10 Kesalahan Membuat CV yang Sering Dilakukan Fresh Graduate
Pada era persaingan kerja yang semakin ketat, memiliki CV (Curriculum Vitae) yang menarik dan informatif menjadi sangat penting. Namun, masih banyak fresh graduate yang seringkali melakukan kesalahan membuat CV mereka.
Kesalahan-kesalahan tersebut dapat membuat CV menjadi terlihat tidak profesional dan mengurangi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Nah, kalau kamu fresh graduate dan penasaran apa yang tidak boleh dilakukan di CV? Yuk, perhatikan apa saja kesalahan dalam membuat CV dengan membaca poin-poin berikut ini!
Baca juga: Fresh Graduate, Ini Cara Supaya CV Kamu Nggak Kosong Melompong dan Dilirik Perusahaan!
CV TIDAK RELEVAN: TIDAK MENYESUAIKAN DENGAN PEKERJAAN YANG DILAMAR
Kesalahan membuat CV pertama yang sering dilakukan oleh fresh graduate adalah tidak menyesuaikan CV mereka dengan pekerjaan yang sedang dilamar.
Banyak fresh graduate yang mengirimkan CV yang sama ke berbagai perusahaan tanpa melakukan penyesuaian yang diperlukan. Ini dapat membuat CV mereka terlihat generik dan kurang menarik bagi rekruter.
Jadi, penting untuk memperhatikan beberapa hal ini:
- Selalu menyesuaikan CV kamu dengan pekerjaan atau posisi yang sedang dilamar.
- Baca deskripsi pekerjaan dengan cermat dan tentukan keterampilan yang paling relevan dengan pekerjaan tersebut.
- Sorot keterampilan tersebut dalam CV kamu, berikan penjelasan bagaimana kamu telah menggunakannya dalam pengalaman magang atau pendidikan, sehingga CV terlihat lebih relevan dan menarik bagi rekruter.
PENJELASAN DALAM CV YANG TERLALU PANJANG
Banyak fresh graduate yang mungkin berpikir, semakin panjang penjelasan dalam CV maka semakin baik. Padahal, penjelasan di CV yang terlalu panjang tidak baik digunakan, karena CV bukanlah essay!
Kesalahan membuat CV ini, dapat membuat rekruter bosan dan kehilangan minat sebelum mereka benar-benar membaca CV kamu. Bagi fresh graduate, satu halaman saja sudah cukup.
Agar rekruter tidak bosan melihat CV-mu, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan:
- Membuat CV yang singkat, ringkas, dan terorganisir dengan baik.
- Hanya masukan informasi yang relevan dengan posisi yang dilamar.
- Gunakan poin-poin dan subjudul untuk memisahkan setiap bagian CV kamu.
- Pastikan bahwa informasi yang paling penting, seperti riwayat pendidikan dan pengalaman kerja, diletakkan di tempat yang mudah ditemukan dan dibaca.
DESAIN DAN FORMAT YANG BERANTAKAN
Kesalahan membuat CV selanjutnya adalah ketika kamu menggunakan desain dan format yang berantakan.
Ketahuilah bahwa seorang rekruter mungkin hanya membaca 8 sampai 10 detik untuk membaca CV-mu.
Jika CV kamu tidak menarik perhatian mereka dalam beberapa detik, sangat memungkinkan mereka langsung beralih ke CV kandidat berikutnya.
Solusinya, kamu bisa menerapkan beberapa poin penting berikut:
- Pilih warna dan font CV yang enak dilihat dan mudah dibaca.
- Gunakan template CV alih-alih membuat CV dari awal. Jika kamu tidak jago dalam mendesain ini akan sangat membantu.
- Gunakan spasi untuk membagi bagian CV dengan jelas. Setidaknya menjaga spasi baris antar teks dari 1,0 hingga 1,15.
KESALAHAN KETIK (TYPO)
Kesalahan membuat CV yang banyak dialami adalah kesalahan ketik atau typo. Typo merupakan hal yang harus dihindari dalam membuat CV karena dapat dianggap fatal dan menunjukkan bahwa kandidat tidak memiliki attention to detail.
Meninjau kembali CV dari awal sampai akhir adalah langkah terakhir yang penting sebelum mengirimkannya ke perusahaan-perusahaan.
Kesalahan ketik ini bisa mencakup kesalahan ejaan, struktur kalimat yang salah, kesalahan tanda baca, serta tata bahasa yang buruk atau rancu.
