gagal menampilkan data

Article

Diet OMAD adalah One Meal A Day, Ketahui Cara Praktik, Manfaat dan Risikonya!

Written by Adila Putri Anisya

Diet OMAD adalah singkatan dari One Meal A Day, yang merupakan diet ekstrim intermiten, di mana seseorang berpuasa selama 23 jam dan hanya mengonsumsi satu kali porsi besar makanan selama satu jam. 

Pendukung diet intermiten percaya bahwa strategi ini efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, di balik manfaatnya tersebut, ada risiko negatif yang mungkin timbul, terutama terkait metabolisme tubuh. 

Untuk memahami pelaksanaan yang benar, manfaat dan bahaya dari diet OMAD, mari kita simak ulasan selengkapnya!

Baca juga: 5 Tren Diet Sehat Populer Ala Gen Z untuk Turunkan Berat Badan

CARA DIET OMAD ADALAH

Seperti halnya dengan metode diet lainnya, diet OMAD juga memiliki sejumlah aturan yang harus dipatuhi. 

Menurut laman Forbes, seorang ahli diet asal New York, Ella Davar, menjelaskan bahwa diet OMAD dilakukan dengan cara berpuasa sepanjang hari, dari 22 hingga 23 jam. 

Saat makan, kamu tidak perlu memperhitungkan kalori. Artinya, selama waktu makan tersebut, kamu bebas mengonsumsi jenis makanan apa pun yang disukai.

Meski begitu, disarankan untuk tetap memastikan bahwa kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dalam satu kali makan, demi mencegah risiko penyakit di masa mendatang.

Menurut Joan Salge Blake, seorang ahli nutrisi di Universitas Boston, memang benar bahwa diet OMAD adalah langkah yang ekstrem. Namun, dengan mengikuti pola diet ini, kemungkinan besar penurunan berat badan akan terjadi karena adanya pembatasan kalori.

Kebanyakan orang yang mempraktikan diet OMAD memilih untuk mengonsumsi makan di waktu malam, namun ada juga yang memilih saat sarapan atau makan siang sebagai jadwal makan mereka.

Selain itu, ada juga versi lain, di mana memperbolehkan orang berdiet OMAD untuk makan satu atau dua camilan sebagai tambahan pada satu kali makan.

Baca juga: 7 Tips Diet Pemula yang Aman Dilakukan, Gak Bikin Nyiksa!

MANFAAT DIET OMAD

Dilansir dari Healthline, diet One Meal A Day, tak hanya dapat menurunkan berat badan, namun juga dapat membantu berbagai gangguan kesehatan seperti:

  • Menurunkan berat badan cepat.
  • Menurunkan gula darah.
  • Menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Menurunkan risiko kolesterol.
  • Penurunan penanda peradangan.
  • Memperlambat degenerasi saraf.

Tetapi, meskipun dapat memberikan sejumlah manfaat tersebut, beberapa peneliti juga menunjukan bahwa diet OMAD mungkin lebih berdampak negatif untuk kesehatan dibandingkan dengan metode puasa lain yang tidak perlu membatasi.

Baca juga: 10 Pilihan Menu Sarapan Diet Murah, Sehat, dan Gak Menguras Kantong!

RISIKO DIET OMAD

Penelitian memang mengatakan bahwa berpuasa dan membatasi kalori dapat bermanfaat bagi beberapa gangguan kesehatan. Tetapi di balik itu, diet OMAD ternyata menunjukan adanya kerugian jika membatasi terlalu banyak.

Berikut beberapa resikonya:

KEKURANGAN NUTRISI

Salah satu risiko utama dari diet OMAD adalah kekurangan nutrisi. Dalam diet yang terdiri dari satu makanan dalam sehari, sulit untuk memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. 

Tubuh kita membutuhkan berbagai jenis makanan untuk memperoleh vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya. Dengan membatasi asupan makanan hanya dalam satu waktu, ada kemungkinan besar bahwa tubuh akan kekurangan nutrisi tertentu.

GANGGUAN METABOLISME 

Diet OMAD juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Tubuh kita cenderung terbiasa menerima makanan secara teratur sepanjang hari untuk mempertahankan tingkat energi yang stabil. 

Ketikaa menerapkan diet ini, otomatis tubuh mengalami perubahan dalam produksi energi dan penyerapan nutrisi. Ini dapat mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

PENURUNAN GULA DARAH

Penurunan gula darah seringkali terjadi. Ketika kita hanya makan sekali sehari, tubuh kita tidak menerima asupan makanan yang cukup untuk mempertahankan tingkat gula darah yang stabil. 

Gejala penurunan gula darah meliputi, pusing, lemas, dan kelelahan. Bahkan, penurunan gula darah yang parah, juga dapat menyebabkan pingsan atau pingsan.

GANGGUAN MAKAN 

Diet OMAD adalah metode diet yang menyebabkan gangguan makan, karena ketika seseorang hanya makan sekali sehari, makanan tersebut seringkali menjadi fokus utama dan makanan lainnya diabaikan. 

Hal tersebut dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan dan memicu pola makan yang tidak sehat seperti makan berlebihan saat waktu makan tiba. 

Selain itu, diet ini juga dapat menyebabkan perilaku makan yang tidak terkendali dan menyebabkan masalah dengan berat badan jangka panjang.

PENURUNAN METABOLISME BASAL

Metabolisme basal adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan fungsi normal saat beristirahat. Diet OMAD yang ekstrim dapat menyebabkan penurunan metabolisme basal karena tubuh mengalami defisit kalori yang berkepanjangan. 

Ini artinya, tubuh akan membakar kalori lebih sedikit untuk menjaga diri tetap hidup yang pada gilirannya dapat menghambat penurunan berat badan jangka panjang.

SIAPA YANG MENDAPATKAN MANFAAT DARI DIET OMAD?

Puasa intermiten umumnya dapat bermanfaat bagi penderita sindrom metabolik, penderita diabetes, dan seseorang yang sedang ingin menurunkan berat badan.

Khusus mereka yang ingin menerapkan diet OMAD, sebaiknya hanya menerapkan selama satu hingga dua hari dalam seminggu.

Hal tersebut dilakukan untuk melihat respon tubuh kamu, apakah dapat merespon dengan baik atau tidak. Jika baik kamu boleh coba diet OMAD sebulan. Jika ternyata tidak, sebaiknya coba dengan metode diet lain.

Untuk pemula, sebaiknya tidak langsung melakukan diet ketat OMAD langsung 23 jam, namun dicoba terlebih dahulu selama 14 hingga 16 jam dengan dua hingga tiga kali makan. 

Catatan:

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan ahli diet atau profesional medis sebelum melakukan diet OMAD ini.

Baca juga: 5 Cara Diet di Bulan Puasa yang Tepat & Aman, yang Terakhir Sulit Dilakukan!

MAKANAN YANG BAIK DIKONSUMSI DAN YANG PERLU DIHINDARI

Meskipun diet OMAD adalah jenis diet yang tidak membatasi jenis makanan. Namun, penting untuk memperhatikan asupan yang dimakan agar tidak berpotensi mengalami masalah kesehatan.

Jika kamu memutuskan untuk melakukan diet ini, berikut rekomendasi makanan yang dapat dikonsumsi:

  • Buah-buahan (khususnya, beri, buah jeruk, dan pisang).
  • Sayur-sayuran (kangkung, brokoli, kembang kol, asparagus, dan paprika)
  • Produk susu (yogurt tanpa pemanis, santan, dan susu mete).
  • Sumber protein (ayam, ikan, tahu, dan telur).
  • Biji-bijian bertepung (ubi jalar, butternut squash, oat, quinoa, dan barley).
  • Lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, dan kelapa tanpa pemanis).
  • Kacang-kacangan (kacang polong, buncis, lentil, dan kacang hitam).
  • Kacang-kacangan(kacang mete, kacang macadamia, almond, dan biji labu).

Sementara itu, makanan yang perlu dihindari adalah:

  • Makanan cepat saji.
  • Soda.
  • Keripik.
  • Makanan panggang yang manis.
  • Roti putih.
  • Sereal manis.

Diet OMAD adalah jenis diet yang mungkin terdengar menarik untuk beberapa orang untuk cepat menurunkan berat badan. Namun, penting untuk memahami risiko dan efek samping yang terkait dengan diet ini sebelum mencobanya.

Jika ragu, cobalah konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mencegah risiko dan hasilnya bisa lebih maksimal!

Suka bahas seputar info diet? Kamu bisa diskusi lebih banyak, lho, dengan join komunitas Girls Beyond Circle!

Baca juga: 15 Makanan Tinggi Protein untuk Diet, Turunnya Sehat!

Sumber foto: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond