Top 5 Skill yang Harus Dimiliki di 2025 untuk Bawa Kariermu ke ‘Next Level’
Tahun 2025 sudah di depan mata, saat yang tepat untuk mulai upgrade skill agar kariermu semakin cemerlang. Apa aja sih skill yang harus dimiliki supaya bisa bersaing dan meraih peluang terbaik?
Di dunia yang semakin digital ini, kemampuan di bidang teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, jadi salah satu yang paling dicari oleh para profesional.
Mereka yang punya keahlian ini dan bisa beradaptasi dengan cepat akan lebih mudah mendapat kesempatan yang menguntungkan.
Jadi, kalau kamu pengen sukses dan membuka lebih banyak peluang, berikut adalah 5 skill yang wajib dimiliki di 2025 menurut Forbes!
Baca juga: Kuasai 6 Soft Skill yang Berguna Ini di Tempat Kerja Guna Tingkatkan ‘Value’ Kamu!
AI Fluency
Kemampuan menggunakan AI akan menjadi hal yang sama pentingnya seperti keterampilan dasar komputer saat ini.
Pepatah yang mengatakan “AI tidak akan menggantikan manusia, tapi manusia yang bisa menggunakan AI akan menggantikan yang tidak bisa” akan menjadi kenyataan di tahun 2025.
AI fluency atau kefasihan dalam menggunakan AI berarti kamu tidak hanya tahu cara memakai teknologi ini, tapi juga tahu bagaimana memaksimalkan hasil dari sistem AI.
Misalnya, bisa menguasai cara memberi perintah (prompt) yang tepat agar AI memberikan jawaban atau hasil terbaik.
Selain itu, penting juga untuk bisa menyesuaikan model AI dengan kebutuhan bisnis tertentu.
Tapi ingat, penggunaan AI juga perlu memperhatikan etika, kamu tidak boleh bergantung pada AI sepenuhnya, karena AI juga punya batasan, sehingga harus bijak menggunakannya.
AI bisa membantu, tetapi sentuhan manusia tetap sangat dibutuhkan, terutama dalam hal kreativitas dan interaksi sosial.
Kepemimpinan dalam Transformasi Digital
Kemajuan dalam AI, analisis data, hingga cloud computing, menjadi alasan mengapa pemimpin harus memiliki skill ini agar bisa mengarahkan organisasinya untuk menerima perubahan sehingga mencapai tujuan bisnis.
Transformasi digital membutuhkan pemimpin yang memiliki visi strategis yang jelas, mereka harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan organisasi.
Berikut beberapa alasan skill yang harus dimiliki ini sangat penting di tahun 2025.
- Pertama, organisasi yang mampu menguasai transformasi digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang besar, karena mereka dapat meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kinerja secara keseluruhan.
- Kedua, kepemimpinan digital yang kuat juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih terhubung, yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan.
- Ketiga, pengembangan keterampilan digital membantu mempersiapkan karyawan untuk sukses dalam dunia yang didorong oleh teknologi dan perubahan yang cepat.
- Keempat, dari sisi konsumen, pemimpin digital juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memanfaatkan alat dan teknologi digital, sehingga meningkatkan loyalitas mereka.
Jadi, dengan memiliki keterampilan kepemimpinan dalam transformasi digital, secara tidak langsung pemimpin tersebut sedang berusaha membagun bisnis yang siap bersaing dengan perkembangan teknologi.
Baca juga: Kenali Perbedaan Softskill dan Hardskill [Bonus Contohnya untuk CV]
Learning Agility
Learning agility adalah kemampuan untuk belajar dengan cepat, melupakan hal yang sudah tidak relevan, dan mempelajari hal baru berdasarkan pengalaman yang ada.
Ini berarti bisa menerapkan pengetahuan yang baru dalam situasi yang berbeda dan menggunakan feedback untuk terus berkembang.
Di tahun 2025, learning agility akan menjadi salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan. Kenapa? Karena teknologi terus berkembang dengan pesat, dan seseorang perlu terus belajar agar tetap relevan di pasar kerja.
Contoh nyata dari learning agility bisa ditemukan dalam berbagai situasi. Misalnya, seorang manajer proyek yang diberi tugas memimpin tim dalam proyek teknologi baru harus belajar dengan cepat tentang alat dan teknologi yang digunakan meskipun belum berpengalaman di bidang itu.
Di sisi lain, dalam lembaga pendidikan, digadang-gadang akan mengalami transformasi radikal, menghindari model pengajaran tradisional dan lebih memilih kurikulum yang selaras dengan industri.
Kolaborasi antara dunia akademik dan industri akan mendorong pertumbuhan pesat dalam sektor pendidikan berkelanjutan, yang diproyeksikan tumbuh hingga 25,4% per tahun pada 2025-2030.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran seumur hidup untuk menghadapi perubahan dan tantangan di dunia kerja yang terus berkembang.
Emotional Intelligence
Emotional intelligence (EI), atau kecerdasan emosional, adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memanfaatkan emosi dengan efektif.
Ini termasuk mengenali emosi diri sendiri dan orang lain agar dapat beradaptasi dengan berbagai situasi.
Di tahun 2025, pentingnya kecerdasan emosional diperkirakan akan semakin meningkat karena beberapa alasan:
- Pertama, dengan semakin banyaknya pekerjaan yang digantikan oleh otomatisasi dan AI, keterampilan unik manusia seperti kecerdasan emosional akan menjadi kunci kesuksesan di tempat kerja.
- Kedua, di tempat kerja, organisasi yang memprioritaskan EI cenderung memiliki kinerja yang lebih baik, kepuasan kerja yang lebih tinggi, dan hubungan yang lebih kuat dengan konsumen/pihak terkait.
- Ketiga, untuk kepemimpinan dan kerja sama tim, EI yang tinggi dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, memotivasi tim, dan menyelesaikan konflik dengan bijak.
Terlebih lagi, sekarang ini banyak yang menerapkan konsep kerja hybrid. Jadi, kemampuan untuk membaca isyarat non verbal melalui virtual akan menciptakan rasa aman secara psikologis dalam tim akan sangat penting untuk mendorong produktivitas.
Strategic Foresight & Problem Solving
Strategic foresight adalah kemampuan untuk memprediksi dan merencanakan kemungkinan masa depan untuk mendukung pengambilan keputusan yang strategis.
Di tahun 2025, pentingnya strategic foresight semakin meningkat karena beberapa faktor utama, yaitu:
- Pertama, kemajuan teknologi yang pesat, seperti integrasi AI, membuat pemimpin harus mampu memprediksi dampaknya terhadap bisnis dan pasar mereka agar tetap relevan.
- Kedua, kemampuan problem solving dengan pemikiran strategis sangat penting. Dengan foresight yang baik, perusahaan bisa bersiap untuk berbagai skenario masa depan dan memahami dampak dari setiap pilihan.
- Ketiga, perusahaan yang aktif menggunakan foresight dapat lebih mudah memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen, sehingga mereka bisa terus berinovasi dan mempertahankan keunggulan.
Intinya, strategic foresight bukan hanya untuk memprediksi, tetapi juga keterampilan kepemimpinan yang penting yang memungkinkan organisasi untuk berkembang di tengah ketidakpastian di masa depan.
Baca juga: 10 Pekerjaan yang Dibutuhkan di Masa Depan, Ada Incaranmu?
Gabung Girls Beyond Circle dan diskusi seputar skill yang harus dimiliki di 2025 bersama teman-teman di komunitas!
Cover: Pexels
Comments
(0 comments)