
5 Respons Sikap Jika Diremehkan Orang ala Stoikisme, Wajib Ditiru!
Sikap jika diremehkan orang adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Banyak dari kita pernah mengalami situasi tak mengenakan, seperti diremehkan atau direndahkan oleh orang lain. Menghadapi situasi ini dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup.
Dalam filosofi stoikisme, terdapat banyak pelajaran berharga untuk kita menjadi pribadi yang lebih tenang dan bijaksana, meski sedang diremehkan orang lain. Stoikisme bukan mengajarkan untuk pasrah pada hidup, melainkan mengontrol pikiran agar hidup selaras dengan hukum alam serta tidak menghasilkan skenario negatif.
Jika diremehkan orang lain, penting untuk tetap tenang, berpikir secara rasional, serta bijak dalam mencari solusi. Stoikisme juga mengajarkan tentang pengendalian diri, moralitas, dan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Dengan menerapkannya, kita bisa mengubah perasaan negatif menjadi pikiran positif yang dapat memperbaiki mood dan menciptakan ketenangan jiwa. Berikut pentingnya mengenal stoikisme dan sikap jika diremehkan orang agar hidup lebih damai.
Pentingnya Mengenal Stoikisme
Stoikisme didirikan oleh Zeno dari Citium pada awal abad ketiga sebelum masehi dan kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh besar seperti Seneca maupun Marcus Aurelius.
Stoikisme adalah sebuah filosofi yang telah memberikan panduan hidup bagi banyak orang selama berabad-abad. Filosofi stoikisme mengarahkan kita pada ketenangan hidup, kedamaian hati dan pikiran, serta ketangguhan menghadapi kesengsaraan. Hal ini membuat seseorang menjadi lebih kuat, percaya diri, dan bijaksana, meskipun sedang mengalami banyak tantangan dan kesulitan hidup.
Dengan mengenal filsafat ini, kamu juga akan mengetahui sikap jika diremehkan orang ala stoikisme dan menghadapi berbagai keadaan dengan lebih bijaksana.
Di dunia yang sering kali tak terduga dan penuh tekanan, prinsip-prinsip stoikisme dapat membantu kita dalam menjaga ketenangan, mengembangkan kebijaksanaan, dan mencapai kedamaian batin.
Prinsip Dasar Stoikisme untuk Hidup Lebih Damai
Ternyata, ada beberapa prinsip dasar stoikisme yang dapat membantu kita hidup lebih damai, bijaksana, darn memiliki growth mindset. Berikut prinsip dasar stoikisme yang wajib kamu ketahui, seperti:
- Dikotomi Kendali: Memahami bahwa ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita dan tidak bisa dikendalikan. Filsafat ini mengarahkan kita untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, yaitu pikiran, sikap, dan tindakan kita, serta melepaskan hal-hal yang berada di luar kendali kita seperti pendapat orang lain.
- Ketahanan Emosional: Stoikisme mengajarkan untuk mengontrol emosi dan tidak membiarkan perasaan negatif seperti kemarahan maupun kecemasan menguasai kita. Hal ini dapat dicapai melalui refleksi diri dan meditasi.
- Penerimaan (Amor Fati): Filsafat ini juga mengajarkan untuk menerima takdir (amor fati) dan menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, sebagai bagian dari perjalanan hidup kita. Dengan menerima kenyataan ada seseorang yang meremehkan kita dengan ikhlas dan sabar, kamu bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati, tanpa harus mengeluarkan energi untuk sebuah emosi negatif.
Dalam stoikisme sangat penting untuk kita mampu mengendalikan diri di segala kejadian yang tak mengenakan. Hal ini sangat berguna untuk kita menghadapi segala tantangan hidup dengan lebih bijaksana.
5 Respons Sikap Jika Diremehkan Orang ala Stoikisme
Di tengah-tengah kehidupan yang penuh tantangan dan tekanan, penting bagi kita untuk mampu mengendalikan diri dan menjaga harga diri dari teman atau rekan kerja yang toksik. Apabila kamu sedang diremehkan atau direndahkan orang lain, ikuti 5 sikap yang diajarkan stoikisme berikut ini, seperti:
Mengendalikan Reaksi Emosional
Salah satu sikap jika diremehkan orang yang paling penting dalam stoikisme adalah mengendalikan reaksi emosional. Ketika diremehkan orang, kita akan mudah untuk merasa marah, terluka, dan sedih. Namun, menunjukan emosi secara berlebihan hanya akan memperburuk situasi.
Meskipun menyakitkan, tapi mengendalikan emosi dan tetap tenang menunjukkan kebijaksanaan serta kedewasaan dirimu.
Melihat dari Perspektif yang Lebih Luas
Ketika diremehkan oleh orang lain, cobalah untuk melihat situasi tersebut dari perspektif yang lebih luas. Stoikisme mengajarkan bahwa kita harus fokus pada apa yang di bisa dikendalikan oleh kita dan tidak terlalu memusingkan sesuatu yang tidak mampu kita kendalikan.
Pendapat orang lain adalah salah satu hal yang tidak bisa kita kendalikan, bahkan tak semua pandangan dari orang lain itu akan sesuai dengan kenyataan karena banyak faktor di luar sana yang bisa menjadi blind spot setiap orang.
Jadi, sikap jika diremehkan orang yang tepat adalah memikirkan “Apakah pendapat orang tersebut benar-benar penting? Apakah itu sesuai dengan nilai diri yang sebenarnya?” Fokus pada core value-mu dan tujuan hidup adalah cara terbaik untuk tetap bijaksana saat direndahkan orang. Selain itu, luangkan waktumu untuk merefleksikan diri, pikirkan mana yang bisa dijadikan objek evaluasi diri, dan mana yang sebaiknya diabaikan.
Mencari Pembelajaran dari Setiap Pengalaman
Salah satu sikap jika diremehkan orang yang patut kamu tiru adalah mencari pembelajaran dari setiap pengalaman. Stoikisme mengajarkan kita untuk melihat setiap pengalaman sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
Jika diremehkan orang lain, tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bisa aku pelajari dari situasi ini? Bagaimana cara agar aku bisa lebih bijaksana?” Mengambil pelajaran hidup dari setiap pengalaman negatif ternyata membantu kita mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih positif dan bermakna. Cara ini dapat membuatmu menjalani hidup dengan lebih damai dan bahagia.
Menghargai Diri Sendiri
Menghargai diri sendiri adalah fondasi penting untuk menjaga harga diri dan ketenangan batin saat direndahkan oleh orang lain. Stoikisme mengajarkan bahwa nilai sejati seseorang berasal dari kebajikan dan karakternya, bukan dari pendapat orang lain.
Dengan menghargai diri sendiri, kita telah menerapkan prinsip stoikisme untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap dan tindakan kita, bukan pada opini orang lain, sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh pendapat negatif orang lain.
Selain itu, kita dapat melihat situasi tersebut sebagai kesempatan untuk memperkuat keyakinan dan komitmen terhadap core value yang dimiliki. Stoikisme juga mengajarkan pentingnya menjaga batasan yang sehat dalam sebuah hubungan dan tidak membiarkan orang lain merendahkan kita. Dengan demikian, kita menjadi lebih tegas dan bijaksana dalam menunjukan sikap jika diremehkan orang lain.
Menerima Keterbatasan Manusia
Selain itu, ada satu sikap jika diremehkan orang yang tak boleh kamu lewatkan seperti menerima keterbatasan manusia. Stoikisme juga mengajarkan kita untuk menerima bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan keterbatasan, termasuk diri kita sendiri.
Ketika diremehkan orang, ingatlah bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Orang lain mungkin memiliki pandangan atau perilaku yang kurang mengenakan, tetapi itu tidak seharusnya memengaruhi perasaan kita.
Menerima keterbatasan manusia, ternyata dapat membantu kita untuk berdamai dengan diri sendiri maupun orang lain, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Tantangan Menerapkan Stoikisme
Meskipun prinsip-prinsip stoikisme sangat membantu, namun dalam menerapkannya, terdapat banyak tantangannya. Berikut tantangan yang mungkin kamu hadapi, seperti:
- Mudah Emosi: Banyak dari kita telah terbiasa bereaksi secara emosional terhadap situasi yang tidak mengenakkan, seperti mudah marah maupun sedih. Mengubah kebiasaan ini membutuhkan kesabaran dan konsisten. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba meditasi ataupun journaling dalam meredam emosi.
- Tekanan Sosial: Dalam masyarakat sering kali mengagungkan pencapaian materi dan pengakuan eksternal, sehingga menjaga fokus pada kebajikan dan kesejahteraan batin bisa menjadi sulit untuk dilakukan. Dengan itu, kontrol ekspektasimu agar tak mudah kecewa.
- Kesalahpahaman tentang Stoikisme: Beberapa orang masih salah dalam mengartikan stoikisme sebagai ketidakpedulian atau ketidakpekaan. Padahal, stoikisme adalah tentang memahami dan mengelola emosi dengan bijaksana, bukan mengabaikannya.
- Konsistensi: Seperti semua filosofi hidup, konsistensi adalah kuncinya. Mempraktikkan prinsip-prinsip dalam stoikisme membutuhkan sebuah komitmen dan disiplin yang tinggi, sehingga kita harus latihan terus-menerus hingga terbiasa.
Dalam dunia yang penuh tekanan dan ketidakpastian, stoikisme bisa menjadi kunci untuk hidup yang lebih damai dan bahagia. Berbahagialah orang yang direndahkan, karena kamu memiliki kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Ikuti beberapa sikap jika diremehkan orang yang sudah Girls Beyond sampaikan, agar kesehatan mentalmu tetap terjaga dengan baik dan kualitas hidup semakin meningkat.
Baca juga: Slow Living Adalah Gaya Hidup untuk Gen Z? Simak Faktanya!
Kamu penasaran tips hidup damai lainnya? Yuk, langsung aja gabung ke komunitas Girls Beyond Circle!
Sumber Foto: Pexels