Kronologi Kisah Nyata Ipar Adalah Maut, Katanya Rani Lebih Kejam!

Written by Adila Putri Anisya

26 Jun

Kisah nyata Ipar Adalah Maut, film yang baru saja tayang di Indonesia, mendapat banyak sorotan netizen. Ternyata, cerita aslinya lebih kompleks dan menyulut emosi dibandingkan versi filmnya.

Film ini resmi dirilis pada 13 Juni 2024 dan telah menarik lebih dari 2 juta penonton per 25 Juni 2024, menandakan keberhasilannya dalam menarik perhatian masyarakat.

Diangkat dari kisah nyata, Eliza Sifa, sang kreator, mengisahkan ulang cerita ini melalui 24 video di Instagram dan TikTok. Ia berhasil menyampaikan kisah Nisa, Rani, dan Aris (nama samaran) dengan sempurna.

Namun, sayangnya, versi film tidak sepenuhnya menggambarkan keseluruhan cerita. Nah, bagi kamu yang penasaran dengan kisah nyata film Ipar Adalah Maut, kamu bisa baca di bawah ini!

Berawal dari Sang Ibu yang Meminta Rani untuk Tinggal Bersama Nisa dan Suaminya

kisah nyata ipar adalah maut — Sumber foto: YouTube.com/MD Pictures

Cerita ini bermula dari ibu yang tiba-tiba menghubungi Nisa untuk meminta sang adik, Rani, tinggal bersama di rumah Nisa. Saat itu, Nisa tinggal bersama suaminya, Aris, dan anak mereka, Rayya.

Rani diterima kuliah di salah satu kota di Jawa Timur, tetapi karena pergaulannya di kota tersebut kurang baik, ibu khawatir, anak kesayangannya itu, Rani, tinggal sendiri di kos, sehingga merasa lebih aman jika Rani tinggal bersama kakaknya, Nisa, yang sudah berumah tangga.

Nisa, yang berhati baik, awalnya ragu karena merasa tidak enak meminta izin kepada Aris untuk menerima orang baru di rumah mereka. Namun, ia memberanikan diri untuk menyampaikan permintaan tersebut, dan Aris pun langsung menyetujuinya tanpa menolak.

Rani adalah Sosok yang Ceria dan Sangat Nyambung dengan Aris

Setelah Rani pindah ke rumah Nisa dan Aris, kehidupan awalnya berjalan normal dan biasa saja. Rani, seorang adik yang ceria dan aktif, sangat dekat dengan Rayya. Ia juga sering bercanda dengan Aris karena mereka memiliki obrolan dan humor yang sangat nyambung.

Melihat kedekatan Rani dan suaminya, Nisa sempat merasa insecure karena merasa dirinya tidak seasik Rani, yang dapat membuat Aris merasa nyaman. Kekhawatiran Nisa semakin berkembang ketika ia sering melihat Rani berpakaian terbuka, seperti memakai daster tanpa dalaman, celana pendek, dan baju yang terbuka.

Hal ini membuat Nisa akhirnya berbicara dengan Rani, memintanya untuk lebih sopan dalam berpakaian di rumah, terutama ketika ada Aris.

Nisa Pergi Menghadiri Rapat Orang Tua di Sekolah Rayya, Meninggalkan Rani dan Suaminya Berdua di Rumah

Awal mula perselingkuhan antara Rani dan Aris terjadi saat Nisa tidak ada di rumah karena menghadiri rapat orang tua di sekolah Rayya. Ketika Rani dan Aris hanya berdua di rumah, mereka tidak sengaja mengalami ciuman pertama mereka.

Rani, yang saat itu hendak berangkat ke kampus, tiba-tiba kembali ke rumah untuk mengambil barang yang tertinggal dan bertemu dengan Aris.

Sebelum berangkat, Rani sempat berbincang sedikit dengan Aris mengenai tugas kuliahnya. Karena kondisi rumah yang sepi, mereka mulai terbawa suasana hingga akhirnya Rani mengecup bibir suami kakaknya tersebut.

Hubungan Rani dan Aris Semakin Menjadi-jadi saat Nisa Tidak Ada di Rumah

Dalam kisah nyata Ipar Adalah Maut setelah ciuman pertama kali mereka, hubungan antara Rani dan Aris semakin intensif. Awal dari hubungan intim mereka terjadi saat Nisa sekali lagi tidak berada di rumah.

Suatu hari, setelah Rani pulang dari kuliah, ia terlihat kesakitan dengan kakinya sehingga Aris bertanya tentang kondisinya. Ketika Aris memeriksa kakinya, momen tersebut memicu hasrat di antara mereka untuk melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya.

Nisa Curhat ke Rani Mengenai Sikap Mas Aris yang Kian Berubah hingga Rani Menikah dengan Yusuf

Nisa, yang saat itu belum mengetahui tentang perselingkuhan antara suaminya dan adiknya, justru curhat kepada Rani mengenai perubahan perilaku Aris yang semakin mencurigakan.

Pada saat itu, Rani malah mendukung Nisa untuk melakukan penyelidikan terhadap suaminya. Rani menyarankan Nisa untuk menyadap handphone Aris, termasuk WhatsApp, riwayat rekening, dan perjalanan Aris. Namun, setelah melakukan penyadapan tersebut, tidak ada bukti yang ditemukan.

Awalnya, Nisa curiga terhadap Rani, tetapi dia juga enggan berpikir buruk terhadap adiknya. Nisa mengalami konflik batin yang mengganggu pikiran dan perasaannya.

Nisa merasa lega ketika Rani akhirnya menikah dengan Yusuf, adik dari teman Aris, sehingga Rani tidak lagi tinggal bersama mereka.

Namun, kecurigaan Nisa kembali muncul ketika Aris tidak pernah langsung pulang setelah bekerja. Aris sering pulang larut malam, dan ibu mertua Rani (ibu Yusuf) juga curiga karena Rani sering menggunakan ojek online di siang hari.

Ternyata, hubungan antara Rani dan Aris belum berakhir, mereka masih melanjutkan hubungan bahkan hingga melakukan check-in short time, meskipun Rani sudah menikah dengan Yusuf.

Nisa Curhat ke Sahabatnya dan Menemukan Bukti Perselingkuhan

Kecurigaan Nisa masih menghantuinya, yang akhirnya membuatnya curhat kepada sahabatnya, Manda. Manda memberitahu Nisa tentang tren aplikasi kalkulator terbaru, di mana aplikasi tersebut berfungsi sebagai ‘fake kalkulator’ yang bisa membuka folder rahasia jika memasukkan angka tertentu.

Benar saja, Nisa menemukan dua aplikasi kalkulator di handphone suaminya, salah satunya kemungkinan besar adalah folder rahasia tersebut. Dengan keberanian, Nisa berhasil membuka folder tersebut, dengan asumsi bahwa password seorang lelaki mungkin tidak jauh berbeda dengan password lainnya.

Nisa terkejut melihat isi folder tersebut, berisi aplikasi Telegram dan foto-foto tidak senonoh antara suaminya dan adiknya, Rani. Akhirnya, perselingkuhan antara Aris dan Rani terbongkar.

Perselingkuhan Rani dan Aris Ketahuan Sang Ibu hingga Ibu Jatuh Sakit

Setelah perselingkuhan terbongkar, terjadi perdebatan besar antara Nisa, Rani, Aris, dan Yusuf yang mengakibatkan Yusuf memutuskan untuk menceraikan Rani.

Nisa, yang ingin menenangkan diri, memilih untuk pergi ke hotel daripada pulang ke rumah ibunya. Ia tidak ingin menyebabkan kesedihan pada ibunya dan memilih untuk menyembunyikan masalah besar ini dari ibunya.

Namun, Rani pulang ke rumah ibunya sambil menangis, sehingga ibunya akhirnya mengetahui tentang perselingkuhan antara Rani dan Aris. Hal ini membuat hati ibunya hancur dan merasa gagal sebagai seorang ibu.

