
6 Buku yang Bisa Membentuk Pola Pikir Lebih Positif dan Hidup Lebih Bermakna di Usia 20-an
Setiap orang pasti punya keinginan untuk menjalani hidup yang lebih baik, kan? Entah itu soal karier, hubungan, atau kebiasaan sehari-hari, semua berawal dari kemauan untuk berkembang.
Masalahnya, perubahan enggak akan terjadi kalau pola pikir kita masih terjebak di “fixed mindset” alias merasa sudah cukup dan enggak mau mencoba hal baru.
Dibutuhkan tekad dan keyakinan diri untuk beralih ke “growth mindset” yang lebih terbuka terhadap tantangan dan peluang.
Salah satu cara sederhana tapi berdampak besar adalah dengan membaca buku. Buat yang belum terbiasa, mungkin awalnya terasa membosankan. Tapi, kalau niatmu kuat untuk bertumbuh, deretan buku ini bisa jadi pintu awal untuk mengubah cara pandangmu dan membantu membentuk hidup yang lebih baik.
Baca juga: 6 Buku Tentang Membaca Karakter dan Pikiran Orang Lain Lewat Hal-Hal Kecil
The Power of Now oleh Eckhart Tolle
Wajah kamu diam, tapi pikiran kamu kemana-mana, pernah? Itu artinya kamu perlu buku The Power of Now karya Eckhart Tolle. Buku ini bisa jadi “rem” yang kamu butuhkan.
Dengan membacanya, kamu akan belajar bagaimana hidup itu ya di momen sekarang, bukan di masa lalu yang sudah lewat atau masa depan yang belum terjadi.
Tolle menjelaskan kalau banyak masalah emosional muncul karena kita terlalu identik sama pikiran kita sendiri. Padahal, kita sebenarnya bukan pikiran itu, melainkan pengamatnya. Begitu sadar akan hal ini, kita bisa lebih tenang dan bebas dari obrolan internal yang bikin capek.
Di buku ini, Tolle juga membahas konsep pain-body, yaitu kumpulan luka emosional masa lalu yang masih nyangkut di diri kita. Cara menghadapinya, ya, hadir sepenuhnya di momen sekarang.
Ada juga tips yang dibagikan, seperti meditasi, memperlambat aktivitas, menghindari multitasking, sampai menghabiskan waktu di alam supaya kesadaran kita tetap fokus di “sekarang”.
The 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen R. Covey
Sejak pertama terbit tahun 1989, buku yang sudah menjual 25 juta copy ini sudah jadi panduan buat banyak orang di seluruh dunia, karena isinya fokus ke prinsip hidup yang enggak lekang waktu.
Covey membagi pembelajarannya ke dalam tujuh kebiasaan penting yang bisa membantu kita berkembang, mulai dari belajar bertanggung jawab atas hidup sendiri (Be Proactive), punya tujuan jelas sebelum bertindak (Begin with the End in Mind), sampai mengatur prioritas dengan tepat (Put First Things First).
Ada juga kebiasaan membangun hubungan yang saling menguntungkan (Think Win/Win), mendengarkan dulu sebelum ingin didengarkan (Seek First to Understand, Then to Be Understood), bekerja sama dengan kekuatan tim (Synergize), dan menjaga diri supaya tetap “tajam” lewat perawatan fisik, mental, emosional, dan spiritual (Sharpen the Saw).
Salah satu hal yang bikin buku ini beda adalah cara Covey menekankan bahwa kesuksesan sejati datang dari membangun karakter yang kuat, berpegang pada nilai-nilai seperti integritas, keadilan, dan menghargai orang lain, bukan sekadar pencitraan.
Kalau kamu serius mau mengubah pola pikir dan membangun hidup yang lebih terarah, buku ini bukan cuma layak dibaca, tapi juga diterapkan.
Mindset: The New Psychology of Success oleh Carol S. Dweck
Sering merasa cepat menyerah atau takut gagal? Sebaiknya bacalah buku Mindset: The New Psychology of Success karya Carol S. Dweck ini bisa jadi game-changer.
Buku untuk mengubah pola pikir ini membahas bagaimana cara pandang kita terhadap diri sendiri memengaruhi kesuksesan dan kebahagiaan hidup.
Dweck menjelaskan ada dua jenis pola pikir utama. Fixed mindset adalah saat seseorang percaya kemampuan atau kecerdasan itu bawaan lahir dan enggak bisa diubah. Orang dengan mindset ini biasanya menghindari tantangan karena takut gagal, dan lebih fokus membuktikan dirinya.
Sebaliknya, growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan bisa terus berkembang lewat usaha dan belajar. Mereka melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk tumbuh, bukan akhir dari segalanya.
Dweck menegaskan bahwa mindset itu bisa diubah. Buku ini juga memberi contoh nyata, seperti kisah Christopher Reeve yang berjuang keras untuk bisa bergerak kembali setelah lumpuh.
Kalau kamu ingin lebih tahan banting, enggak gampang minder, dan siap belajar dari setiap pengalaman, buku ini wajib masuk daftar bacaanmu!
Baca juga: 5 Buku Growth Mindset yang Bisa Membawamu Sukses di Usia Muda
Atomic Habits oleh James Clear
Buku yang satu ini pasti sudah banyak yang tahu, karena cukup terkenal tentang ingin mengubah hidup, tapi bingung harus dari mana.
Buku ini ngajarin kalau perubahan besar enggak selalu butuh langkah drastis, justru dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten.
James Clear menjelaskan kalau setiap kebiasaan terbentuk dari empat tahap: cue (pemicu), craving (keinginan), response (tindakan), dan reward (hadiah). Dengan memahami proses ini, kita bisa merancang kebiasaan baik dan memutus kebiasaan buruk dengan lebih mudah.
Salah satu konsep yang paling nempel adalah perbaikan 1% setiap hari. Kedengarannya kecil, tapi kalau dilakukan konsisten setahun penuh, hasilnya bisa bikin hidup kamu 37 kali lebih baik.
Clear juga menekankan pentingnya mengubah identitas diri, bukan cuma mengejar hasil. Misalnya, daripada cuma menargetkan “lari maraton”, fokuslah untuk menjadi “seorang pelari”.
Buat kamu yang ingin punya rutinitas lebih sehat, Atomic Habits wajib banget untuk dibaca.
Grit: The Power of Passion and Perseverance oleh Angela Duckworth
Kalau kamu sering merasa cepat kehilangan semangat di tengah jalan yang sedang ditempuh, buku Grit: The Power of Passion and Perseverance karya Angela Duckworth ini bisa jadi bacaan yang membuka mata.
Angela, seorang psikolog, percaya bahwa kunci prestasi luar biasa bukan cuma soal bakat, tapi gabungan antara passion dan ketekunan jangka panjang, yang ia sebut sebagai grit.
Lewat riset dan pengalamannya, Angela menemukan bahwa orang-orang yang “gritty” punya kebiasaan mengejar tujuan dengan semangat dan usaha yang konsisten selama bertahun-tahun, bukan cuma semangat sesaat.
Dia mempelajari banyak contoh nyata, mulai dari guru di sekolah yang penuh tantangan, taruna di West Point, hingga finalis National Spelling Bee. Hasilnya, ia menyimpulkan bahwa grit sering kali jadi faktor penentu kesuksesan, bahkan lebih kuat daripada bakat atau IQ.
Buku ini juga mengenalkan Grit Scale, alat untuk mengukur seberapa konsisten passion dan ketekunan kita. Angela berbagi wawasan dari wawancara dengan CEO, pelatih olahraga, hingga tokoh berprestasi lainnya, sambil memberi tips bagaimana grit bisa dibangun, baik dari dalam diri lewat kebiasaan dan minat, maupun lewat dukungan mentor atau lingkungan yang tepat.
Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Kalau kamu lagi mencari buku yang bisa bikin pola pikir lebih tenang dan dewasa dalam menghadapi hidup, Filosofi Teras karya Henry Manampiring ini jawabannya.
Buku mega best seller ini mengangkat filosofi hidup dari Stoisisme, ajaran yang sudah ada lebih dari 2000 tahun, tapi dikemas dengan bahasa yang ringan dan dekat dengan kehidupan kita sekarang.
Henry terinspirasi menulis buku ini dari pengalamannya sendiri yang dulu sering dipenuhi emosi negatif. Prinsip-prinsip Stoisisme membantunya melihat hidup dari sudut pandang yang lebih bijak.
Salah satu konsep utamanya adalah “dikotomi kendali”, membedakan hal-hal yang bisa kita kontrol (seperti tindakan dan sikap) dan hal-hal yang memang di luar kendali kita (seperti pendapat orang lain atau kejadian tak terduga).
Buku ini juga memperkenalkan metode STAR (Stop, Think, Assess, Respond) untuk membantu kita mengelola emosi dan mengambil keputusan dengan lebih tenang.
Baca juga: 7 Buku Self Improvement Terbaik yang Wajib Kamu Baca di 2025
Suka baca dan diskusi seputar buku? Temukan teman online-mu dengan bergabung ke discord Girls Beyond Circle!
Comments
(0 comments)