
10 Perbedaan Jurnal dan Artikel yang Mahasiswa Wajib Pahami!
Mungkin kamu sering menemui berbagai tulisan di internet, mulai dari artikel hingga jurnal, tapi tahukah kamu apa perbedaan antara keduanya?
Meskipun keduanya sering digunakan sebagai referensi, ada beberapa hal yang membedakan jurnal dan artikel.
Memahami perbedaannya sangat penting, apalagi kalau kamu mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas atau penelitian di dunia perkuliahan.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar kamu lebih paham!
Baca juga: 7 Situs Terbaik Untuk Cari Jurnal Ilmiah Agar Skripsi Kamu Lancar!
Apa Perbedaan Jurnal dan Artikel?
Dirangkum dari TestBook, berikut ini adalah perbedaan utama antara jurnal dan artikel berdasarkan beberapa aspek yang membedakannya:
1. Jurnal Ditulis Oleh Peneliti, Artikel Ditulis Oleh Jurnalis, Blogger, atau Akademisi
Jurnal umumnya ditulis oleh peneliti atau akademisi yang memiliki keahlian di bidang tertentu. Mereka menyusun artikel berdasarkan hasil penelitian yang mendalam dan diakui oleh komunitas ilmiah.
Di sisi lain, artikel bisa ditulis oleh siapa saja, mulai dari jurnalis, blogger, hingga akademisi. Penulis artikel lebih fleksibel, tidak selalu harus memiliki latar belakang penelitian yang mendalam.
2. Jurnal Mengikuti Proses Peer-Review, Artikel Tidak Selalu
Salah satu ciri khas jurnal adalah proses peer-review, yaitu observasi oleh para ahli sebelum artikel dipublikasikan untuk memastikan validitas dan kualitasnya.
Proses ini memberikan jaminan bahwa artikel dalam jurnal sudah teruji dan dapat diandalkan.
Sebaliknya, artikel, terutama yang diterbitkan di media massa atau blog, tidak selalu melewati proses ini, sehingga tingkat ketersediaannya bisa bervariasi.
3. Jurnal Berfokus Pada Penelitian Ilmiah, Artikel Berfokus Pada Berbagai Topik
Selanjutnya, perbedaan jurnal dan artikel, jurnal lebih fokus pada penelitian ilmiah dan temuan akademis, yang bertujuan untuk memberikan wawasan ilmiah dan menyebarkan pengetahuan baru dalam suatu disiplin ilmu.
Di sisi lain, artikel lebih beragam dalam topik, mulai dari berita terkini, hiburan, teknologi, hingga opini pribadi, yang ditujukan untuk memberikan informasi atau hiburan kepada pembaca umum.
4. Jurnal Diterbitkan Secara Berkala, Artikel Bisa Diterbitkan Secara Mandiri
Jurnal biasanya diterbitkan secara berkala dalam edisi atau volume tertentu dan setiap edisi berisi beberapa artikel penelitian yang relevan dengan bidang ilmu yang sama.
Sebaliknya, artikel bisa diterbitkan secara mandiri atau sebagai bagian dari publikasi yang lebih besar, seperti koran, majalah, atau blog. Artikel tidak terikat pada edisi atau volume tertentu.
5. Jurnal Mengikuti Format Baku, Artikel Lebih Fleksibel
Jurnal memiliki format penulisan yang terstandarisasi, biasanya dimulai dengan kajian teoritis, metodologi penelitian, analisis data, referensi literatur, dan kesimpulan.
Struktur ini memastikan konsistensi dan kemudahan dalam menyampaikan informasi ilmiah.
Artikel, terutama yang dipublikasikan di media massa, cenderung lebih fleksibel dalam penulisan dan formatnya, bergantung pada audiens dan jenis publikasi.
6. Jurnal Diterbitkan Oleh Penerbit Akademis, Artikel Diterbitkan Oleh Media Beragam
Bedanya jurnal dan artikel, jika jurnal biasanya diterbitkan oleh penerbit akademis atau lembaga ilmiah yang diakui dalam bidangnya, seperti lembaga pendidikan atau asosiasi profesional.
Beberapa website yang bisa dikunjungi Google Scholar, Directory of Open Access Journals, Garba Rujukan Digital, dan lainnya.
Artikel bisa diterbitkan oleh berbagai media platform, termasuk surat kabar, majalah, blog pribadi, atau platform online lainnya yang tidak selalu fokus pada konten ilmiah.
