9 Fakta Olahraga Pole Dance, Paling Terakhir Wajib Tahu!
Olahraga pole dance kini menjadi aktivitas yang semakin digemari oleh anak muda. Aktivitas ini dikenal karena memadukan tarian dan akrobat yang berpusat di sekitar tiang vertikal.
Pole dance melibatkan seluruh otot tubuh dalam setiap gerakannya. Gerakan pada tiang ini melibatkan memutar, memanjat, menggantung, dan berbagai pose yang mempertahankan keseimbangan dan kegrasian tubuh.
Meskipun terlihat sulit, gerakan-gerakan pole dance sebenarnya dapat dipelajari dengan bantuan instruktur ahli melalui latihan yang intensif.
Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang fakta pole dance, berikut adalah ulasannya!
Baca juga: 5 Gerakan Pilates untuk Pemula dan Langkah Persiapannya, Penting Dipahami Agar Tak Cedera!
Sejarah Olahraga Pole Dance
Sejarah pole dance memiliki akar yang beragam dan kompleks, yang mencakup berbagai budaya dan tradisi.
Beberapa sumber mengklaim bahwa olahraga pole dance berasal dari seni tari di India yang disebut “Mallakhamb”, yang melibatkan gerakan akrobatik pada tiang.
Namun, banyak juga yang percaya bahwa pole dance berasal dari seni tari di Tiongkok yang disebut “Ba Jiao Lian”, yang juga melibatkan pergerakan pada tiang.
Jadi, dapat disimpulkan pole dance berasal dari dua tradisi, yakni Tiongkok dan India. Pole dari Tiongkok berasal dari abad ke-12, di mana pemain sirkus Tiongkok menggunakan tiang setinggi kurang lebih 9 meter untuk melakukan trik akrobatik. Tiang tersebut dilapisi seperti karet yang membuat pemain dapat menempel pada tiang.
Para akrobat menggunakan kekuatan, kelincahan, dan keseimbangan untuk melakukan gerakan seperti panjatan, putaran, dan pembalikan tubuh.
Meskipun chinese pole lebih fokus pada aspek akrobatik, banyak elemen gerakan dan tekniknya yang diadopsi ke dalam pole dance kontemporer, yang lebih memadukan elemen tarian dan ekspresi artistik.
Sementara itu, di India “Mallakhamb” secara harfiah artinya “tiang petarung” melibatkan pemain yang melakukan serangkaian pose dan gerakan akrobatik di sekitar kayu yang terbuat dari teak dan dipoles dengan minyak untuk mengurangi gesekan.
Awalnya, Mallakhamb digunakan sebagai alat latihan untuk para pejuang dan pegulat India. Teknik dan kekuatan yang dikembangkan melalui Mallakhamb sangat berguna dalam seni bela diri dan gulat.
Dalam beberapa dekade terakhir, Mallakhamb telah mengalami revitalisasi dan mendapatkan popularitas baru baik di India maupun di luar negeri.
Pole Dance Diperuntukkan untuk Perempuan dan Laki-laki
Meskipun banyak yang mengira pole dance hanya dikaitkan dengan perempuan, sebenarnya laki-laki juga dapat berpartisipasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak laki-laki yang bergabung dengan komunitas pole dance.
Masuknya laki-laki ke dunia pole dance mematahkan stereotip gender dan mendorong sikap positif terhadap tubuh dan kepercayaan diri bagi semua individu.
Mereka menunjukkan bahwa pole dance tidak hanya diperuntukkan bagi perempuan atau individu feminin, melainkan semua jenis kelamin dapat memperoleh manfaat fisik dan mental dari aktivitas ini.
Sayangnya, laki-laki yang melakukan olahraga pole dance mungkin masih menghadapi tantangan dan prasangka dari mereka yang memandang pole dance sebagai aktivitas yang tidak maskulin.
Namun di sisi lain, pole dance untuk laki-laki juga telah mendapatkan pengakuan sebagai bentuk ekspresi artistik dan emosional.
Pole Dance Telah Diakui sebagai Olahraga oleh Federasi Olahraga Internasional Pada Tahun 2017
Pada tahun 2017, pole dance diakui secara resmi sebagai olahraga oleh Federasi Olahraga Internasional (International Sport Federation) atau ISF.
Pole dance, yang sebelumnya sering dianggap sebagai bentuk hiburan atau kegiatan yang hanya ditujukan untuk hiburan, telah melampaui batas-batasnya dan telah mendapatkan pengakuan yang pantas sebagai olahraga yang menggabungkan kekuatan, fleksibilitas, dan keindahan.
Pengakuan ini tidak hanya membuktikan bahwa pole dance adalah olahraga yang sah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para penari pole untuk berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional dan mendapatkan pengakuan yang pantas.
Baca juga: 5 Olahraga Favorit Gen Z Paling Kekinian, Kamu Wajib Coba!
Pole Dance Bermanfaat untuk Meningkatkan Kekuatan, Fleksibilitas, dan Kesehatan Jantung
Ada banyak manfaat olahraga pole dance bagi kebugaran dan kesehatan tubuh, yaitu dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas tubuh, hingga menjaga kesehatan jantung.
Pole dance melibatkan berbagai gerakan yang mengharuskan penggunaan seluruh otot tubuh, terutama otot inti, lengan, bahu, punggung, dan kaki. Setiap gerakan, seperti memanjat tiang, berputar, dan menggantung, membutuhkan kekuatan otot tersebut.
Tidak hanya itu, banyak gerakan dalam pole dance membutuhkan fleksibilitas yang baik. Peregangan dinamis yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah latihan membantu meningkatkan rentang gerak sendi dan fleksibilitas otot.
Pole dance juga bisa disebut sebagai latihan kardio, karena kombinasi gerakan cepat dan intens, seperti berputar di tiang atau mengangkat tubuh, meningkatkan denyut jantung dan memompa darah lebih efisien.
Pole Dancing Dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Harga Diri
Dilansir dari Psy Post, para peneliti menemukan adanya peningkatan kesejahteraan mental di antara peserta pole dance yang diukur melalui Skala Kesejahteraan Mental Warwick Edinburgh.
Mereka yang menyelesaikan kelas olahraga pole dance cenderung setuju dengan pernyataan seperti “Saya telah berpikir jernih” dan “Saya merasa optimis tentang masa depan.” Hal ini sejalan dengan penelitian kualitatif sebelumnya yang menunjukkan bahwa pole dance memang dapat memberdayakan (empowering).
Adapun faktor yang membuat seseorang merasa diberdayakan dengan pole dance, salah satunya ketika mereka mempelajari dan menguasai gerakan-gerakan pole dance yang menantang.
Mereka merasa bangga dengan pencapaian pribadi mereka. Setiap kali berhasil melakukan gerakan yang sebelumnya dianggap sulit, kepercayaan diri mereka bertambah.
Tidak hanya itu, orang yang belajar olahraga pole dance kebanyakan harus menggunakan pakaian yang ketat dengan lekuk tubuh yang terpampang untuk memudahkan mereka.
Hal tersebut dapat mempromosikan citra tubuh yang positif dan penerimaan diri. Dalam lingkungan yang mendukung, orang belajar untuk menghargai keunikan dan keindahan tubuh masing-masing tanpa mempedulikan standar kecantikan yang seringkali tidak realistis.
Ada Tiga Jenis Pole Dance: Freestyle, Koreografi and Gaya Kompetisi
Ada tiga jenis olahraga pole dance secara umum yang perlu diketahui, yaitu:
- Freestyle: Memberikan kebebasan kepada penari untuk mengimprovisasi gerakan dan mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa skrip yang ditentukan sebelumnya. Ini memungkinkan penari untuk mengekspresikan kreativitas mereka secara bebas dan spontan.
- Koreografi: Gerakan yang telah dirancang dan diatur, mulai dari gerakan, pose, dan ekspresi untuk membentuk pertunjukan. Ini mulai dari penentuan tema, pemilihan gerakan, dan struktur pertunjukan agar terhubung secara logis.
- Gaya kompetisi: Gaya pole dance dalam kompetisi bervariasi tergantung pada jenis kompetisi dan kriteria penilaian yang ditetapkan oleh penyelenggara. Nantinya, pemain harus menyesuaikan teknik, ekspresi, kreativitas, hingga penggunaan tiang secara kreatif.
Baca juga: 5 Olahraga Termahal di Indonesia, Ada yang Disebut Olahraga “Old Money”
Latihan Pertama Pole Dance Mungkin akan Menyiksa
Setiap elemen dalam pole dance untuk pemula memerlukan puluhan repetisi dan waktu berjam-jam untuk mencapai tingkat keahlian yang memuaskan.
Menurut laman Queen, tahapan tersulit dalam memulai olahraga pole dance adalah ketika seseorang merasa ingin menyerah pada tantangan yang dihadapi. Kemungkinan terjadinya hematoma atau memar saat berlatih adalah hal yang wajar.
Tubuh bereaksi terhadap tekanan yang baru, terutama saat berinteraksi dengan tiang logam yang dapat menyebabkan memar.
Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan tidak nyaman pada tubuh tersebut kemungkinan akan berkurang.
Dalam satu hingga dua bulan pertama, seseorang mungkin harus bersiap menghadapi rasa sakit, namun perlahan-lahan tubuh akan terbiasa dengan ketidaknyamanan tersebut, sehingga reaksi tubuh menjadi lebih terkendali.
Pemula biasanya hanya membutuhkan durasi 60 hingga 80 menit untuk latihan. Sementara itu, atlet yang berpengalaman biasanya menambahkan waktu menjadi 90 menit.
Biaya Latihan Pole Dance Termasuk Mahal
Olahraga pole dance termasuk dalam kategori mahal. Sebagai contoh, di sekitar wilayah Jabodetabek saja, biaya rata-rata untuk empat kali pertemuan kelas grup adalah sekitar Rp1 juta.
Beberapa tempat mungkin menawarkan berbagai paket yang dapat dipilih secara bebas. Namun, perlu dicatat bahwa setiap tempat mungkin menetapkan harga yang bervariasi, tergantung pada wilayah dan kebijakan masing-masing.
Mengapa olahraga ini dianggap mahal? Hal ini disebabkan oleh biaya kelas yang mencakup biaya sewa ruang, honor instruktur, serta biaya administrasi lainnya.
Pakaian untuk Olahraga Pole Dance Harus Terbuka
Dahulu, pole dance sering dianggap sebagai pertunjukan sensual, terutama karena keterkaitannya dengan pakaian yang cenderung terbuka. Jun Ko Agus, seorang instruktur pole dance, menjelaskan bahwa dalam latihan pole dance, kulit diperlukan untuk menahan dan mengunci tiang.
Penggunaan pakaian yang lebih tertutup justru tidak praktis karena tubuh bisa saja terlepas saat berlatih. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih pakaian yang fleksibel, nyaman, dan minim kain jika ingin berlatih pole dance.
Pakaian seperti sports bra dan hotpants sering dipilih untuk latihan pole dance. Selain itu, tank top dan atasan crop (yang tidak menutupi perut) juga dapat dipilih untuk memberikan kebebasan gerak pada lengan dan bagian atas tubuh.
Mau tau fakta lain seputar olahraga pole dance? Dapatkan kabar menarik lainnya dengan gabung Girls Beyond Circle!
Baca juga: Kenapa Pilates Olahraga Mahal? Ternyata Ini Alasannya!
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)