
Fakta di Balik Film Abadi Nan Jaya: Zombie Outbreak Bernuansa Lokal yang Tayang di Netflix
Netflix Indonesia menggelar acara konferensi pers dan Gala Premiere untuk film terbaru mereka, yaitu Abadi Nan Jaya dengan mengundang para perwakilan media di XXI Epicentrum, Jakarta. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Oktober 2025.
Acara ini dihadiri oleh Sutradara, Produser, Seniman Efek Tata Rias, Pengarah Koreografi. Para pemeran film seperti Mikha Tambayong, Eva Celia, Donny Damara, Marthino Lio, Dimas Anggara, dan pemeran lainnya juga ikut memeriahkan acara ini.
Baca juga: Profil dan Fakta Pemain Film Abadi Nan Jaya yang Tayang di Netflix
Daftar Pemeran dan Sinopsis Abadi Nan Jaya

Film Abadi Nan Jaya resmi tayang perdana di Netflix pada 23 Oktober 2025. Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel, sosok yang dikenal lewat deretan film horor populernya seperti Badarawuhi di Desa Penari (2024) dan Ratu Ilmu Hitam (2019). Kali ini, Kimo menghadirkan konsep horor yang lebih segar dan unik lewat kisah yang sarat dengan nuansa budaya lokal Indonesia.
Dengan durasi 1 jam 57 menit, film ini mengusung genre horor dan thriller serta menjadi film zombie Indonesia pertama yang tayang eksklusif di Netflix. Diproduksi oleh Mowin Pictures, Abadi Nan Jaya menghadirkan deretan aktor dan aktris papan atas seperti Mikha Tambayong, Eva Celia, Donny Damara, Marthino Lio, Dimas Anggara, hingga Ardit Erwandha, yang berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam cerita.
Mengusung tema zombie outbreak, film ini terasa berbeda dari film zombie Indonesia lainnya karena turut menampilkan unsur budaya lokal yang kuat.
Ceritanya berfokus pada Kenes (Mikha Tambayong) dan Karina (Eva Celia) yang menjalin persahabatan sejak lama. Namun, persahabatan tersebut kandas karena Kenes mendapati Karina menjalin hubungan dengan ayahnya.
Malapetaka muncul ketika Sadimin (Donny Damara), ayah dari Kenes, yang berprofesi sebagai pemilik usaha jamu, membuat terobosan jamu dengan khasiat untuk menjadi lebih awet muda. Alih-alih awet muda, jamu tersebut bertransformasi menjadi wabah yang menyerang Desa Wanirejo.
Di tengah situasi genting dan berbahaya, karakter dalam film ini mengalami gejolak emosi. Dari yang takut, marah, hingga sedih. Semua itu akan kita dapatkan dengan menonton film Abadi Nan Jaya.
Baca juga: 6 Film Plot Twist di Netflix yang Cocok Ditonton Akhir Pekan, Terbaru Straw!
Fakta Menarik Film Abadi Nan Jaya

Melalui press conference di Epicentrum XXI pada Rabu, (22/10/2025) tim produksi hingga jajaran pemain membagikan cerita seru di balik proses produksi Abadi Nan Jaya, berikut beberapa fakta menariknya!
Baca juga: My Daughter is a Zombie Kembali Jadi Film Zombie Asal Korea Terlaris, Ini Alasan di Baliknya!
1. Film Zombie dengan Sentuhan Nuansa Lokal

Ketika berbincang dengan media, Kimo Stamboel, sebagai Sutradara dan juga Produser dari film Abadi Nan Jaya, membeberkan alasan kenapa dan bagaimana dia menuangkan unsur lokalitas dalam film ini.
“Memang saya tuh pengen banget lah ada hal-hal yang jarang diangkat dan ini adalah platform global, yang kita dari awal tahu bahwa akan tayang di seluruh dunia. Maka dari hal tersebut lah saya pikir apa sih lokalitas yang bisa kita coba masukin dan memperkenalkan ke dunia. salah satunya, kita syuting beneran di daerah pedesaan, ada dangdutnya, dan lain-lainnya.”
Kimo Stamboel juga menambahkan bahwa harapannya hal tersebut dapat dilihat sebagai sesuatu yang berbeda tetapi tetap dapat diterima.
2. Makeup Zombie yang Totalitas

Astrid Sambudiono selaku Special Effects Makeup Artist untuk film Abadi Nan Jaya mengungkapan cara atau metode versi dia agar lebih efisien dalam merias pemeran zombie yang berjumlah sekitar 200.
“Jadi salah satu caranya itu aku harus buat zombie ini ada kelas-kelasnya. Zombie kelas A itu secara close up, zombie kelas B untuk yang medium shot, zombie yang kelas C itu untuk yg paling belakang. Jadi dari aku secara teknis mulainya dari itu, lalu setelah itu diskusi dengan Sutradara, Pak Kimo.”
Astrid juga melanjutkan bahwa dia menggabungkan beberapa material saat merias agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
“Terus ada beberapa material, emang lain, yang harus aku gabung gabung untuk menyesuaikan dengan budaya di Indonesia.”
Melalui konferensi pers, butuh waktu sekitar 3-4 jam yang dihabiskan untuk merias karakter zombie setiap syuting dilakukan.
3. Proses Syuting yang Melelahkan secara Psikis dan juga Fisik

Untuk menghasilkan output yang baik, film ini memerlukan persiapan yang lama dan matang. Dimas Anggara mengakui bahwa dalam proses syuting untuk film ini cukup menghabiskan banyak tenaga.
“Lebih ke physically sih jauh lebih capek sih, capek banget tapi untungnya karena ini memang proper banget ya.”
Selain itu, Dimas Anggara juga mengungkapkan bahwa diperlukan usaha yang maksimal untuk mendapatkan hasil yang bagus.
“Harus yang terbaik. Karena ya outputnya kalo enggak dengan proses itu enggak akan sesempurna yang kita lihat di layar tadi.”
Pemeran lain seperti Kiki Narendra, dan Vonny Anggraini mengatakan bahwa workshop sangat penting walaupun prosesnya lama dan melelahkan.
“Film ini emang fisik banget, tantangannya tuh di fisik. Jadi memang workshop berbulan-bulan itu penting banget untuk menyiapkan apa yang akan terjadi nanti di set. Untuk workshop itu memang melelahkan dari awal.” ujar Vonny Anggraini kepada media.
“Semua dihighlight bahwa kenapa harus bikin workshop? kenapa harus begini? Karena gue juga suka zombie dan kita tau bahwa gerakan zombie itu berbeda dengan gerakan setan atau gerakan apapun. Dalam pikiran gue, wah kalau ini enggak ada koreonya, selesailah kita.” ungkap Kiki Narendra kepada media.
4. Proses Mendalami Emosi untuk Setiap Karakter secara Kuat

Mikha Tambayong mengungkapkan bahwa dalam proses syuting untuk memerankan karakter yang tergolong karakter inti dari film ini, dia merasa terbantu dengan konsep syutingnya yang kronologis. Cara tersebut berguna bagi Mikha dan pemeran lainnya untuk menyampaikan emosi dari setiap karakternya dengan baik.
“So i feel untuk switching emosinya tidak terlalu susah, karena itu, kita diberikan kesempatan untuk melewati semua fase-fasenya berurutan, dari yang awalnya kita di rumah, masih keluarga yang utuh tapi dysfunctional, sampai akhirnya kita melewati zombie satu per satu.”
Baca juga: Dibaca 5 Juta Kali di X, Ini Fakta dari Kisah Nyata ‘Dia Bukan Ibu’ yang Dijadikan Film
Dengan didukung oleh cerita yang kuat, latar belakang zombie yang unik, serta dedikasi tinggi dari para pemeran, Abadi Nan Jaya menjadi salah satu film Netflix yang patut ditonton.
Penasaran soal film dan ingin diskusi bareng sesama penikmat film Indonesia? Yuk, segera gabung komunitas Girls Beyond Circle!
Cover: Girls Beyond/Caesi Rosprianti
Comments
(0 comments)