gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

Ternyata Ini Alasan Orang Dry Text, Gimana Cara Menyikapinya?

Written by Adila Putri Anisya

Dry text, atau yang dikenal sebagai “teks kering”, adalah istilah yang saat ini populer digunakan anak muda di media sosial. 

Istilah tersebut merujuk pada gaya chat seseorang dengan lawan bicaranya dengan membalas pesan ‘seadanya’. Mereka yang melakukan hal ini dapat disebut sebagai dry texter.

Meskipun tidak ada aturan khusus dalam mengirim pesan terutama kepada teman, pasangan, atau anggota keluarga, namun penggunaan dry texting ini dapat menyebabkan keresahan bagi sebagian orang yang menerimanya.

Kalau kamu penasaran dengan apa itu dry text, penyebab, dan bagaimana cara menyikapinya, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Tips untuk Meninggalkan Toxic Relationship, Jangan Mau Terjebak Terus!

APA ITU DRY TEXT?

Dry text artinya dalam bahasa gaul digunakan untuk menggambarkan pesan teks yang sangat membosankan, tidak menarik, dan kurang bersemangat. 

Biasanya, dry text ditulis dengan gaya yang monoton, tanpa sentuhan kata yang kreatif atau emosi yang kuat. Pesan-pesan seperti ini sering membuat penerimanya merasa bosan, tidak termotivasi, dan ingin segera mengakhiri percakapan.

Dry text bisa muncul dalam berbagai situasi, seperti percakapan dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, yang mungkin si penerima tidak ketahui. 

Contoh dry text dalam pesan obrolan:

  • “Ok.”
  • “Ya.”
  • “Hmm.”
  • “Oke deh.”
  • “Terserah.”
  • “Sip.”
  • “Baiklah.”
  • “Bagus.”
  • “Lanjutkan saja.”
  • “Aku tahu.”

Ketika digunakan dalam konteks percakapan yang lebih panjang, dry text seringkali dapat dikenali dari kurangnya emosi atau detail dalam respons, seperti:

  • “Bagaimana hari ini?”
  • “Baik.”

Atau:

  • “Apa kabar?”
  • “Ok.”

Baca juga: 15 Bahasa Slang Gen Z yang Sering Muncul di Media Sosial, Kamu Sudah Tahu?

APA PENYEBAB SESEORANG MELAKUKAN DRY TEXT?

Tidak ada alasan atau penyebab pasti yang menjelaskan mengapa seseorang sering menggunakan dry text. Beberapa mungkin mengklaim bahwa hal tersebut disebabkan oleh sifat sombong. 

Namun, pada kenyataannya, seorang dry texter juga mungkin lebih ekspresif saat bertemu langsung, bahkan memulai percakapan lebih dulu.

Meski demikian, ada beberapa kemungkinan seseorang melakukan dry text dalam kesehariannya, atau dengan orang-orang tertentu saja, antara lain yaitu:

SEDANG MEMILIKI KESIBUKAN

penyebab dry text
Sumber foto: Pexels

Salah satu penyebab seseorang menjadi dry text adalah karena mereka sedang sibuk. Ketika seseorang memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, mereka mungkin tidak memiliki waktu atau energi untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih bersemangat. 

Pesan yang mereka kirimkan mungkin terasa pendek dan tidak bersemangat karena mereka hanya ingin menyelesaikan pembicaraan dengan cepat. Terlebih lagi, terkadang ada pesan yang panjang atau butuh konsentrasi untuk menjawabnnya. Bagi orang yang sedang sibuk, hanya sekedar menjawab saja sudah menandakan mereka peduli denganmu.

GAYA KOMUNIKASI YANG BERBEDA

penyebab dry text
Sumber foto: Pexels

Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin lebih cenderung menggunakan bahasa yang kaku dan singkat (dry text), sementara yang lainnya lebih suka menggunakan bahasa yang santai, panjang, dan ekspresif, misalnya menggunakan banyak emoticon.

Jika seseorang yang cenderung menggunakan bahasa kaku harus berkomunikasi dengan seseorang yang lebih suka menggunakan bahasa santai, pesan yang mereka kirimkan mungkin terasa kering dan tidak bersemangat. 

Ini bukan karena mereka tidak tertarik atau tidak peduli, tetapi karena gaya komunikasi mereka saja yang berbeda. Jika ada salah satu pihak tidak nyaman dengan gaya komunikasi tersebut, sebaiknya dikomunikasikan saja.

SUASANA HATI SEDANG BURUK

penyebab dry text
Sumber foto: Pexels

Suasana hati seseorang juga dapat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Jika seseorang sedang dalam suasana hati yang buruk, mereka mungkin tidak memiliki energi atau keinginan untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih bersemangat. 

Dalam situasi ini, mereka cenderung mengirimkan pesan dengan gaya yang kurang bersemangat, terasa kurang antusias, dan bahkan tidak selalu menanyakan balik. Hal ini bisa disebabkan oleh perasaan stres atau masalah pribadi yang membuat mereka sulit fokus atau terlibat sepenuhnya dalam percakapan.

Seseorang yang sedang mengalami suasana hati buruk mungkin menunjukkan tanda-tanda ini dengan jelas. Jadi, jika kamu membaca chat dari teman atau pasanganmu dengan dry text, cobalah untuk memahami situasinya atau bertanya.

TIDAK MEMILIKI MINAT TERHADAP LAWAN BICARANYA

penyebab dry text
Sumber foto: Pexels

Penyebab dry text juga bisa karena merasa tidak memiliki hubungan yang kuat dengan lawan bicara. Hal ini akan membuat pesan yang mereka kirimkan singkat dan tidak bersemangat. 

Seseorang mungkin merasa kurang tertarik terlibat dalam percakapan, sehingga pesan yang mereka kirimkan terasa kurang berenergi dan membuat penerima pesan mungkin menilai mereka sebagai dry texter. 

Padahal, mungkin perilaku ini hanya ditunjukkan kepada orang-orang tertentu, sementara kepada orang-orang terdekatnya mereka mungkin berkomunikasi dengan cara yang lebih terbuka dan ekspresif.

TOPIK PEMBICARAAN TERLALU MONOTON

penyebab dry text
Sumber foto: Pexels

Terakhir, topik pembicaraan yang terlalu monoton juga dapat menyebabkan seseorang menjadi dry text. Jika topik pembicaraan terlalu membosankan atau tidak menarik, seseorang mungkin tidak memiliki banyak hal untuk dikatakan atau tidak memiliki emosi yang terasa dalam pesan yang mereka kirimkan.

Ini bukan karena mereka tidak peduli tentang pembicaraan tersebut, tetapi karena mereka mungkin merasa sulit untuk menemukan kata-kata yang sesuai untuk mengungkapkan perasaan mereka.

Baca juga: 5+ Topik Obrolan di Kantor dengan Rekan Kerja Agar Hubungan Semakin Dekat!

BAGAIMANA CARA MENYIKAPI DRY TEXTER?

Bagi beberapa orang, dry text mungkin tidak menjadi masalah, namun bagi yang lainnya, hal ini bisa menimbulkan perasaan resah dan kebingungan tentang bagaimana sebaiknya menanggapinya. 

Jika kamu merasa perlu mencari cara untuk menangani situasi ini, terutama jika memiliki hubungan yang dekat dengan dry texter, maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan.

Berbeda dengan hubungan yang hanya sebatas rekan atau kenalan, mungkin mereka akan menganggapnya sebagai hal yang biasa karena kurangnya keterlibatan emosional.

Jadi, bagi kamu yang merasa bingung tentang bagaimana sebaiknya menangani dry texter, berikut beberapa saran yang dapat kamu pertimbangkan!

MEMAHAMI GAYA KOMUNIKASI DRY TEXTER

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, seseorang mungkin memiliki kepribadian sebagai dry texter, yang mana mereka akan terus melakukannya kepada semua orang, termasuk kepada orang-orang terdekat mereka.

Jika kamu mengenal seseorang yang memiliki gaya komunikasi seperti itu, maka penting untuk memahaminya. Jika pasanganmu termasuk dalam kategori ini, itu bukan berarti bahwa mereka tidak mencintai atau peduli terhadamu, melainkan bahwa gaya komunikasi mereka tidak selaras dengan keinginanmu. 

KOMUNIKASIKAN DENGAN DRY TEXTER

Dilansir dari Cosmopolitan, seorang dating coach, Alexis Germany mengatakan jangan takut untuk menanyakan apakah mereka lebih memilih untuk berbicara lewat telepon, video call atau bertemu langsung.

Mengajaknya untuk bertelepon atau bertemu secara langsung mungkin dapat memberikanmu pemahaman lebih tentang gaya komunikasi mereka (atau pasanganmu).

Jika hubungan kalian sudah dekat, tak masalah juga lho untuk bertanya penyebab mereka melakukan dry text kepadamu. Ini akan membuat kamu lebih memahami mereka dengan baik dan mencegah kesalahpahaman. 

CARI TOPIK YANG MEMBUAT PENASARAN

Jika kamu bertanya “Bagaimana cara agar tidak dry text?” Apabila kamu benar-benar tertarik untuk berinteraksi dengan dry texter, cobalah untuk mencari topik yang membuat mereka bersemangat atau penasaran. 

Kemungkinan hal tersebut dapat mengubah dinamika percakapan menjadi lebih bersemangat dan memperkuat koneksi diantara kalian.

Misalnya, jika kamu tahu bahwa seseorang tertarik pada topik tertentu, seperti hobi, minat, atau kegiatan yang mereka sukai, kamu dapat mengajukan pertanyaan atau memulai topik seputar hal tersebut.

Memberikan informasi atau cerita menarik yang relevan dengan minat mereka mungkin dapat memancing respon yang lebih baik.

SAATNYA UNTUK MUNDUR

Dalam konteks hubungan, terkadang kita merasa lelah dengan respon dry text dari seseorang, terutama jika interaksi tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. 

Jika kamu mulai merasa kelelahan, ini menandakan bahwa sebaiknya kamu mundur, karena kemungkinan besar orang yang kamu kirimkan pesan tidak memiliki minat yang kuat terhadapmu.

Menurut pendapat Alexis, jika kamu masih merasa ragu, coba tahan diri untuk tidak mengirim pesan terlebih dahulu dan perhatikan seberapa cepat mereka meresponsmu. 

Jika mereka masih merespons dengan cepat, mungkin masih ada harapan, tetapi jika mereka tidak merespons selama berhari-hari, mungkin sudah saatnya bagi kamu untuk mengambil langkah mundur.

Dry text artinya pesan yang kita terima dijawab dengan cara singkat, membosankan, dan kurang menarik untuk dibaca. Dalam menyikapi hal tersebut mungkin setiap orang berbeda, namun jika kamu tidak nyaman, cobalah lakukan beberapa cara menyikapi seperti yang telah disampaikan. Semoga membantu, ya!

Mau tahu lebih banyak soal istilah-istilah gaul zaman sekarang? Yuk, gabung komunitas Girls Beyond Circle, kita diskusi dengan Gen Z lainnya!

Baca juga: Pengen Pacaran Tapi Takut Berkomitmen? Bisa Jadi Kamu Punya Fearful-Avoidant Attachment Style

Sumber foto: Pexels