Muncul Tanda Putih di Kuku? Cek Mitos dan Faktanya!
Tanda putih di kuku atau disebut sebagai leukonychia merupakan sebuah kondisi medis di mana terjadi kemunculan tanda berupa garis atau bintik putih pada kuku. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan merupakan hal wajar. Walaupun begitu, tanda putih pada kuku terkadang dapat menjadi sebuah penanda kondisi kesehatan di dalam tubuh kita.
Leukonychia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera pada kuku, reaksi alergi, kekurangan mineral atau vitamin, ataupun beberapa kondisi medis. Namun, arti dan penyebab kemunculan tanda putih ini terkadang malah dikaitkan dengan hal-hal lain, seperti tanda bahwa ada orang yang sedang membicarakan kita dan masih banyak mitos lainnya. Oleh karena itu, mari cari tahu lebih lanjut mengenai mitos dan fakta kemunculan putih-putih di kuku biar tidak salah!
Baca juga: 5+ Tempat Nail Art di Jakarta, Hasilkan Kuku Artsy!
Jenis-jenis Tanda Putih di Kuku
Sumber foto: Cleveland Clinic
Pada kebanyakan kasus, tanda putih di kuku atau leukonychia muncul secara parsial atau tidak menyeluruh. Leukonychia parsial sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu:
- Leukonychia punctata, yaitu tanda putih di bagian kuku berupa titik-titik kecil. Kondisi ini yang umum dialami oleh banyak orang.
- Leukonychia longitudinal, yaitu garis putih di bagian ujung permukaan kuku.
- Leukonychia transverse atau striate, yaitu garis horizontal berwarna putih yang kemunculannya di kuku sejajar dengan lunula. Lunula adalah bentuk setengah lingkaran atau bulan sabit di ujung kuku. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah garis Mees.
Pada kasus tertentu, tanda putih di kuku tangan juga dapat muncul dengan ukuran yang lebih besar dan bahkan secara menyeluruh, menyebabkan kuku jadi berwarna putih. Kondisi ini disebut sebagai leukonychia total.
Baca juga: Bagus Dikonsumsi Sejak Muda, Ini 5 Manfaat Vitamin D3 1000 IU
Fakta Tanda Putih pada Permukaan Kuku
- Disebabkan oleh Trauma atau Cedera pada Kuku
Tanda putih pada permukaan kuku dapat muncul apabila terjadi trauma atau cedera ringan pada kuku. Contohnya, saat kuku kita terjepit, memakai sepatu yang terlalu kecil, atau ketiban benda berat. Hal ini dapat menyebabkan tanda putih muncul.
- Indikasi Infeksi Jamur
Penyakit jamur pada kuku atau penyakit kulit di sekitar kuku dapat menyebabkan munculnya putih-putih di kuku. Jamur yang umum menyerang kuku adalah onikomikosis, di mana jamur ini akan menginfeksi dan menyebar pada kuku dan menyebabkan kuku terlihat rapuh dan tebal.
- Indikasi Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik adalah gejala penyakit pada salah satu organ yang berkaitan dengan sistem metabolisme tubuh manusia. Walaupun jarang, tanda putih di kuku dapat muncul sebagai pertanda adanya penyakit sistemik, seperti diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, psoriasis, eksim, hipertiroid, sirosis hati, dan pneumonia.
Baca juga: Bahaya Tersembunyi: 4 Efek Minum Kopi Setiap Hari bagi Kesehatan Mental
Mitos Tanda Putih pada Permukaan Kuku
- Ada Seseorang yang Rindu
Salah satu hal yang dipercayai sebagai tanda putih pada kuku adalah pertanda bahwa adanya orang yang merindukan atau memikirkanmu. Namun, sebagaimana fakta di atas bintik putih di kuku lebih berkaitan dengan kondisi kesehatan.
- Ada Seseorang yang Membicarakanmu
Bagi sebagian orang, tanda putih yang ada di kuku artinya ada orang yang membicarakanmu, Baik atau buruknya omongan tersebut tentang kita, tergantung tanda putihnya muncul di kuku yang mana.
- Tanda Keberuntungan
Hal lain yang juga sering disalahkan sebagai arti kemunculan warna putih pada kuku adalah akan ada keberuntungan yang datang. Padahal bintik putih di kuku jelas-jelas muncul sebagai akibat keadaan fisik kita.
Setelah mengetahui fakta mengenai tanda putih di bagian kuku atau leukonychia, jangan sampai terjebak dengan mitos-mitos yang ada, ya. Apabila memang muncul tanda putih di kuku lebih baik berfokus mengamati kesehatan diri sendiri saja.
Baca juga: 7 Pilihan Produk Vitamin Daya Tahan Tubuh yang Bagus Dikonsumsi saat Musim Hujan!
Halo, semua! Kenalin, aku Salsa Umar sebagai penulis YTTA Batch 2 sekaligus penulis artikel ini. Yuk, kenalan lebih jauh dengan connect di LinkedIn!
Sumber foto: detik.com
Comments
(0 comments)