gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Jivaraga Hadirkan 70 Kelas ‘Wellness Space’, Cocok untuk Kesehatan Mental Kaum Milenial hingga Gen Z

Written by Adila Putri Anisya

Pada Rabu, (20/3), Jivaraga, rumah kesehatan holistik mengadakan kegiatan yang mengusung temaMenemukan Keseimbangan, Menavigasi Kecemasan, dan Memeluk Kedamaian Batin di Era Digital’.

Kegiatan ini membicarakan tentang perkembangan teknologi di era industri 4.0, yang memiliki beragam pengaruh pada kehidupan manusia. 

Tidak hanya penggunaan elektronik, hadirnya teknologi informasi, mulai dari penggunaan kecerdasan buatan, otomasi, hingga realitas virtual, ikut mewarnai segala sektor kehidupan.

Fenomena inilah yang membawa banyak hal baru dalam ekosistem kehidupan manusia. Mulai dari kemudahan yang dapat dinikmati, seperti kemudahan berkomunikasi, mendapatkan informasi dengan sekali “klik”, hingga mencari lokasi yang membantu kita lebih tepat waktu.

Namun, di balik kemudahan-kemudahan tersebut, tentu ada dampak negatif yang mempengaruhi manusia. Jivaraga, sebagai rumah holistik memaparkan beberapa efek negatif era digital bagi manusia, termasuk kesehatan mental.

Baca juga: 5 Konsultasi Psikolog Gratis Online untuk Jaga Kesehatan Mental Kamu

DI BALIK KEMUDAHAN TEKNOLOGI, ERA DIGITAL JUGA MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF

Era teknologi digital memiliki dampak negatif yang signifikan dan turut mempengaruhi kesehatan mental manusia. Terlebih lagi, semenjak pandemi COVID-19 berakhir, fase dan cara kerja manusia memang telah berubah. 

Setidaknya, ada dua dampak negatif era digital bagi manusia, yaitu:

MENUNTUT ORANG BERADAPTASI DENGAN CEPAT

Peningkatan penggunaan teknologi jarak jauh (remote) dan platform digital membuat banyak orang harus beradaptasi secara cepat. 

Proses adaptasi inilah yang seringkali membawa friksi sehingga menimbulkan rasa ketidakpastian dan cemas karena perubahan sosial, ekonomi, dan industri.

Hal tersebut, bisa menjadi tantangan yang membingungkan dan melelahkan bagi banyak orang yang mungkin tidak memiliki sumber daya atau kesempatan yang sama untuk mengikuti laju perkembangan teknologi.

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL MEMICU KECEMASAN

Selain mendorong manusia untuk beradaptasi dengan cepat, peran sosial media yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan juga dapat menjadi sumber stres dan pemicu rasa cemas. 

Misalnya, tekanan untuk menampilkan gaya hidup sempurna dan hasil instan, bahkan hingga melakukan polarisasi sosial di media sosial, yang mendorong lingkungan jadi tidak sehat untuk mental sebagian orang.

Hal ini, akan mempengaruhi kehidupan pribadi dan sosial masyarakat terutama generasi masa kini, seperti generasi milenial dan zillenial yang aktif menggunakan sosial media.

JIVARGA BANYAK MENERIMA GENERASI MILENIAL DAN ZILENIAL SEJAK 2023

Svida Alisjahbana, selaku Publisher Jivarga pun mengatakan, bahwa banyak milenial dan zilenial yang datang ke Jivarga untuk menenangkan diri dari rasa cemas. 

Sejak Jivaraga hadir di tahun 2023 lalu, sebagian besar pengunjung yang datang dan mengikuti berbagai kelas kami adalah generasi millennial dan zillenial. Mereka mencari ‘me time’ untuk menenangkan diri sambil menyerap jawaban atas segala pertanyaan yang membuat dirinya cemas,” ujar Svida Alisjahbana selaku Publisher Jivaraga.

Jika dilihat dari kasus tersebut, generasi ini telah tumbuh dalam era yang ditandai oleh tekanan yang tinggi dan ekspektasi yang berat, baik dari lingkungan sosial maupun pekerjaan.

Tak heran jika mereka pergi ke rumah kesehatan holistik, seperti Javarga untuk mencari keseimbangan dan pemulihan dalam hidup yang serba cepat dan menuntut ini.

GEN Z PALING BANYAK MEMILIKI MASALAH KESEHATAN MENTAL

Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022, 15,5 juta (34,9%) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5%) remaja mengalami gangguan mental.

Dari jumlah itu, baru 2,6% yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku. Sedangkan data yang dihimpun oleh Jakpat (Jajak Pendapat) pada 2022 lalu menunjukkan bahwa Gen Z memang menjadi generasi yang paling banyak merasa memiliki masalah kesehatan mental dibandingkan generasi X (1965–1980) dan generasi Milenial (1981–1996).

Lebih lanjut, setidaknya terdapat 59,1% Gen Z yang merasa memiliki masalah kesehatan mental, sementara generasi milenial hanya sebanyak 39,8% dan Gen X 24,1%.

“Kondisi kesehatan mental yang buruk tidak boleh dibiarkan dan perlu ditangani sejak dini. Jika dibiarkan, problema tersebut akan memengaruhi kondisi seseorang sehingga mudah mengalami tekanan  emosional  dan  psikologis  yang  signifikan,” jelas Cindy Gozali selaku Leadership and Mindfulness Coach, Founder dan CEO Jivaraga.

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL YANG TIDAK “DISARING” MENIMBULKAN GANGGUAN MENTAL

Menurunnya kondisi kesehatan mental dapat diakibatkan oleh teknologi digital yang tidak disaring secara bijak. Akibatnya timbullah tekanan, stres, hingga depresi karena tidak bisa mengikuti “standar” orang lain, mulai dari gaya hidup, pendidikan, ekonomi, arti kebahagiaan, hingga keberhasilan seseorang di  dunia  kerja.  

Banyak orang yang berkonsultasi kepada saya seolah membuat standar ‘kompetisi’ baru akan apa yang mereka lihat di media sosial. Jika kita ingin tenang dan bahagia, kompetisi yang harus kita ciptakan bukanlah kompetisi atas kehidupan orang lain. Melainkan kompetisi terhadap diri kita di masa lalu sesuai dengan Human Design yang dimiliki setiap orang ketika ia dilahirkan. 

Tujuannya agar bisa menjadi sosok yang lebih baik versi kita sendiri, sekecil apapun langkah yang kita buat.,” ujar Tsamara Farhana selaku Human Design Coach dan Meditation Teacher yang merupakan salah satu praktisi Jivaraga.

KONTROL DIRI ADALAH SOLUSI YANG BIJAK UNTUK ATASI DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL

Sementara itu Aldini Pratiwi, Cht, seorang Spiritual Life Coach and Quantum Healing Facilitator menyatakan, media digital dan media sosial yang lekat dengan kehidupan manusia saat ini sebenarnya adalah refleksi dari diri kita sendiri. 

Cara pandang, cara seseorang bersikap, dan konten yang mempengaruhi pola pikir kita, bisa dengan mudah ‘dibaca’ dari media digital yang kita ikuti.

“Bijaklah menggunakan teknologi. Jika kita merasa tidak nyaman, segera ambil sikap dan kontrol atas diri kita sendiri. Beri batasan, beri jeda, bukalah hal baru yang memberi aspek positif. Lihat kembali ke dalam diri dan dengarkan apa yang sebenarnya kita butuhkan,” ujar Aldini.

YUK, TEMUKAN KEDAMAIAN DAN KEBAHAGIAAN, BERSAMA JIVARAGA

Bagaimana menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati? Kuncinya, temukan berbagai hal yang mampu membuat kita merasa utuh. Dengan demikian, kita akan terhindar dari isu-isu kesehatan mental.

Dikatakan oleh Dra Laurina Pane, seorang Psikolog serta praktisi Access Bars di Jivaraga, salah satu solusi komprehensif untuk mendapatkan kesehatan mental yang sejahtera adalah dengan menemukan komunitas yang tepat. Jadilah diri sendiri, temukan potensi diri, dan terbukalah terhadap berbagai pengalaman baru.

Hadirnya Jivaraga di pusat Jakarta merupakan solusi komprehensif untuk membantu meraih kehidupan yang seimbang. Ada empat pilar utama yang diangkat Jivaraga untuk mewujudkan hal itu yaitu pikiran, jiwa, tubuh, dan komunitas. 

Keempat pilar ini harus berkesinambungan dan saling melengkapi untuk mewujudkan kesejahteraan mental, “ jelas Silvia Basuki, selaku Founder & Chief Operation Officer sekaligus Family Constellation Therapist, Jivaraga.

ADA BANYAK KELAS DI JIVARGA YANG BISA DIIKUTI!

Ada banyak kelas di Jivaraga yang bisa menjadi preferensi bagi setiap orang untuk berkomunikasi ke dalam dirinya. Mulai dari Qi Gong, Sound Therapy, Yoga, Meditasi, Access Bars, Family Constellation, Human Design, Quantum Healing, Energetic Facelift, Sound Therapy, Reiki, hingga Holistic Therapy yang bisa dilakukan dengan sistem 1-1 Private, ataupun Private Group.

Setidaknya, tersedia lebih dari 70 kelas dalam sebulan yang bisa dicoba dengan harga kelas mulai dari Rp200 ribu per sesi. 

Agar setiap orang dapat memiliki akses merawat kesehatan mentalnya, Jivaraga juga menyediakan program Unlimited Membership Class seharga Rp1,5 juta per bulan atau setara dengan Rp 50 ribu per kelas.

Yuk, datang ke “rumah” yang aman di Jivaraga.com dan Jivaraga Space, yang berlokasi di Plaza Setiabudi, Jakarta Selatan. Di sana, tersedia lengkap dengan dua aula, tiga ruang konsultasi, area lounge, dan tempat belanja, lho!

Cek Instagram resmi Jivaraga di @jivaragaspace untuk lihat jadwal kelas dan event menarik lainnya!

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan mental dengan join komunitas Girls Beyond Circle!

Baca juga: 3 Faktor Penyebab Gangguan Mental yang Banyak Ditemukan