Ramai Cuci Darah Sejak Muda, Ketahui Penyebabnya Agar Bisa Dicegah!
Dunia kesehatan kini sedang dikejutkan oleh fenomena cuci darah pada anak-anak. Ini menimbulkan pertanyaan, mengapa banyak orang telah menjalani cuci darah sejak muda?
Cuci darah, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hemodialisis, diperlukan ketika seseorang mengalami gagal ginjal kronis.
Belakangan ini, media sosial ramai dengan berita tentang anak-anak di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang terlihat sedang antri untuk cuci darah, bukan untuk perawatan lainnya seperti yang mungkin dikira banyak orang.
Melalui detikHealth, Prof. dr. Dr. Rini Sekartini, SpA(K), dalam Perayaan Hari Anak Nasional 2024 mengonfirmasi bahwa memang benar saat ini banyak anak yang mengidap penyakit ginjal.
Lantas, apa sebenarnya penyebab dari cuci darah sejak muda? Mari kita simak ulasannya lebih lanjut.
Baca juga: Jadi Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Waspada dengan 5 Makanan dan Minuman Ini
Penyebab Cuci Darah Sejak Muda
Masih dari sumber yang sama, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa penyebab cuci darah sejak mudah dipengaruhi oleh gaya hidup anak-anak saat ini, termasuk:
Keracunan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
Beberapa waktu lalu, ada kasus terkait keracunan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dari obat sirup yang menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak.
Meskipun kasus berita ini sudah lama, efeknya masih dirasakan. Etilen glikol dan dietilen glikol adalah bahan kimia yang berbahaya dan bisa merusak ginjal jika tertelan dalam jumlah tertentu.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup anak-anak dan masyarakat yang semakin tidak sehat menjadi salah satu penyebab cuci darah sejak muda. Dr. Piprim menyoroti beberapa kebiasaan buruk yang berkontribusi pada masalah ginjal, seperti:
- Kurang aktivitas fisik: Banyak anak muda yang malas bergerak atau berolahraga. Ini membuat tubuh mereka tidak sehat secara keseluruhan dan bisa mempengaruhi kesehatan ginjal.
- Konsumsi minuman manis: Minum minuman manis dalam kemasan secara berlebihan juga bisa berdampak buruk pada ginjal. Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, yang pada akhirnya mempengaruhi ginjal.
- Kurang minum air putih: Tidak cukup minum air putih dapat membuat ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan racun dari tubuh, yang berpotensi menyebabkan masalah ginjal.
Masalah Kesehatan Terkait Pola Hidup
Dr. Piprim juga menyebutkan dalam survei, 1 dari 5 anak remaja usia 12-18 tahun mengalami hematuria (darah dalam urine) dan proteinuria (protein dalam urine). Ini adalah tanda awal dari kerusakan ginjal.
Selain itu, pola makan yang buruk, pola tidur yang tidak teratur, dan kebiasaan begadang adalah beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini, sehingga mereka terpaksa harus melakukan cuci darah sejak muda.
Baca juga: Manfaat Pola Hidup Sehat ala Orang Korea: Bikin Awet Muda, Yuk Tiru!
Penyebab Lain Gagal Ginjal Kronis yang Mengharuskan Cuci Darah
Jika kamu tidak ingin mengalami cuci darah sejak muda, sebaiknya ketahui apa saja penyebab lain yang dapat memicu gagal ginjal kronis, yang berujung harus cuci darah rutin.
Dilansir dari NIH NIDDK, beberapa penyebab lainnya, yaitu:
- Penyakit ginjal polikistik (PKD), kelainan genetik yang menyebabkan terbentuknya banyak kista di ginjal.
- Infeksi ginjal, atau pielonefritis, terjadi ketika bakteri menyebar dari saluran kemih ke ginjal.
- Obat yang beracun bagi ginjal, menyebabkan kerusakan ginjal jika digunakan dalam jangka waktu lama atau dalam dosis yang tidak tepat.
- Penyakit yang menyerang seluruh tubuh seperti diabetes dan lupus.
- Glomerulonefritis IgA, gangguan di mana antibodi yang disebut IgA menumpuk di glomerulus (unit penyaring di ginjal), menyebabkan peradangan dan kerusakan.
- Penyakit autoimun, seperti penyakit Anti-GBM (Goodpasture), yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kolagen di ginjal.
- Sindrom Alport, menyebabkan gangguan pada ginjal, telinga, dan mata. Hal ini dapat mengarah pada gagal ginjal yang berujung cuci darah sejak muda.
- Sindrom uremik hemolitik adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi ginjal. Ini biasanya terjadi setelah infeksi bakteri tertentu.
- Vaskulitis IgA, kondisi di mana pembuluh darah kecil di ginjal mengalami peradangan akibat akumulasi IgA.
- Stenosis arteri ginjal, penyempitan salah satu atau kedua arteri ginjal, yang mengurangi aliran darah ke ginjal dan dapat menyebabkan hipertensi serta gangguan fungsi ginjal.
Baca juga: Gak Disadari, 10 Makanan Tinggi Gula Ini Bikin Diabetes Pada Anak Muda!
Cuci Darah Apa Bisa Sembuh?
Mungkin banyak dari kamu yang bertanya, apakah cuci darah seumur hidup? Jawabannya, jika ginjal tidak rusak lagi, maka kamu tidak perlu melakukan cuci darah seumur hidup.
Namun, kenyataannya kerusakan akibat gagal ginjal kronis jarang bisa disembuhkan total, sehingga mengharuskan penderitanya melakukan cuci darah terus-menerus, bahkan seumur hidupnya.
Jadi, bisa sembuh atau tidak? Tergantung, jika kamu melakukan operasi cangkok ginjal, bisa saja kamu tidak perlu melakukan cuci darah lagi, tetapi jika tidak, terpaksa kamu harus melakukannya seumur hidup.
Baca juga: Mengenal Aritmia Jantung: Risiko dan Pencegahannya
Apa yang Terjadi Jika Tidak Cuci Darah?
Terlambat melakukan cuci darah bagi pengidap penyakit ginjal kronis bisa berdampak cukup serius pada kesehatan.
Ketika proses cuci darah tidak dilakukan tepat waktu, ginjal tidak mampu menyaring darah dengan efektif.
Akibatnya, cairan yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh malah menumpuk, menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, dan pergelangan kaki.
Pembengkakan ini seringkali diikuti oleh sesak napas karena cairan yang menumpuk juga bisa masuk ke paru-paru dan mengganggu pernapasan.
Selain itu, keterlambatan dalam melakukan cuci darah dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal.
Ginjal yang semakin tidak berfungsi bisa berakibat fatal, menyebabkan kerusakan yang tidak hanya pada ginjal itu sendiri tetapi juga pada organ-organ lain di tubuh.
Jika proses ini terus tertunda, fungsi ginjal bisa berhenti sepenuhnya, dan racun serta limbah yang tidak dapat disaring akan menumpuk dalam darah.
Penumpukan racun ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, menjadikan cuci darah yang rutin sebagai langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Cuci darah sejak muda merupakan fenomena yang sangat menakutkan dan dapat mengganggu kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencegahnya mulai dari sekarang dengan melakukan pola hidup sehat dan teratur.
Selalu jaga kesehatan, ya!
Mau tahu lebih banyak insight seputar dunia kesehatan? Jangan lupa gabung Girls Beyond Circle!
Baca juga: Haidmu Gak Teratur? Kenali Tanda Siklus Menstruasi Normal dan Tidak Normal
Sumber foto: Pexels
Comments
(0 comments)