
8 Bahasa Tubuh Ketika Seseorang Tidak Nyaman Saat Berinteraksi Denganmu
Pernah enggak sih kamu ngobrol sama seseorang, tapi entah kenapa rasanya seperti ada yang janggal? Kamu sudah senyum, menyapa, bikin suasana senyaman mungkin, tapi tetap saja ada rasa “enggak nyambung.” Nah, bisa jadi yang kamu rasakan itu adalah bahasa tubuh mereka yang sebenarnya lagi enggak nyaman.
Bahasa tubuh itu ibarat sinyal diam-diam yang jujur banget. Yuk, kenali tanda-tanda halus saat seseorang enggak nyaman bareng kamu. Siapa tahu, ini bisa bantu kamu lebih peka dan membangun hubungan yang lebih sehat!
Baca juga: 7 Rahasia Bahasa Tubuh agar Disukai Lawan Bicara dan Percaya Diri
1. Kontak Mata yang Kurang Nyaman
Kontak mata itu seperti jendela ke dalam perasaan seseorang. Saat ngobrol dan lawan bicaramu terus-menerus menghindari tatapan, bisa jadi mereka lagi enggak sepenuhnya nyaman.
Kadang memang wajar kok, orang mengalihkan pandangan untuk mikir atau karena tatapan yang terlalu lama bisa bikin kikuk. Tapi kalau matanya enggak pernah benar-benar kembali menatapmu, atau bahkan terus melirik ke arah lain, ini patut dicurigai.
Bisa jadi mereka sedang cemas, gugup, atau enggak terlalu ingin melanjutkan obrolan itu. Misalnya, saat kamu cerita seru dan lawan bicara cuma sesekali melirikmu tanpa menatap penuh, mungkin dia enggak 100% hadir di situ.
Bukan salahmu, tapi ini jadi kesempatan buat kamu menyusun ulang cara berinteraksi agar suasana jadi lebih nyaman buat dua-duanya.
2. Gerakan Tubuh Tertutup & Menjauh
Pernah lihat orang yang menyilangkan tangan atau kaki saat ngobrol? Bisa jadi itu tanda mereka lagi bikin “benteng” pertahanan.
Bahasa tubuh seperti ini sering kali muncul saat seseorang merasa enggak aman atau butuh waktu buat membaur.
Contohnya, aku pernah ketemu rekan kerja baru, sebut saja namanya Rina. Dia sopan banget, tapi sepanjang ngobrol tangannya enggak pernah lepas dari posisi menyilang. Nah, setelah beberapa minggu, baru deh dia mulai lebih terbuka dan duduk lebih santai.
Jadi, kalau kamu nemu posisi tubuh yang cenderung menjauh atau tertutup, seperti menyilangkan tangan, memalingkan badan, atau bahkan menempatkan barang di antara kalian, itu bisa jadi tanda dia butuh ruang dulu.
Jangan langsung diartikan negatif, tapi bisa jadi alarm buat lebih empati dan kasih waktu, bisa jadi mereka lagi butuh ruang untuk adaptasi!
3. Fidgeting & Gestur Menenangkan Diri
Tanpa sadar, gerakan kecil seperti memainkan jari, mengusap leher, atau mengetuk-ngetuk meja bisa jadi pertanda lawan bicaramu sedang gelisah. Ini biasanya enggak disadari, tapi sangat jujur.
Tubuh kita sering mengeluarkan energi dari kecemasan lewat gerakan-gerakan ini. Misalnya, kamu ngobrol di kafe, dan temanmu terus-terusan mainin sedotan atau menggigit bibir, itu mungkin sinyal kalau dia merasa tertekan.
Bahkan, gerakan seperti mengusap leher atau menggosok-gosok paha saat duduk bisa jadi cara tubuhnya “menenangkan diri”. Ini penting banget buat kamu pahami, supaya bisa menyesuaikan topik atau suasana.
Bisa jadi kamu hanya perlu mengganti pembahasan, atau cukup beri waktu hening beberapa detik agar dia merasa lebih rileks.
Peka terhadap gestur ini akan sangat membantu dalam menciptakan interaksi yang lebih sehat kepada lawan bicara kita.
Baca juga: Ciri Bahasa Tubuh Berbohong, Seringkali Tidak Disadari!
4. Sentuhan Fisik yang Minim atau Dihindari
Sentuhan kecil seperti jabat tangan hangat atau tepukan ringan di bahu bisa bikin orang merasa disambut dan nyaman. Tapi kalau kamu menyodorkan tangan untuk bersalaman dan dia ragu-ragu atau malah mundur sedikit? Bisa jadi dia belum merasa aman dengan kontak fisik.
Contohnya, dalam perkenalan formal, kamu coba salaman, tapi dia cuma mengangguk dan simpan tangannya, itu bukan berarti enggak sopan, tapi mungkin memang belum nyaman.
Ada juga yang secara refleks menjauh saat kamu menyentuh lengan atau bahunya sambil bercanda. Kalau kamu nemu reaksi seperti ini, lebih baik beri ruang dulu dan jangan maksa.
Respect personal space itu penting banget, dan setiap orang punya batas kenyamanan sendiri. Kadang, nyaman itu bukan soal kedekatan fisik, tapi soal merasa dihargai dan diterima apa adanya.
5. Cek HP atau Jam Terus
Bahasa tubuh tidak nyaman ini juga bisa jadi tanda klasik. Lagi ngobrol asyik, eh lawan bicaramu bolak-balik liat jam atau HP. Mungkin memang ada hal penting yang ditunggu, tapi kalau terlalu sering, itu bisa jadi sinyal enggak nyaman atau bahkan pengen buru-buru selesai.
Coba bayangin kamu lagi sharing cerita personal, tapi dia malah scrolling timeline. Rasanya kaya ngomong sama tembok, ‘kan? Bisa jadi dia overwhelmed, kurang tertarik, atau bahkan canggung dan enggak tahu harus respon gimana.
Tapi jangan langsung baper juga, lihat konteksnya. Bisa jadi dia memang lagi nunggu kabar penting. Tapi kalau perilaku ini dibarengi dengan bahasa tubuh lain yang menunjukkan penarikan diri, seperti menghadap menjauh, senyum kaku, atau banyak diem, boleh deh kamu tarik napas dan pertimbangkan untuk memberi ruang.
6. Tidak Ada “Mirroring”
Pernah denger soal mirroring? Ini adalah kondisi ketika dua orang saling meniru bahasa tubuh secara enggak sadar, misalnya posisi duduk yang sama, atau gaya ketawa yang mirip. Mirroring itu tanda bahwa kamu dan dia saling merasa nyaman.
Sebaliknya, kalau lawan bicaramu sama sekali enggak nunjukin mirroring, alias enggak niru gerakan atau gaya kamu, bisa jadi dia belum merasa klik atau nyaman.
Misalnya, kamu bersandar ke depan dengan semangat sambil menceritakan suatu yang exciting, tapi dia malah mundur dan duduk kaku. Atau kamu senyum, dia cuma membalas dengan anggukan singkat.
Tapi jangan buru-buru mikir negatif! Bisa jadi dia butuh waktu. Jadi, solusinya adalah turunkan ekspektasi, perhatikan respon mereka, dan coba bangun koneksi secara perlahan.
Baca juga: 5 Bahasa Tubuh Tidak Nyaman, Pernah Lihat di Lawan Bicaramu?
7. Senyum yang “Dipaksakan”
Senyum itu tanda keramahan. Tapi, sayangnya enggak semua senyum itu tulus. Ada juga senyum yang cuma formalitas, alias senyum yang enggak sampai ke mata.
Biasanya, senyum yang tulus itu bikin mata ikut menyipit, pipi naik, dan wajah kelihatan cerah. Tapi kalau senyumnya datar, bibir cuma sedikit naik, dan mata tetap “dingin”? Ini bisa jadi itu senyum basa-basi karena enggak enak atau karena dia pengen cepet selesai aja.
Contoh: kamu lagi ngobrol excited banget soal topik favoritmu, tapi dia cuma jawab, “Hehe… iya, keren ya…” dengan ekspresi datar. Itu tandanya dia mungkin belum nyaman atau enggak tertarik sama topik tersebut.
Sebaiknya, coba alihin topik, tanya dia balik, atau kasih ruang buat dia cerita hal yang dia suka, karena sesungguhnya, seseorang sangat suka ketika membicarakan dirinya sendiri.
8. Menghindari Interaksi Lebih Lanjut
Ini sih tanda paling jelas. Kalau seseorang cepat-cepat menutup obrolan, pura-pura sibuk, atau langsung pamit tanpa banyak basa-basi, kemungkinan besar dia merasa enggak nyaman dan pengen jaga jarak.
Contoh paling umum: kamu ngajak ngobrol, tapi dia jawabnya pendek-pendek dan langsung nyari alasan buat pergi, “Oh iya, aku ada kerjaan, ya…” padahal barusan dia scrolling HP santai. Well, bisa jadi dia enggak pengen nerusin interaksi denganmu.
Bagi kamu yang ngerasain perilaku ini. Jangan maksa, hormati ruang pribadi orang lain. enggak semua orang langsung bisa terbuka. Kadang mereka cuma butuh waktu, mood yang pas, atau suasana yang lebih nyaman.
Baca juga: 5 Pilihan Buku Cara Membaca Bahasa Tubuh Agar Mengenal Orang Lebih Baik
Dengan tahu tanda bahasa tubuh tidak nyaman di atas, kamu bisa hindari situasi canggung dan lebih peka terhadap seseorang. Semoga membantu!
—
Gabung Girls Beyond Circle dan ketahui info menarik lainnya seputar bahasa tubuh!
Comments
(0 comments)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign UpYuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!
Bagikan pendapatmu!