15 Fakta Negara Tajikistan, Ternyata Dulu Pusat Agama Buddha Lho!

Baru-baru ini, ada fakta negara Tajikistan yang sangat mengejutkan. Pemerintahan di sana menetapkan rancangan Undang-Undang terkait aturan penggunaan pakaian asing, termasuk larangan berhijab.

Kebijakan Tajikistan larang pemakaian hijab tentunya menuai kontroversi. Pemerintah berdalih langkah tersebut diambil untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional serta mencegah tahayul dan ekstremisme. 

Padahal, Tajikistan sendiri merupakan negara dengan 96% dari total 10,3 juta penduduknya adalah Muslim. 

Menurut Euro News, pelanggar aturan ini akan dikenakan denda sebesar 7.920 somoni atau sekitar Rp12,1 juta (kurs 1.535), sedangkan pejabat pemerintah akan dikenakan denda sebesar 54.000 somoni atau sekitar Rp82,9 juta, dan tokoh agama sebesar 57.600 somoni atau sekitar Rp88,4 juta.

Fenomena ini menjadikan Tajikistan sorotan dunia, terutama di kalangan umat Muslim yang menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan beragama. 

Selain kontroversi ini, Girls Beyond telah merangkum beberapa fakta negara Tajikistan yang ternyata banyak info menarik, lho!

Baca juga: 10 Negara Tertua di Dunia, Ada Wilayah Asia!

Zaman Dahulu, Tajikistan adalah Salah Satu Pusat Agama Buddha

Melihat bahwa fakta negara Tajikistan kini memiliki mayoritas penduduk yang beragama Islam, ternyata dalam sejarahnya negara ini pernah menjadi salah satu pusat agama Buddha. 

Letak strategisnya yang menghubungkan anak benua India dengan Asia Timur dan Tengah menjadikan Tajikistan sebagai jalur penting dalam penyebaran agama Buddha melalui Jalur Sutra. Tak heran jika di sepanjang Jalur Sutra ini terdapat banyak biara Buddha, artefak, dan stupa.

Salah satu kota kuno Penjiknet di provinsi Sughd, Tajikistan, diyakini sebagai pusat utama agama Buddha. Penemuan kuil, patung, dan artefak Buddha menegaskan kehadiran agama ini di masa lalu. 

Namun, dengan munculnya Islam pada abad ke-7, agama Buddha perlahan-lahan mengalami penurunan dan akhirnya menjadi agama minoritas di wilayah tersebut.

Terdapat Hampir 1000 Sungai di Tajikistan

Bagi kamu yang belum tahu negara Tajikistan dimana, negara ini berada di Asia Tengah. Tajikistan adalah salah satu negara yang kaya akan sungai, dengan hampir 1000 sungai yang melintasi wilayahnya.

Keberadaan sungai-sungai ini memainkan peran penting dalam ekologi, pertanian, dan kehidupan sehari-hari penduduk negara ini.

Dua sungai terbesar di wilayah ini adalah Amu Darya dan Syr Darya. Kedua sungai ini memiliki peran vital dalam menyediakan sumber daya air bagi pertanian, energi hidroelektrik, dan kehidupan sehari-hari penduduk Tajikistan.

Sekitar 90% Wilayah  di Tajikistan Dikelilingi Pegunungan

Fakta negara Tajikistan sekitar 90% wilayah Tajikistan merupakan pegunungan. Sebagian besar daratan terletak di atas 3.000 meter di atas permukaan laut, termasuk puncak pegunungan Pamir dan Alay yang menjulang tinggi. Hal ini memberikan Tajikistan julukan ‘Atap Dunia.’

Kehadiran pegunungan yang melingkupi hampir seluruh wilayah negara memberikan pemandangan alam yang luar biasa. Dari puncak gunung yang tertutup salju hingga lembah-lembah hijau yang subur, Tajikistan menawarkan pengalaman visual yang memukau bagi para pengunjungnya.

Ismoil Somoni adalah Gunung Tertinggi di Tajikistan

Fakta negara Tajikistan adalah negara di Asia Tengah terkecil, namun negara ini memiliki gunung tertinggi bernama Ismoil Somoni yang sebelumnya dikenal sebagai puncak komunisme, yang secara resmi diakui sebagai titik tertinggi di bekas Uni Soviet.

Ketinggiannya mencapai 7.495 meter (24.590 kaki), menjadikannya sebagai tujuan puncak bagi para pendaki gunung yang mencari tantangan ekstrim di Pegunungan Pamir, bagian dari Rantai Pegunungan Pamir-Hindu Kush.

Pendakian ke Puncak Ismoil Somoni membutuhkan keterampilan teknis yang tinggi dalam mendaki gletser, navigasi melalui medan batu, dan mengatasi perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem di ketinggian yang sangat tinggi.

Dinobatkan Sebagai Negara yang Memiliki Jalan Tertinggi Ke-2 di Dunia

Tajikistan juga dikenal memiliki jalan tertinggi kedua di dunia, yaitu Jalan Pamir atau Pamir Highway. 

Dengan ketinggian rata-rata sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut, Jalan Raya Pamir berfungsi sebagai jalur transportasi yang menghubungkan Tajikistan dengan negara tetangga seperti Kyrgyzstan, Afghanistan, dan China.

Keberadaan jalan ini tidak hanya memfasilitasi akses transportasi di daerah terpencil, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata petualangan yang unik bagi para pengunjung yang mencari pemandangan alam yang spektakuler di pegunungan Asia Tengah.

Warga Negara Asing yang berencana akan mengendarai mobil di negara Tajikistan harus memiliki Surat izin Mengemudi (SIM) Internasional.

Tajikistan Memiliki Etnis Tajik

Lebih dari empat per lima penduduk Tajikistan adalah etnis Tajik, dan lebih dari sepertiga penduduknya berusia di bawah 15 tahun. 

Orang Tajik berbicara bahasa Persia (Tajik) dan memiliki budaya yang dipengaruhi oleh budaya menetap di Asia Tengah. Penduduk non-Tajik termasuk Uzbek, Rusia, Tatar, Kirgistan, Ukraina, Jerman, Yahudi, dan Armenia.

Warga negara Tajikistan, apa pun etnisnya, disebut sebagai orang Tajikistan. Orang Tajik adalah masyarakat yang secara tradisional menetap dan berbicara dalam bahasa Persia (disebut Tajik) dan budayanya sangat dipengaruhi oleh budaya menetap di Asia Tengah.

Baca juga: 10 Tradisi Unik Tahun Baru di Berbagai Negara, Chili Paling Seram!

Iklim Ekstrim yang Sangat Berketimpangan Antar Wilayah

Tajikistan memiliki iklim benua dengan suhu yang sangat ekstrim, mulai dari -40°C di musim dingin hingga 40°C di musim panas. Fakta negara Tajikistan ini membuat beberapa daerah tidak dapat diakses selama musim dingin.

Sementara itu, curah hujan di Tajikistan bervariasi tergantung pada wilayahnya. Di pegunungan, terutama di Pegunungan Pamir, curah hujan bisa sangat tinggi, sementara di bagian tengah dan selatan negara ini, curah hujan lebih rendah dan iklimnya lebih kering.

Rentan Mengalami Gempa Bumi dan Pernah Terjadi Gempa Bumi Dahsyat

Gempa bumi di Tajikistan seringkali terjadi karena posisinya yang berada di perbatasan antara lempeng tektonik Eurasia dan India. 

Wilayah ini merupakan bagian dari Zona Pegunungan Alp-Himalaya yang aktif secara seismik, sehingga gempa bumi merupakan ancaman yang nyata bagi penduduk dan infrastruktur di Tajikistan.

Salah satu gempa bumi terbesar dalam sejarah Tajikistan terjadi pada tahun 1949 di Khait, di bagian utara negara ini. 

Gempa ini mencatat magnitudo sekitar 7,5 dan mengakibatkan kerusakan signifikan terhadap bangunan dan infrastruktur di sekitarnya.

Tajikistan Termasuk Negara Miskin, Sekitar 25% PDB Berasal dari Pengiriman Uang Imigran

Fakta negara Tajikistan bahwa lebih dari 25% Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini berasal dari pengiriman uang imigran. 

Hal ini menandakan pengiriman uang Imigran adalah pilar ekonomi utama bagi negara yang mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi, mencapai lebih dari 26% pada tahun 2019.

Untuk mengatasi kemiskinan, banyak penduduk Tajikistan berangkat ke luar negeri untuk bekerja, mengirimkan penghasilan mereka kembali ke keluarga di tanah air. 

Diperkirakan sekitar 30-40% rumah tangga di negara ini memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang bekerja di luar negeri.

Danau Iskanderkul atau Dinamakan ‘Alexander the Great’ Menjadi Destinasi Paling Menakjubkan  

Danau Iskanderkul, yang dinamai juga Alexander the Great, adalah salah satu destinasi alam paling menakjubkan di Tajikistan. 

Terletak di Pegunungan Fann yang mempesona, danau ini menawarkan pemandangan yang luar biasa dengan airnya yang berubah-ubah warna dari biru kehijauan hingga putih susu, tergantung pada waktu hari dan cuaca.

Bentuk danau yang berbentuk segitiga ini dikelilingi oleh puncak-puncak gunung yang tinggi, menciptakan lanskap yang spektakuler dan memukau. 

Kedalaman danaunya mencapai sekitar 72 meter, dan airnya diperoleh dari salju yang mencair di puncak-puncak sekitarnya, menjadikannya tidak hanya cantik secara visual tetapi juga sangat murni.

Ibukota Tajikistan ‘Dushanbe’ Diambil dari Bahasa Rusia Artinya ‘Senin’

Fakta negara Tajikistan menarik lainnya, ternyata nama ibu kota Tajikistan, Dushanbe, diambil dari bahasa Persia yang artinya ‘Senin’. Alasan di balik pemberian nama ini berasal dari sejarah kota tersebut. 

Pada masa lalu, Dushanbe adalah sebuah desa kecil yang terletak di persimpangan pasar mingguan yang sangat ramai. 

Pasar ini diadakan setiap hari Senin, dan karena kepopulerannya, desa tersebut dikenal dengan nama Dushanbe, yang berarti ‘Senin’ dalam bahasa Persia.

Seiring berjalannya waktu, desa ini berkembang menjadi kota yang lebih besar dan akhirnya menjadi ibu kota Tajikistan pada tahun 1924 setelah pemindahan dari Bukhara. 

Nama Dushanbe yang terus digunakan sebagai nama kota mengingatkan pada asal-usulnya yang terkait dengan pasar mingguan pada hari Senin yang bersejarah itu.

Terkenal dengan Produksi Sutra yang Indah dan Diakui Internasional

Tajikistan terkenal di dunia karena produksi sutranya yang indah dan diakui secara internasional. Warisan seni menenun sutra telah membuat negara ini menjadi salah satu pusat utama untuk kain sutra berkualitas tinggi. 

Teknik menenun sutra di Tajikistan telah dipelajari dan diwarisi secara turun-temurun. 

Proses produksi masih menggunakan teknik tradisional, termasuk pemilihan serat sutra berkualitas tinggi dan pewarnaan alami yang menambah nilai estetika dan daya tarik kain. 

Ada Jalur Sempit Pemisah Antara Tajikistan dan Pakistan Dinamakan ‘Koridor Wakhan’ 

Koridor Wakhan adalah jalur sempit yang berada di wilayah timur laut Afghanistan, yang berfungsi sebagai pemisah alami antara Tajikistan di utara dan Pakistan di selatan. 

Secara geografis, koridor ini terletak di antara Pegunungan Karakoram di selatan dan Pegunungan Pamir di utara, membentang sepanjang sekitar 350 km dengan lebar yang bervariasi antara 13 hingga 65 km.

Koridor Wakhan memiliki sejarah yang kaya dan penting secara geopolitik. Nama “Wakhan” berasal dari nama suku Wakhi yang mendiami wilayah ini dan merupakan bagian dari Jalur Sutra kuno, jalur perdagangan yang menghubungkan Asia Selatan dengan Asia Tengah dan Timur. 

Orang Tajik Sangat Ramah Kepada Warga Lokal dan Asing

Orang Tajik memang dikenal sebagai tuan rumah yang sangat ramah terhadap warga negara lokal maupun orang asing yang berkunjung ke negara mereka. 

Fakta negara Tajikistan yang ramah ini, merupakan bagian dari budaya yang kaya dan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad di wilayah tersebut.

Kebanyakan dari mereka akan memberikan tamu berupa hadiah seperti souvenir buatan tangan dan berbagai barang seni yang  mereka buat.

Keramahtamahan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial, di tempat-tempat wisata, dan bahkan di lingkungan kerja.

Makanan Nasional Plov (Osh) dan Qurutob Paling Terkenal di Negaranya

Makanan nasional khas Tajikistan yang dikenal di dunia antara lain plov (atau osh) dan qurutob. Ini adalah dua hidangan yang memperlihatkan kekayaan dan keunikannya dalam budaya kuliner Tajikistan.

Plov merupakan hidangan nasi berbumbu yang sangat terkenal di seluruh Asia Tengah. Meskipun juga dianggap sebagai hidangan nasional Uzbekistan, plov memiliki variasi dan keunikan tersendiri di Tajikistan. 

Hidangan ini terdiri dari nasi yang dimasak dengan minyak, biasanya diperkaya dengan daging seperti domba, dan diberi bumbu dengan rempah-rempah seperti jintan dan kurma. 

Plov sering dihidangkan dengan wortel, bawang bombay, dan kadang-kadang kismis atau kacang sebagai tambahan.

Sementara  itu, Qurutob adalah hidangan yang unik dan khas dari Tajikistan. Ini terdiri dari lapisan-lapisan roti fatir (atau roti pipih mirip puff) yang diberi saus yogurt dan qurut (bola-bola kecil yogurt asin kering).

Ditambah dengan bawang bombay yang ditumis dan kadang-kadang tambahan daging atau sayuran seperti tomat segar dan daun bawang. 

Itu dia 15 fakta negara Tajikistan, apakah kamu tertarik untuk ke sana?

Mau tahu fakta menarik tentang negara lainnya? Yuk, diskusi dengan teman-teman di Girls Beyond Circle!

Baca juga: 10 Negara Paling Aman untuk Solo Traveler Perempuan, Ada Tujuanmu?

Sumber foto: Pexels