gagal menampilkan data

ic-gb
detail-thumb

55+ Deretan Istilah dalam Copywriting yang Penting & Sering Digunakan

Written by Adila Putri Anisya

Memahami istilah dalam copywriting jadi hal wajib nih buat kamu yang mau berkarier di bidang ini! 

Di dunia kepenulisan digital, copywriting punya bahasa khusus yang bisa bikin komunikasi lebih lancar, efisien, dan tujuan pesan lebih jelas. 

Nah, kalau kamu tertarik jadi copywriter, yuk kenali beberapa istilah penting agar makin siap terjun ke dunia copywriting!

Baca juga: 3 Perbedaan Content Writer dan Copywriter Dalam Dunia Kepenulisan

Deretan Istilah Dalam Copywriting

istilah dalam copywriting
Sumber foto: Pexels

Berikut deretan istilah dalam copywriting dari urutan A sampai dengan Z!

Istilah dari Huruf ‘A’

  1. A/B Testing: Metode untuk menguji dua versi konten yang berbeda, misalnya dua judul atau dua desain iklan, untuk melihat mana yang paling efektif. Tujuannya supaya kita tahu mana yang lebih disukai audiens dan menghasilkan respons terbaik.
  2. Above the Fold: Area halaman yang langsung terlihat oleh pengguna tanpa perlu menggulir ke bawah. Di bagian ini biasanya kita menempatkan informasi paling menarik atau penting supaya bisa langsung menarik perhatian.
  3. Ad Fatigue: Kondisi ketika audiens mulai bosan melihat iklan yang sama berulang-ulang, sehingga respons mereka menurun. Untuk mengatasi ini, biasanya iklan perlu diperbarui atau diganti secara berkala.
  4. Amplification: Proses memperluas jangkauan konten dengan berbagai cara, misalnya lewat ads atau membagikan konten di berbagai platform. Tujuannya supaya konten bisa menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan pengaruh.

Istilah dari Huruf ‘B’

  1. B2C: Model bisnis dengan menjual produk/layanan langsung kepada konsumen akhir, seperti toko online, restoran, atau layanan streaming. Pemasaran B2C menggunakan pendekatan yang berbeda dari B2B, karena audiens lebih emosional dan keputusan pembelian cenderung kurang formal.
  2. Benefit Driven: Gaya penulisan yang berfokus menonjolkan manfaat dari produk atau layanan bagi audiens, bukan hanya fiturnya. Tujuannya supaya calon pembeli bisa langsung memahami nilai tambah dari produk tersebut bagi kehidupan mereka.
  3. Body Copy: Bagian utama dari teks/naskah dalam sebuah iklan/artikel. Di sini, pesan utama disampaikan dengan lebih rinci untuk menjelaskan produk, layanan, atau informasi penting lainnya.
  4. Bounce Rate: Persentase pengunjung yang keluar dari halaman web tanpa berinteraksi, seperti tidak mengklik link atau menggulir halaman. Tingkat bounce rate yang tinggi bisa jadi tanda bahwa konten atau desain halaman perlu diperbaiki agar lebih menarik.
  5. Brand Guidelines: Panduan dalam bentuk tulisan yang menjelaskan aturan-aturan visual dan gaya komunikasi dari sebuah brand. Ini mencakup logo, warna, jenis huruf, nada suara, dan elemen lainnya agar identitas merek konsisten di berbagai platform.
  6. Brand Identity: Istilah dalam copywriting untuk representasi visual dari suatu brand yang mencakup logo, warna, tipografi, dan lainnya.
  7. Brand Story: Cerita di balik sebuah brand yang menggambarkan sejarah, nilai, misi, atau visi yang dimiliki. Brand story membantu audiens merasakan koneksi emosional dengan brand dan memahami apa yang membuatnya unik.
  8. Bridge Copy: Bagian teks yang berfungsi sebagai transisi antara satu bagian ke bagian lain dalam sebuah konten, sehingga dapat menjaga alur cerita agar pembaca bisa mengikuti pesan dengan lancar.

Baca juga: 5 Bootcamp Copywriting Indonesia, Ada yang Gratis!

Istilah dari Huruf ‘C-D’

  1. Call-To-Action: Pernyataan/tombol yang mengajak pembaca untuk melakukan tindakan, seperti “Daftar Sekarang” atau “Beli Sekarang.” CTA sangat penting karena dapat memengaruhi keputusan audiens untuk berinteraksi lebih lanjut dengan konten.
  2. Campaign Narration: Narasi yang digunakan dalam suatu campaign pemasaran, untuk menciptakan alur cerita yang menarik agar menarik perhatian audiens.
  3. Click Through Rate (CTR): Persentase pengunjung yang mengklik link tertentu dibandingkan dengan jumlah orang yang melihat link tersebut. CTR yang tinggi menunjukkan bahwa konten atau iklan cukup menarik perhatian.
  4. Clickbait: Istilah dalam copywriting sebagai “taktik” untuk menarik perhatian orang dengan judul atau gambar yang sangat menarik, tetapi kadang-kadang isi kontennya tidak sebanding. 
  5. Conversion Rate: Persentase pengunjung yang melakukan tindakan, seperti membeli produk atau mendaftar dibandingkan dengan total pengunjung. Tingkat konversi yang tinggi menunjukkan bahwa konten efektif dalam mendorong audiens untuk bertindak.
  6. Copy Audit: Proses mengevaluasi dan menganalisis naskah atau konten yang ada untuk menilai efektivitasnya. Ini membantu menemukan bagian mana yang perlu diperbaiki agar pesan lebih jelas dan menarik.
  7. Copy Deck: Kumpulan naskah atau konten yang sudah disusun dan siap digunakan dalam campaign atau proyek tertentu. Copy deck memudahkan tim untuk melihat dan mengorganisir konten sebelum publikasi.
  8. Copywriting Frameworks: Struktur atau pola yang digunakan untuk menulis konten dengan cara yang sistematis, sehingga penulis menyusun pesan yang lebih efektif dan mudah dipahami oleh audiens.
  9. Cost Per Click (CPC): Biaya yang dibayar pengiklan setiap kali seseorang mengklik iklan mereka. 
  10. Customer Persona: Gambaran tentang pelanggan mencakup karakteristik, kebutuhan, dan perilaku mereka. Memahami ini membantu dalam merancang pesan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens target.
  11. Direct Response: Taktik pemasaran untuk mendapatkan reaksi langsung dari audiens, seperti mendorong mereka untuk membeli produk, mengisi formulir, atau menghubungi perusahaan.

Istilah dari Huruf ‘D-E’

  1. Emotional Triggers: Kata-kata yang dirancang untuk membangkitkan emosi pada audiens, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau rasa urgensi.
  2. Engagement: Melihat seberapa aktif dan terlibatnya audiens dengan konten yang dibuat, seperti mengklik, mengomentari, atau berbagi. 
  3. Evergreen Content: Konten yang selalu relevan dan tidak terpengaruh oleh waktu, sehingga bisa terus menarik pengunjung dalam jangka panjang. Contohnya, artikel yang memberikan tips atau informasi dasar yang tetap berguna meskipun waktu berlalu.

Istilah dari Huruf ‘F-L’

  1. Feature: Karakteristik dari produk atau layanan. Fitur, penting untuk dijelaskan karena dapat membantu audiens memahami apa yang ditawarkan.
  2. Funnel: Proses perjalanan pelanggan dari tahap pertama (mengetahui produk) hingga melakukan pembelian. Funnel membantu dalam memahami bagaimana cara menarik dan mempertahankan perhatian calon pelanggan
  3. Headline: Judul utama yang menarik perhatian pembaca. Istilah dalam copywriting ini harus bisa membuat orang tertarik membaca lebih lanjut sampai ke bagian isi.
  4. Hero Copy: Teks utama yang muncul di bagian paling atas halaman web, biasanya menggambarkan manfaat utama dari produk atau layanan. Hero copy bertujuan untuk segera menarik perhatian pengunjung.
  5. Keyword Density: Persentase keyword tertentu dalam konten dibandingkan dengan total kata. Memperhatikan keyword density penting untuk membantu mesin pencari memahami topik konten.
  6. Keyword Stuffing: Memasukkan keyword secara berlebihan dalam konten untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari. 
  7. Landing Page: Halaman web yang dirancang khusus untuk menerima pengunjung dari iklan atau tautan tertentu. Landing page biasanya memiliki tujuan khusus, seperti mengumpulkan informasi kontak atau menjual produk.
  8. Lead Magnet: Konten atau tawaran yang diberikan secara gratis untuk menarik perhatian audiens dan mendapatkan informasi kontak. Contohnya, e-book gratis atau kupon diskon.
  9. Link Building: Proses memasukan link situs web lain ke konten kita. Ini membantu meningkatkan otoritas dan peringkat di mesin pencari.
  10. Long-Form Copy: Konten berbentuk artikel yang panjang dan mendetail, biasanya lebih dari 1.000 kata atau lebih.

Baca juga: 20+ Istilah Dalam Dunia Kerja yang Wajib Diketahui Fresh Graduate!

Istilah dari Huruf ‘M-O’

  1. Meta Tags: Istilah dalam copywriting ini adalah informasi yang disematkan dalam kode HTML halaman web, sehingga membantu mesin pencari memahami konten halaman tersebut. Meta tags seringkali mencakup deskripsi singkat dan keyword yang relevan.
  2. Micro Copy: Teks singkat yang muncul di situs web atau aplikasi, seperti tombol, pesan kesalahan, atau petunjuk. Micro copy berperan penting dalam memberikan arahan yang jelas dan meningkatkan pengalaman pengguna.
  3. Native Advertising:  Iklan yang dirancang untuk menyatu dengan konten, sehingga terlihat lebih alami dan tidak mengganggu. Contohnya, artikel berbayar yang disajikan seperti konten editorial biasa.
  4. Opt-in: Tindakan di mana seseorang secara sukarela memberikan izin untuk menerima informasi, biasanya melalui email. Contoh opt-in adalah ketika pengguna mendaftar untuk mendapatkan newsletter atau penawaran khusus.
  5. Organic Traffic: Pengunjung yang datang ke situs web secara alami melalui hasil pencarian di mesin pencari, tanpa menggunakan iklan berbayar.

Istilah dari Huruf ‘P-R’

  1. Pain Point: Masalah yang dialami oleh audiens, yang bisa diatasi dengan produk atau layanan. Memahami pain point penting agar konten bisa lebih relevan dan menawarkan solusi yang tepat.
  2. Proofreading: Tahapan akhir dalam proses penulisan, di mana naskah diperiksa untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Proofreading penting agar konten terlihat profesional dan mudah dipahami.
  3. Quality Score: Penilaian dari mesin pencari atau platform iklan terhadap kualitas iklan atau halaman web. Quality score dipengaruhi oleh relevansi, pengalaman pengguna, dan kualitas konten.
  4. Return on Investment (ROI): Ukuran yang menunjukkan seberapa efektif investasi yang dilakukan, biasanya dalam bentuk persentase. ROI membantu menentukan apakah suatu kampanye atau strategi pemasaran memberikan hasil yang diharapkan.
  5. Risk Reversal: Istilah dalam copywriting ini adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kekhawatiran pelanggan terhadap risiko pembelian, seperti menawarkan jaminan uang kembali. 

Istilah dari Huruf ‘S-U’

  1. SEO: Peningkatan kualitas dan kuantitas traffic ke situs web dari mesin pencari melalui teknik tertentu. Tujuannya agar situs web muncul di halaman pertama hasil pencarian.
  2. Short & Long Tail Keywords: Jumlah kata keyword yang digunakan (short: 1-2 kata) (long: 3 kata lebih).
  3. Social Proof: Bukti yang menunjukkan bahwa orang lain telah menggunakan dan menyukai produk atau layanan, misalnya ulasan, testimoni, atau jumlah pengikut di media sosial.
  4. Storyscaping:  Teknik pemasaran yang menggabungkan cerita dengan pengalaman pelanggan untuk menciptakan hubungan emosional.
  5. Tagline: Kalimat pendek dan menarik yang mencerminkan inti dari merek atau produk. Contoh: “Just Do It” dari Nike.
  6. Target Market: Audiens yang menjadi sasaran pemasaran suatu produk atau layanan. 
  7. Tone of Voice: Gaya komunikasi atau nada yang digunakan dalam konten brand, mulai dari pemilihan kata, sikap, dan cara penyampaian. Tone of voice yang konsisten membantu membangun brand identity yang kuat.
  8. Traffic: Jumlah pengunjung atau kunjungan yang diterima oleh situs web atau platform online. 
  9. Unique Selling Proposition (USP): Keunggulan yang membedakan produk atau layanan dari pesaing.
  10. Upsell:  Strategi penjualan yang mendorong pelanggan untuk membeli produk yang lebih mahal atau menambahkan fitur tambahan saat mereka sudah siap untuk membeli. Upsell bertujuan meningkatkan nilai transaksi dan kepuasan pelanggan.

Baca juga: 55+ Istilah Baru Gen Z yang Viral di Media Sosial, Jangan Sampai Gak Tahu!

Itulah beberapa istilah dalam copywriting yang bisa kamu pelajari saat ingin terjun ke dunia copywriter Semoga membantu, ya!

Gabung Girls Beyond Circle untuk belajar lebih banyak seputar istilah dalam dunia pekerjaan!

Cover: Pexels