
My Daughter is a Zombie Kembali Jadi Film Zombie Asal Korea Terlaris, Ini Alasan di Baliknya!
Film Korea bertema zombie kembali jadi sorotan besar tahun ini. Setelah kesuksesan Train to Busan hampir satu dekade lalu, kini hadir film baru berjudul My Daughter is a Zombie yang berhasil mencuri perhatian penonton di Korea maupun mancanegara.
Film ini resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 8 Agustus 2025, dan langsung menarik minat pecinta film, baik yang menyukai horor, komedi, maupun drama keluarga.
Satu hal yang menarik, film ini bukan sekedar menghadirkan adegan mencekam khas zombie, melainkan juga kisah menyentuh antara ayah dan anak.
Penasaran seperti apa film dan fakta di baliknya? Simak sampai selesai!
Baca juga: Bikin Deg-degan! Ini Fakta Menarik ‘Ghost Train’ Film Horor Asal Korea
Sukses Besar di Box Office: Bahkan di Luar Korea!
Dilansir dari The Korean Times, My Daughter is a Zombie mendominasi box office selama akhir pekan libur panjang di Korea.
Film ini berhasil menarik lebih dari 762.000 penonton hanya dari Jumat hingga Minggu. Sejak dirilis pada 30 Juli 2025, jumlah penontonnya sudah menembus 4,5 juta orang di Korea, menjadikannya film pertama tahun ini yang mencapai angka tersebut.
KBS World menambahkan, pencapaian ini membuat film tersebut menjadi film dengan rekor penjualan tiket tercepat di tahun 2025. Enggak hanya di Korea, film ini juga meraih pencapaian luar biasa di luar negeri.
Di Amerika Utara, My Daughter is a Zombie bahkan menjadi film Korea dengan penjualan tiket nomor satu tahun ini. Di Vietnam, film ini menempati posisi kedua box office, sementara di Indonesia berada di posisi ketiga sejak penayangannya pada 8 Agustus.
Cerita yang Beda dari Zombie Biasanya
My Daughter is a Zombie diadaptasi dari webtoon populer karya Lee Yoon Chang. Ceritanya mengikuti sosok Jung Hwan (diperankan oleh Jo Jung Suk), seorang pelatih harimau yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika putrinya, Soo A (diperankan oleh Choi Yu Ri), terinfeksi virus zombie.
Alih-alih menyerah, Jung Hwan justru berusaha melatih anaknya untuk menekan naluri buasnya agar tetap bisa bertahan hidup.
Yang membuat film ini berbeda dengan zombie kebanyakan adalah karakter Soo A yang masih mempertahankan sisi manusiawinya. Ia masih bisa merespons hal-hal favoritnya, seperti menari atau bereaksi saat neneknya mengeluarkan alat garuk punggung kesayangan. Sentuhan ini menghadirkan perpaduan horor, drama keluarga, dan komedi yang membuat ceritanya unik dan segar.
Perpaduan Genre: Horor, Komedi, dan Drama
Film garapan sutradara Pil Gam Sung ini menggabungkan berbagai genre, mulai dari komedi, thriller, melodrama keluarga, hingga horor zombie. Jadi, film ini bisa disebut bagian dari “zom-com,” sebuah subgenre yang menggabungkan zombie dan komedi.
Walaupun premisnya terdengar ringan, film ini tetap menghadirkan momen penuh ketegangan. Transformasi Soo A menjadi zombie digambarkan cukup intens, lengkap dengan detail makeup yang realistis.
Namun, di sisi lain, penonton juga dibuat tertawa lewat adegan-adegan slapstick dan momen kocak antara ayah, anak, serta karakter pendukung lainnya.
Salah satu adegan yang banyak dibicarakan adalah ketika Jung Hwan dan Soo A berpura-pura menirukan gerakan zombie untuk menghindari kejaran. Adegan ini mencampurkan ketegangan dengan humor yang pastinya membuat penonton tertawa.
Akting Para Pemain Jadi Sorotan
Selain ceritanya yang unik, akting para pemain juga menuai banyak pujian. Jo Jung Suk dianggap berhasil memerankan sosok ayah yang kikuk namun penuh kasih sayang. Ia mampu menyeimbangkan momen komedi dengan adegan emosional yang menyentuh.
Sementara itu, Choi Yu Ri mencuri perhatian lewat perannya sebagai Soo A. Dengan riasan zombie tebal sekalipun, ia berhasil menampilkan sisi menyeramkan sekaligus polos sebagai anak remaja. Banyak kritikus menyebut aktingnya sebagai salah satu daya tarik utama film ini.
Enggak kalah menarik, karakter nenek Bam Soon (diperankan oleh Lee Jung Eun) juga jadi favorit penonton. Dengan improvisasi lucu, sosok Bam Soon menghadirkan kehangatan sekaligus tawa di tengah cerita yang mencekam.
Baca juga: Selain Exhuma, Ini 10 Film Korea Horor Rating Tertinggi, Sudah Nonton?
Fakta Menarik di Balik Layar
Dilansir dari Ten Asia, ada beberapa fakta unik di balik produksi film ini:
1. Ad-lib ikonik “Dong-Thor”
Karakter Dong Bae yang diperankan Yoon Kyung Ho awalnya direncanakan memakai kostum Harley Quinn. Namun, sang sutradara kemudian mengubahnya menjadi cosplay Thor agar lebih natural. Adegan ini menjadi salah satu momen komedi paling ikonik dalam film.
2. Perjuangan Makeup Bam Soon
Untuk membuat Lee Jung Eun terlihat jauh lebih tua, tim makeup menghabiskan waktu hingga lima jam untuk setiap sesi. Hasilnya, karakter Bam Soon terlihat sangat mirip dengan versi asli di webtoon.
3. Lokasi Syuting di Namhae
Sutradara Pil Gam-sung memilih Namhae sebagai lokasi utama, karena menurutnya menarik jika zombie bersembunyi di desa nelayan yang tenang dan indah. Kebetulan, penulis asli webtoon, Lee Yoon-chang, juga berasal dari daerah tersebut.
Jadi Film Zombie Korea Terlaris Tahun Ini
Dengan pencapaian lebih dari 4,3 juta penonton di Korea pada pertengahan Agustus dan pendapatan box office yang menembus 31 juta dolar AS, My Daughter is a Zombie resmi menjadi film Korea bertema zombie terlaris tahun 2025.
Kesuksesan ini menunjukkan bahwa minat penonton terhadap film zombie masih tinggi, terutama ketika dikemas dengan cara berbeda. Alih-alih hanya menghadirkan kengerian, film ini memberi ruang untuk tawa, air mata, dan kehangatan keluarga.
Baca juga: 3 Drakor Terbaru Agustus di Netflix, Ada yang Dibintangi Yoona Girls Generation
Kalau kamu penasaran dengan ceritanya seperti apa, cus saksikan dibioskop terdekat kamu, ya!
—
Gabung discord Girls Beyond Circle dan dapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia film!
Comments
(0 comments)