Akibat kekecewaan yang mendalam terhadap Rani, anak yang sangat disayanginya, dan perasaan bersalah terhadap Nisa, ibu mengalami sakit demensia yang mengganggu memori. Selama sakitnya, Nisa dengan penuh kesabaran merawat ibunya di rumah, tanpa kehadiran Rani.

Ketika itu, Rayya harus tinggal bersama Aris sementara waktu karena Nisa belum bisa meninggalkan ibunya. Namun, ketika Nisa memberikan tanggung jawab kepada Rani untuk merawat ibunya, ternyata Rani tidak mampu mengurusnya dengan baik.

Ibu Meninggal Ketika Rani dan Aris Berduaan di Kamar

Suatu hari, kondisi ibu semakin memburuk, sehingga Nisa, Rani, dan Aris berada di rumah ibu untuk menjaganya bersama-sama.

Namun, saat ibu sedang sakaratul maut sekitar jam 2 pagi, Nisa yang panik segera memanggil Rani dan suaminya untuk membaca Yasin bersama-sama untuk ibu.

Nisa mengira bahwa Aris berada di kamarnya sendiri, begitu juga dengan adiknya. Namun, ketika dicari, ternyata Aris tidak berada di kamarnya melainkan di kamar tamu bersama Rani sedang berduaan.

Meskipun melihat kejadian tersebut, Nisa sudah tidak memiliki tenaga untuk marah. Ia hanya fokus pada sakaratul maut ibunya dan meminta Rani dan Aris untuk membaca surat Yasin bersama-sama sampai ibunya menghembuskan napas terakhirnya.

Rani Minta Nisa untuk Menceraikan Aris Agar ‘Turun Ranjang’

Pada hari pertama setelah ibu meninggal, masih dalam suasana duka, Nisa terkejut dengan permintaan dari Rani untuk segera bercerai dengan suaminya agar Rani dapat hidup bersama Aris.

Perdebatan pun terjadi, di mana Rani bahkan tidak merasa bersalah dan bahkan menyampaikan ancaman kepada Nisa.

Akibat dari situasi ini, Nisa akhirnya memutuskan untuk menceraikan Aris. Meskipun Rani meminta Aris untuk bersama-sama dan memulai kehidupan baru, Aris menolak permintaan tersebut.

Nisa kemudian kembali ke rumah yang pernah ditinggalinya bersama Aris. Namun, Rani mengatakan hal-hal yang membuat Nisa trauma, yaitu bahwa jika Nisa kembali ke rumah tersebut, dia akan selalu teringat akan kejadian tidak senonoh antara Rani dan Aris di rumah itu.

Meskipun mengalami trauma, Nisa akhirnya mengemas barang-barangnya dan memilih untuk tinggal di kontrakan.

Sementara itu, Rani ingin merantau ke Jakarta dan meminta uang sebesar Rp50 juta dari Nisa, yang kemudian Nisa memberikannya.

Demikianlah kisah nyata Ipar Adalah Maut. Ternyata, Rani sempat hamil dengan Aris sebelum menikah dengan Yusuf, tetapi kehamilan itu akhirnya digugurkan.

Berdasarkan cerita aslinya yang dibagikan oleh Eliza, Rani terlihat memiliki kepribadian yang sangat tidak bermoral dan tidak merasa bersalah atas tindakannya.

Banyak netizen percaya bahwa perilaku Rani dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, di mana ia merasa cemburu dan tidak nyaman dengan kehadiran kakaknya, Nisa, yang dianggap lebih cantik dan lebih dihargai oleh orang-orang di sekitarnya.

Di sisi lain, sikap ibu yang tidak sepenuhnya percaya pada Rani, meskipun sangat menyayanginya, membuat Rani merasa bahwa ia tidak setara dengan kakaknya yang dipercayai sepenuhnya oleh ibu mereka.

Trailer Film Ipar Adalah Maut

Setelah membaca kisah nyata Ipar Adalah Maut dan kamu penasaran dengan filmnya, jangan lupa nonton film Ipar Adalah Maut di bioskop, ya!

Suka bahas tentang dunia film? Yuk, gabung komunitas Girls Beyond Circle untuk diskusi di sana!

Sumber foto: Tix.id