Bedanya Bahasa Gen Z Vs Gen Alpha Terbaru, Ada Big L hingga Fanum Tax
Bahasa Gen Z vs Gen Alpha adalah topik menarik yang menggambarkan bagaimana perbedaan generasi dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi.
Di era digital yang terus berkembang, Gen Z dan Gen Alpha menunjukkan gaya bahasa yang unik dan berbeda.
Gen Z, yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, seringkali dikenal dengan penggunaan bahasa yang cepat, singkat, dan penuh slang.
Sementara itu, Gen Alpha, yang baru memasuki dunia ini, menunjukkan bahasa yang lebih terintegrasi dengan teknologi dan media sosial.
Memahami perbedaan ini dapat memberikan wawasan menarik tentang bagaimana generasi yang berbeda beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi.
Agar tetap terus up-to-date, yuk kenali perbedaan kedua generasi ini!
Baca juga: 55+ Istilah Baru Gen Z yang Viral di Media Sosial, Jangan Sampai Gak Tahu!
Bahasa Gen Z Vs Gen Alpha
Berikut adalah perbedaan bahasa Gen Z (Kiri) dan Gen Alpha (Kanan):
Bad Vibes – Negative Aura
Bad Vibes dan Negatif Aura keduanya merujuk pada perasaan atau suasana yang kurang menyenangkan terhadap seseorang. Contoh, “Kalau ada dia di sini, jadi bad vibes” atau “Aku merasakan negative aura di ruangan ini.”
Tidak ada arti berbeda, hanya saja cara penyampaiannya yang dipengaruhi oleh tren dan penggunaan bahasa di kalangan generasi masing-masing.
Gen Z mungkin lebih suka istilah Bad Vibes untuk kesan yang lebih kasual, sedangkan Gen Alpha mungkin lebih suka menyebutnya negative aura karena lebih trendy.
Leader – Sigma
Baik Gen Z maupun Gen Alpha menggunakan istilah ini untuk merujuk pada seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan memengaruhi.
Bagi Gen Alpha, Sigma seringkali mengacu pada sigma male yang artinya adalah pria mandiri. Sedangkan Gen Z, hanya menggunakan istilah sederhana untuk menyebut seseorang yang memimpin, yaitu Leader.
Goddamn – Gyatt
Goddamn adalah singkatan dari God dan Damn Ini adalah ekspresi slang yang digunakan untuk menunjukkan keterkejutan, kekaguman, atau kemarahan.
Kata tersebut merupakan bentuk pengucapan kasar dan sering dianggap tidak sopan. Biasanya digunakan ketika seseorang merasa sangat terkesan atau terkejut dengan sesuatu.
Sementara itu, Gyatt dalam bahasa Gen Alpha juga digunakan dalam ekspresi yang sama untuk menunjukkan emosi kegembiraan, ketidakpercayaan, atau persetujuan.
Bad (Buruk) – Skibidi
Bad adalah kata dari bahasa Inggris yang artinya “buruk” ini sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang buruk atau tidak menyenangkan.
Dalam bahasa gaul Gen Z, Bad juga bisa berarti sangat baik atau keren tergantung konteksnya. Contoh, “That concert was so bad!” (berarti sangat keren).
Sementara itu, Skibidi dalam Gen Alpha pada awalnya tidak ada makna khusus, namun melalui serial Skibidi Toilet, istilah ini menjadi bahasa gaul yang artinya buruk atau keren tergantung konteksnya, sama seperti yang digunakan Gen Z.
Karisma – Rizz
Kedua istilah ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki karisma. Gen Z tidak pernah mengubah kata ini terhadap kata apapun, namun semenjak tahun 2022 kata Rizz ini muncul menjadi bahasa slang yang artinya karisma.
Asal-usul kata Rizz berawal dari seorang influencer bernama Kai Cenat, yang memperkenalkan istilah ini dalam siaran langsung di Twitch.
Dengan basis pengikut yang besar, kata ini dengan cepat menyebar ke platform lain, termasuk TikTok.
Rizz bahkan dinobatkan sebagai “Word of the Year” oleh Oxford English Dictionary pada tahun 2023.
Lose (Kalah) – Big L
Dalam keseharian, istilah Lose atau kalah digunakan untuk menyebut situasi di mana seseorang tidak berhasil mencapai kemenangan atau hasil yang diinginkan dalam sebuah kompetisi, permainan, atau situasi.
