
7 Fakta Menarik Roman Dendam: Abimana Aryasatya Latihan 2,5 Bulan Jadi Tukang Cukur!
Pada Sabtu, 21 Juni 2025, Vidio menggelar acara konferensi pers dan Gala Premiere bersama rekan media untuk serial original mereka, yaitu “Roman Dendam” di XXI Plaza Indonesia, Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Sutradara, Produser, Head of Originals, dan para pemeran series seperti Abimana Aryasatya, Tatjana Saphira, Faradina Mufti, Kiki Narendra pun turut memeriahkan acara.
Roman Dendam: Tayang Eksklusif di Vidio
- Tanggal Rilis: Sabtu, 27 Juni 2025
- Format: Serial Drama
- Jumlah Episode: 8
- Rating Usia: 17+
- Genre: Drama, Aksi, Romansa
- Sutradara: Tommy Dewo, Ceppy Gober
- Penulis Naskah: Tommy Dewo, Venerdi Handoyo, Fellita Irmadella, Kristo Parinters Makur
- Produser: Wicky V. Olindo
- Pemeran: Abimana Aryasatya, Tatjana Saphira, Faradina Mufti, Kiki Narendra, Agus Kuncoro, Ence Bagus, Bebeto Leutualy, Agni Pratistha, Billy Boedjanger, Mike Lucock, David Hendrawan
- Platform Streaming: Vidio
- Rumah Produksi: Screenplay Films
Vidio Original Series menghadirkan judul serial terbarunya yaitu, Roman Dendam. Merupakan sebuah drama aksi yang dipadukan dengan elemen romansa, Roman Dendam menjadi ajang kembalinya Abimana Aryasatya ke genre aksi bersama Vidio, sekaligus menandai debut Tatjana Saphira di genre aksi.
Roman Dendam tercatat sebagai serial aksi romansa pertama yang akan tayang perdana di platform Vidio pada 27 Juni 2025 dan episode selanjutnya dikabarkan akan tayang setiap Jumat.
Mengisahkan tentang Barli (Abimana Aryasatya) yang merupakan mantan pembunuh bayaran yang ingin hidup tenang dan damai setelah melepas masa lalunya dengan mengubah identitas sebagai Rama.
Tapi kedamaian itu enggak bertahan lama. Tiana (Tatjana Saphira), seorang perempuan yang menyimpan dendam, datang dan menuduhnya terlibat dalam kematian orang tuanya. Didorong rasa bersalah, Barli memutuskan untuk menemaninya menelusuri kebenaran.
Di tengah bahaya dan luka masa lalu, keduanya justru terjebak dalam perasaan yang tumbuh perlahan. Cinta yang rumit dan mungkin enggak seharusnya ada.
Baca Juga: Selain Memacu Adrenalin, 5 Rekomendasi Film Action Terbaik Ini juga Menginspirasi
Perdana Diperkenalkan Lewat Konferensi Pers dan Gala Premiere
Serial drama ini disutradarai oleh Tommy Dewo [Ratu Adil, Serigala Terakhir] dan Ceppy Gober [Kepompong, Jodoh Wasiat Bapak], serta diproduseri oleh Wicky V. Olindo [Zona Merah, Ratu Adil].
Penulisan naskah untuk serial Roman Dendam dilakukan oleh Tommy Dewo, Venerdi Handoyo, Fellita Irmadella, Kristo Parinters Makur.
Acara dibuka dengan kehadiran dari Head of originals, Produser, Sutradara, dan para pemeran series, yaitu Abimana Aryasatya, Tatjana Saphira, dan Kiki Narendra.
“Tiap episode akan menghadirkan cliff hanger di akhir-akhir episode nya. Pasti akan sangat menarik untuk menunggu episode-episode berikutnya.” ujar Kiki Narendra pada media.
Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton satu episode pertama yang memiliki durasi sekitar 50 menit.
Baca Juga: Post Series Depression Syndrome, Apakah Berbahaya dan Gimana Cara Mengatasinya?
7 Fakta Menarik Tentang Proses Kreatif di Balik Layar
Inilah tujuh fakta seru dan menarik dari proses kreatif Roman Dendam yang dibagikan langsung oleh Sutradara, Produser, Head of Originals, dan para pemeran serial Roman Dendam:
Baca Juga: ‘Ketika Penjahat Tangkap Penjahat’ Simak Sinopsis Series ‘Bad Guys’ Adaptasi Drakor
1. Alasan Menggabungkan Dua Genre: Aksi dan Romansa
Ketika berbincang dengan media, Head of Originals, Ryan Monoarfa, membeberkan alasan mengapa Roman Dendam menggabungkan dua genre, aksi dan romansa.
“Lumayan cukup unik dan entertaining dan juga di-support dengan tim screenplay, dan juga para film maker, dan para cast. Ini menjadi suatu series yang luar biasa seru, penuh dengan emosi dan juga bisa memicu adrenalin dengan action-nya itu.”
Ryan Monoarfa juga mengungkapkan bahwa Vidio akan selalu mengeksplorasi genre baru, dan kedepannya akan ada percampuran genre lainnya.
2. Roman Dendam Mengangkat Tema Kekinian
Wicky V. Olindo selaku produser Roman Dendam memiliki banyak pengalaman dalam memproduksi berbagai macam genre. Ia mengatakan bahwa masih jarang film-film Indonesia yang temanya crime action.
“Yang kali ini mungkin lebih berfokus kepada love story yang dibungkus dengan action. Jadi, di sini ada tantangan berbeda. Harus membuat penonton tetap baper.”
Ia juga mengatakan bahwa tema yang digunakan dalam Roman Dendam dinilai agak kekinian, karena di dalam serial Roman Dendam membahas tentang keresahan masyarakat terhadap ormas yang ada di pasar, seperti yang terlihat di media sosial.
3. Memiliki Modal yang Lumayan Besar
Dalam konferensi persnya, Abimana mengatakan bahwa serial Roman Dendam memiliki modal yang lumayan besar, sehingga penonton diimbau untuk menonton di platform resmi Vidio.
“Yang ditonton di Vidio itu kalo bisa jangan bajakan. Jadi, kalo bisa bayar, jadi mendukung. Karena alhamdulillah modalnya lumayan besar.”
4. Peran Penuh Plot Twist
Abimana Aryasatya berperan sebagai Barli yang kemudian mengganti identitas sebagai Rama. Ia mengungkapkan bahwa karakter Barli dan Rama harus dibedakan, karena kedua karakter tersebut memiliki beberapa perbedaan.
“Barli yang punya trauma terhadap kehilangan ibunya. Dan, Rama orang yang udah berusaha release dan accept trauma yang pernah dia jalani. Yang paling menarik adalah kedepannya, karena yang terjadi adalah pertarungan dalam diri sendiri antara menjadi Barli atau Rama.”
Kiki Narendra memerankan tokoh Komaruddin yang merupakan seorang pejabat. Ia menjelaskan bahwa karakter tersebut digambarkan dengan nuansa yang kompleks di setiap episodenya. Menurutnya, karakter pejabat enggak selalu hitam atau putih, tetapi juga memiliki sisi abu-abu.
Selain itu, Faradina Mufti yang memerankan tokoh Rei juga mengungkapkan kalau karakter Rei ini menyimpan misteri.
“Sebenernya ini orang mau ngapain sih, sebenernya ini ada kerjasama apa sih, ada kepentingan apa sih dengan Barli, dengan Tiana, atau dengan Bosnya sendiri.” Ujar Faradina Mufti kepada media.
5. Penampilan Perdana Tatjana Saphira dan Faradina Mufti dalam Genre Aksi
Tatjana Saphira mengatakan bahwa pada awalnya dia enggak cukup PeDe dalam memerankan karakter Tiana, Ia mengungkapkan kalau sebelumnya enggak pernah melakukan projek untuk genre aksi.
“Aku ngelihatnya ini adalah sebuah tantangan yang baru, karena sebelumnya aku juga belum pernah melakukan sebuah project film dengan genre action, dan senang banget juga ketika dikasih tau sama pak Wicky bahwa di-project ini akan berkolaborasi lagi dengan mas Ceppy, dengan mas Abi.” ungkap Tatjana Saphira kepada media.
Ketika ditanya tentang persiapan Tatjana Saphira dalam memerankan karakter Tiana, Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu selama hampir dua bulan untuk melakukan persiapan, karena ia merasa dari segi fisik masih terlalu kurus, dan dari segi stamina belum siap untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan pada saat shooting sebagai karakter Tiana dalam serial Roman Dendam.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat workshop untuk latihan fight scene, dan dirinya sedikit merubah rutinitas untuk hidup lebih sehat, menjadi lebih fokus untuk latihan menambah massa otot agar tetap fit dan menghindari cedera pada saat shooting berlangsung.
Faradina Mufti yang telah bekerja sama beberapa kali dengan Vidio juga mengungkapkan dengan antusias bahwa Roman Dendam merupakan serial genre aksi pertamanya.
6. Proses Abimana Aryasatya Mendalami Karakter sebagai Tukang Cukur Rambut
Abimana Aryasatya mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan riset dan latihan tentang bagaimana cara menjadi tukang cukur selama hampir dua setengah bulan di barbershop dengan temannya yang bernama Patrick.
Ceppy Gober selaku sutradara Roman Dendam turut menambahkan bahwa alasan dibalik karakter Rama yang menjadi seorang tukang cukur adalah karena hal tersebut dipilih oleh Tommy Dewo.
“Barbershop itu memang dipilih oleh mas Tommy bukan hanya sebagai profesi, tapi memang ada satu kaitan antara senjata tajam tadi ya. Celurit sebagai senjatanya Barli, kemudian di Barbershop itu dia pake pisau cukur. Memang ada keterkaitan disenjata tajam tersebut.” Kata Ceppy Gober.
“Sama-sama menggunakan senjata tajam, tapi yang satu digunakan untuk melukai orang lain, yang satu digunakan untuk membantu orang lain. Sebetulnya kira-kira itulah.” Lanjut Abimana Satya.
7. Kata Tatjana Soal “Amarah” sebagai Perempuan
Menurut Tatjana kemarahan itu penting, namun tergantung konteks. Perempuan harus punya keberanian untuk mengekspresikan kemarahan tersebut. Karena kalau dipendam, dikhawatirkan akan menjadi racun untuk diri sendiri. Dan, yang paling penting adalah amarah itu harus bisa dikendalikan.
“Khususnya untuk karakter Tiana, menariknya adalah disaat semua hal yang dia lakukan itu tuh termotivasi oleh kemarahan dia. Nanti, seiring ceritanya berjalan itu akan justru jadi boomerang dia sendiri juga ketika dia enggak bisa mengontrol amarahnya dengan baik. Karena itu, akhirnya membuat dia mengambil keputusan secara impulsif dan enggak mateng gitu.”
Baca Juga: Tak Kalah Seru dari “Sri Asih”, Ini Film Action dengan Tokoh Utama Perempuan yang Wajib Kamu Tonton
Dengan cerita yang kuat, penampilan akting yang memikat, serta antusiasme tinggi dari para pemeran, Roman Dendam menjadi salah satu serial yang patut dinantikan.
—
Ingin tahu lebih banyak tentang informasi seputar tontonan seru lainnya? Yuk, segera gabung komunitas Girls Beyond Circle supaya bisa nunggu comeback bareng!
Hai, teman-teman! kenalin aku Sasil, penulis artikel ini. Let’s connect on Linkedln!
Cover: Girls Beyond/Adila Putri Anisya
Comments
(0 comments)