang terlalu panjang dan bertele-tele juga bisa bikin orang males nonton, jadi lebih baik bikin yang singkat dan to the point.” Kata Ida Ruspita.

Kurangnya interaksi dengan audiens juga jadi salah satu kesalahan yang sering terjadi. Ramadan itu momen kebersamaan, jadi jangan cuma upload konten lalu ditinggal. “Jangan lupa ajak audiens buat diskusi atau sharing pengalaman. Ramadan itu tentang kebersamaan, jadi interaksi penting banget!” tambah Ida.

Terakhir, ada yang bikin konten yang itu-itu aja setiap tahun. Misalnya, cuma share menu sahur dan buka tanpa ada inovasi baru. Memang, tema ini selalu dicari, tapi kalau disajikan dengan cara yang sama terus, audiens bisa bosan. 

Jadi, kalau mau bikin tren konten Ramadan 2025 yang engaging, kuncinya adalah paham apa yang dicari audiens, coba format baru, dan tetap kasih value. Dengan begitu, konten Ramadan bisa lebih fresh, seru, dan pastinya bermanfaat buat banyak orang.

Baca juga: 5+ Aplikasi untuk Content Creator Pemula yang Wajib Dimiliki!

Kamu kreator pemula dan mau tau tips dan strategi tentang dunia digital lainnya? Yuk follow Instagram @ida.ruspita!

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond