gagal menampilkan data

GB Logo
Article

Duck Syndrome, Saat Tersenyum di Luar, Tapi Lelah di Dalam, Apa Penyebabnya?

Written by Adila Putri Anisya

Duck syndrome mungkin terdengar asing, tapi tanpa sadar, banyak orang bisa saja mengalaminya, terutama anak muda.

Istilah ini adalah perasaan ketika seseorang terlihat baik-baik saja dari luar, padahal sebenarnya mereka sedang berjuang menghadapi tekanan. 

Untuk mengenal lebih dalam tentang duck syndrome, ciri-ciri, hingga penyebabnya, yuk, cari tahu lebih lanjut di artikel berikut ini!

Baca juga: 8 Jenis Gangguan Kecemasan yang Banyak Diderita Anak Muda, Pernah Mengalaminya?

Mengenal Duck Syndrome

Mengenal Duck Syndrome
Sumber foto: Pexels

Pernahkah kamu merasa harus terlihat sempurna di luar, padahal di dalam kamu sedang berjuang dengan banyak tekanan? Itulah yang disebut dengan duck syndrome!

Duck syndrome terinspirasi dari analogi bebek yang tampak tenang saat berenang di atas air, padahal di bawah permukaan, kakinya bergerak cepat untuk menjaga keseimbangan.

Istilah ini pertama kali muncul di Stanford University, di mana beberapa siswa tampak menjalani hidup dengan mudah, mengelola akademik, ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial dengan sempurna. 

Namun, di balik itu semua, mereka sering kali menyembunyikan tantangan besar dan usaha keras untuk memenuhi harapan yang sangat tinggi.

Meskipun bukan diagnosa klinis, duck syndrome tetap bisa memicu masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan jika enggak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting banget untuk mengenali gejala dan dampaknya agar kita bisa menjaga kesejahteraan mental kita.

Ciri-ciri Duck Syndrome

Ciri-ciri Duck Syndrome
Sumber foto: Pexels

Duck syndrome memang bukan diagnosis klinis dalam gangguan mental, tapi gejalanya sering kali mirip dengan stres yang berlebihan. Menurut Better Help, beberapa tanda yang bisa muncul antara lain:

  • Merasa kewalahan dan kehilangan kendali atas situasi
  • Sulit untuk bersantai meskipun sudah mencoba beristirahat
  • Rendah diri dan merasa enggak cukup baik dibanding orang lain
  • Kesepian dan terisolasi, meskipun dikelilingi banyak orang
  • Sering membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses
  • Gelisah dan cemas tanpa alasan yang jelas
  • Masalah fisik, seperti mudah lelah, sulit tidur, tegang, mual, atau mulut kering
  • Gangguan kognitif, seperti overthinking, mudah lupa, sulit fokus, dan pengambilan keputusan yang buruk
  • Perubahan perilaku, misalnya nafsu makan berubah, sering menunda pekerjaan, atau kebiasaan gugup seperti menggigit kuku dan gelisah berlebihan

Jika kamu merasa mengalami beberapa tanda di atas, penting untuk mengenali dan mengatasinya sebelum berdampak lebih jauh pada kesehatan mental.

Baca juga: 5 Manfaat Journaling, Bisa Redakan Kecemasan?

Penyebab Duck Syndrome

Penyebab Duck Syndrome
Sumber foto: Pexels

Beberapa faktor bisa memicu seseorang mengalami duck syndrome, yang biasanya berhubungan dengan tekanan yang cukup besar dalam hidup mereka. 

Walaupun enggak ada penyebab pasti, dikutip dari Medicine Net dan Better Help, beberapa hal berikut sering kali jadi pemicu:

1. Tekanan Akademik dan Sosial

Bagi mahasiswa, transisi ke kehidupan kampus bisa sangat menegangkan. Tuntutan akademik yang tinggi, kegiatan ekstrakurikuler, serta perubahan sosial saat jauh dari keluarga, bisa membuat mereka merasa harus tampil sempurna meskipun di dalam mereka merasa kewalahan.

2. Perbandingan dengan Orang Lain di Media Sosial

Media sosial sering kali menampilkan kehidupan yang terlihat lebih mudah dan menyenangkan. 

Hal ini bisa membuat seseorang merasa kurang beruntung atau enggak sebaik orang lain, padahal mereka mungkin tengah berjuang dengan berbagai tekanan.

3. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Baik dari diri sendiri maupun keluarga, tuntutan untuk selalu tampil baik atau memenuhi standar yang enggak realistis bisa menjadi pemicu stres besar. 

Ketika seseorang merasa harus memenuhi harapan yang sangat tinggi, mereka bisa terjebak dalam kondisi duck syndrome tanpa disadari.

4. Lingkungan yang Kompetitif

Di kampus atau tempat kerja, lingkungan yang penuh kompetisi bisa meningkatkan rasa cemas. 

Seseorang mungkin merasa harus selalu unggul dan terlihat sukses, meskipun di dalam mereka sedang merasa tertekan dan kelelahan.

5. Pengalaman Pribadi yang Berat

Trauma masa lalu, seperti perundungan, kehilangan orang tercinta, atau masalah keluarga seperti perceraian, juga dapat mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan duck syndrome. 

Tekanan emosional yang enggak terkelola bisa menyebabkan mereka menyembunyikan perasaan tersebut dari orang lain.

Faktor-faktor ini bisa membentuk perasaan harus selalu tampak sempurna di luar, meski sebenarnya ada banyak tekanan dan perjuangan di dalam diri.

Diagnosis Duck Syndrome

Diagnosis Duck Syndrome
Sumber foto: Pexels

Karena duck syndrome bukanlah diagnosis resmi, penanganannya lebih fokus pada masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti depresi atau kecemasan. 

Biasanya, para profesional akan menilai gejala-gejala yang bisa terkait dengan gangguan mental lainnya, seperti ADHD, gangguan bipolar, atau PTSD

Mereka akan memeriksa apakah ada riwayat trauma atau gejala lainnya yang perlu diwaspadai.

Selain itu, depresi dan kecemasan yang sering dikaitkan dengan duck syndrome juga bisa disebabkan oleh masalah medis tertentu atau efek samping obat-obatan. 

Oleh karena itu, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan enggak ada kondisi medis lain yang menjadi penyebab gejala tersebut.

Dalam proses evaluasi, seseorang juga bisa diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan dari survei gejala standar atau tes mandiri untuk menilai tingkat risiko bunuh diri. 

Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa perawatan yang tepat diberikan agar kondisi mental seseorang bisa diatasi dengan baik.

Bagaimana Cara Mengatasi Duck Syndrome?

Bagaimana Cara Mengatasi Duck Syndrome?
Sumber foto: Pexels

Bagi kamu yang bertanya bagaimana sih mengatasi duck syndrome. Sebenarnya, mirip dengan bagaimana kita mengatasi stres, kecemasan, atau depresi. Menurut Psych Central, berikut adalah beberapa cara mengatasinya:

1. Mencari Bantuan Profesional

Kalau kamu merasa kewalahan dengan tekanan yang ada, berbicara dengan terapis bisa menjadi langkah yang tepat. 

Terapis bisa membantumu memahami apa yang sedang kamu alami dan memberikan strategi untuk menghadapinya. 

Jangan ragu untuk mencari dukungan karena mendapatkan bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.

2. Pertimbangkan Pengobatan Jika Diperlukan

Dalam beberapa kasus, duck syndrome bisa berhubungan dengan kecemasan atau depresi. 

Jika gejalanya cukup berat, dokter atau psikiater mungkin akan menyarankan penggunaan obat untuk membantu mengelola kondisi ini. 

Pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kebutuhanmu.

3. Terapkan Self-Care

Jangan merasa harus selalu terlihat baik-baik saja. Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun mental. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Berlatih mindfulness untuk mengurangi stres
  • Menetapkan batasan agar enggak terlalu membebani diri sendiri
  • Mengatur waktu dengan baik agar enggak merasa kewalahan
  • Berbicara dengan orang terdekat untuk mendapatkan dukungan

Jika kamu seorang mahasiswa, manfaatkan fasilitas kampus seperti pusat konseling atau bimbingan akademik. 

Mengakui bahwa kamu butuh bantuan bukanlah hal yang buruk, justru itu bisa menjadi langkah awal untuk merasa lebih baik.

Baca juga: Stres dan Mudah Cemas? Hilangkan dengan Cara Meditasi yang Benar!

Ingat, kamu enggak sendirian dalam menghadapi ini. Pelan-pelan, belajar untuk menerima diri sendiri dan mengelola tekanan dengan lebih baik bisa membuat hidup terasa lebih ringan. 

Yuk, gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan informasi seputar kesehatan mental lainnya!

Comments

(0 comments)

user
girl-thinking

Yuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!

Bagikan pendapatmu!

Sister Sites Spotlight

article

lifestyle

25 Mar

Minggu Terakhir Ramadan, Saatnya Bukber di Spot Hits Blok M!

article

makeup

14 Mar

Ini Alasan Kenapa Wardah Glasting Liquid Lip Menang di FD Best of Beauty Awards!

article

lifestyle

01 Mar

Anti Kusam di Bulan Puasa, Jaga Kelembapan Kulit dengan Rekomendasi Skincare Berikut

article

parenting mommies

04 Mar

Rahasia Rambut Keren si Kecil: Pomade Water Based yang Wajib Dicoba!