gagal menampilkan data

Article

Pengertian dan Contoh Outline Skripsi yang Benar

Written by Adila Putri Anisya

Bingung cara menyusun outline skripsi? Bagi mahasiswa akhir, penting untuk memahami dasar-dasar penyusunannya agar proses pengerjaan berjalan lancar. 

Setelah menentukan topik dan memilih metode penelitian, langkah berikutnya adalah membuat outline atau kerangka skripsi. 

Setiap perguruan tinggi mungkin memiliki standar dan panduan yang berbeda, namun secara umum, ada contoh outline skripsi yang bisa dijadikan acuan. 

Yuk, simak penjelasan lengkapnya sampai akhir!

Baca juga: Strategi Jitu Agar Skripsi Cepat Selesai dalam Waktu Singkat

Apa itu Outline Skripsi?

Apa itu Outline Skripsi?
Sumber foto: Pexels

Outline skripsi adalah garis besar dari tulisan yang akan kamu buat dalam skripsi. 

Outline ini seolah sebagai peta yang membimbingmu melalui proses penulisan, sehingga kamu tidak tersesat selama proses.

Kenapa penting? Dengan membuat outline, kamu dapat melihat struktur skripsi secara keseluruhan dan memastikan setiap bagian saling terhubung.

Outline membantu kamu menentukan fokus utama penelitian dan memastikan semua aspek penting tercakup. 

Selain itu, outline juga membantumu tetap berada dalam batasan topik yang ditentukan, sehingga tidak menyimpang ke area yang tidak relevan.

Intinya, dengan outline yang jelas, proses penulisan skripsi menjadi lebih terstruktur, efisien, dan mudah ditulis.

Baca juga: Daftar Pertanyaan Sidang Skripsi yang Umum Ditanyakan Dosen Penguji, Sudah Tahu?

Contoh Outline Skripsi dengan Metode Kuantitatif & Kualitatif

Contoh Outline Skripsi dengan Metode Kuantitatif & Kualitatif
Sumber foto: Pexels

Outline terdiri dari apa saja? Berikut adalah contoh outline skripsi dengan dua metode berbeda, yaitu kuantitatif dan kualitatif:

1. Contoh Outline Skripsi dengan Metode Penelitian Kuantitatif

Skripsi kuantitatif adalah metode penelitian dengan pengumpulan data biasanya menggunakan survei atau kuesioner yang disebarkan kepada subjek. Di mana hasilnya akan diolah menjadi sebuah kesimpulan.

Berikut adalah contoh skripsi untuk metode penelitian kuantitatif:

Bab I Pendahuluan

  • Latar belakang masalah
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian
  • Batasan masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

  • Landasan teori
  • Penelitian terdahulu yang relevan
  • Hipotesis penelitian

Bab III Metode Penelitian

  • Jenis penelitian kuantitatif (alasan menggunakan metode ini)
  • Tempat dan waktu penelitian
  • Populasi dan sampel (ukuran sampel dan teknik sampling)
  • Teknik pengumpulan data (kuesioner, survei, eksperimen)
  • Analisis data (statistik deskriptif dan inferensial)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis statistik
  • Interpretasi hasil
  • Hubungan antara hasil dan hipotesis serta teori yang ada

Bab V Kesimpulan dan Saran

  • Ringkasan hasil
  • Saran untuk penelitian selanjutnya
  • Daftar pustaka
  • Lampiran

2. Contoh Outline Skripsi dengan Metode Penelitian Kualitatif

Skripsi kualitatif adalah metode pengambilan data dan penelitian melalui wawancara dan observasi langsung ke lapangan secara mendalam.

Mahasiswa yang menggunakan metode penelitian ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk selesai, karena membutuhkan hasil yang akurat.

Sebenarnya tak ada perubahan signifikan mengenai outline skripsi dengan sebelumnya, hanya pada bagian metode penelitiannya saja. 

Berikut adalah contoh skripsi untuk metode penelitian kualitatif:

Bab I Pendahuluan

  • Latar belakang masalah
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian
  • Batasan masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

  • Landasan teori
  • Penelitian terdahulu yang relevan
  • Hipotesis penelitian

Bab III Metode Penelitian

  • Jenis penelitian kualitatif (alasan menggunakan metode ini)
  • Subjek penelitian dan teknik sampling
  • Teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dokumentasi)
  • Analisis data (analisis tematik, fenomenologis, dll.)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis statistik
  • Interpretasi hasil
  • Hubungan antara hasil dan hipotesis serta teori yang ada

Bab V Kesimpulan dan Saran

  • Ringkasan hasil
  • Saran untuk penelitian selanjutnya
  • Daftar pustaka
  • Lampiran

Baca juga: 10 Hadiah Sidang Skripsi yang Bermanfaat dan Berkesan, Dijamin Suka!

Tips dan Cara Membuat Outline Skripsi

outline skripsi
Sumber foto: Pexels

Dalam membuat outline skripsi ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

1. Paham tentang Topik yang Diteliti

Sebelum mulai membuat outline, pastikan kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang topik yang akan diteliti. 

Bacalah beberapa bahan bacaan terkait untuk mendapatkan gambaran umum dan tentukan fokus penelitianmu. Semakin jelas topik yang akan dibahas, semakin mudah untuk menyusun outline.

2. Sesuaikan Outline dengan Standar Perguruan Tinggi

Setiap institusi pendidikan memiliki pedoman yang berbeda terkait format dan struktur skripsi. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan outline kamu dengan standar yang berlaku.

Jika tidak ada aturan, kamu bisa meminjam skripsi mahasiswa yang sudah lulus 1-3 tahun lalu. Banyak mahasiswa yang melakukan ini sebagai standar penulisan outline.

3. Pastikan Outline Mencakup Struktur Dasar

Meski semua perguruan tinggi memiliki standar tersendiri. Namun, pastikan ada struktur dasar yang terdiri dari beberapa bab utama, yaitu:

  • Pendahuluan: Menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
  • Tinjauan Pustaka: Menyajikan teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik.
  • Metode Penelitian: Menjelaskan jenis penelitian, subjek, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
  • Hasil Penelitian: Menyajikan data dan analisis hasil penelitian.
  • Kesimpulan dan Saran: Merangkum temuan dan memberikan rekomendasi.

4. Fleksibel dalam Mengubah Outline

Ingat, outline bukanlah dokumen yang kaku. Jika selama proses penulisan kamu menemukan ide baru atau arah penelitian yang berbeda, jangan ragu untuk mengubah outline. 

Fleksibilitas ini penting untuk memastikan bahwa skripsi kamu tetap relevan dan fokus.

5. Gunakan Bullet Points atau Nomor

Penggunaan bullet points atau angka dalam outline dapat membuatnya lebih teratur dan mudah dibaca, misal 1.1, 1.2, 1.3, dan seterusnya.

Setiap poin dapat mewakili ide atau argumen utama, sedangkan sub-poin dapat mencakup detail atau penjelasan lebih lanjut. Dengan cara ini, kamu bisa dengan cepat melihat alur pemikiranmu.

6. Diskusikan dengan Pembimbing

Setelah menyusun outline, bawa hasilnya ke dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan. 

Diskusi ini dapat memberikan perspektif baru dan membantu memperbaiki struktur serta konten outline kamu.

Pastikan mendapat persetujuannya sebelum melangkah lebih lanjut.

Baca juga: Ingin Produktif saat Belajar? Gunakan Teknik Pomodoro, Bantu Tingkatkan Konsentrasimu!

Dalam penulisan outline skripsi sebenarnya sangatlah mudah. Yang terpenting, kamu sudah paham dengan topik yang kamu tulis. Jangan lupa untuk selalu berdiskusi dengan teman sesama dan dosen pembimbing agar proses penulisan skripsi lancar. 

Gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan koneksi lebih banyak!

Cover: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond