
Kenali Apa itu Pivot Karier: Strategi dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi
Pernah merasa jalan karier yang sekarang kayaknya bukan tujuan akhirmu? Atau mungkin kamu mulai tertarik sama bidang lain, tapi masih ingin tetap manfaatin skill yang udah kamu punya? Coba deh pivot karier!
Beda dari switch career yang pindah haluan total, pivot karier (career pivot) justru lebih ke arah mengalihkan jalur tanpa benar-benar mulai dari nol.
Fenomena ini makin sering terjadi, apalagi di zaman sekarang di mana orang berlomba-lomba untuk mencari fleksibilitas dan pengembangan diri.
Yuk, cari tahu lebih dalam soal apa itu pivot karier, gimana cara memulainya, dan strategi apa saja yang bisa kamu coba. Baca sampai habis, ya!
Baca juga: 7 Tanda Kamu Harus Switch Career, Salah Satunya Bekerja hanya untuk Gaji!
Apa itu Pivot Karier?
Pivot karier itu sebenarnya bukan hal baru, tapi belakangan ini makin sering dibicarakan, terutama di kalangan profesional yang mulai merasa “ada yang kurang” dari pekerjaan mereka sekarang.
Singkatnya, pivot karier adalah perubahan arah dalam dunia kerja yang dilakukan dengan sengaja dan terencana, bukan tiba-tiba.
Bedanya dengan switch career yang biasanya mulai dari nol dan belajar hal baru, pivot karier tetap memanfaatkan keahlian, pengalaman, dan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Jadi, meskipun pindah bidang atau posisi, orang yang melakukan pivot karier enggak benar-benar meninggalkan semuanya. Mereka justru membawa bekal dari karier sebelumnya ke arah baru yang masih berkaitan.
Misalnya, seseorang yang tadinya kerja di bidang pemasaran lalu pindah jadi content strategist, tetap di dunia komunikasi, tapi dengan fokus yang berbeda.
Banyak skill seperti storytelling, analisis data, dan pemahaman audiens yang masih relevan dan berguna.
Mengapa Orang Memilih untuk Pivot Karier?
Alasannya macam-macam. Ada yang merasa jenuh, ada yang ingin pekerjaan yang lebih cocok dengan nilai hidupnya, atau mungkin kondisi pribadi yang berubah, seperti ingin waktu kerja yang lebih fleksibel.
Intinya, mereka ingin terus berkembang, tapi tanpa harus benar-benar mengulang dari awal.
Dengan kata lain, pivot karier adalah langkah yang bijak buat kamu yang merasa butuh perubahan, tapi juga enggak mau “meninggalkan” perjalanan karier yang sudah ditempuh sejauh ini.
Baca juga: Berniat untuk Career Switch? Ini 7 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Sebelumnya!
Cara Sukses Pivot Karier
Pindah haluan karier itu sah-sah aja, tapi supaya enggak asal lompat dan berujung bingung sendiri, kamu butuh strategi yang matang.
Pivot karier bukan soal nekat pindah kerja, tapi soal langkah cerdas memanfaatkan skill yang udah kamu punya ke arah yang lebih sesuai sama tujuan hidupmu sekarang.
Nah, biar enggak salah arah, ini dia beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Kenali Akar Masalahnya
Sebelum buru-buru pindah haluan, coba tanyain dulu ke diri sendiri:
“Sebenarnya, apa yang bikin aku enggak nyaman? Job desk-nya? Lingkungannya? Atau karena udah enggak sesuai passion?”
Memahami alasan di balik rasa enggak puas bisa jadi kunci buat nemuin arah baru yang lebih pas.
2. Cek Kekuatan dan Minatmu
Bikin daftar skill yang kamu kuasai, baik yang teknis maupun yang sifatnya soft skill.
Misalnya, kamu jago komunikasi, manajemen waktu, atau analisis data, nah, skill ini bisa kamu bawa ke bidang lain yang sejalan.
Jangan lupa juga pertimbangkan hal-hal yang bikin kamu semangat saat ngerjainnya. Di situlah biasanya jalanmu berada.
3. Cari Tahu Pilihan Baru
Mulai eksplorasi bidang-bidang yang masih berkaitan sama skill dan minatmu.
Bisa dari baca artikel, lihat lowongan kerja, atau ngobrol langsung sama orang yang udah kerja di bidang itu (alias informational interview).
Semakin banyak info, semakin mantap langkahmu nanti.
4. Upgrade Diri
Kalau ternyata ada skill yang belum kamu punya buat masuk ke bidang baru, waktunya belajar!
Kamu bisa ambil kursus online, ikut webinar, bikin proyek kecil, atau bahkan jadi volunteer buat nambah pengalaman. Intinya, tunjukin kalau kamu siap pindah jalur.
5. Perbarui Personal Branding
Coba cek lagi CV dan LinkedIn kamu. Udah sesuai belum sama bidang baru yang kamu incar?
Highlight skill yang relevan, tambahkan pengalaman pendukung, dan bikin profil summary yang jelas menggambarkan kamu lagi “pivot” dengan arah yang terukur.
6. Bangun Koneksi di Bidang Baru
Jangan malu buat cerita ke orang-orang terdekat (atau kenalan di LinkedIn) kalau kamu lagi proses pindah haluan.
Ikut komunitas, webinar, atau event yang sesuai bidang targetmu. Kadang, peluang datang dari ngobrol santai yang enggak kamu duga.
7. Siapkan Finansial dan Timeline
Perubahan karier bisa jadi butuh waktu dan berdampak ke keuangan. Jadi, pastikan kamu punya rencana cadangan atau tabungan yang cukup buat masa transisi.
Buat juga target mingguan atau bulanan, supaya kamu tahu sejauh mana progresmu.
8. Siap Mental & Tetap Optimis
Namanya perubahan, pasti ada rasa ragu atau takut gagal. Tapi ingat, ini bagian dari proses berkembang.
Latih mindset positif, jangan cepat menyerah, dan nikmati setiap langkahnya.Kamu enggak mulai dari nol, kamu mulai dari pengalaman.
Baca juga: Jangan Asal Banting Setir Dalam Berkarier! 10 Kesalahan Career Shifting yang Wajib Kamu Hindari
Apa Tantangan dari Pivot Karier dan Bagaimana Mengatasinya?
Nah, biar kamu lebih siap, yuk kenali tantangan-tantangan yang sering muncul saat pivot karier, plus cara menghadapinya dengan lebih tenang dan terarah!
1. Harus Belajar Skill Baru Lagi
Salah satu tantangan terbesar saat pindah bidang adalah harus menguasai kemampuan baru. Kamu mungkin merasa kayak anak magang lagi setelah bertahun-tahun jadi profesional di bidang lama.
Tapi sebenarnya, kamu enggak benar-benar mulai dari nol. Banyak soft skill seperti komunikasi, manajemen waktu, dan problem solving yang bisa kamu bawa ke bidang baru.
Cara mengatasinya:
Coba identifikasi skill yang masih relevan, lalu lengkapi kekurangannya dengan ikut kursus, pelatihan, atau proyek kecil-kecilan. Platform online banyak banget yang bisa bantu kamu upgrade diri, bahkan dari rumah.
2. Gaji Bisa Jadi Lebih Kecil
Karena kamu baru masuk ke dunia baru, mungkin harus mulai dari posisi yang lebih rendah. Akibatnya, penghasilan pun bisa berkurang, dan ini cukup bikin stres, apalagi kalau kamu punya tanggungan atau cicilan.
Cara mengatasinya:
Siapkan keuangan sejak awal. Mulai dari bikin anggaran, hemat pengeluaran, sampai punya dana cadangan. Kalau perlu, cari pekerjaan sambilan atau freelance dulu untuk menopang biaya hidup selama masa transisi.
3. Rasa Takut dan Keraguan
Takut salah pilih, takut gagal, atau takut nyesel, ini wajar banget. Rasa enggak pasti soal masa depan kadang bikin kamu stuck dan malah enggak ngapa-ngapain.
Cara mengatasinya:
Lawan rasa takut dengan informasi. Cari tahu sebanyak mungkin tentang bidang baru yang kamu incar. Bisa lewat artikel, video, podcast, atau ngobrol langsung sama orang-orang di industri itu. Pengetahuan bikin kamu lebih percaya diri.
4. Belum Punya Pengalaman di Bidang Baru
Perekrut biasanya cari orang yang punya pengalaman. Nah, buat kamu yang baru pindah jalur, ini bisa jadi penghalang. Tapi bukan berarti kamu enggak punya peluang!
Cara mengatasinya:
Bikin portofolio atau proyek pribadi yang menunjukkan skill kamu sebelumnya. Bisa juga ikut volunteering, magang, atau freelance di bidang tersebut. Yang penting, tunjukkan bahwa kamu memang serius dan bisa diandalkan.
5. Jaringan yang Masih Nol
Dulu kamu punya banyak koneksi di bidang lama, tapi di dunia baru, kamu mungkin belum kenal siapa-siapa. Padahal, jaringan itu penting banget buat dapat peluang kerja atau belajar langsung dari yang berpengalaman.
Cara mengatasinya:
Mulailah membangun relasi dari sekarang. Gabung komunitas, ikut webinar, networking event, atau sekadar DM orang di LinkedIn buat ngobrol santai. Banyak banget profesional yang terbuka untuk sharing, asal kamu sopan dan tulus.
6. Harus Bangun Ulang Citra Profesional
Kamu dikenal sebagai apa di karier sebelumnya? Nah, saat pindah haluan, kamu perlu membentuk identitas profesional baru agar lebih relevan dengan bidang yang kamu tuju.
Cara mengatasinya:
Perbarui CV, LinkedIn, dan portofolio kamu. Tampilkan skill dan pengalaman yang relevan, serta cerita perjalananmu yang menunjukkan kenapa kamu tertarik dan cocok di bidang baru ini.
7. Bingung Mulai dari Mana
Sering kali, yang bikin orang enggak jadi pivot karier itu bukan karena enggak mampu, tapi karena bingung. Terlalu banyak yang harus dipikirkan sampai akhirnya enggak mulai-mulai.
Cara mengatasinya:
Bagi tujuan besar jadi langkah kecil. Misalnya: minggu ini cari tahu bidang baru, minggu depan daftar kursus, bulan depan mulai proyek mini. Kecil tapi konsisten jauh lebih efektif daripada nunggu momen yang sempurna (yang mungkin enggak pernah datang).
Baca juga: Side Hustle: Kejar Passion untuk Dapat Penghasilan Tambahan
Kalau kamu, tertarik untuk pivot karier? Yuk, diskusi bareng-bareng dengan teman online di discord Girls Beyond Circle!
Cover: Freepik
Comments
(0 comments)