gagal menampilkan data

Article

Yoga vs Pilates, Mana yang Cocok Buat Kamu?

Written by Adila Putri Anisya

Yoga vs pilates apa bedanya sih? Banyak orang, terutama yang baru mulai olahraga, sering menganggap keduanya sama karena sama-sama pakai matras dan terlihat “tenang” saat dilakukan. 

Padahal, meski mirip, tetapi yoga dan pilates punya asal-usul, tujuan, dan manfaat yang berbeda. Ada yang lebih menekankan koneksi tubuh-pikiran, ada juga yang fokus pada penguatan otot inti. 

Jadi, kalau kamu masih suka bingung harus pilih yang mana, GIrls Beyond akan mengulas perbedaan yoga vs pilates, mulai dari sejarah, manfaat, hingga jenis-jenisnya.

Baca juga: Badan Rileks, Pikiran Fresh: Ini Dia 5 Alasan Kamu Perlu Coba Pilates! 

Asal-Usul Yoga & Pilates

Sumber foto: Pexels

Yoga sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya di India, dan berakar kuat pada praktik spiritual serta filosofi hidup. Menurut Healthline, yoga pertama kali disebutkan dalam teks Hindu kuno bernama Vedas sekitar 5.000 tahun lalu. Intinya, yoga enggak hanya sekadar olahraga, tapi juga cara untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Sebaliknya, pilates adalah “anak baru” dalam dunia kebugaran. Joseph Pilates, seorang ilmuwan asal Jerman, mengembangkan metode ini di awal abad ke-20. 

Awalnya, pilates digunakan untuk rehabilitasi tentara setelah Perang Dunia I. Seiring waktu, pilates berkembang menjadi latihan yang populer, terutama di kalangan penari dan atlet, karena efektif untuk pemulihan cedera serta membangun kekuatan inti.

Seperti dikatakan oleh Cleveland Clinic, “Yoga punya aspek spiritual yang lebih kental, sedangkan pilates lebih berangkat dari pendekatan rehabilitasi dan penguatan tubuh.”

Fokus Latihan: Fleksibilitas vs. Core Strength

Sumber foto: Pexels

Meski sama-sama low impact dan pakai bodyweight, fokus yoga dan pilates berbeda jauh. 

  • Yoga menekankan pada fleksibilitas, keseimbangan, dan ketenangan pikiran. Gerakannya berupa pose (asana) yang ditahan sambil mengatur pernapasan dalam. Misalnya downward dog, tree pose, atau warrior. Setiap pose membantu membuka otot-otot besar sekaligus melatih konsentrasi dan mindfulness.
  • Pilates, sebaliknya, lebih fokus pada otot inti (core), meliputi perut, punggung bawah, pinggul, hingga panggul. Gerakannya cenderung kecil, presisi, dan berulang, dengan penekanan pada kontrol penuh. Latihan seperti the hundred atau leg circles melatih stabilitas sekaligus postur tubuh.

Dilansir dari Future Fit, “Perbedaan utama yoga dan pilates adalah yoga membangun fleksibilitas dan kesadaran spiritual, sementara pilates menekankan kontrol tubuh, toning otot, dan kekuatan inti.”

Prinsip Dasar: Mindfulness vs. Precision

Sumber foto: Pexels

Ada filosofi khusus di balik masing-masing latihan.

  • Yoga mengajarkan pranayama (teknik pernapasan), meditasi, dan konsep chakra atau energi dalam tubuh. Selain olahraga, yoga juga dianggap sebagai gaya hidup yang melibatkan pola makan, relaksasi, hingga prinsip hidup penuh kesadaran.
  • Pilates punya enam prinsip inti: breathing, centering, concentration, control, flow, dan precision. Setiap gerakan dilakukan dengan penuh perhatian pada detail. Tujuannya bukan sekadar bergerak, tapi memastikan postur dan otot bekerja secara efektif.

Jadi, kalau yoga lebih banyak menghubungkan ke aspek batin, pilates adalah seni mengendalikan tubuh lewat gerakan kecil tapi intens.

Baca juga: 5 Gerakan Pilates untuk Pemula dan Langkah Persiapannya, Penting Dipahami Agar Tak Cedera! 

Jenis-Jenis Yoga

Sumber foto: Pexels

Yoga punya variasi yang sangat beragam, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan.

  • Hatha Yoga → gerakan lembut, cocok untuk pemula.
  • Vinyasa Yoga → gerakan mengalir seperti tarian, membuat jantung lebih aktif.
  • Ashtanga Yoga → urutan pose tetap dengan intensitas tinggi.
  • Yin Yoga → pose ditahan lama untuk meregangkan jaringan ikat.
  • Bikram/Hot Yoga → dilakukan di ruangan panas hingga 40°C.
  • Restorative Yoga → menekankan relaksasi dengan bantuan alat seperti bolster atau selimut.
  • Kundalini Yoga → menggabungkan gerakan, pernapasan, meditasi, dan chanting.

Seperti kata Dr. Johanna Goldfarb dari Cleveland Clinic, “Meskipun yoga di Barat sering dipandang sebagai olahraga, sebenarnya yoga adalah gaya hidup yang mencakup filosofi, meditasi, dan keselarasan tubuh–jiwa.”

Jenis-Jenis Pilates

Sumber foto: Freepik

Pilates juga punya beberapa variasi.

  • Classical Pilates → mengikuti metode asli Joseph Pilates, gabungan mat dan alat.
  • Contemporary Pilates → versi modern dengan modifikasi gerakan.
  • Mat Pilates → hanya menggunakan matras, mudah diakses pemula.
  • Reformer Pilates → menggunakan mesin Reformer dengan resistensi pegas, biasanya lebih intens.

Perbedaan jenisnya dengan yoga apa? Kalau yoga banyak variasi gaya hidup, pilates lebih teknis, fokus pada metode latihan, dan biasanya lebih sedikit variasinya.

Alat yang Digunakan Yoga dan Pilates

Sumber foto: Pexels

Di yoga, alat seperti block, strap, atau bolster dipakai untuk mempermudah pose atau memperdalam peregangan. Props sifatnya opsional dan lebih sebagai pendukung.

Sementara itu, pilates justru identik dengan alat. Selain matras, ada Reformer machine, resistance band, ring, ball, hingga foam roller. Menurut Cleveland Clinic, alat ini membantu memastikan gerakan tetap aman sekaligus menambah tantangan bagi otot.

Baca juga: Baru Mau Coba Yoga Bingung Mulai dari Mana? Ini Jawabannya 

Manfaat Yoga

Sumber foto: Pexels

Yoga punya segudang manfaat, baik fisik maupun mental.

  • Meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan.
  • Membantu postur tubuh.
  • Mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
  • Mendukung kesehatan mental, termasuk mengurangi kecemasan dan depresi.
  • Membantu berbagai kondisi medis, dari hipertensi, arthritis, hingga diabetes tipe 2.

Banyak studi juga mendukung manfaat yoga. Healthline mencatat bahwa yoga dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis, memperbaiki fungsi pernapasan, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

Manfaat Pilates

Sumber foto: Pexels

Pilates juga enggak kalah bermanfaat, terutama untuk otot inti dan postur.

  • Mengencangkan otot tanpa membuat tubuh berotot besar.
  • Memperbaiki postur tubuh.
  • Mengurangi sakit punggung.
  • Meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi tubuh.
  • Membantu rehabilitasi cedera.
  • Meningkatkan kapasitas paru-paru lewat teknik pernapasan.

Dilansir dari Future Fit, pilates juga dipercaya membantu mengurangi stres karena fokus pada kontrol gerakan dan pernapasan.

Yoga atau Pilates, Mana yang Lebih Baik?

Sumber foto: Pexels

Jawabannya: tergantung tujuanmu.

  • Kalau kamu mencari latihan yang menenangkan, menghubungkan tubuh dengan pikiran, sekaligus meningkatkan fleksibilitas, yoga bisa jadi pilihan tepat.
  • Kalau kamu ingin memperkuat otot inti, memperbaiki postur, atau dalam tahap pemulihan cedera, pilates lebih cocok.

Bahkan, banyak orang memilih mengombinasikan keduanya. Seperti kata Healthline, baik yoga maupun pilates sama-sama meningkatkan kualitas hidup, jadi enggak ada salahnya mencoba keduanya untuk merasakan manfaatnya.

Baca juga: 8 Gerakan Yoga Sebelum Tidur Agar Rileks, Cuma 10 Menit! 

Meski sering dianggap sama, yoga vs pilates sebenarnya punya perbedaan mendasar. Yoga berakar pada spiritualitas dan fokus pada fleksibilitas serta mindfulness. Sementara pilates lahir dari dunia rehabilitasi dengan tujuan memperkuat core dan mengontrol tubuh. 

Keduanya sama-sama memberi manfaat besar, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi kamu. Jadi, mau pilih yoga untuk menenangkan pikiran, pilates untuk memperbaiki postur, atau malah gabungan keduanya? Semua balik lagi ke tujuan dan gaya hidupmu!

Gabung discord Girls Beyond Circle dan dapatkan informasi seputar wellness lainnya!

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond