gagal menampilkan data

Article

5 Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional di Awal 20-an

Written by Adila Putri Anisya

Pernahkah kamu ketemu seseorang yang selalu terlihat tenang, bisa mengendalikan emosinya dengan baik, dan memperlakukan orang lain penuh perhatian? Orang seperti ini biasanya punya kecerdasan emosional yang tinggi.

Mungkin kamu berpikir orang seperti itu hanya dimiliki oleh mereka yang usianya sudah “matang” tapi sebenarnya, kecerdasan emosional enggak ada hubungannya dengan umur karena kemampuan ini bisa dilatih. 

Salah satu cara sederhana untuk melatihnya adalah lewat membaca buku. Nah, kalau kamu tertarik untuk mempelajarinya, berikut ini ada beberapa rekomendasi buku kecerdasan emosional yang patut dibaca usia 20-an!

Baca juga: 6 Buku yang Bisa Membentuk Pola Pikir Lebih Positif dan Hidup Lebih Bermakna di Usia 20-an 

1. Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ – Daniel Golema

Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Awal 20-an
Sumber foto: Goodreads

Pertama kali terbit tahun 1995, Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ jadi salah satu buku yang membuka mata banyak orang tentang pentingnya kecerdasan emosional (EQ).

Menurut Goleman, IQ hanya menyumbang sekitar 20% terhadap kesuksesan hidup. Sisanya, justru lebih banyak ditentukan dari bagaimana kita mengelola emosi, memahami diri sendiri, serta berhubungan baik dengan orang lain. 

Dalam bukunya, ia menjelaskan lima hal penting yang membentuk kecerdasan emosional, yaitu: kesadaran diri, kemampuan mengatur emosi, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial.

Ia menyebutkan bahwa kecerdasan emosional ini bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir dan enggak bisa diubah. Justru sebaliknya, semua orang bisa melatihnya lewat kebiasaan sehari-hari.

Goleman juga menunjukkan bagaimana EQ memengaruhi hubungan kita, kesuksesan di pekerjaan, bahkan kesehatan fisik dan mental.

2. Permission to Feel: The Power of Emotional Intelligence to Achieve Well-Being and Success – Marc Brackett

Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Awal 20-an
Sumber foto: Goodreads

Pernah merasa bingung sama emosi sendiri, kadang marah tapi enggak tahu kenapa, atau tiba-tiba sedih tanpa alasan yang jelas? Nah, buku Permission to Feel karya Marc Brackett bisa jadi pegangan buat kamu.

Brackett menekankan bahwa emosi bukan hal remeh atau sekadar “baper”, tapi punya peran besar dalam hampir semua aspek hidup: dari cara kita mengambil keputusan, membangun hubungan, menjaga kesehatan, sampai performa kerja dan kreativitas. 

Dalam buku kecerdasan emosional ini, ia memperkenalkan kerangka kerja bernama RULER: Recognize, Understand, Label, Express, Regulate (mengenali, memahami, memberi label, mengekspresikan, dan mengatur emosi). Framework ini sudah dipakai di sekolah-sekolah untuk membantu murid lebih tenang, berprestasi, dan mengurangi stres.

Brackett juga menyelipkan kisah pribadinya tentang pengalaman bullying dan kesulitan emosional waktu kecil. Jadi, pembaca bisa merasa dekat dan melihat bahwa melatih kecerdasan emosional itu memang perjalanan yang nyata, bukan sekadar teori.

Selain itu, ada juga alat praktis bernama Mood Meter, semacam panduan untuk mengenali emosi lewat tingkat energi dan rasa nyaman. Dengan begitu, kita jadi lebih kaya kosakata emosi dan lebih sadar terhadap perasaan sendiri.

Baca juga: 6 Buku Tentang Membaca Karakter dan Pikiran Orang Lain Lewat Hal-Hal Kecil 

3. The Emotionally Intelligent Manager – Peter Salovey

Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Awal 20-an
Sumber foto: Amazon

Kalau biasanya orang menganggap emosi sebaiknya ditahan di tempat kerja, buku The Emotionally Intelligent Manager justru membalik pandangan itu. 

Menurut Peter Salovey dan David R. Caruso, emosi bukanlah penghalang, melainkan data penting yang bisa membantu seorang pemimpin membuat keputusan lebih tepat, menyelesaikan masalah, hingga membangun tim yang solid.

Buku ini memperkenalkan empat keterampilan utama dalam kecerdasan emosional: mengenali emosi pada diri sendiri maupun orang lain, memanfaatkan emosi untuk berpikir lebih jernih, memahami bagaimana emosi berkembang, serta mengelola emosi dengan cara yang sehat. 

Pendekatan Salovey dan Caruso bersifat terstruktur dan realistis. Mereka menekankan bahwa kecerdasan emosional bukan bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dilatih. Jadi, siapa pun punya kesempatan untuk menjadi pemimpin yang lebih peka, bijak, dan empatik.

4. No Hard Feelings – Liz Fosslien & Mollie West Duffy

Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Awal 20-an
Sumber foto: Goodreads

Sering dengar nasihat “jangan bawa perasaan ke kantor”? Nah, buku No Hard Feelings justru membantah anggapan itu. Ditulis oleh Liz Fosslien dan Mollie West Duffy, buku ini menunjukkan bahwa emosi bukan musuh dalam dunia kerja. Sebaliknya, dengan belajar mengelola dan menerima emosi, kita bisa jadi lebih autentik, produktif, sekaligus punya hubungan kerja yang lebih sehat.

Saat membacanya, kamu eenggak akan bosan, karena penulis menyajikannya dengan bahasa yang ringan, penuh ilustrasi lucu dua warna, tapi tetap berbasis riset psikologi, ilmu perilaku, dan pengalaman nyata. 

Beberapa poin penting yang bisa dipetik dari buku ini antara lain adalah bagaimana emosi memengaruhi motivasi dan kolaborasi, cara menghadapi emosi negatif tanpa meledak, pentingnya menjaga “lingkungan emosional” di tim, sampai trik sederhana untuk membuat komunikasi digital terasa lebih hangat. 

5. The Psychology of Emotion – David J Lieberman

Rekomendasi Buku untuk Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Awal 20-an
Sumber foto: Goodreads

Salah satu tanda kecerdasan emosional seseorang rendah adalah mereka yang sulit mengendalikan emosi apalagi rasa marah. Kalau kamu demikian, buku The Psychology of Emotion karya David J. Lieberman bisa jadi bacaan yang membantu banget.

Di sini, Lieberman menjelaskan bahwa kunci utama mengatur emosi bukan terletak pada seberapa pintar kita, tapi seberapa sehat harga diri yang kita miliki. Dengan kata lain, banyak perilaku emosional kita sebenarnya dipicu oleh ego dan rasa percaya diri.

Buku ini menawarkan cara untuk mengubah sudut pandang, sehingga masalah kecil enggak lagi terlihat besar, dan masalah besar bisa dihadapi tanpa meledak jadi kemarahan tak terkendali. 

Isi buku kecerdasan emosional ini dibagi menjadi tujuh bab yang membahas banyak hal, mulai dari akar kemarahan, berdamai dengan masa lalu, memahami rasa sakit, hingga strategi psikologis lanjutan untuk hidup lebih bebas dari emosi negatif. Setiap bagian dilengkapi dengan teknik yang bisa langsung dipraktikkan, sehingga bukan cuma teori.

Ditulis oleh seorang psikolog internasional yang karyanya sudah diterjemahkan ke puluhan bahasa, The Psychology of Emotion cocok buat siapa saja yang ingin lebih paham tentang dirinya sendiri.

Baca juga: 7 Buku Self Improvement Terbaik yang Wajib Kamu Baca di 2025

Suka baca buku dan tertarik untuk diskusi seputar ini? Yuk, jangan lupa gabung discord Girls Beyond Circle

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond