
Cara Investasi Reksadana untuk Pemula, Ketahui Jenis-jenisnya
Literasi finansial adalah salah satu keterampilan yang perlu dimiliki seseorang, terlebih lagi generasi Z yang sudah mulai beranjak dewasa. Terutama di tengah ketidakpastian ekonomi, penting untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan finansial dan budgeting yang baik, salah satunya keterampilan berinvestasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan investasi sebagai “penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan”. Ada banyak tipe investasi yang bisa dipilih, sehingga kerap menimbulkan kebingungan bagi pemula.
Salah satu produk investasi yang populer dan ramah bagi pemula adalah reksadana. Apakah reksadana itu dan bagaimana cara investasi reksadana untuk pemula? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini!
PENGERTIAN REKSADANA
Sebelum berinvestasi, kita perlu belajar reksadana untuk pemula, mulai dari pengertiannya. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah wadah yang menghimpun dana para investor untuk kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Pengelolaan reksadana dilakukan oleh badan hukum yang disebut manajer investasi. Manajer investasi menganalisis tren pasar dan memutuskan di mana dana sebaiknya diinvestasikan, tentunya sambil memperhatikan tujuan investasi, imbal hasil, dan risikonya.
Berbeda dari tipe investasi lainnya, fokus utama reksadana adalah diversifikasi. Maksudnya, dana yang diinvestasikan diipecah menjadi berbagai bagian yang dialokasikan ke produk investasi yang beragam. Sebab, jika dana diinvestasikan ke satu produk investasi saja, jika nilai produk investasi tersebut tiba-tiba turun, kita berpotensi mengalami kerugian besar. Jika dana dipecah-pecah ke berbagai produk, risiko kerugian pun berkurang.
Baca juga: 43% Gen Z Alami Money Dysmorphia, Cek Penyebab & Tanda-tandanya!
JENIS-JENIS REKSADANA

Cara investasi reksadana untuk pemula dimulai dengan memilih jenis reksadana yang tepat. Ada berbagai jenis reksadana yang bisa kamu pilih berdasarkan alokasi investasinya, antara lain sebagai berikut.
REKSADANA SAHAM
Sesuai namanya, di reksadana saham, semua atau sebagian besar danamu akan diinvestasikan ke saham perusahaan. Tujuannya adalah mempertahankan pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang, sehingga imbal hasil yang didapatkan lebih tinggi pula. Tetapi, risiko reksadana saham juga cukup tinggi karena nilai saham yang fluktuatif. Ini perlu diketahui jika belajar cara investasi reksadana untuk pemula.
REKSADANA PASAR UANG
Jenis reksadana ini menginvestasikan dana ke pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasi yang tersedia biasanya berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan instrumen pasar uang lainnya.
Berinvestasi di reksadana pasar uang bertujuan menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal investasi. Risiko berinvestasi di reksadana pasar uang pun lebih rendah dibandingkan reksadana lainnya. Jadi jika kamu tidak ingin mengambil risiko, reksadana pasar uang bisa jadi cara investasi reksadana untuk pemula yang cocok untuk dipilih.
REKSADANA PENDAPATAN TETAP
Jenis investasi reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari aset kekayaan dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang stabil. Perlu diketahui oleh investor reksadana pemula, investasi reksadana pendapatan tetap ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang.
REKSADANA CAMPURAN
Sesuai namanya, di investasi reksadana campuran, danamu akan diinvestasikan tidak hanya pada satu jenis instrumen investasi. Melainkan, dana investor dialokasikan dalam portofolio yang bervariasi, misalnya saham yang dikombinasikan dengan obligasi. Tingkat pengembalian modalnya lebih tinggi dibandingkan investasi reksadana pendapatan tetap, tetapi reksadana campuran menghadirkan risiko yang moderat.
Baca juga: Pilih Nabung atau Investasi? Ini Panduan Tepat Agar Tak Menyesal di Masa Depan
CARA INVESTASI REKSADANA UNTUK PEMULA

Jadi, bagaimana cara investasi di reksadana bagi pemula? Kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut.
TENTUKAN TUJUAN INVESTASI DAN PROFIL RISIKO
Sebelum memutuskan berinvestasi di reksadana atau instrumen investasi lainnya, kamu perlu mengetahui tujuanmu berinvestasi. Apakah untuk menambah pemasukan, pertumbuhan finansial jangka panjang, atau tujuan lainnya?
Evaluasi juga profil risiko, alias seberapa tinggi risiko yang bersedia kamu ambil saat berinvestasi. Ingat bahwa tidak semua jenis investasi reksadana memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang sama. Memahami tujuan dan risiko investasi adalah langkah penting dalam belajar cara investasi reksadana untuk pemula.
PILIH JENIS REKSADANA YANG TEPAT
Seperti yang telah dipaparkan di atas, pada umumnya ada empat jenis investasi reksadana. Pilih reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikomu. Jika tujuanmu adalah berinvestasi jangka panjang, kamu bisa memilih produk investasi reksadana dengan return dan tingkat risiko tinggi. Sementara jika targetmu adalah investasi jangka pnedek, disarankan memilih tipe reksadana dengan tingkat risiko rendah.
Setiap reksadana memiliki prospektus, atau dokumen berisi berbagai informasi detail mengenai produk reksadana tersebut, seperti manajer investasi, tujuan investasi, risiko, sampai persyaratan pembelian. Bacalah prospektus dengan cermat sebelum memilih jenis reksadana yang sesuai.
BELI REKSADANA
Kamu bisa membeli reksadana langsung melalui perusahaan manajer investasi yang menerbitkan dan mengelola reksadana tersebut. Atau, bisa juga melalui bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksadana (APERD).
Selain itu, kamu juga bisa membeli reksadana melalui platform investasi, seperti Bibit, Bareksa, Ajaib, Pluang, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi ini cukup mudah digunakan investor pemula. Kamu pun bisa membandingkan satu produk reksadana dengan produk lain hanya dalam satu aplikasi, sehingga cocok jadi platform belajar cara investasi reksadana untuk pemula. Pastikan aplikasi pilihanmu dipantau OJK, ya!
PANTAU REKSADANA
Setelah pembelian reksadanamu tercatat, kamu bisa memantau perkembangannya di platform tempat kamu membeli. Biasanya setiap bulan kamu akan mendapat laporan perkembangan danamu yang diinvestasikan ke reksadana.
Bagaimana cara menganalisis reksadana dengan benar? Ini perlu diketahui jika kamu mau belajar cara investasi reksadana untuk pemula. Kamu bisa membandingkan reksadanamu dengan pengembalian rata-rata dari jenis reksadana serupa.
Misalnya, jika reksadanamu banyak dialokasikan ke saham, menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa jadi patokan yang tepat. Bandingkan IHSG reksadana saham milikmu dengan produkr reksadana serupa di pasaran.
Baca juga: 6 Rekomendasi Buku Tentang Financial Freedom Terbaik
KELEBIHAN INVESTASI DI REKSADANA

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang cocok bagi pemula. Tak hanya karena mudah dipelajari dan menawarkan berbagai jenis untuk tujuan investasi yang beragam, tetapi juga karena reksadana memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut.
MODAL AWAL RELATIF RENDAH
Reksadana sangat cocok bagi pemula yang memiliki modal terbatas. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan jumlah modal yang lebih kecil daripada membeli saham atau obligasi secara individual. Di beberapa platform, kamu bahkan bisa mulai berinvestasi di reksadana dengan modal Rp100.000 saja. Tetapi, dengan modal terjangkau pun, keuntungan berinvestasi di reksadana bisa dibilang cukup kompetitif. Tentu ini sangat cocok bagi kamu yang mau belajar cara investasi reksadana untuk pemula.
DIKELOLA SECARA PROFESIONAL DAN TRANSPARAN
Berinvestasi di reksadana cocok bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu ataupun keahlian untuk menganalisis risiko atas investasi mereka. Sebab, danamu akan dikelola oleh manajer investasi yang profesional di bidangnya. Manajer investasi pun berusaha mengelola danamu secara maksimal karena hal ini juga berkaitan dengan portofolio mereka.
LIKUIDITAS TINGGI
Keuntungan reksadana yang lain adalah likuiditas tinggi, berarti investasi dapat dicairkan dengan cepat dan mudah menggunakan harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku saat penjualan. Jadi, jika ada kebutuhan mendesak, kamu bisa mencairkan danamu tanpa mengurangi nilainya.
RISIKO RENDAH
Reksadana memiliki risiko kerugian yang lebih rendah dibandingkan alat investasi lain seperti saham. Sebab, diversifikasi memungkinkan investor meminimalisasi risiko yang muncul jika dana hanya dikonsentrasikan ke satu jenis instrumen investasi.
Baca juga: Kakeibo: Cara Mengatur Keuangan Pribadi ala Orang Jepang, Jadi Ogah Belanja Impulsif
KEKURANGAN INVESTASI DI REKSADANA
Jenis investasi apapun pasti tidak luput dari risiko, termasuk berinvestasi di reksadana. Jika kamu mau belajar cara investasi di reksadana untuk pemula, kamu perlu mempertimbangkan beberapa kekurangan berinvestasi di reksadana.
WANPRESTASI
Kekurangan reksadana yang pertama adalah wanprestasi akibat kelalaian manajer investasi yang mengelola reksadana kamu. Jika ini terjadi, manajer investasi tidak bisa mengembalikan dana investasi beserta keuntungannya kepada investor, alias gagal bayar.
NILAI TURUN
Risiko lain yang bisa muncul saat berinvestasi reksadana adalah nilai aktiva bersih yang turun. Ini bisa terjadi jika kamu berinvestasi di reksadana saham. Sementara jika berinvestasi di reksadana pasar uang, risiko nilai turun cukup kecil karena instrumen investasinya berupa deposito atau obligasi.
BIAYA KEPEMILIKAN REKSADANA
Kekurangan reksadana yang terakhir adalah adanya biaya kepemilikan reksadana atau expense ratio yang harus ditanggung investor. Ini adalah biaya pengelolaan reksadana oleh manajer investasi.
Nah itu dia cara investasi reksadana untuk pemula. Sebelum memutuskan berinvestasi di reksadana, pastikan kamu memahami kelebihan dan kekurangannya, ya! Jangan lupa juga memahami jenis-jenis reksadana yang tersedia dan sesuaikan dengan tujuan dan profil risikomu. Selamat berinvestasi!
Baca juga: Begini Cara Investasi Bagi Pemula, Nggak Ribet & Minim Risiko!
Halo semuanya, aku Ratnasari Cenreng, penulis artikel ini. Yuk, saling connect di LinkedIn!
Comments
(1 comment)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign Upashandysp
06 Jan 2025
Oke banget nih buat yg baru mulai coba buat investasi