Dalam bahasa slang Gen Alpha ini dibuat dengan lebih modern dan singkat dengan menyebutnya Big L. Seperti yang kita tahu bahwa arti Big adalah besar, dan L adalah singkatan dari Loser.
Berbohong – Cap
Kedua istilah ini masih berkaitan, karena Cap merupakan istilah bahasa Inggris gaul yang artinya berbohong.
Kata Cap bisa juga dilengkapi dengan “No Cap!” atau artinya “Tidak berbohong.”
Misalnya, “Kamu bilang kamu sudah selesai, tapi itu cap. Aku tahu kamu belum mulai.” Atau, “No cap, ini adalah konser terbaik yang pernah aku hadiri. Suaranya keren banget!”
Mencuri Makanan Orang lain – Fanum Tax
Fanum adalah seorang penyiar online (streamer) yang dikenal di platform streaming dan media sosial.
Istilah Fanum tax berasal dari kebiasaan Fanum dalam video atau stream-nya, di mana ia seringkali mengklaim atau mempraktikkan tindakan mengambil sedikit makanan dari porsi orang lain.
Jadi, dalam istilah Gen alpha Fanum Tax artinya suka mencuri makanan orang lain.
Hebat – GOAT
Istilah GOAT (Greatest of All Time) mengacu pada seseorang yang dianggap sebagai yang terbaik sepanjang masa dalam bidang tertentu, memberikan pengakuan yang lebih spesifik dan mengesankan.
Dalam kata lain, GOAT adalah bentuk pujian yang lebih kuat dibandingkan dengan “hebat.”
Did Well (Kerja Bagus) – Ate
Ketika kita melihat sesuatu yang baik maka kita akan memujinya dengan mengucapkan kata-kata baik, contohnya “You did well,” “Keren!” atau “Good Job!”
Namun, Gen Alpha membuat istilah baru yang disebut Ate. Secara harfiah, Ate merupakan verb 2 dari kata eat. Kini artinya mengacu pada memberikan pengakuan untuk sesuatu yang telah berbuat baik.
Loser (Pecundang) – Ohio
Dalam bahasa gaul Gen Z, Loser bisa digunakan secara lebih ringan untuk menggambarkan seseorang yang melakukan hal-hal konyol atau tidak biasa.
Di kalangan Gen Alpha, Ohio dijadikan kata slang untuk menggambarkan sesuatu yang unik atau aneh.
Kata ini berakar dari tren internet yang mengaitkan fenomena aneh atau tidak biasa dengan negara bagian Ohio, AS.
Cerewet – Yapping
Yapping atau Yap, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas berbicara secara berlebihan atau terus-menerus.
Istilah ini memiliki konotasi negatif dan sering digunakan di media sosial untuk mengolok-olok atau merendahkan seseorang yang banyak bicara atau cerewet. Pelaku yapping disebut “yapper.”
Dominate – Mogging
Dominate dalam bahasa Inggris digunakan untuk menggambarkan tindakan atau kemampuan seseorang untuk menguasai atau mendominasi orang lain dalam berbagai konteks, termasuk kekuasaan, pengaruh, atau kemampuan.
Sementara dalam bahasa Gen Alpha, istilah Mogging berasal dari kata Dominate dan digunakan dalam konteks yang lebih spesifik untuk menggambarkan seseorang yang mendominasi atau mengungguli orang lain, terutama dalam hal daya tarik, kekayaan, atau status sosial.
Berpenampilan Baik – Mewing
Kedua frasa ini digunakan untuk menggambarkan upaya seseorang untuk tampil menarik atau menjaga penampilan mereka agar terlihat baik. Ini bisa melibatkan berbagai usaha, mulai dari berpakaian dengan gaya yang modis hingga melakukan perawatan kecantikan.
Namun, dalam bahasa Gen Alpha, mereka menciptakan nama Mewing yang dikembangkan untuk mencoba mendapatkan garis rahang (jawline) yang lebih tajam dan meningkatkan penampilan wajah secara keseluruhan.
Istilah Gen Z Vs Gen Alpha perbedaannya cukup jauh, bukan? Gen Z terdengar lebih sederhana, sementara Gen Alpha sangat modern akibat pengaruh media sosial.
So, kalau kamu tidak ingin ketinggalan berita up-to-date lainnya seputar istilah baru, yuk join Girls Beyond Circle sekarang!
Baca juga: Gak Harus Ikuti Tren, Istilah JOMO Disebut Lebih Baik, Mengapa?
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)