
7 Rekomendasi Font Terbaik untuk CV dan Panduan Gaya Penulisan yang Tepat
Saat membuat CV (curriculum vitae) bukan hanya isi yang harus kamu perhatikan, tapi juga tampilannya. Salah satu elemen penting yang sering kali terabaikan adalah font untuk CV!.
Pemilihan font yang tepat bisa memberikan kesan profesional dan memudahkan rekruter dalam membaca CV-mu.
Lantas, dengan banyaknya pilihan font di luar sana, font mana yang sebaiknya dipilih untuk membuat CV-mu lebih menarik dan mudah dipahami? Simak beberapa rekomendasinya berikut!
Baca juga: 20 Contoh CV Lamaran Kerja ATS dan Kreatif, Perhatikan Bedanya!
Mengapa Pemilihan Font untuk CV Penting?
Mungkin terdengar sepele, tapi font yang kamu pilih untuk CV sebenarnya bisa mencerminkan kepribadian, gaya, bahkan tingkat profesionalisme kamu.
Sama seperti kamu memilih pakaian terbaik untuk datang ke wawancara kerja, pemilihan font pun perlu dilakukan dengan cermat agar bisa memberikan kesan pertama yang baik.
Menurut Jobseeker, font yang tepat bisa membuat CV kamu terlihat lebih rapi, mudah dibaca, dan menunjukkan bahwa kamu serius dalam melamar pekerjaan. Sebaliknya, jika kamu menggunakan font yang terlalu rumit atau sulit dibaca, rekruter bisa saja langsung kehilangan minat karena harus berusaha keras memahami isi CV-mu.
Pada akhirnya, pilihan font bisa disesuaikan dengan posisi atau jenis perusahaan yang kamu incar. Tapi, ada beberapa prinsip dasar yang bisa dijadikan patokan agar CV kamu tetap terlihat profesional dan enak dibaca.
Rekomendasi Font untuk CV yang Baik
Memilih font yang mudah dibaca, profesional, dan sesuai dengan industri yang kamu tuju akan membuat CV kamu lebih menarik.
Berikut adalah beberapa font yang sering direkomendasikan untuk CV beserta keuntungan dan kekurangannya:
1. Times New Roman
Font serif klasik yang telah lama jadi pilihan utama untuk resume. Mudah dibaca, sangat umum, dan tampil konsisten di berbagai platform.
Keuntungan
- Terlihat profesional dan formal, cocok untuk industri korporat.
- Tersedia di hampir semua perangkat dan software pengolah kata.
- Mudah dibaca baik dalam format cetak maupun digital.
Kekurangan
- Terkesan kuno dan terlalu umum.
- Bisa membuat resume terlihat membosankan dan kurang menonjol.
- Serif yang tebal membuatnya memakan ruang lebih banyak di halaman.
Terbaik untuk
Resume dalam format Word, terutama untuk bidang hukum, keuangan, atau pemerintahan.
2. Arial
Font sans-serif modern dengan tampilan bersih dan minimalis. Arial sering dijadikan font untuk CV ATS (applicant tracking system).
Keuntungan
- Desain sederhana yang membuat konten lebih menonjol.
- Tetap terbaca jelas meski dalam ukuran kecil atau dicetak.
- Efisien untuk resume satu halaman karena hemat ruang.
Kekurangan
- Sering dipakai, membuatnya kurang unik.
- Kurang cocok untuk bidang kreatif karena tampak standar.
- Terlihat kurang formal untuk beberapa posisi.
Terbaik untuk
Resume digital atau posisi di bidang teknologi, administrasi, atau pemasaran.
3. Avenir Next
Font sans-serif modern dengan bentuk geometris dan garis tegas. Populer di kalangan desainer dan profesional kreatif.
Keuntungan
- Tampilan elegan dan profesional.
- Tetap terbaca di ukuran kecil, ideal untuk resume digital.
- Desain modern yang memberi kesan kekinian.
Kekurangan
- Tak tersedia di semua perangkat, bisa terganti jika dikirim sebagai file Word.
- Merupakan font premium yang enggak gratis.
- Kurang familiar bagi sebagian pengguna.
Terbaik untuk
Posisi di bidang kreatif, desain, media, atau startup.
4. Helvetica
Salah satu font paling terkenal di dunia desain. Bersih, netral, dan mudah diatur dalam berbagai berat tulisan.
Keuntungan
- Mudah dibaca dan tampak profesional.
- Font populer yang dikenali oleh banyak perekrut.
- Cocok untuk tampilan resume yang rapi dan terstruktur.
Kekurangan
- Sangat sering digunakan, bisa terlihat biasa saja.
- Desain minimalis bisa membuat konten terasa kosong jika enggak padat.
- Tak tersedia secara default di sebagian perangkat.
Terbaik untuk
Posisi di bidang desain, manajemen, atau konsultansi profesional.
5. Calibri
Font default Microsoft Office yang modern dan bersih, cocok untuk resume digital maupun cetak.
Keuntungan
- Sangat mudah dibaca dan tampil seragam di semua platform.
- Ringan dan hemat ruang, ideal untuk resume satu halaman.
- Tampil modern tanpa berlebihan.
Kekurangan
- Terlalu umum karena jadi font default Word.
- Terlihat kurang personal atau enggak menonjol.
- Bisa dianggap terlalu santai untuk industri formal.
Terbaik untuk
Pelamar di bidang administrasi, customer service, atau pekerjaan entry-level.
6. Cambria
Font serif modern yang dirancang untuk tampil tajam di layar dan cetakan, dengan nuansa klasik.
Keuntungan
- Terlihat elegan dan formal, cocok untuk industri tradisional.
- Spasi antar huruf dan baris cukup luas, memudahkan pembacaan.
- Tetap jelas bahkan pada ukuran font kecil.
Kekurangan
- Bisa dianggap ketinggalan zaman oleh industri modern.
- Desain serifnya memakan lebih banyak ruang.
- Kurang cocok untuk resume satu halaman yang padat.
Terbaik untuk
Cocok dalam bidang hukum, akademik, atau posisi formal lainnya.
7. Georgia
Font serif dengan desain klasik yang elegan dan sedikit lebih modern dibandingkan Times New Roman.
Keuntungan
- Mudah dibaca, bahkan pada ukuran kecil.
- Tampil profesional dengan nuansa hangat dan elegan.
- Fleksibel dan bisa dikustomisasi untuk tampil lebih personal.
Kekurangan
- Terlihat terlalu tradisional untuk industri kreatif atau startup.
- Tak seoptimal font sans-serif untuk tampilan digital.
Terbaik untuk
Posisi di bidang pendidikan, jurnalistik, atau pekerjaan yang memerlukan kesan profesional namun tetap hangat.
Baca juga: 5 Tips Cara Membuat CV Lamaran Kerja, Wajib Dibaca Fresh Graduate!
Bagaimana Font untuk CV yang Buruk?
Ada beberapa jenis font yang sebaiknya dihindari karena sulit dibaca, terkesan enggak profesional dan kompatibel di berbagai platform.
Beberapa font ini bisa menghambat tujuan utama CV, yaitu menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.
Berikut beberapa font yang sebaiknya dihindari dalam CV-mu:
1. Comic Sans
Meskipun font ini sering dianggap lucu dan santai, tetapi Comic Sans terkesan enggak profesional dan cocoknya hanya untuk penggunaan non-formal.
Penggunaan Comic Sans dalam CV bisa memberikan kesan kurang serius dan enggak sesuai dengan suasana profesional yang diharapkan.
2. Papyrus
Font ini sering dianggap terlalu artistik dan bahkan bisa terlihat ketinggalan zaman. Meskipun terlihat menarik pada beberapa desain grafis, Papyrus enggak cocok untuk CV karena tampilannya yang berlebihan karena kurang memberikan kesan profesional.
3. Brush Script
Brush Script memiliki desain tulisan tangan yang terkesan enggak rapi dan sulit dibaca. Font ini mungkin terlihat kreatif, tetapi kesan yang ditimbulkan adalah kurang serius dan formal.
Dalam dunia perekrutan yang cepat, font seperti ini hanya akan menyulitkan mereka dalam memahami isi CV kamu.
Bagaimana Ukuran Font dalam CV yang Baik?
Memilih ukuran font untuk CV yang baik sangat penting untuk memastikan dokumen tetap mudah dibaca dan terlihat profesional.
Ukuran font yang terlalu besar akan membuat CV kamu terlihat berlebihan, sementara ukuran yang terlalu kecil bisa membuatnya sulit dibaca, bahkan bagi perekrut yang sudah berpengalaman sekalipun.
Menurut Zety, secara umum, ukuran font yang ideal untuk sebagian besar teks dalam CV adalah 12pt.
Ukuran ini cukup standar untuk memastikan bahwa isi CV kamu jelas dan nyaman dibaca tanpa terasa terlalu padat atau terlalu longgar.
Untuk bagian judul atau header setiap section (seperti pengalaman kerja, pendidikan, atau keterampilan), kamu bisa sedikit menambah ukuran fontnya, sekitar 14-16pt.
Hal ini akan membantu bagian-bagian penting pada CV kamu menonjol, memudahkan perekrut untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan secara cepat.
Jika kamu ingin menyertakan informasi tambahan yang enggak terlalu penting atau hanya perlu disebutkan sekali, seperti tanggal atau lokasi, kamu bisa menggunakan ukuran font yang sedikit lebih kecil, sekitar 10pt.
Ini akan membantu untuk memberi penekanan pada informasi yang lebih relevan tanpa mengalihkan perhatian dari bagian utama CV.
Intinya, pastikan CV kamu tetap terstruktur dengan baik, mudah dibaca, dan enggak terlalu padat. Dengan pemilihan ukuran font yang tepat, kamu membantu perekrut untuk fokus pada informasi penting dalam CV kamu tanpa terganggu oleh tampilan yang terlalu ramai atau terlalu kecil.
Panduan Gaya Penulisan Font yang Tepat di CV
Untuk memastikan CV kamu terlihat profesional dan mudah dibaca, berikut adalah beberapa panduan gaya penulisan font yang bisa digunakan:
1. Bold
- Gunakan bold untuk menyoroti bagian penting seperti judul bagian, nama posisi, atau pencapaian utama.
- Jangan terlalu sering menggunakan bold agar informasi yang penting tetap menonjol.
2. Italic
- Hindari menggunakan italic untuk teks biasa, karena ini bisa membuat tulisan sulit dibaca.
- Italic bisa digunakan secara sparing untuk mencantumkan judul buku, jurnal, atau publikasi.
3. Underline
- Sebaiknya hindari penggunaan underline karena dapat membuat CV terlihat berantakan.
- Gunakan underline hanya untuk tautan atau alamat email, karena biasanya ini otomatis muncul.
4. Huruf Kapital
- Jangan gunakan huruf kapital seluruhnya untuk menekankan sesuatu, karena bisa membuat CV terkesan seperti berteriak dan susah dibaca.
- Gunakan huruf kapital hanya untuk awal kalimat, nama orang, atau judul bagian.
Baca juga: Fresh Graduate, Ini Cara Supaya CV Kamu Nggak Kosong Melompong dan Dilirik Perusahaan!
Itulah beberapa panduan penulisan font di CV yang tepat. Dengan menggunakan gaya penulisan ini secara tepat, CV kamu akan terlihat lebih rapi, profesional, dan mudah menarik perhatian dalam hitungan detik!
ā
Gabung Girls Beyond Circle dan dapatkan informasi penting lainnya seputar penulisan CV!
Cover: Freepik
Comments
(0 comments)
You need login/sign up to post comment
Login / Sign UpYuk, Jadi yang Pertama Berkomentar!
Bagikan pendapatmu!