gagal menampilkan data

Article

Arti Soft Spoken Person: Kenapa Dianggap “Idaman” & Cara Menerapkannya

Written by Adila Putri Anisya

Pernahkah kamu membaca istilah “soft spoken” saat scrolling di media sosial? Banyak orang membahasnya, terutama dalam konteks sifat idaman seseorang. Tapi, sebenarnya, apa sih arti soft spoken?

Soft spoken merujuk pada gaya komunikasi yang lembut dan tenang, berbeda dengan mereka yang berbicara dengan suara keras. 

Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang apa itu soft spoken, contohnya, dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!

Baca juga: 7 Rahasia Bahasa Tubuh agar Disukai Lawan Bicara dan Percaya Diri

Apa itu Soft Spoken Person?

arti soft spoken
Sumber foto: Pexels

Soft spoken person adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang memiliki cara berbicara lembut dan tenang. 

Menurut Collins Dictionary, soft spoken berarti bertutur kata dengan suara yang rendah dan lembut. Ketika berbicara, mereka biasanya memiliki pembawaan yang ramah, halus, dan menyenangkan.

Orang yang soft spoken cenderung lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata, sehingga komunikasi dengan mereka terasa lebih nyaman. 

Tak jarang, lawan bicara merasa lebih dihargai dan dihormati saat berinteraksi dengan orang-orang yang berbicara lembut ini. 

Suasana pun bisa menjadi lebih tenang dan menenangkan, membuat obrolan menjadi lebih menyenangkan bagi kedua belah pihak.

Dengan begitu, gaya komunikasi yang soft spoken ini bukan hanya soal cara berbicara, tetapi juga tentang menciptakan ikatan yang lebih baik dengan orang lain.

Mengapa Soft Spoken Person Disenangi?

Mengapa Soft Spoken Person Disenangi?
Sumber foto: Pexels

Mungkin kamu pernah mendengar orang berkata bahwa mereka menyukai orang yang soft spoken. Memangnya, kenapa gaya komunikasi ini disenangi?

Menurut The Introvert Blog, soft spoken seringkali mencerminkan kecerdasan emosional yang tinggi. 

Orang-orang dengan gaya ini biasanya lebih mudah membangun rasa percaya dan menjalin hubungan yang baik.

Hal ini membuat lawan bicara merasa dihargai dan dipahami. Pendekatan lembut seperti ini bisa berdampak besar di berbagai lingkungan. 

Sementara itu, menurut Journal of Personality and Social Psychology, soft spoken person umumnya dianggap lebih berempati, hangat, dan dapat dipercaya dibandingkan dengan mereka yang bersuara lebih keras. 

Ini berarti bahwa dalam berbagai situasi sosial, berbicara dengan lembut dapat langsung memberikan keuntungan, kamu cenderung dianggap lebih dapat diandalkan dan baik hati.

Baca juga: 6 Sifat yang Disukai Orang Lain Saat Pertama Kali Bertemu

Contoh Keuntungan Soft Spoken dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Keuntungan Soft Spoken dalam Kehidupan Sehari-hari
Sumber foto: Pexels

Ada beberapa contoh soft spoken yang menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, seorang pemimpin yang soft spoken dapat membina tim dengan lebih efektif, menciptakan suasana yang nyaman dan produktif.

Tidak hanya di tempat kerja, dalam konteks pengasuhan anak, suara lembut dari orang tua juga berperan penting. 

Anak-anak yang dikelilingi oleh komunikasi lembut cenderung tumbuh menjadi pribadi yang sopan, menghormati orang lain, dan lebih tenang.

Dalam hubungan romantis, gaya komunikasi ini menciptakan kedekatan, keintiman, dan pengertian yang lebih dalam antara pasangan. 

Faster Capital juga menyebutkan bahwa suara lembut seringkali memengaruhi persepsi orang lain secara positif. Hal ini sering dikaitkan dengan rasa percaya diri, kredibilitas, dan kebaikan.

Contohnya, tokoh masyarakat seperti Tn. Rogers menggunakan suara lembutnya untuk menyampaikan kehangatan dan membangun kepercayaan dengan pendengarnya. Jadi, tidak heran jika soft spoken person dianggap sebagai sosok idaman!

Soft Spoken Bukan Berarti Introvert atau Pemalu!

Soft Spoken Bukan Berarti Introvert atau Pemalu!
Sumber foto: Pexels

Sikap soft spoken seringkali dianggap sebagai tanda introvert, atau pemalu. Banyak orang berpikir bahwa mereka yang berbicara lembut tidak bisa didengar dalam suasana kelompok yang ramai. 

Namun, penting untuk diingat bahwa sikap ini tidak mengurangi kontribusi berharga yang mereka miliki.

Menurut The Highly Sensitive Blog, bersikap lembut bukan berarti seseorang kurang percaya diri atau tidak berwibawa. 

Justru, orang-orang yang soft spoken seringkali memiliki kemampuan untuk memimpin dengan efektif. 

Ingat, bahwa setiap orang memiliki kepribadian dan gaya komunikasi yang berbeda, terlepas dari apakah mereka introvert atau ekstrovert. 

Baca juga: 8 Tips Recharge Energi Introvert yang Sibuk Bekerja dengan Banyak Orang

Psikologi di Balik Soft Spoken Person

Psikologi di Balik Soft Spoken Person
Sumber foto: Pexels

Dilansir dari e Not Alone, mari kita bahas beberapa aspek psikologis di balik orang yang soft spoken:

  • Kepribadian: Orang yang bertutur kata lembut sering memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti introversi atau kepekaan tinggi. Namun, bukan berarti hanya introvert yang bisa berbicara lembut, karena ekstrovert juga bisa memiliki gaya ini.
  • Hirarki Kebutuhan Maslow: Di puncaknya, kita menemukan aktualisasi diri. Bertutur kata lembut mungkin merupakan bagian dari perjalananmu untuk berkomunikasi dengan cara yang paling autentik.
  • Aspek Neurologis: Neurotransmitter seperti serotonin memengaruhi suasana hati dan perilaku sosial. Penelitian menunjukkan bahwa kadar serotonin bisa memengaruhi cara kita berbicara.
  • Empati: Menurut Dr. Judith Orloff, orang yang soft spoken sering memiliki rasa empati yang tinggi. Ketajaman emosional ini membantu mereka berinteraksi dengan lebih dalam dan bermakna.
  • Teori Keterikatan: Cara kamu dibesarkan dan keamanan emosional saat kecil dapat memengaruhi cara komunikasi di usia dewasa. Sikap lembut seringkali mencerminkan gaya keterikatan yang aman.

Cara Jadi Soft Spoken Person

Cara Jadi Soft Spoken Person
Sumber foto: Pexels

Soft spoken mungkin bukan gaya komunikasi yang wajib kamu terapkan, karena menjadi diri sendiri seringkali terasa lebih nyaman. 

Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menerapkan sifat ini, terutama jika kamu berada dalam posisi seperti pemimpin, orang tua, atau pemengaruh. 

Dilansir dari e Not Alone, berikut caranya:

  • Berbicara Lembut namun Berarti: Ingat, terkadang sedikit kata lebih berdampak. Saat kamu berbicara, buatlah setiap kata yang kamu ucapkan berarti.
  • Gunakan Isyarat Non-Verbal: Jika sulit untuk berbicara, jangan ragu menggunakan isyarat seperti mengangkat tangan atau menjaga kontak mata untuk menunjukkan bahwa kamu ingin berkontribusi.
  • Kenali Audiensmu: Dengan teman atau keluarga, kamu bisa lebih santai. Namun, di situasi formal atau baru, mungkin kamu perlu sedikit keluar dari zona nyaman untuk didengar.
  • Perkuat Bahasa Tubuh: Berdiri tegak dan gunakan gerakan yang percaya diri. Ini bisa membantu menambah kehadiranmu, bahkan jika suaramu lembut.
  • Tetapkan Tujuan Kecil: Jika merasa lingkungan sosial itu sulit, cobalah untuk berkontribusi setidaknya sekali selama diskusi atau latihan keterampilan komunikasi non-verbal. Langkah kecil ini bisa membuat perbedaan besar seiring waktu.

Catatan: Penting untuk menerapkan keseimbangan dalam menerapkan soft spoken! Terkadang, situasi membutuhkan pendekatan yang berbeda. 

Meskipun soft spoken itu penting dalam beberapa situasi, ada kalanya kamu perlu mengangkat suara, terutama dalam situasi darurat. Jangan ragu untuk menyesuaikan diri sesuai konteks, ya!

Baca juga: 5 Cara Mengenal Diri Sendiri untuk Memahami Potensimu

Itulah arti soft spoken, alasan mengapa disenangi, hingga cara menerapkannya! Mau tahu informasi menarik lainnya? Gabung Girls Beyond Circle sekarang!

Cover: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond