gagal menampilkan data

Article

Jangan Panik, Ini Berbagai Penyebab Telat Haid dan Cara Mengatasinya

Written by Azahra Syifa

Telat haid dapat ditandai oleh menstruasi yang tidak muncul sesuai siklus normal. Kamu yang sedang mengalami perubahan drastis dalam siklus menstruasi mungkin akan khawatir akan adanya perubahan dalam tubuh yang tak disadari. 

Banyak faktor yang bisa menyebabkan keterlambatan haid, mulai dari perubahan hormon hingga gaya hidup. Umumnya, haid yang terlambat bisa menandakan kehamilan. Walau begitu, ada berbagai penyebab haid datang terlambat selain kehamilan, serta cara untuk mengembalikan siklus normal haid.

Girls beyond akan membahas tanda-tanda telat haid, berbagai penyebabnya, dan cara mengatasinya. Simak bersama, yuk!

Baca juga: Cara Mengurangi Nyeri Haid, dari Pijatan sampai Obat

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Telat Haid

telat haid dan tanda-tandanya
Sumber foto: Pexels

Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi dengan jangka berbeda. Namun, siklus yang normal adalah. 28-38 hari terhitung dari menstruasi terakhir. Seumur hidup, siklus menstruasi kamu bisa saja berubah-ubah. 

Jika kamu tidak mengalami menstruasi hingga tujuh hari dari jadwal biasanya, kamu mengalami telat haid. Kalau kamu tidak mengalami menstruasi selama 6 minggu, ini disebut siklus yang terlewatkan (missed period). Kondisi ini dapat terjadi dan memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Umumnya, penyebab telatnya menstruasi adalah kehamilan, diikuti oleh gejala seperti mual pagi atau payudara sensitif. Walau begitu, telat haid dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain, baik yang bersifat alami maupun kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis. Seperti stres, kenaikan, atau penurunan berat badan, bahkan penyakit.

Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid Berbahaya dan Perlu Diwaspadai Perempuan!

Berbagai Penyebab Telat Haid Selain Kehamilan

penyebab telat haid
Sumber foto: Pexels

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa terlambatnya haid yang umum selain kehamilan:

1. Stres

Stres berkepanjangan dapat memengaruhi keseimbangan hormon, mengganggu rutinitas harian, hingga mempengaruhi fungsi hipotalamus—bagian otak yang mengatur siklus haid. Akibatnya, siklus menstruasi dapat terganggu, bahkan berhenti sementara. Jika stres adalah penyebabnya, kamu bisa mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi, olahraga ringan, atau memperbaiki pola tidur. Mengatasi stres tidak hanya penting untuk mengatur siklus menstruasi tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Berat Badan Rendah

Berat badan yang terlalu rendah, misalnya akibat gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan lemak untuk mendukung proses ovulasi. Kondisi ini juga bisa dialami oleh atlet yang menjalani olahraga ekstrem. Menjaga berat badan agar tetap normal dan mendapatkan perawatan untuk gangguan makan dapat membantu memulihkan siklus menstruasi.

3. Obesitas

Obesitas atau berat badan berlebihan dapat menyebabkan produksi estrogen yang berlebihan, sehingga mengganggu keseimbangan hormon dan siklus menstruasi. Dalam kasus tertentu, kelebihan estrogen bahkan bisa menghentikan menstruasi sepenuhnya. Untuk mengatasinya, kamu bisa konsultasi ke dokter dan mungkin akan disarankan perubahan gaya hidup, seperti menjalani diet sehat dan olahraga teratur.

4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah kondisi yang menyebabkan produksi hormon androgen berlebih, sehingga mempengaruhi ovulasi. Ketidakseimbangan hormon lain, seperti insulin, juga sering dikaitkan dengan PCOS. Gejalanya meliputi siklus menstruasi yang tidak teratur atau terhenti. Pengobatan PCOS biasanya berfokus pada pereda gejala, termasuk dengan kontrasepsi hormonal untuk mengatur siklus haid.

5. Penggunaan Kontrasepsi

Pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lain dapat mengubah siklus menstruasi secara drastis. Setelah menghentikan penggunaannya, tubuh mungkin memerlukan waktu hingga tiga bulan untuk kembali ke pola siklus normal. Selain itu, alat kontrasepsi yang disuntikkan atau diimplan juga bisa menyebabkan haid tidak teratur atau terhenti.

6. Penyakit Kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes atau celiac disease, dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Perubahan kadar gula darah pada diabetes yang tidak terkontrol dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Sementara itu, celiac disease dapat menyebabkan tubuh kesulitan menyerap nutrisi penting, sehingga mempengaruhi siklus menstruasi. Kondisi kronis lain, seperti sindrom Cushing atau Asherman’s syndrome, juga dapat menyebabkan gangguan menstruasi.

7. Menopause Dini/Primary Ovarian Insufficiency

Perempuan biasanya mengalami menopause pada usia 45-55 tahun. Namun, beberapa orang dapat mengalami gejala menopause sebelum usia 40 tahun, yang dikenal sebagai menopause dini atau Primary Ovarian Insufficiency. POI dapat disebabkan oleh faktor genetik, kondisi autoimun, atau operasi pengangkatan ovarium. Kalau kamu mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.

8. Penyakit Kronis

Penyakit seperti penyakit tiroid juga dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak normal. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme) dapat menyebabkan menstruasi datang terlambat. Tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh, termasuk produksi hormon reproduksi. 

Menurut Very Well Health, ada beberapa penyakit kronis lainnya yang dapat menyebabkan siklus haid tak teratur:

  • Tumor hipofisis (yang mungkin bersifat kanker atau tidak)
  • Penyakit kelenjar adrenal
  • Kista ovarium
  • Disfungsi hati
  • Diabetes
  • Penyakit celiac

Baca juga: Mengenal PCOS dan Gejalanya yang Bisa Kamu Prediksi Sejak Dini

Cara Mengatasi Telat Haid agar Siklus Menstruasi Kembali Normal

cara mengatasi telat haid
Sumber foto: Pexels

Jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu tubuh mengembalikan siklus menstruasi secara alami. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengembalikan siklus normal haid:

  1. Kelola Stres

Stres dapat mempengaruhi kerja hormon yang mengatur siklus menstruasi, seperti hormon kortisol dan estrogen. Stres kronis dapat menyebabkan tubuh mungkin akan mengurangi hormon-hormon tertentu yang diperlukan untuk ovulasi. Untuk mengatasinya, coba untuk meluangkan waktu setiap hari untuk teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau bahkan hanya mendengarkan musik yang menenangkan. Selain itu, penting untuk menjaga kualitas tidur yang baik, karena kurang tidur dapat memperburuk stres dan memengaruhi keseimbangan hormon.

  1. Perbaiki Pola Makan

 Pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi makanan olahan atau tinggi gula, dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi seperti sayuran hijau, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Hindari diet ekstrem yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting. Tubuh membutuhkan cukup kalori untuk mendukung fungsi hormon, jadi pastikan untuk makan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan harian.

  1. Olahraga Secara Teratur

 Berolahraga secara teratur dapat membantu mengatur siklus menstruasi dengan meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki metabolisme tubuh. Namun, pastikan olahraga yang dilakukan tidak terlalu berat. Olahraga intens seperti angkat beban berat atau maraton dapat menyebabkan tubuh stres dan mengganggu siklus menstruasi. Fokuslah pada olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga, untuk menjaga keseimbangan tubuh. 

  1. Konsultasikan dengan Dokter

 Kalau kamu sudah mencoba berbagai cara namun telat haid berlangsung lebih dari 3 bulan tanpa alasan yang jelas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab, seperti gangguan hormon, PCOS (sindrom ovarium polikistik), atau kondisi medis lainnya. Konsultasi dengan dokter juga membantu kamu mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi tubuh.

  1. Atur Berat Badan

 Perubahan berat badan yang drastis, baik penurunan maupun kenaikan, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Kalau kamu memiliki berat badan yang terlalu rendah, tubuh mungkin menghentikan ovulasi karena kurangnya energi. Sebaliknya, berat badan berlebih dapat menyebabkan produksi hormon estrogen yang berlebihan, yang juga dapat mengganggu siklus. Cobalah untuk mencapai berat badan yang sehat melalui pola makan yang seimbang dan olahraga teratur, serta hindari kebiasaan makan yang tidak sehat atau diet yang tidak terkontrol.

Baca juga: Darah Menstruasi Menggumpal? Ini Dia Penjelasan dan Cara Mengatasinya!

Buat kamu yang sedang mengalami telat haid, awasi tanda-tandanya, tetap jaga kesehatan dan konsultasi ke dokter jika perlu. Yuk, sharing bersama teman-teman di komunitas Girls Beyond Circle!

Halo semuanya, aku Azahra Syifa Mulyana, penulis artikel ini. Let’s connect on LinkedIn!

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond