gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Waspada Virus! Perhatikan Ciri-ciri Cacar Monyet dan Gejalanya

Written by Minar Pakpahan

Belakang ini, dunia kesehatan sedang menyorot virus monkeypox atau cacar monyet, kasusnya jadi sorotan akan bahaya monkeypox yang menyerang di berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia. Kamu harus lebih tanggap akan ciri-ciri monkeypox cacar monyet yang sedang hangat dibicarakan.

Tentu saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai waspada menanggapi virus baru ini, perlu edukasi merata bagi masyarakat untuk tanggap akan ciri-ciri cacar monyet. Edukasi ini tak hanya bagi orang dewasa semata, anak-anak mulai dari SD hingga SMA perlu edukasi baru untuk lebih memahami ciri-ciri cacar monyet.

Selain itu, edukasi memahami ciri-ciri cacar monyet sangat penting bagi mereka yang suka bepergian ke luar negeri dan sering berinteraksi dengan hewan primata. Perlu perhatian khusus untuk memahami lebih detail ciri-ciri cacar monyet agar selalu waspada karena pada dasarnya cacar monyet adalah penyakit yang sangat mudah menular.

Tentu, kamu tidak mau, kan, orang terkasihmu terpapar virus cacar monyet? Maka dari itu, kamu harus lebih waspada dan selalu protektif dengan mencek secara berkala orang-orang di sekitar kamu yang mungkin terpapar dengan memperhatikan ciri-ciri penyakit cacar monyet yang sangat perlu kamu perhatikan dan pahami.

Nah, supaya kamu tidak salah lagi membedakan penderita cacar monyet, berikut hal yang harus kamu perhatikan ciri-ciri cacar monyet.

Baca juga: Faktor Penyebab Stretch Mark di Usia Muda, Cegah Sejak Dini

Pengertian Monkeypox atau Cacar Monyet

Sumber: Pexels

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yang disebabkan oleh virus genus Orthopoxvirus pada famili Poxviridae. Penyakit zoonosis berarti penularan antara hewan ke manusia atau bahkan menyebar dari manusia ke manusia. Virus Monkeypox atau lebih dikenal dengan istilah cacar monyet menjadi perhatian serius saat ini, Monkeypox termasuk sebagai darurat kesehatan global.

Penyebaran virus monkeypox terjadi dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit pada hewan yang terinfeksi. Selain manusia, hewan yang menjadi penyebar virus ini adalah hewan primata seperti gorila atau monyet, dan hewan non-primata seperti kelinci dan tikus. 

Faktor risiko penularan dari hewan ke manusia adalah mengonsumsi daging mentah hewan terinfeksi. Penyebaran virus monkeypox dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak erat dan droplet saluran pernapasan dari orang yang terinfeksi.

Baca juga: Flu Singapura: Kenali Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya!

Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

Kiri cacar monyet, kanan cacar air. Sumber: detikcom

Tentu cacar monyet dan cacar air adalah virus yang berbeda, walaupun ciri-ciri monkeypox cacar monyet dan cacar air memiliki bentuk yang sama, yaitu dengan tanda timbulnya ruam di seluruh bagian tubuh, bukan berarti virusnya sama. 

Cacar air dengan nama lain chickenpox adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Umumnya, cacar air menyerang anak-anak yang berumur kurang dari 12 tahun.

Penularan cacar air biasanya melalui droplet yang dikeluarkan orang yang terinfeksi, selain itu penularan cacar air juga dapat menyebar melalui kontak langsung dari orang terinfeksi, orang yang memiliki daya tubuh lemah cenderung berisiko tertular cacar air. 

Baca juga: Ramai Cuci Darah Sejak Muda, Ketahui Penyebabnya Agar Bisa Dicegah!

Ciri-ciri Monkeypox atau Cacar Monyet pada Orang Dewasa

Sumber: Pexels

Pada umumnya monkeypox cacar monyet lebih sering menular kepada orang dewasa, maka dari itu perlu diperhatikan ciri-ciri cacar monyet pada orang dewasa yakni muncul sekitar 5 sampai 21 hari setelah terpapar virus dan periode inkubasi rata-rata sekitar 6 sampai 13 hari. Begini ciri-ciri cacar monyet dan gejala yang dialami saat terkena monkeypox atau cacar monyet:

  • Demam tinggi 
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Panas dingin
  • Kelelahan yang berat
  • Ruam menyerupai benjolan berisi nanah
  • Pembesaran kelenjar getah bening bersifat solid, lunak dan disertai nyeri
  • Pembesaran kelenjar getah bening merupakan karakteristik khas pada infeksi cacar monyet

Setelah demam tinggi, akan timbul ruam mulai dari mulut, kemudian menyebar secara keseluruhan pada seluruh tubuh termasuk wajah, telapak tangan, dan kaki. Rasa gatal akan semakin terasa saat proses penyembuhan, ruam akibat monkeypox cenderung berukuran beragam, sehingga proses penyembuhan ruam dapat bertahan selama kurang dari 4 minggu.

Baca juga: Anhedonia Adalah Kondisi Hilangnya Gairah Hidup, Beda dengan Depresi?

Bagaimana Cara Menangani Cacar Monyet?

Sumber: detikcom

Terapi suportif dengan memberikan cakupan cairan yang cukup dan seimbang, serta menjaga kebersihan orofaring dengan berkumur antiseptik/air garam. Selain itu, penderita cacar monyet harus diisolasi selama fase penyembuhan.

Perlu diedukasi kepada para pasien penderita cacar monyet bahwa ruam yang muncul pada mulut dan bagian tubuh penting untuk dijaga supaya tidak digaruk dan berakibat menjadi luka. Memencet ruam yang timbul akibat cacar monyet tidak dianjurkan karena akan meningkatkan penyebaran ruam ke bagian tubuh lainnya. Pemberian pelembab sangat dianjurkan apabila kulit terasa sangat kering.

Perlu penanganan khusus apabila mengalami gejala cacar monyet yang tidak kunjung sembuh, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter agar segera mendapatkan penanganan khusus oleh dokter.

Nah, semoga pemahaman tentang cacar monyet dan cacar air dapat bermanfaat ya! Boleh banget kamu jadikan pembelajaran penting agar terhindar dari penyebaran virus cacar monyet. Tetap waspada, jaga kebersihan, dan makan asupan yang sehat agar terhindar dari penyakit dan virus yang saat ini mudah menyerang.

Buat kamu yang mau tahu tentang update kesehatan, jangan ragu untuk bergabung bersama Girls Beyond Circle. 

Halo, aku penulis artikel ini nama aku Minar V. Pakpahan. Let’s connect on LinkedIn

Baca juga: Pola Hidup Sehat Adalah Cara Awet Muda Jang Nara, Cek Rahasianya!

Sumber foto: Pexels