Viral di Bahas Gen Z, Apa itu ‘Jam Koma’? Jangan-jangan Kamu Mengalaminya!
Apa itu jam koma? Istilah yang viral di kalangan Gen Z ini ramai dibicarakan di media sosial untuk menggambarkan kondisi saat tubuh sudah kelelahan, tapi otak seolah memaksa terus bekerja.
Situasi ini kerap dialami, terutama oleh anak-anak muda yang kini makin sibuk di dunia kerja. Yuk, simak, apa itu jam koma Gen Z, tanda-tanda, dan cara-cara efektif menghindarinya!
Baca juga: Waspadai Burnout Syndrome! Ini 3 Cara Mengatasi Stres di Tempat Kerja
Apa itu Jam Koma?
Istilah jam koma awalnya muncul sebagai candaan, namun kini banyak digunakan untuk menggambarkan kondisi kelelahan kognitif yang sering dialami generasi muda, terutama di lingkungan kerja.
Jika kita memecahnya, kata “koma” mengacu pada kondisi tubuh yang tidak berdaya, sementara “jam” berarti waktu atau periode tertentu.
Jadi, secara definisi, jam koma adalah waktu ketika tubuh sebenarnya membutuhkan istirahat, namun dipaksa aktif oleh otak untuk menyelesaikan tugas, sehingga mengganggu fungsi kognitif mereka.
Jam koma umumnya dialami oleh mereka yang memiliki beban kerja tinggi atau sering lembur, sehingga waktu yang seharusnya untuk beristirahat malah digunakan untuk bekerja keras.
Bagaimana Tanda Seseorang Mengalami ‘Jam Koma’?
Setelah memahami apa itu jam koma, pasti kamu penasaran bagaimana tanda-tandanya.
Kondisi ini sering ditandai dengan beberapa gejala yang mirip dengan kelelahan kognitif, seperti yang dijelaskan oleh NHS UK. Berikut ini adalah beberapa tanda umum dari jam koma:
- Sulit Memecahkan Masalah: Ketika menghadapi masalah sederhana saja, terasa rumit dan membutuhkan usaha ekstra untuk menyelesaikannya, ini bisa jadi salah satu tanda.
- Kesulitan Berkonsentrasi: Fokus terasa mudah teralihkan, atau bahkan sulit untuk benar-benar memusatkan perhatian pada satu tugas dalam waktu lama.
- Lupa Ingatan Mendadak: Hal-hal yang biasanya mudah diingat tiba-tiba terasa hilang dari memori, misalnya lupa nama orang atau di mana menaruh sesuatu.
- Sulit Menemukan Kata yang Tepat: Saat berbicara, mungkin kita sering “terhenti” karena sulit menemukan kata-kata yang ingin diucapkan atau bahkan bingung memilih kata yang tepat.
- Mudah Lupa saat Ingin Berbicara: Ide yang tadinya sudah ada di pikiran tiba-tiba menghilang begitu saja ketika ingin mengungkapkannya, seolah hilang dari memori.
Baca juga: Saat Work-Life Balance Tidak Tercapai, Apa yang Harus Dilakukan?
Cara Ampuh Menghindari Jam Koma
Sebagai pekerja, mungkin sulit untuk menyeimbangkan antara waktu bekerja dan waktu pribadi. Namun, sebenarnya, ada beberapa tips efektif untuk menghindari. Menurut Healthline, berikut cara-caranya:
1. Jangan Takut Mengatakan “Tidak”
Jangan takut untuk mengatakan “tidak” pada pekerjaan atau tugas tambahan. Berlatihlah mengatakan tidak ketika tidak merasa sanggup membantu atau jika kamu sudah terbebani dengan proyek atau tugas lain.
Jika kamu menyesal tidak dapat membantu, kamu bisa berbicara dengan lembut seperti, “Saya ingin sekali membantu, tapi saat ini saya sedang banyak urusan. Harap ingat saya jika butuh bantuan di lain waktu.”
2. Bicarakan kepada Rekan Kerja, Supervisor, atau Guru
Jangan ragu untuk berbicara tentang apa yang kamu rasakan, karena orang lain tidak bisa membaca pikiranmu.
Jika kamu merasa sering mencapai titik ‘jam koma’, sampaikan kepada rekan kerja, supervisor, atau gurumu.
Ingatlah, orang-orang yang peduli padamu mungkin ingin membantu, bahkan hanya dengan mendengarkan.
Banyak tempat kerja juga memiliki staf profesional yang siap memberikan dukungan bagi karyawan yang mengalami stres, baik di dalam maupun di luar kantor. Jadi, jangan segan untuk mencari bantuan!
3. Prioritaskan Kesehatan Jika Terpaksa Bekerja Lebih Keras
Jadikan kesehatan tubuhmu sebagai prioritas. Ingat, pikiran dan tubuhmu saling terhubung dalam banyak hal, jadi pastikan kamu menjaga kesehatan fisik. Beberapa caranya:
- Tetap terhidrasi.
- Pilih makanan kaya nutrisi lebih sering.
- Patuhi jadwal tidur yang teratur.
- Bicarakan dengan penyedia dokter tentang masalah kesehatan yang terus-menerus, meskipun tampaknya kecil.
- Luangkan waktu untuk memulihkan diri saat kamu sakit.
- Berkomitmenlah untuk berolahraga secara teratur, meskipun hanya berjalan kaki selama 15 menit saat istirahat makan siang.
4. Pertimbangkan Apakah itu Profesi yang Tepat untuk Kamu
Pekerjaanmu memang penting, namun kehidupan pribadi dan kesehatan kamu juga lebih penting.
Jika kamu berfokus pada pekerjaan dan mengabaikan kehidupan pribadimu, keduanya bisa berakhir dengan penderitaan.
Beberapa hal seperti skripsi, proyek, atau lainnya yang bersifat sementara waktu, mungkin kamu bisa mengatasinya untuk sementara waktu.
Namun, jika pekerjaan atau tugasmu secara konsisten menuntut begitu banyak hal dari kamu, sehingga berdampak negatif pada pribadi atau perawatan diri, kamu mungkin perlu mempertimbangkan apakah itu benar-benar profesi yang tepat untuk kamu?
5. Ubah Kebiasaan Bekerja atau Belajarmu
Cobalah mencari metode baru untuk mengubah cara kerja atau belajarmu agar tidak terlalu berat. Misalnya, mulai pekerjaan lebih awal, memperpendek waktu istirahat, atau sesekali mendelegasikan tugas kepada bawahan.
Jika kamu seorang pelajar, membentuk kelompok belajar bisa jadi pilihan yang menyenangkan, terutama jika kamu mudah teralihkan atau bosan belajar sendirian.
Mengubah kebiasaan memang bisa terasa sulit di awal, tetapi lama kelamaan, hal ini akan membantu mencegah kelelahan kognitif.
Catatan: Jika cara-cara di atas tidak cukup membantu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional. Terutama jika kamu sudah mengalami masalah kronis seperti depresi atau kecemasan yang mengganggu performamu di tempat kerja.
Baca juga: 4 Trik Kerja Anti Lembur Paling Efektif, Jangan Mau Overwork!
Jadi, kamu sudah tahu ‘kan apa itu jam koma? Jam koma Gen Z adalah kondisi ketika tubuhmu tidak sanggup bekerja meski otakmu memaksa. Jika kamu mengalami tanda-tandanya, jangan ragu untuk segera mengatasi dengan cara-cara di atas!
—
Gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan informasi ter-update lainnya!
Cover: Pexels
Comments
(0 comments)