gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Kabar Baik! Kemenkes Adakan Vaksin HPV Gratis untuk Perempuan Usia 20-an, Cek Faktanya

Written by Adila Putri Anisya

Penyakit kanker masih menjadi masalah kesehatan serius yang mengancam banyak orang, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. 

Data dari WHO Regional Asia Tenggara menunjukkan Indonesia berada di peringkat ketiga untuk jumlah kasus baru kanker dan peringkat keempat untuk angka kematian akibat penyakit ini. 

Menurut Dinas Kesehatan, khusus untuk kanker serviks, kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena sekitar 70 persen terdeteksi terlambat, menjadikannya penyebab utama kematian bagi perempuan di Tanah Air. 

Menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin HPV (human papillomavirus) secara gratis bagi perempuan usia di atas 20 tahun. Lantas, kapan bisa dilakukan? Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Baca juga:  Vaksin HPV Adalah: Penjelasan, Manfaat, dan Syaratnya 

Kemenkes Akan Wujudkan Vaksin HPV Gratis

Kemenkes Akan Wujudkan Vaksin HPV Gratis
Sumber foto: Freepik

Pemerintah Indonesia tengah merencanakan program vaksinasi HPV untuk perempuan dewasa berusia 20 tahun ke atas. 

Dilansir dari detikHealth, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Gertrudis Tandy, menjelaskan bahwa vaksinasi untuk kelompok usia dewasa muda ini akan mulai dilaksanakan sekitar tahun 2027.

Saat ini, fokus utama pemerintah masih pada pemberian vaksin HPV untuk anak perempuan dan laki-laki kelas 5 dan 6 SD serta perempuan usia 15 tahun. 

Targetnya, cakupan vaksinasi pada anak perempuan usia 15 tahun bisa mencapai 90 persen pada tahun 2030. Ini dilakukan karena sistem imun pada usia muda lebih kuat, sehingga vaksin bisa memberikan perlindungan yang lebih optimal sebelum seseorang terpapar virus HPV.

Gertrudis juga menegaskan bahwa pemberian vaksin pada kelompok usia yang lebih tua sudah masuk dalam program, meski pelaksanaannya masih dalam tahap pembahasan. 

Langkah ini menjadi penting mengingat angka kematian akibat kanker di Indonesia cukup tinggi, khususnya kanker serviks yang menyumbang sekitar 26 ribu kematian dari total 240 ribu kasus kanker setiap tahun.

Tentang Kanker Serviks pada Perempuan

Tentang Kanker Serviks pada Perempuan
Sumber foto: Freepik

Kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul dari sel-sel di leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan ke vagina.

Penyebab utama kanker serviks hampir selalu terkait dengan infeksi virus human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, HPV termasuk dalam penyakit menular seksual (PMS).

Hampir semua kasus kanker serviks (lebih dari 99 persen) berawal dari infeksi virus ini yang terus-menerus. 

Selain itu, perempuan yang hidup dengan HIV memiliki risiko terkena kanker serviks enam kali lebih tinggi dibanding yang enggak terinfeksi HIV. 

Faktor lain seperti kurangnya akses vaksinasi HPV, pemeriksaan dini, dan pengobatan juga ikut memengaruhi tingginya angka kasus, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas.

Kanker serviks sendiri terbagi dalam beberapa tipe, yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa (70-90 persen kasus), disusul adenokarsinoma (sekitar 10-25 persen), serta tipe campuran lainnya.

Gejala kanker serviks biasanya berkembang perlahan dan sering kali enggak terlihat pada tahap awal. Menurut Mayo Clinic, biasanya menimbulkan tanda berikut:

  • Pendarahan vagina setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause.
  • Pendarahan menstruasi yang lebih banyak dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
  • Keputihan yang encer, berdarah, banyak dan berbau busuk.
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual.

Baca juga: Peruntukkan Vaksin HPV Gratis, Simak Ketentuan dan Manfaatnya! 

Siapa Saja yang Berisiko Tertular HPV?

Siapa Saja yang Berisiko Tertular HPV?
Sumber foto: Freepik

Infeksi HPV bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang sudah aktif secara seksual. Risiko paling tinggi biasanya dialami oleh orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual. 

Semakin banyak jumlah pasangan, semakin besar kemungkinan terpapar virus HPV karena peluang penularannya pun meningkat.

Namun, bukan berarti seseorang yang hanya memiliki satu pasangan bebas dari risiko. Jika pasangannya pernah atau masih memiliki hubungan seksual dengan orang lain, maka risiko penularan HPV tetap ada. Artinya, meskipun kamu hanya setia pada satu pasangan, kamu tetap bisa tertular jika pasanganmu pernah terpapar virus ini dari orang lain.

Berikut ini beberapa cara penularan HPV yang perlu diketahui:

  • Melalui hubungan seksual, termasuk seks vaginal, anal, dan oral. Penularan paling umum terjadi lewat seks vaginal dan anal.
  • Kontak kulit ke kulit saat berhubungan intim, enggak selalu harus lewat penetrasi. Kontak kulit yang erat saat aktivitas seksual juga bisa menjadi jalur masuknya virus.
  • Dari ibu ke bayi saat melahirkan (transmisi vertikal), meski kasus ini jarang terjadi, ada kemungkinan ibu yang terinfeksi HPV menularkan virus ke bayinya saat proses persalinan.

Seberapa Penting Vaksin HPV?

Seberapa Penting Vaksin HPV?
Sumber foto: Freepik

Vaksin HPV kini sudah menjadi bagian dari program vaksinasi wajib pemerintah karena manfaatnya yang sangat besar dalam mencegah kanker, terutama kanker serviks. Selain melindungi dari kanker serviks, vaksin ini juga efektif melindungi dari beberapa jenis kanker lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kanker vagina, vulva, penis, anus, serta kanker di mulut, tenggorokan, kepala, dan leher.

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, efektivitas vaksin HPV cukup tinggi, sekitar 97 persen dalam mencegah kanker serviks dan perubahan sel prakanker, asalkan diberikan sebelum seseorang terpapar virus HPV. 

Perlindungan yang diberikan vaksin ini juga tahan lama. Penelitian menunjukkan bahwa kekebalan yang didapat bisa bertahan minimal 12 tahun tanpa tanda-tanda penurunan perlindungan.

Baca juga: Virus HPV Bisa Tembus Kondom, Waspada Kanker Serviks! 

Dimana Bisa Vaksin HPV?

Dimana Bisa Vaksin HPV?
Sumber foto: Freepik

Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa program vaksin HPV gratis ini baru akan dimulai pada 2027. Namun bagi kamu yang ingin melakukannya dekat-dekat ini, kamu bisa mendapatkan vaksin ini di berbagai fasilitas kesehatan. 

Beberapa klinik dan rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya sudah menyediakan layanan vaksinasi HPV. 

Berikut beberapa pilihan tempat vaksinasi yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Klinik Vaksinasi Vaxcorp Indonesia (Jakarta Utara) @vaxcorp

Rating tinggi, fasilitas ramah anak, dan aksesibilitas yang baik menjadikannya favorit keluarga.

Menyediakan layanan vaksinasi lengkap dengan konsultasi kesehatan, cocok untuk kamu yang ingin vaksin sambil cek kesehatan.

Dikenal ramah keluarga dan punya fasilitas ruang menyusui, nyaman untuk ibu dan anak.

Salah satu klinik paling populer dengan layanan profesional dan fasilitas lengkap.

Memiliki rating sempurna dan fasilitas yang nyaman, cocok untuk warga sekitar Bintaro.

Buat kamu yang ingin sekaligus cek kesehatan reproduksi, tempat ini menyediakan vaksin HPV dan layanan pap smear.

Alternatif terjangkau dengan akses yang mudah, cocok buat kamu yang cari harga lebih murah.

Rumah sakit swasta dengan paket vaksin HPV dan layanan dari dokter spesialis.

  • Klinik Prodia Occupational Health Center (Jakarta Selatan) @prodia_ohi 

Terpercaya untuk vaksinasi individu maupun program korporat.

  • Homecare Vaksinasi HPV by Halodoc

Mau vaksin tanpa keluar rumah? Layanan ini memungkinkan dokter datang langsung ke rumah tanpa biaya tambahan.

Kamu bisa memilih tempat sesuai kebutuhan dan lokasi terdekat. Jangan lupa cek ketersediaan vaksin dan jadwal layanan sebelum datang, ya!

Berapa Harga Vaksin HPV?

Berapa Harga Vaksin HPV?
Sumber foto: Freepik

Dilansir dari Alodokter, harga vaksin HPV di Indonesia cukup bervariasi, tergantung di mana kamu mendapatkannya. Di rumah sakit swasta, biaya per suntikan biasanya mulai dari Rp750.000 hingga lebih dari Rp1.300.000. Karena vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis (biasanya dua atau tiga kali suntik), penting untuk memperhitungkan total biaya secara keseluruhan.

Selain itu, ada baiknya kamu juga menyiapkan dana tambahan sekitar 20–30 persen dari biaya yang diperkirakan. Dana ini bisa digunakan untuk biaya administrasi, konsultasi dokter, atau kebutuhan lain yang mungkin muncul selama proses vaksinasi.

Baca juga: MSD Indonesia Ajak Masyarakat Sadar Bahaya HPV dan Cegah Sejak Dini 

Jadi, bagi kamu yang ingin cegah HPV sejak dari sekarang, enggak masalah kok untuk mulai dari sekarang! Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati!

Semoga informasi ini membantu, ya!

Gabung discord Girls Beyond Circle dan dapatkan informasi seputar medis lainnya!

Cover: Freepik