7. Jurnal Ditujukan Untuk Pembaca Akademis, Artikel Untuk Pembaca Umum
Jurnal umumnya ditujukan untuk pembaca dengan latar belakang akademis atau profesional, seperti peneliti, mahasiswa, atau akademisi.
Artikel, di sisi lain, lebih sering ditujukan untuk audiens umum yang mungkin tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang yang dibahas.
Oleh karena itu, artikel seringkali menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
8. Jurnal Memiliki Kredibilitas Lebih Tinggi, Artikel Bervariasi
Jurnal yang sudah melewati proses peer-review dan diterbitkan oleh penerbit ilmiah terkemuka biasanya memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan artikel.
Sementara artikel, terutama yang ditulis oleh jurnalis atau blogger, bervariasi dalam tingkat kredibilitasnya, tergantung pada sumber dan proses verifikasi yang dilakukan.
9. Jurnal Berfokus Pada Penyebaran Pengetahuan Ilmiah, Artikel Berfokus Pada Informasi Umum
Jurnal bertujuan untuk menyebarkan temuan ilmiah dan memperluas pengetahuan dalam suatu disiplin ilmu, seringkali fokus pada teori atau penelitian yang belum dipublikasikan.
Dan artikel, lebih fokus pada memberikan informasi atau opini kepada publik umum mengenai isu terkini atau topik yang menarik minat banyak orang.
10. Jurnal Menggunakan Bahasa Formal, Artikel Bisa Menggunakan Bahasa Santai
Perbedaan jurnal dan artikel lainnya, jurnal cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan teknis, dengan penekanan pada objektivitas dan kejelasan. Ini biasanya sulit dipahami apabila bukan ahlinya.
Jika artikel, terutama di media online atau blog, seringkali menggunakan bahasa yang lebih santai dan mudah dipahami, tergantung pada audiens yang dituju.
Artikel berita atau opini misalnya, biasanya ditulis dengan gaya yang lebih ringan bahkan bahasa gaul sekalipun.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Outline Skripsi yang Benar
Apakah Isi Artikel Boleh Dijadikan Referensi dalam Karya Tulis?
Menggunakan artikel sebagai referensi dalam karya tulis (contoh skripsi) adalah hal yang umum dilakukan dan dapat diterima, asalkan artikel tersebut memenuhi beberapa kriteria penting.
Referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal, dan situs web. Namun perlu diingat bahwa tidak semua artikel memiliki kredibilitas yang sama, terutama artikel yang diterbitkan secara online.
Beberapa situs web mungkin tidak memiliki keawetan yang sama dengan publikasi resmi, dan informasi yang ada di dalamnya bisa berubah atau diperbarui seiring berjalannya waktu.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan tanggal akses terakhir saat mengutip artikel dari situs web.
Kita ambil contoh berdasarkan pengalaman seseorang yang ditulis di Quora, akun bernama Martin Griffiths, pernah mengalami situasi di mana mengutip statistik dari situs Kanada yang menyebutkan data prevalensi melanoma pada tahun 2018.
Ketika ia memeriksa kembali, ia mendapati bahwa data tersebut sudah tidak tersedia lagi di situs tersebut. Untuk itu, saya mencari sumber yang lebih baru dan memperbarui referensinya.
Hal penting yang harus selalu dilakukan adalah mencantumkan tanggal akses terakhir, karena ini memberitahu pembaca kapan data terakhir kali diakses, memberikan transparansi lebih dalam karya tulis.
Jadi, intinya ketika memutuskan untuk menggunakan artikel sebagai referensi, pastikan artikel tersebut bersifat faktual dan informatif.
Artinya, artikel tersebut harus didasarkan pada data yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, pilihlah artikel yang berasal dari sumber yang terpercaya.
Sumber yang memiliki reputasi baik, seperti artikel akademik, media massa terkemuka, atau publikasi resmi, akan menjamin keakuratan dan reliabilitas informasi yang disajikan.
Kesimpulannya, artikel memang bisa dijadikan referensi dalam karya tulis jika memenuhi syarat kualitas dan kredibilitas.
Pastikan untuk memilih artikel yang berasal dari sumber yang terpercaya dan selalu menyusun daftar pustaka dengan benar agar karya tulis kamu memiliki integritas akademik yang tinggi.
Baca juga: Strategi Jitu Agar Skripsi Cepat Selesai dalam Waktu Singkat
Itulah perbedaan jurnal dan artikel, jadi untuk mahasiswa jangan salah-salah lagi ya!
—
Gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan informasi edukatif lainnya!
Comments
(0 comments)