10 Pertanyaan yang Harus Dihindari saat Interview Tahap Awal karena Tidak Sopan!
Saat interview, ada beberapa pertanyaan yang harus dihindari oleh kandidat karena dianggap sensitif dan dapat menimbulkan kesan negatif, yang berpotensi membuat interviewer tidak meloloskanmu.
Kesopanan sangat penting dalam dunia profesional, termasuk saat interview kerja, yang merupakan kesan pertama kamu bersama pihak perusahaan.
Seorang interviewer sangat peka dalam mengidentifikasi calon karyawan yang memiliki sikap yang sesuai dengan budaya perusahaan. Oleh karena itu, ketika kandidat kurang menunjukkan sikap yang tepat, hal ini bisa menjadi nilai minus dan mungkin tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Pada akhir interview, kebanyakan interviewer akan memberikan pertanyaan “Adakah yang ingin ditanyakan?” Nah, pada momen ini, apa saja hal-hal yang harus dihindari ketika wawancara? Simak di bawah ini!
Baca juga: 3 Alasan Kamu Sering Gagal Interview Kerja, Yuk Perbaiki!
Berapa Gaji yang Akan Saya Terima?
Saat pertama kali bertemu dengan interviewer, fokus utama seharusnya adalah saling memahami mengenai kualifikasi, pengalaman, dan kesesuaian kandidat dengan posisi yang dilamar.
Pertanyaan yang harus dihindari ini seringkali dianggap terlalu dini dan bisa terkesan bahwa kandidat lebih peduli dengan aspek finansial daripada pekerjaan itu sendiri.
Dikhawatirkan, hal ini juga dapat membuat interviewer meragukan kesediaan kandidat untuk berkontribusi sepenuh hati dan berkomitmen jangka panjang terhadap perusahaan.
Oleh karena itu, sebaiknya pertanyaan mengenai gaji ditunda. Biasanya, pihak perusahaan akan memberitahukan sendiri waktu yang tepat jika mereka benar-benar tertarik dengan kandidat.
Berapa Banyak Jumlah Cuti yang Saya Dapatkan?
Pertanyaan mengenai jumlah cuti termasuk pertanyaan yang harus dihindari pada tahap awal interview.
Lebih baik fokus pada aspek-aspek lain yang lebih relevan dengan posisi yang dilamar.
Pertanyaan ini dapat terkesan hanya memikirkan benefit tanpa menunjukkan minat pada pekerjaan itu sendiri.
Secara umum, cuti kerja yang tertera pada ayat (1) huruf b wajib diberikan kepada pekerja yaitu cuti tahunan, paling sedikit 12 hari kerja setelah mereka yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan.
Menurut Indeed, rencanakan untuk menanyakan pertanyaan ini setelah kamu mendapat tawaran pekerjaan untuk menunjukkan profesionalisme kamu kepada pemberi kerja.
Bisakah Saya Mengambil Liburan Segera Setelah Saya Dipekerjakan?
Baru memulai pekerjaan biasanya memerlukan waktu untuk beradaptasi dan memahami pekerjaan serta budaya perusahaan.
Menanyakan tentang mengambil waktu libur segera setelah memulai pekerjaan dapat menunjukkan kurangnya kesediaan untuk beradaptasi di lingkungan baru.
Apalagi, jika posisi tersebut sedang urgent atau benar-benar sedang dibutuhkan perusahaan. Ini bisa merusak citra profesional kamu di mata interviewer.
Sebaiknya, tunggulah hingga tahap yang lebih lanjut dalam proses interview untuk menanyakan tentang kebijakan cuti atau manfaat karyawan.
Bolehkah Saya Bekerja dari Rumah?
Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan sistem hybrid, yaitu kombinasi antara bekerja di kantor dan dari rumah.
Meskipun bukan pertanyaan yang sangat sensitif, bagi beberapa perusahaan, menanyakan hal ini bisa dianggap menunjukkan ketidakminatan kandidat untuk terlibat dalam tim secara langsung, mengingat pentingnya interaksi tatap muka.
Oleh karena itu, alih-alih langsung menanyakan tentang kebijakan kerja dari rumah, cobalah untuk bertanya mengenai dinamika tim dan budaya perusahaan, yang mungkin akan memberikan gambaran tentang kebijakan dan fleksibilitas kerja dari rumah.
Siapa Pesaing Utama dari Perusahaan Ini?
Hal mengenai pesaing utama dari perusahaan termasuk pertanyaan yang harus dihindari kandidat karena seharusnya pengetahuan ini sudah diketahui terlebih dahulu oleh kandidat.
Selain itu, pertanyaan ini dapat juga dianggap terlalu eksplisit dan bisa melibatkan informasi yang bersifat strategis bagi perusahaan.
Banyak perusahaan tidak ingin membocorkan informasi mengenai pesaing mereka kepada kandidat, terutama pada tahap awal wawancara.
Perusahaan mungkin khawatir informasi ini bisa digunakan oleh kandidat untuk keuntungan kompetitif atau untuk membandingkan perusahaan dengan pesaingnya secara tidak adil.
Baca juga: Strategi dan Kunci Jawaban Interview “Rencana Karier 5 Tahun ke Depan” Agar Rekruter Tertarik!
Apakah Saya Bisa Mendapatkan Promosi dalam Waktu Dekat?
Salah satu bentuk etika yang harus dihindari adalah menanyakan promosi yang mana kamu sendiri belum secara resmi di perusahaan tersebut.
Pertanyaan yang harus dihindari ini memberikan kesan bahwa kamu hanya fokus pada kenaikan pangkat yang berkaitan dengan gaji, dibandingkan kontribusi dan pencapaian di tempat kerja.
Kandidat dianggap tidak menghargai proses dan lebih tertarik pada keuntungan jangka pendek daripada perkembangan jangka panjang di perusahaan.
Perlu diketahui, bahwa setiap perusahaan memiliki standar dan proses yang berbeda dalam mengelola promosi karyawannya.
Sebaiknya, ganti dengan pertanyaan seperti “Bagaimana peluang pengembangan dan pelatihan yang tersedia di perusahaan?”
Dengan bertanya tentang hal tersebut, kamu dapat menunjukkan minat pada kontribusi terhadap perusahaan, tanpa terkesan terlalu fokus pada promosi semata.
Apakah Ada Lowongan Lain yang Terbuka?
Pertanyaan yang harus dihindari seperti menanyakan lowongan lain ini tidak etis memberikan kesan kamu tidak serius dan tidak sepenuh hati dengan posisi yang di lamar.
Tidak hanya itu, bertanya tentang lowongan lain di awal interview juga bisa dianggap tidak menghormati proses rekrutmen yang telah disusun.
Interviewer mungkin merasa bahwa kamu tidak menghargai kesempatan yang diberikan untuk membahas posisi tersebut secara mendalam.
Ingatlah, bahwa ada banyak kandidat yang akan di interview oleh pihak perusahaan, bertanya mengenai hal tersebut, seakan kamu tidak menghargai waktu mereka terhadap kamu.
Bertanya Tentang Gosip Perusahaan yang Pernah Beredar
Bertanya mengenai gosip yang pernah beredar tentang perusahaan sangat melanggar etika profesional.
Perusahaan menghargai kandidat yang dapat membedakan antara informasi yang relevan dan produktif dengan hal-hal yang tidak berkontribusi positif terhadap lingkungan kerja.
Pertanyaan yang harus dihindari ini juga dapat berpotensi terjadi konflik atau ketidaknyamanan bagi interviewer yang pada akhirnya merusak kredibilitas kamu sebagai kandidat.
Bertanya Tentang Informasi yang Ada Jawabannya di Internet atau Iklan Lowongan
Interviewer sangat menghargai kandidat yang telah mempersiapkan diri dengan memahami informasi tentang perusahaan mereka, yang seringkali dapat diakses melalui internet, baik melalui media sosial maupun situs web perusahaan.
Bertanya tentang hal-hal seperti produk, layanan yang ditawarkan, atau lokasi perusahaan dapat mencerminkan kurangnya penelitian tentang perusahaan atau kurangnya perhatian saat membaca deskripsi lowongan kerja.
Pertanyaan mengenai tugas dan tanggung jawab pekerjaan mungkin sudah tercantum dalam deskripsi iklan lowongan.
Sebagai alternatif, lebih baik untuk menanyakan pertanyaan yang lebih spesifik seperti “Bagaimana kegiatan sehari-hari dari posisi ini?” atau “Apa tantangan yang dihadapi dalam posisi ini?”.
Dengan cara ini, kandidat dapat menunjukkan minat yang mendalam terhadap posisi yang mereka lamar.
Bagaimana Aturan Berpakaian di Perusahaan Ini?
Pertanyaan yang tidak boleh ditanya kandidat lainnya adalah menanyakan tentang aturan berpakaian.
Menanyakan ini memberikan kesan bahwa kandidat lebih fokus pada aspek eksternal seperti penampilan atau kenyamanan pribadi daripada pada profesionalisme dan kontribusi yang dapat diberikan kepada perusahaan.
Diskusi tentang kebijakan berpakaian biasanya lebih sesuai dibahas setelah kandidat memahami lebih banyak tentang pekerjaan dan tim, atau saat sudah memasuki tahap tawaran kerja.
Jika kamu sudah memasuki tahap tersebut, kamu bisa bertanya dengan sopan seperti “Bisakah Bapak/Ibu memberitahu saya tentang budaya kerja dan norma berpakaian di perusahaan ini?”
Pertanyaan seperti ini, lebih menunjukkan bahwa kamu ingin tahu tentang budaya perusahaan tanpa terkesan terlalu fokus pada hal yang kurang relevan.
Dalam menghadapi interview kerja, memahami pertanyaan yang harus dihindari kandidat saat interview sangat penting untuk menjaga kesan profesional dan memaksimalkan peluangmu.
Pertanyaan yang tidak relevan atau terlalu dini, seperti tentang cuti, gaji, atau informasi sensitif tentang perusahaan, dapat merusak citra kamu di mata interviewer.
So, lebih berhati-hati lagi dalam menanyakan pertanyaan di tahap awal interview, ya!
Dapatkan informasi relevan lainnya terkait interview kerja dengan gabung ke Girls Beyond Circle, kita diskusi di sana!
Baca juga: Tips Persiapan Interview Kerja yang Bisa Bikin Kerja Berhasil!
Sumber foto: Pexels