Rahasia Metode Belajar Ala Pelajar Korea, Berani Coba?

Saat kamu butuh motivasi untuk meraih nilai terbaik, mungkin metode belajar ala pelajar Korea bisa jadi inspirasi. 

Jika kamu pernah menonton K-drama bertema sekolah, pasti tak asing dengan adegan di mana siswa belajar mati-matian demi masuk universitas impian. 

Nah, ini bukan sekadar dramatisasi, tapi cerminan nyata dari sistem pendidikan Korea Selatan yang terkenal sangat kompetitif. 

Tak heran jika pendidikan di Korea menempati peringkat ke-5 terbaik dunia menurut data dari  Ministry of Education dan OECD Tahun 2022. Penasaran dengan rahasia belajar mereka? Yuk, simak tips berikut ini!

Baca juga: Ujian Anti-Stres dengan 7 Metode Belajar Efektif di Bawah Ini

Teknik Pengulangan, Hafalan, dan Praktik

Metode belajar ala pelajar Korea yang pertama adalah dengan teknik tradisional. Menurut The Koreanime, pelajar Korea mengandalkan teknik pengulangan, hafalan, dan praktik. Metode ini sangat populer, terutama dalam pelajaran matematika dan bahasa asing. 

Banyak siswa yang menggunakan  catatan ringkasan, diagram, dan alat bantu lainnya untuk membantu mereka mengingat informasi dengan lebih efektif.

Mereka percaya bahwa penguasaan materi melalui pengulangan dan peninjauan yang konsisten dapat membantu informasi tersebut lebih mudah tertanam dalam ingatan. 

Menggunakan Metode Visual untuk Belajar Bahasa

Menurut penelitian dari Ca’ Foscari University of Venice tentang ‘Learning Style Preferences of Korean University Students’, siswa Korea ternyata memiliki gaya belajar yang sangat visual. 

Dalam studi Reid, mereka dilaporkan sebagai yang paling visual di antara siswa dengan beragam latar belakang bahasa. Selain itu, mereka juga menunjukkan kecenderungan untuk gaya belajar auditori dan kinestetik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika mempelajari bahasa asing, pelajar Korea umumnya lebih menyukai pembelajaran visual. Misalnya, dalam kelas, mereka cenderung membahas berbagai topik dalam bahasa asing dengan cara menonton film dan novel, dan lain-lain, kemudian melakukan kegiatan interaktif, seperti memberi ulasan dan diskusi.

Baca juga: Tes Gaya Belajar: Visual, Auditori, atau Kinestetik, Kamu yang Mana?

Memiliki ‘Buku Kerja’ untuk Latihan Sesuai Kurikulum Nasional

Salah satu model pembelajaran di Korea Selatan yang umum digunakan adalah penggunaan “buku kerja” atau “buku pelajaran”. 

Buku-buku ini dirancang khusus untuk memberikan latihan terstruktur yang sejalan dengan kurikulum nasional. 

Tujuan dari metode belajar ala pelajar Korea ini adalah untuk memperkuat konsep yang sudah diajarkan di kelas dan mempersiapkan siswa menghadapi ujian.

Siswa sering kali menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan latihan yang ada di buku-buku ini. Tidak jarang, mereka bahkan membawa buku kerja ini ke kafe atau tempat umum lainnya untuk belajar. 

Dengan cara ini, mereka dapat belajar di mana saja dan kapan saja, sambil tetap fokus pada materi yang perlu dikuasai.

Habiskan Waktu 16 Jam Per Hari untuk Belajar

Penasaran berapa lama waktu belajar di Korea? Ternyata, rata-rata pelajar di Korea menghabiskan sekitar 16 jam setiap hari untuk sekolah dan kegiatan belajar lainnya. 

Bagi pelajar Korea, rutinitas ini sudah menjadi hal biasa karena sistem pendidikan mereka sangat ketat. Dengan standar yang tinggi, siswa terus-menerus mencari peluang untuk meningkatkan diri. 

Persaingan yang ketat mendorong mereka untuk belajar sebanyak mungkin, baik demi masuk ke universitas ternama maupun untuk mengungguli teman-teman mereka dalam ujian.

Selain itu, orang tua dan pendidik di Korea Selatan juga dikenal sangat mendukung anak-anak mereka untuk berprestasi. Dorongan ini membantu siswa tetap fokus dan terhindar dari ketertinggalan dalam pelajaran. 

Baca juga: Ingin Produktif saat Belajar? Gunakan Teknik Pomodoro, Bantu Tingkatkan Konsentrasimu!

Belajar di Kafe (Sca)

Mirip dengan di Indonesia, pelajar di Korea juga sering mengunjungi kafe untuk belajar. Metode belajar ala pelajar Korea ini dikenal dengan sebutan ‘Sca’, yang merupakan singkatan dari “kafe belajar”. 

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar di sekolah dan hagwon, banyak siswa yang melanjutkan kegiatan belajar mereka di kafe-kafe ini.

Di Korea, terdapat banyak kafe belajar yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas belajar. Ini terjadi karena tingginya minat siswa terhadap suasana belajar yang nyaman, sehingga desain kafe seringkali mirip dengan perpustakaan. 

Kafe-kafe ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat belajar semakin menyenangkan, seperti Wi-Fi cepat, stop kontak, loker individual, serta pencahayaan yang memadai.

Siswa dapat menggunakan kafe ini untuk les privat atau berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman-teman mereka. 

Suasana yang rapi dan tenang membuat kafe belajar menjadi pilihan siswa, sehingga mereka bisa fokus dan produktif dalam belajar sambil menikmati secangkir kopi atau makanan ringan.

Belajar Privat 1:1 (Hagwon)

Hagwon, atau lembaga bimbingan belajar, menawarkan kursus khusus dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika dan sains hingga bahasa asing. 

Salah satu keunggulan utama dari hagwon adalah pendekatan yang disesuaikan, memungkinkan siswa untuk fokus pada kelemahan spesifik mereka dan mendapatkan materi lanjutan bagi yang ingin lebih unggul.

Instruksi yang dipersonalisasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja akademis siswa, membantu mereka meraih keberhasilan secara keseluruhan. 

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar di Korea Selatan mengikuti les privat dengan menghabiskan lebih dari 20 jam seminggu di kelas hagwon.

Baca juga: 5 Bimbel PTN Online Terbaik 2024 di Indonesia, Mulai Rp800 Ribu!

Belajar Sendiri (Yaja)

Mungkin kamu pernah melihat adegan di drama Korea ketika para siswa pergi ke sekolah di malam hari untuk belajar di meja berkubik, itulah yang disebut Yaja! 

Program ini adalah inisiatif belajar mandiri yang diadakan di beberapa sekolah menengah di Korea Selatan, dan biasanya berlangsung pada malam hari.

Yaja menjadi salah satu metode belajar ala pelajar Korea untuk mempersiapkan diri menghadapi suneung, ujian nasional yang mirip dengan SBMPTN di Indonesia. 

Meskipun tidak wajib, program ini sangat populer karena siswa dapat mendaftar sendiri dan belajar dalam suasana yang lebih tenang dan fokus.

Saat Yaja, siswa bisa belajar hingga pukul 23.00 atau bahkan lebih larut, tergantung pada kebutuhan mereka. Dengan adanya program ini, para pelajar memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan dan mendalami materi yang mereka anggap sulit.

Mengatur Jadwal & Materi Terperinci di Aplikasi Pencatatan Digital

Selain metode belajar tradisional, banyak siswa Korea yang memanfaatkan alat catatan digital seperti Evernote dan Notion untuk mengatur jadwal dan materi belajar mereka. 

Aplikasi-aplikasi ini menawarkan kemudahan akses ke catatan, integrasi konten multimedia, serta fitur kolaboratif yang memudahkan belajar kelompok. Ini juga membantu mereka mengelola sesi belajar dan melacak kemajuan dengan lebih baik.

Jika kamu menggunakan metode ini, penting untuk mendisiplinkan diri. Kemungkinan kamu akan mengalami gangguan dari media sosial dan game online saat menggunakan aplikasi digital, sehingga mengakibatkan penundaan dan mengganggu fokus saat belajar. 

Baca juga: Tips Melawan Malas Belajar dan Lebih Produktif Dengan Cara Ini

Jadi, metode belajar ala pelajar Korea mana nih yang ingin kamu coba?

—Yuk, gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan informasi menarik seputar dunia pendidikan!

Cover: Netflix