Waspada Penyakit Leptospirosis! Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Leptospirosis adalah penyakit yang berpotensi muncul saat musim hujan, terutama ketika bencana banjir melanda. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan dari infeksi bakteri Leptospira interrogans.
Bakteri Leptospira berasal dari urin atau darah hewan yang terinfeksi. Sejumlah hewan dapat menjadi perantara penyebaran Leptospirosis seperti tikus maupun babi. Selain itu, Leptospirosis adalah penyakit yang dapat merusak organ bahkan bisa mengancam nyawa sehingga kita perlu lebih waspada terhadap penyakit Leptospirosis saat musim hujan seperti saat ini. Yuk, kenali penyebab dan gejala dari penyakit Leptospirosis!
Baca juga: 5 Manfaat Mandi Subuh Bagi Kesehatan yang Jarang Orang Tahu!
Penyebab Leptospirosis
Penyebab Leptospirosis adalah infeksi dari bakteri Leptospira yang disebabkan oleh urin maupun darah dari hewan yang sudah terinfeksi. Seseorang dapat terinfeksi oleh bakteri Leptospira apabila mata, hidung, mulut maupun luka pada kulit yang bersinggungan secara langsung dengan:
- Air maupun tanah yang terkontaminasi oleh urin atau darah dari hewan yang sudah terinfeksi bakteri
- Kontak langsung dengan urin atau darah dari hewan pembawa bakteri tersebut
- Tergigit oleh hewan yang sudah terinfeksi bakteri
- Penularan penyakit Leptospirosis juga bisa ditularkan dari manusia ke manusia melalui ASI ataupun hubungan seksual
Bakteri Leptospira dapat hidup dan berkembang selama bertahun-tahun di dalam ginjal hewan seperti tikus, anjing, babi, sapi, dan kuda.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terinfeksi Leptospirosis adalah sebagai berikut:
- Tinggal di daerah yang rawan banjir
- Membersihkan selokan tanpa atribut pelindung
- Beberes rumah dengan alat kebersihan yang tidak higienis
- Bekerja di sekitar pembuangan sampah dan saluran pembuangan
- Berkemah atau rekreasi di alam bebas
- Bekerja yang berhubungan langsung dengan hewan, seperti dokter hewan dan peternak
Gejala Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang ditimbulkan dari infeksi Leptospira interrogans. Gejala Leptospirosis menyerupai Influenza seperti nyeri otot, demam, dan sakit kepala. Penyakit ini juga tergolong langka, namun kita tetap perlu lebih waspada karena beresiko menimbulkan komplikasi seperti kerusakan ginjal, gagal hati, hingga meningitis.
Bahayanya, tidak semua orang yang terjangkit penyakit ini akan langsung menunjukan gejalanya. Gejala Leptospirosis baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 10 hari. Berikut gejala dari Leptospirosis:
- Nyeri kepala
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan disertai batuk
- Demam tinggi dan menggigil
- Mata merah dan kulit menguning
- Mual, muntah-muntah, dan disertai diare
Pencegahan dan Pengobatan Leptospirosis
Pencegahan Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang dapat menular baik pada manusia maupun pada sesama hewan sehingga lebih baik mencegah daripada mengobati karena penyakit ini dapat mengancam nyawa. Berikut pencegahan terinfeksi bakteri Leptospirosis:
- Hindari berenang atau bermain air saat banjir
- Jauhi sarang atau tempat tinggal tikus
- Jika ingin membersihkan kolam ataupun selokan gunakan sepatu pelindung maupun sarung tangan
- Hindari menyentuh langsung hewan mati dengan tangan telanjang
- Terapkan gaya hidup sehat
- Rajin mencuci tangan dengan sabun
Pengobatan Leptospirosis
Pengobatan Leptospirosis tergantung pada tingkat keparahan infeksi Leptospirosis. Berikut pengobatan yang perlu kamu terapkan apabila sudah terpapar:
- Pengobatan Sederhana
Jika gejala Leptospirosis mulai dirasakan, kita bisa melakukan upaya pengobatan secara rumahan terlebih dahulu dengan perbanyak minum air, minum vitamin daya tubuh, minum obat anti nyeri, dan istirahat yang cukup.
- Segera Periksa ke Dokter
Apabila sudah terjangkit penyakit Leptospirosis, maka secepatnya periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Penggunaan Antibiotik
Antibiotik adalah salah satu obat yang manjur untuk melawan bakteri maupun virus sehingga tubuh lebih kebal dari penyakit. Namun, apabila penyakit Leptospirosis semakin parah, dokter akan menganjurkan untuk menggunakan antibiotik seperti doksisiklin, azitromisin, amoksisilin, atau bahkan penisilin.
- Terapi Medis
Jika kamu mengidap Leptospirosis pada tingkat yang sudah parah, kamu perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sebab, tingkat penyakit Leptospirosis yang semakin parah akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh. Akibatnya, kamu memerlukan terapi medis seperti dialisis, ventilasi mekanis, maupun vasopressor.
Baca juga: 10 Penyakit Timbul Akibat Stres, yang Terakhir Paling Sering Dialami!
Yuk, join Girls Beyond Circle! Wadah untuk kamu yang mau mau level up karena Girl Beyond banyak membahas perihal karier, lifestyle, hingga kesehatan. Gak cuma nambah wawasan saja, tapi juga bisa nambah networking!
Halo! Aku Rayya Adila Sakinah salah satu kontributor program YTTA GB dan ini artikelku. Let’s connect on LinkedIn!
Selamat membaca semuanya!
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)