
Penyebab Usus Buntu dan Gejala Awal yang Perlu Diketahui
Informasi mengenai penyebab usus buntu sering sekali kita dengar, namun sebagian dari informasi itu adalah salah. Banyak informasi yang menyatakan kebanyakan makan biji-bijian, makan mie instan bahkan ada juga yang mengatakan kebanyakan makan-makanan pedas adalah salah satu penyebab usus buntu.
Informasi hoax yang beredar terkadang membuat kita menjadi kepikiran dan berujung self diagnosis. Hal ini tentu berakibat fatal karena tidak ditangani oleh dokter dengan diagnosa yang tepat dengan pengobatan yang benar.
Penyebab usus buntu perlu sekali kamu pahami gejala awalnya. Namun, hindari self-diagnose, ya, terutama untuk kamu yang suka panik berlebihan! Yuk, simak ulasan berikut mengenai penyebab usus buntu untuk menghindari self-diagnose.
Baca juga: [Terbaru 2024] Ini Daftar Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan yang Tidak
Apa Itu Usus Buntu atau Apendisitis?
Sumber foto: Pexels/Kindel Media
Usus buntu merupakan struktur usus yang berbentuk selang kecil yang menempel pada ujung bagian usus besar. Fungsi utama dari usus buntu adalah menyerap makanan yang masih tersisa saat proses pencernaan.
Cara kerja usus buntu bekerja sama dengan usus besar, dimana sisa-sisa proses pencernaan dalam usus besar yang berupa cairan dan garam akan diserap oleh usus buntu. Usus buntu memiliki jaringan yang mirip dengan sistem limfatik. Sistem limfatik adalah saluran yang melewati hampir semua jaringan tubuh. Jaringan ini berperan melawan infeksi dalam tubuh serta membantu pertumbuhan bakteri baik pada usus sehingga membantu proses pencernaan dan kekebalan tubuh
Usus buntu memiliki peran yang tak kalah penting bagi sistem pencernaan, maka dari itu perlu sekali kita menjaga pola makan dan kesehatan usus buntu agar kondisi usus buntu dapat terjaga dan terhindar dari peradangan dan bahkan harus dilakukan tindakan operasi pada usus buntu.
Baca juga: Ngemil Tetap Sehat, Ini 7 Makanan Kaya Serat Murah di Minimarket!
Penyebab Radang Usus Buntu
Banyak mitos penyebab usus buntu yang beredar, contohnya kebanyakan makan biji-bijian, makan mie instan, atau bahkan karena sisa biji minuman boba yang terperangkap masuk ke usus buntu. Nyatanya, penyebab usus buntu lebih kompleks dari itu.
Penyebab utama terjadinya peradangan pada usus buntu karena umbai cacing usus buntu tersumbat atau masuknya kotoran ke dalam umbai cacing. Kotoran yang menumpuk pada umbai cacing tidak dapat keluar, sehingga semakin lama akan menjadi sarang kuman yang bisa menyebabkan pecahnya usus buntu.
Sering sembelit menjadi risiko penyebab peradangan usus buntu karena tekanan dalam usus buntu akan semakin meningkat mengakibatkan jaringan di dalam usus buntu mengalami kekurangan nutrisi.
Kebiasaaan makan makanan kotor dan menghirup udara kotor yang mengandung banyak virus, kuman, dan bakteri, tentu akan mengakibatkan imun tubuh menurun. Ini dapat menyebabkan jaringan yang terdapat pada usus buntu mengalami penebalan dan mengakibatkan sumbatan.
Baca juga: 5+ Cara Efektif Menambah Berat Badan yang Aman dan Sehat
Gejala Awal Radang Usus Buntu
Gejala peradangan usus buntu tidak selalu tiba-tiba muncul, meskipun memang ada beberapa kasus usus buntu tanpa gejala dan sudah pecah di awal. Oleh sebab itu, kamu perlu waspada akan gejala awal peradangan usus buntu di bawah ini.
- Nyeri pada perut sebelah kanan bawah
- Nyeri yang menjalar dari area pangkal paha kanan hingga ke ujung kaki
- Nyeri pinggul
- Sulit menunduk dan kram perut
- Pada wanita hamil nyeri terasa pada bagian atas perut
- Mengalami demam yang berkelanjutan
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun
- Perut kembung dan susah buang angin
- Sembelit dan diare
Buat kamu yang mengalami ciri-ciri tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter agar segera dilakukan penanganan dan risiko yang berlebihan dapat diminimalisir.
Baca juga: Apakah Prediabetes Berbahaya? Gejalanya Umum dan Sudah Banyak Dialami Anak Muda!
Tips Menjaga Kesehatan Usus Buntu
Rajin Olahraga
Sumber foto: Pexels/Tirachard Kumtanom
Olahraga bagian dari pola hidup sehat. Pada dasarnya, hanya menerima nutrisi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari tidaklah cukup. Olahraga perlu diterapkan dalam pola hidup. Kamu bisa membuat olahraga menjadi menyenangkan dengan memulainya secara perlahan, misalnya berlari di pagi hari atau workout 15 menit sehari sebelum memulai aktivitas.
Baca juga: Beginner Friendly! Ini 10 Daftar Channel YouTube Workout untuk Pemula
Konsumsi Makanan Kaya Serat
Sumber foto: Pexels/Cats Coming
Makanan tinggi serat penting dikonsumsi untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat dapat membantu keseimbangan bakteri baik di usus, sehingga proses metabolisme menjadi lebih mudah.
Konsumsi serat yang cukup dapat mengurangi terjadinya sembelit atau susah buang air besar. Hal ini tentu sangat baik menjaga kesehatan usus buntu dan terhindar dari peradangan. Terdapat beberapa sumber serat sangat mudah didapatkan dari beragam jenis makanan sehari-hari, misalnya alpukat, apel, kacang-kacangan, dan sayur-mayur.
Baca juga: Ngemil Tetap Sehat, Ini 7 Makanan Kaya Serat Murah di Minimarket!
Konsumsi Air Putih yang Cukup
Sumber foto:Pexels/Maurício Mascaro
Konsumsi air yang cukup sangat penting untuk melancarkan aliran darah di dalam tubuh. Selain itu, minum air putih yang cukup juga dapat membantu membuang racun, melancarkan pencernaan, serta melembapkan jaringan dalam tubuh. Konsumsi air yang cukup tentu akan membantu menjaga kesehatan usus buntu sehingga terhindar dari peradangan usus buntu.
Hindari Makanan Berlemak
Sumber foto:Pexels/Daniel Reche
Mengkonsumsi lemak secara berlebihan tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan. Konsumsi lemak yang dianjurkan per hari hanyalah sebanyak lima sendok makan atau setara 67 gram, sekitar 20-25 persen dari kebutuhan energi.
Terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak jahat dapat meningkatkan risiko penumpukan kolesterol yang juga menjadi salah satu penyebab sembelit pada proses pencernaan dan tentu akan terjadi penumpukan makanan di usus buntu.
Baca juga: Risiko Sedot Lemak dan Cara Mencegahnya, Penting Dibaca Sebelum Bertindak!
Itu dia informasi mengenai penyebab usus buntu, gejalanya, serta cara menghindarinya yang bisa kamu ikuti.
Yuk, cari tahu informasi menarik dan terbaru lainnya langsung bergabung di komunitas Girls Beyond Circle.
Halo semuanya, aku penulis artikel ini nama aku Minar V. Pakpahan.
Baca juga: Risiko Sedot Lemak dan Cara Mencegahnya, Penting Dibaca Sebelum Bertindak!
Sumber foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Comments
(0 comments)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign UpYuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!
Bagikan pendapatmu!