6 Buku yang Bisa Ubah Cara Pandangmu Lebih Positif, Hidup Lebih Bahagia!

Pernah merasa hidup terasa berat dan penuh kesedihan? Mungkin sudah saatnya mencari cara baru untuk menenangkan pikiran. Salah satunya, dengan mulai membaca buku! 

Buku, khususnya yang berfokus pada pengembangan diri, bisa jadi sahabat yang membantu mengatasi kekhawatiran dan rasa terjebak. 

Girls Beyond punya beberapa rekomendasi buku yang bisa membuat hidupmu terasa lebih positif. Yuk, simak!

Baca juga: 6 Buku yang Wajib Dibaca Gen Z di 2025: Bantu Ubah Hidupmu Lebih Baik!

Reclaim Your Heart

Reclaim Your Heart adalah buku yang menawarkan perjalanan emosional dan spiritual. Yasmin Mogahed, seorang psikolog keturunan Mesir, mengajak pembaca merenungkan tentang keterikatan pada hal-hal duniawi, rasa sakit, dan bagaimana membebaskan diri dari beban yang enggak perlu. 

Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi panduan untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan Tuhan. Setiap bab menghadirkan pelajaran hidup yang relevan dengan keseharian, membuat kita sadar bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari luar, melainkan dari kedekatan spiritual. 

Buku ini, cocok untuk siapa pun yang ingin menemukan ketenangan batin di tengah hiruk-pikuk dunia, terutama bagi kamu yang ingin memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan diri sendiri.

The 5 Am Club 

Jika kamu ingin mengubah kebiasaan burukmu untuk lebih sukses dan bahagia, The 5 AM Club adalah buku yang patut kamu baca.

Lewat kisah fiksi tentang seorang pengusaha, seorang seniman, dan seorang miliarder eksentrik, Robin Sharma menyampaikan pesan sederhana, yakni bangun pagi bisa mengubah hidup. 

Buku ini memperkenalkan konsep 20/20/20 Formula, yaitu 20 menit olahraga, 20 menit refleksi, dan 20 menit belajar, yang dilakukan setelah bangun pukul 5 pagi.

Cerita yang disajikan memang terasa dramatis di beberapa bagian, tapi justru itu yang membuatnya lebih mudah dipahami. 

Bagi yang ingin meningkatkan produktivitas dan disiplin diri, buku ini layak dibaca. Meski terkesan sederhana, pesannya cukup kuat untuk menginspirasi perubahan nyata dalam hidup.

Baca juga: 6 Buku yang Wajib Dibaca Sekali Seumur Hidup di Usia Muda

The Things You Can See Only When You Slow Down

Pernah merasa tertinggal dari teman sebaya? The Things You Can See Only When You Slow Down bisa jadi temanmu dikala overthinking melanda.

Buku ini adalah pengingat lembut bahwa dalam hidup yang serba cepat ini, terlambat bukan berarti tertinggal, melainkan memberi ruang untuk menemukan kedamaian dan keseimbangan.

Haemin Sunim, seorang guru meditasi Zen asal Korea Selatan, menyajikan refleksi yang sederhana, namun bermakna tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari cinta, pekerjaan, hingga spiritualitas.

Alih-alih memberi instruksi, buku dengan delapan bab ini mengajak pembaca merenung dan menemukan jawabannya sendiri. 

Setiap halaman dipenuhi pesan-pesan yang menenangkan, cocok dibaca saat kamu merasa lelah atau bingung. 

Gaya bahasanya juga mudah dipahami dan ilustrasinya juga menyejukkan, seolah buku ini seperti pelukan hangat yang mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, bernapas, dan menikmati momen.

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa

Mirip seperti buku sebelumnya, buku ini adalah pelukan hangat bagi siapa pun yang pernah merasa tertinggal dalam hidup. 

Alvi Syahrin menuliskan refleksi tentang kegagalan, rasa cemas, dan tekanan saat melihat orang lain tampak lebih sukses. 

Saat kamu membaca tiap baitnya, kamu akan diingatkan bahwa hidup bukan perlombaan, melainkan perjalanan untuk terus mencoba, jatuh, dan bangkit lagi.

Alvi mengajak pembaca berdamai dengan diri sendiri, menerima bahwa kegagalan adalah bagian dari proses tumbuh. 

Bacaan ini cocok untuk kamu yang butuh motivasi tanpa merasa digurui. Setiap kalimatnya terasa seperti teman yang mengerti rasa lelahmu, tapi juga mengingatkan bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, tetap berarti.

Berani Tidak Disukai

Melalui percakapan antara seorang filsuf dan seorang pemuda, pembaca diajak memahami bahwa kebahagiaan bukan ditentukan oleh masa lalu, tetapi dari keputusan yang dibuat saat ini.

Dalam buku  yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, pembaca akan mendapatkan cara pandang yang lebih segar tentang kebahagiaan dan penerimaan diri.

Meski ditulis dalam konsep psikologi Alfred Adler, bahasanya mudah dipahami pembaca yang mungkin awam tentang hal ini. 

Setiap  bab seolah menampar halus pemikiran negatif yang sering menghambat kita untuk maju. Intinya, buku ini mengajarkan keberanian menjadi diri sendiri tanpa harus mencari validasi orang lain. 

Cocok untuk kamu yang sering terjebak dalam ekspektasi sosial dan ingin hidup lebih bebas, dengan fokus pada apa yang bisa dikendalikan sekarang.

Baca juga: 

Who Moved My Cheese?

Buku terakhir yang bisa membawa kehidupanmu lebih positif adalah Who Moved My Cheese? karya Spencer Johnson.

Buku best seller yang terjual jutaan pembeli ini mengajak kamu untuk merenung bagaimana seharusnya kita merespon perubahan dalam hidup.

Tokoh dalam buku ini unik, digambarkan dalam bentuk tikus dan manusia kecil dalam labirin, menyampaikan pesan penting tentang adaptasi dan kesuksesan. 

Ketika “cheese” yang mereka andalkan tiba-tiba hilang, Sniff dan Scurry langsung bergerak mencari cadangan, sementara Hem dan Haw merasa kebingungan dan menolak perubahan.

Intinya, buku ini mengajarkan kita untuk enggak terjebak dalam zona nyaman dan berani menghadapi perubahan. 

Who Moved My Cheese? memotivasi pembaca untuk berpikir positif, bergerak cepat, dan mencari solusi ketimbang terpuruk dalam keadaan. Cocok dibaca bagi siapa saja yang ingin belajar beradaptasi lebih baik.

Baca juga: 6 Rekomendasi Buku Tentang Financial Freedom Terbaik

Mau tahu buku positif lainnya? Yuk, gabung Girls Beyond Circle yuk!