gagal menampilkan data

Article

Sering Dipakai, Ini Dia Jenis Kain yang Bikin Bau Badan dan Harus Dihindari

Written by Aurelia Lois

Bau badan bisa jadi masalah besar, apalagi jika kita sering beraktivitas di luar ruangan atau berinteraksi dengan banyak orang. 

Salah satu faktor yang memengaruhi bau badan adalah jenis kain pakaian yang kita kenakan. 

Beberapa kain cenderung memerangkap keringat dan bakteri, yang akhirnya menyebabkan bau tidak sedap.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai jenis kain yang sebaiknya dihindari untuk mengurangi risiko bau badan.

1. Sifon Hycon

Sumber foto: BigGo

Sifon hycon adalah bahan yang tipis, ringan, dan sering digunakan untuk pakaian formal atau blus. 

Kain ini terbuat dari serat sintetis seperti polyester atau nylon yang dicampur dengan sutra atau rayon untuk memberikan kesan mengilap dan elegan

Meskipun tampak anggun, sifon hycon memiliki kelemahan dalam hal penyerapan keringat. 

Kain ini cenderung memerangkap kelembapan di antara kulit dan seratnya, sehingga keringat yang menumpuk tidak bisa menguap dengan baik. 

Kondisi ini menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan menghasilkan bau tidak sedap. 

Selain itu, sifon hycon juga tidak memiliki kemampuan untuk sirkulasi udara yang baik, membuat kulit terasa panas dan berkeringat lebih banyak.

2. Polyester

Sumber foto: Pound A Metre

Polyester adalah salah satu bahan sintetis yang paling umum digunakan dalam industri fashion. 

Kain ini dikenal karena kekuatannya, ketahanan terhadap kerutan, dan kemampuan untuk menjaga bentuk. Namun, jenis kain yang bikin bau badan seperti polyester memiliki kekurangan besar dalam hal penyerapan keringat.

Serat sintetis ini tidak memiliki pori-pori alami seperti serat kapas, sehingga tidak dapat menyerap dan menguapkan keringat dengan efektif. 

Akibatnya, keringat yang dihasilkan tubuh selama aktivitas fisik akan terperangkap di antara kulit dan kain, menciptakan kondisi lembap dan hangat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. 

Bakteri inilah yang kemudian menyebabkan bau badan yang tidak sedap. Selain itu, polyester juga sering digunakan dalam pakaian olahraga, yang sebenarnya memerlukan bahan yang mampu menyerap keringat dengan baik.

3. Nylon

Sumber foto: Bryden Apparel

Nylon adalah serat sintetis lain yang sering digunakan dalam pembuatan pakaian olahraga, kaus kaki, dan pakaian dalam.

Meskipun nylon memiliki keunggulan dalam hal kekuatan dan ketahanan terhadap abrasi, serta kemampuannya untuk cepat kering, kain ini kurang efektif dalam menyerap keringat

Nylon tidak memiliki struktur yang memungkinkan penyerapan dan penguapan keringat dengan baik. Akibatnya, keringat cenderung menumpuk di permukaan kulit dan tidak dapat menguap dengan cepat. 

Kelembapan yang terperangkap ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk bakteri berkembang biak, yang kemudian menyebabkan bau badan. 

Selain itu, pakaian yang terbuat dari nylon seringkali terasa panas dan tidak nyaman saat dipakai dalam waktu lama.

4. Spandeks

Sumber foto: poundfabric.co.uk

Spandeks, juga dikenal sebagai lycra atau elastane, adalah bahan yang sangat elastis dan sering digunakan dalam pakaian olahraga, pakaian renang, dan pakaian ketat lainnya.

Kelebihan spandeks adalah kemampuannya untuk meregang dan kembali ke bentuk semula, memberikan kenyamanan dan fleksibilitas. 

Namun, spandeks memiliki kelemahan dalam hal penyerapan keringat. Jenis kain yang bikin bau badan seperti spandeks tidak menyerap keringat dengan baik dan cenderung memerangkap kelembapan di antara kulit dan kain. 

Kondisi ini menciptakan lingkungan lembap yang cocok untuk pertumbuhan bakteri, yang kemudian menyebabkan bau badan. 

Selain itu, pakaian spandeks sering kali sangat ketat, yang dapat menghambat sirkulasi udara dan membuat kulit terasa panas dan berkeringat lebih banyak.

5. Akrilik

Sumber foto: fabriclore.com

Akrilik merupakan jenis kain yang bikin bau badan dan serat sintetis yang sering digunakan sebagai alternatif wol karena harganya yang lebih murah dan sifatnya yang hangat. 

Kain ini juga dikenal tahan lama dan tidak mudah kusut. Namun, akrilik memiliki kekurangan dalam hal penyerapan keringat. 

Serat akrilik tidak memiliki pori-pori alami seperti serat kapas, sehingga tidak dapat menyerap dan menguapkan keringat dengan efektif. 

Keringat yang terperangkap di dalam serat akrilik menciptakan kondisi lembap yang ideal untuk pertumbuhan bakteri, yang kemudian menyebabkan bau badan. 

Selain itu, akrilik cenderung membuat kulit terasa panas dan tidak nyaman saat dipakai dalam waktu lama, terutama dalam cuaca panas.

Alternatif Jenis Kain yang Menahan Bau Badan 

Untuk mengurangi risiko bau badan, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan alami yang memiliki kemampuan baik dalam menyerap keringat. Berikut adalah beberapa alternatif yang lebih baik:

1. Linen

Sumber foto: The Remnant Warehouse

Linen adalah bahan alami lain yang sangat baik dalam menyerap keringat. Terbuat dari serat rami, linen memiliki kemampuan untuk menyerap kelembapan dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga kulit tetap sejuk dan kering.

Linen juga memiliki sifat antibakteri alami, yang membantu mengurangi bau badan. 

Meskipun linen cenderung agak kaku, bahan ini menjadi lebih lembut seiring waktu dan sangat nyaman dipakai, terutama dalam cuaca panas.

2. Wol Merino

Sumber foto: Nature’s fabric

Wol Merino adalah jenis wol yang berasal dari domba Merino. Wol ini sangat halus dan lembut di kulit, berbeda dengan wol biasa yang bisa terasa gatal. 

Wol Merino memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap kelembapan hingga 30% dari beratnya tanpa terasa basah. 

Ini membuatnya efektif dalam menjaga kulit tetap kering dan mengurangi bau badan. Selain itu, wol Merino juga memiliki sifat antibakteri alami dan baik untuk pengaturan suhu tubuh, sehingga nyaman dipakai di berbagai kondisi cuaca.

3. Tencel (Lyocell)

Sumber foto: Sleep Foundation

Tencel, atau dikenal juga sebagai Lyocell, adalah serat yang terbuat dari pulp kayu yang dikelola secara berkelanjutan. 

Tencel sangat baik dalam menyerap kelembapan dan cepat menguapkannya, membantu menjaga kulit tetap kering dan sejuk. 

Selain itu, bahan ini juga memiliki sifat antibakteri alami dan sangat lembut di kulit, menjadikannya pilihan yang sangat nyaman untuk pakaian sehari-hari. Tencel juga memiliki daya tahan yang baik dan ramah lingkungan.

4. Bambu

Sumber foto: International fabric expert

Serat bambu merupakan pilihan yang ramah lingkungan dengan banyak manfaat. Bambu memiliki sifat antibakteri alami, yang membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.

Selain itu, bambu sangat baik dalam menyerap keringat dan cepat menguapkannya, sehingga kulit tetap sejuk dan kering. 

Kain dari serat bambu juga sangat lembut dan nyaman dipakai, mirip dengan kapas, dan sering dianggap lebih halus.

Tips Mencegah Bau Badan

Untuk mencegah bau badan, disarankan untuk mengikuti tips berikut: 

  • Pilih kain alami dan anti-bau: Pilih kain alami dan pakaian anti-bau untuk mengurangi bau badan. 
  • Jaga kebersihan: Jaga tubuh tetap bersih untuk mencegah pertumbuhan bakteri. 
  • Ganti pakaian saat berkeringat: Jika kamu berkeringat banyak, ganti pakaian untuk menghindari bau. 
  • Gunakan antiperspiran: Oleskan antiperspiran di area yang cenderung berkeringat, terutama setelah mandi, untuk menghilangkan keringat yang terakumulasi. 
  • Perhatikan pola makan: Hindari makanan yang dapat memengaruhi suhu tubuh, seperti cabai, bawang, dan bawang putih, untuk membantu mencegah bau badan. 
  • Pilih kain pakaian dengan bijaksana: Pilih kain yang memungkinkan kulit bernapas dan tetap kering. Ingatlah, menjaga kulit tetap kering penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan bau badan.

Itulah beberapa informasi terkait jenis kain yang bikin bau badan dan bagaimana menghindarinya.

Ingin informasi menarik lainnya? Gabung komunitas Girls Beyond Circle!

Baca juga: 8 Cara Mix and Match Warna Abu-Abu untuk OOTD Formal hingga Kasual

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond