Faktor Penyebab Stretch Mark di Usia Muda, Cegah Sejak Dini
Penyebab stretch mark seringkali membuat banyak orang penasaran, terutama ketika mereka mulai muncul di area tubuh yang tidak diinginkan.
Stretch mark, atau yang sering disebut dengan striae distensae, adalah garis-garis yang muncul pada kulit akibat peregangan yang berlebihan.
Meskipun kebanyakan stretch mark berada di area tubuh yang tertutup, seperti bokong, payudara, dan panggul, tidak jarang juga muncul di bagian yang sering terlihat jika kamu menggunakan pakaian terbuka, seperti lengan, paha, hingga perut.
Penasaran kenapa stretch mark bisa terjadi? Yuk, simak beberapa faktor penyebab stretch mark dan cara mengatasinya!
Baca juga: 4 Cara Mengecilkan Betis yang Efektif dan Bisa Dilakukan di Rumah
Stretch Mark dan Jenisnya
My Cleveland Clinic menyebutkan bahwa stretch mark (striae) adalah garis-garis pada kulit yang berubah warna, sedikit cekung atau tertekan, dan menyerupai bekas luka.
Meskipun kondisi ini bisa dialami siapa saja, perempuan seringkali lebih rentan mengalaminya dibandingkan laki-laki.
Walaupun sering dianggap sebagai masalah penampilan, stretch mark sebenarnya tidak berbahaya secara medis dan tidak menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.
Awalnya, stretch mark bisa berwarna merah, ungu, atau merah muda, dan seiring waktu, warna ini akan memudar menjadi putih atau kelabu.
Sebelum membahas penyebab stretch mark, yuk ketahui beberapa jenis stretch mark berikut:
- Stria Rubrae: Ini adalah jenis stretch mark yang baru muncul. Biasanya berwarna merah muda atau merah dan mungkin terasa sedikit menonjol serta sensitif saat disentuh. Striae rubrae menunjukkan bahwa kulit baru saja mengalami peregangan dan memerlukan perawatan untuk meminimalkan tampilan garis-garis ini.
- Stria Albae: Ketika stretch mark sudah agak lama dan memudar menjadi warna putih atau perak, ini disebut striae albae. Meski tidak terlalu mencolok dibandingkan striae rubrae, striae albae masih bisa memengaruhi kepercayaan diri.
- Stria Gravidarum: Terkenal juga sebagai stretch mark kehamilan, striae gravidarum muncul karena peregangan perut yang cepat selama masa kehamilan. Biasanya terlihat di perut, payudara, pinggul, dan paha, dan sering muncul sekitar bulan keenam atau ketujuh.
- Striae Nigrae: Jika kamu memiliki kulit gelap kamu mungkin mengalami stretch mark yang berwarna abu-abu gelap atau hitam. Ini terjadi karena kulit meregang melebihi kapasitasnya, sama seperti jenis stretch mark lainnya.
- Striae Caerulea: Stretch mark ini berwarna biru tua atau ungu dan lebih sering terlihat pada orang dengan kulit gelap. Biasanya menunjukkan peradangan aktif akibat pertambahan berat badan yang cepat atau ketidakseimbangan hormon.
- Striae Atrophicans: Jenis ini muncul ketika kulit menipis, terjadi pada orang yang menggunakan kortikosteroid atau memiliki kondisi medis tertentu seperti sindrom Cushing. Stretch mark ini bisa terlihat seperti lesi yang tertekan atau bekas luka.
Baca juga: 5 Tanda Terkena Skoliosis: Bisa Periksa Sendiri, Cegah Sebelum Parah!
Faktor Penyebab Stretch Mark
Stretch mark bisa muncul ketika kulit kamu tidak bisa mengikuti perubahan ukuran tubuh yang cepat. Jadi, saat kulit meregang terlalu cepat, seringkali muncul garis-garis yang tampak seperti bekas luka. Ini terjadi karena kolagen, yang memberikan elastisitas pada kulit, tidak cukup untuk mendukung peregangan.
Yuk, simak beberapa faktor yang bisa jadi penyebab munculnya stretch mark:
- Kenaikan Berat Badan yang Drastis: Kalau kamu mengalami kenaikan berat badan yang cepat, kulit kamu bisa meregang lebih dari biasanya. Ini berlaku untuk semua orang, baik laki-laki maupun perempuan.
- Pertumbuhan Cepat pada Masa Pubertas: Anak-anak yang mengalami lonjakan pertumbuhan selama pubertas seringkali melihat stretch mark muncul. Penyebab munculnya stretch mark pada remaja ini adalah normal dan biasanya tanda-tanda ini memudar seiring waktu.
- Kehamilan: Selama kehamilan, kulit di area perut, payudara, dan paha sering mengalami peregangan yang cepat. Ditambah dengan perubahan hormon yang melemahkan serat kulit, akhirnya stretch mark dapat mudah muncul. Tapi tenang saja, setelah melahirkan dan berat badan kamu kembali normal, stretch mark seringkali memudar namun tidak sepenuhnya.
- Operasi Implan Payudara: Jika kamu menjalani operasi implan payudara, kulit di sekitar area tersebut bisa meregang dan menjadi penyebab stretch mark muncul.
- Penggunaan Prednison Jangka Panjang: Mengonsumsi prednison (obat peradangan) dalam jangka panjang, penyebab stretch mark ini dapat mempengaruhi elastisitas kulitmu dan meningkatkan risiko stretch mark.
- Fluktuasi Berat Badan: Baik penurunan atau penambahan berat badan yang cepat bisa memicu stretch mark. Kulit kamu mungkin tidak bisa beradaptasi dengan cepat, sehingga muncul garis-garis tersebut.
- Latihan Beban Intensif: Jika kamu sedang rutin melakukan latihan beban dan mengalami pertumbuhan otot yang cepat, kulit kamu mungkin meregang terlalu cepat sehingga munculah stretch mark.
- Steroid dan Sindrom Cushing: Penggunaan steroid yang tinggi, baik dari obat-obatan atau karena kondisi seperti sindrom Cushing, dapat merusak serat kulit dan memicu stretch mark.
- Sindrom Marfan: Penyakit genetik ini dapat melemahkan serat kulit dan bisa menyebabkan pertumbuhan yang tidak biasa, sehingga meningkatkan risiko stretch mark.
- Sindrom Ehlers-Danlos (EDS): EDS adalah kondisi genetik yang mempengaruhi kolagen, membuat kulit kamu lebih rentan terhadap stretch mark.
Catatan: Jangan lupa juga bahwa faktor genetik dapat menjadi penyebab stretch mark yang kamu alami. Kalau di keluarga kamu ada yang memiliki stretch mark, kemungkinan kamu juga bisa memilikinya.
Baca juga: Body Type Diet: Solusi Menurunkan Berat Badan dengan Hasil Maksimal?
Cara Mengatasi Stretch Mark
Setelah mengetahui penyebab stretch mark, pasti kamu bertanya, bagaimana cara untuk menghilangkannya? Sayangnya, stretch mark bukanlah kondisi yang dapat dihilangkan 100% melainkan hanya dapat disamarkan dengan beberapa tindakan.
Mengatasi stretch mark saat pertama kali muncul akan memberikan hasil terbaik. Stretch mark yang sudah lama dan mendalam, mungkin lebih sulit diobati.
Bagi kamu yang ingin menyamarkan stretch mark, ada beberapa pilihan pengobatan yaitu, perawatan medis dan perawatan rumah.
Perawatan Medis untuk Mengatasi Stretch Mark
Jika stretch mark mengganggu penampilanmu dan kamu ingin mencari solusi medis, ada beberapa perawatan yang bisa membantu.
Berikut adalah pilihan-pilihan yang mungkin cocok untukmu:
- Laser Skin Resurfacing: Metode ini melibatkan penggunaan laser untuk menghapus lapisan atas kulit secara selektif. Sinar laser yang terfokus akan merangsang produksi kolagen baru, sehingga kulitmu bisa terasa lebih halus dan stretch mark bisa memudar. Hasilnya biasanya mulai terlihat segera setelah perawatan dan bisa terus membaik hingga satu tahun ke depan.
- Microneedling: Proses ini menggunakan jarum kecil untuk membuat tusukan-tusukan halus di kulit. Tusukan ini merangsang kulit untuk menghasilkan kolagen dan elastin, yang bisa membuat kulit lebih kencang dan mengurangi tampilan stretch mark. Biasanya, kamu memerlukan beberapa sesi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
- Mikrodermabrasi: Dengan menggunakan kristal kecil untuk menggosok lapisan atas kulit, mikrodermabrasi bisa membantu memudarkan stretch mark, terutama yang baru muncul dengan warna kemerahan. Jika dipadukan dengan pengelupasan kulit, hasilnya bisa lebih efektif.
- Chemical Peels: Prosedur ini melibatkan aplikasi larutan asam untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru. Chemical peels bisa sedikit memperbaiki tampilan stretch mark, namun tidak dapat menghilangkannya sepenuhnya.
- Radiofrequency: Dengan menggunakan energi gelombang radio, perawatan ini memanaskan kulit untuk merangsang produksi kolagen baru. Namun, cara ini efektivitasnya masih harus diteliti lebih lanjut.
- Ultrasonografi: Sama seperti radiofrequency, ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk memanaskan dan mengencangkan kulit, merangsang produksi kolagen yang dapat membantu mengurangi stretch mark.
- Operasi Kosmetik: Untuk kasus yang lebih parah, operasi kosmetik seperti pengecilan perut dapat menghilangkan kulit yang terkena stretch mark. Namun, ini bisa meninggalkan bekas luka tambahan, dan seringkali memerlukan waktu pemulihan serta biaya yang cukup tinggi.
Perawatan Rumahan untuk Mengatasi Stretch Mark
Jika kamu sedang mencari solusi rumahan untuk mengatasi stretch mark, ada beberapa cara yang bisa kamu coba di rumah.
Walaupun mungkin tidak seefektif perawatan medis, beberapa metode ini bisa membantu meredakan tampilan stretch mark atau sekadar membuat kulitmu terasa lebih nyaman.
- Tretinoin: National Library of Medicine mengungkapkan tretinoin dapat bermanfaat mengatasi stretch mark dengan pemakaian setidaknya enam bulan. Krim ini biasanya dapat menimbulkan iritasi, sehingga tidak boleh digunakan selama kehamilan. Adapun penggunaan tretinoin perlu dianjurkan oleh dokter.
- Pegagan (Centella Asiatica): Minyak herbal pegagan dipercaya dapat mendukung produksi kolagen dan membantu penyembuhan kulit. Beberapa krim untuk stretch mark mengandung pegagan, tetapi efektivitasnya dalam mengurangi stretch mark belum sepenuhnya terbukti.
- Butter & Oil: Krim yang berbahan dasar cocoa butter, shea butter, olive oil, vitamin E oil, dan hyaluronic acid, dapat membantu membuat kulit terasa lebih lembut. Namun, belum ada bukti yang jelas bahwa krim-krim ini bisa mencegah atau mengurangi stretch mark secara signifikan.
- Aloe Vera Gel: Produk yang mengandung aloe vera dapat menyamarkan stretch mark dengan cara membuat kulit lebih kenyal dan elastis. Meski begitu, belum ada penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Bagus Dikonsumsi Sejak Muda, Ini 5 Manfaat Vitamin D3 1000 IU
Bisakah Stretch Mark Dicegah?
Stretch mark sulit untuk dihindari sepenuhnya, tetapi ada beberapa langkah yang bisa membantu menguranginya, seperti menjaga berat badan yang sehat, terutama selama kehamilan, hidrasi yang cukup, diet yang sehat, menjalani pola makan serta olahraga yang baik dapat membantu kulit tetap elastis.
Banyak produk kosmetik seperti yang berbahan emolien, mengklaim bisa mencegah atau mengurangi stretch mark, tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan.
Meskipun produk ini bisa jadi bentuk pencegahan, hasilnya mungkin tidak selalu sesuai harapan. Jadi, fokuslah pada cara-cara yang lebih terjamin untuk mengurangi risiko stretch mark.
Itulah gambaran umum tentang penyebab stretch mark dan cara mengatasinya. Jika kamu mengalami masalah ini, jangan merasa insecure. Faktanya, sekitar 90% perempuan hamil mengalami stretch mark. Dengan langkah-langkah yang sudah dibahas, kamu bisa menyamarkannya, dan jangan lupa, pencegahan juga sangat penting.
Gabung Girls Beyond Circle, untuk tahu lebih banyak insight seputar dunia kesehatan.
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)