Tips agar tidak typo dalam penulisan:
- Tidak langsung ketik di template CV, tetapi ketik di alat pemeriksaan ejaan dan tata bahasa seperti Grammarly atau fitur bawaan di aplikasi pengolah kata seperti Google Docs yang bisa mendeteksi kesalahan ketika otomatis.
- Setelah menulis satu paragraf baca ulang dengan teliti.
- Lakukan proofreading dari awal sampai akhir.
- Mintalah orang lain untuk memeriksa.
MENCANTUMKAN GRAFIK DALAM KEAHLIAN
Banyak sekali fresh graduate yang melakukan kesalahan membuat CV dengan mencantumkan grafik “skor” pada bagian keahlian.
Ini biasanya dapat berupa bar, bintang atau sesuatu yang berkaitan dengan pengukuran. Padahal, mencantumkan hal tersebut tidaklah efektif.
Dilansir dari Jobscan ada alasan mengapa sebaiknya tidak menggunakan grafik, utamanya adalah karena grafik tidak bisa dibaca oleh sistem pelacakan.
Selain itu, dapat membingungkan rekruter, seperti “Bagaimana kamu mendapatkan “skor” ini? Melalui apa kamu membandingkannya, dan apa parameter pengukuran sebenarnya?”
Jadi, daripada mencantumkan grafik, lebih baik langsung saja tuliskan informasi keahlian yang relevan tanpa memberikan skor, kecuali misalnya TOEFL, dan lain-lain. Selebihnya, kamu bisa sampaikan pada saat sesi interview apabila mendapatkan panggilan.
Baca juga: 10 Contoh Keahlian dalam CV untuk Berbagai Bidang, Siap-siap Dilirik HRD!
MENDESAIN CV KREATIF TERLALU “KREATIF”
Saat melamar pekerjaan ke posisi bidang kreatif, mungkin mengirim desain CV kreatif dapat menarik perhatian rekruter.
Sebenarnya, tidak masalah jika kamu ingin membuatnya, hanya saja penting untuk mengenal perusahaan atau tempat CV yang akan dikirimkan.
Beberapa perusahaan seperti startup, agensi kreatif, dan media memang tidak terlalu kaku dan mempermasalahkan desain CV, tetapi penting juga diingat bahwa perusahaan tersebut pasti akan banyak yang lamar, sehingga seringkali menggunakan bantuan applicant tracking system (ATS).
Desain CV yang terlalu “kreatif” dikhawatirkan dapat sulit dibaca oleh ATS. Akibatnya, peluang kamu untuk lolos jadi mengecil, kesalahan membuat CV inilah yang mungkin membuat kamu tak kunjung mendapatkan panggilan kerja.
Baca juga: 20 Contoh CV Lamaran Kerja ATS dan Kreatif, Perhatikan Bedanya!
MENYERTAKAN INFORMASI PALSU ATAU BERBOHONG
Kesalahan membuat CV yang sangat krusial adalah menyertakan informasi palsu atau berbohong, Hal ini dapat merusak reputasi kamu secara permanen, lho!
Jika rekruter atau calon atasan menemukan ketidakakuratan, hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa kamu tidak jujur dan tidak dapat dipercaya.
Banyak tim HR yang saling kenal antar perusahaan. Jadi jika kamu sekali berbohong di perusahaan A, mungkin saja saat kamu melamar di perusahaan B kamu tidak mendapat respons karena reputasi kamu yang sudah jelek.
Beberapa kebohongan ini biasanya berupa hal-hal krusial dan pribadi, seperti informasi perguruan tinggi yang salah, IPK yang tidak sesuai dengan ijazah hingga pengalaman organisasi/kerja yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
MENULIS POV SEBAGAI ORANG KETIGA
Menulis POV (Point of View) sebagai orang ketiga sebenarnya tidak disarankan. Karena, CV kamu adalah dokumen yang kamu buat dari sudut pandang pribadimu.
Menulis CV dalam sudut pandang orang ketiga membuatnya terasa tidak pribadi dan kaku. CV seharusnya mencerminkan kepribadian dan karakter unikmu, dan menulisnya sebagai orang ketiga menghilangkan sentuhan personal tersebut.
- Salah (POV Orang Ketiga):
“John adalah seorang lulusan baru dengan gelar di bidang Ekonomi. John memiliki pengalaman dalam analisis data dan manajemen proyek.”
- Benar (POV Pribadi):
“Saya adalah seorang lulusan baru dengan gelar di bidang Ekonomi. Saya memiliki pengalaman dalam analisis data dan manajemen proyek.”
Jika kamu melakukan kesalahan membuat CV seperti in, sebaiknya upgrade kembali CV-mu sebelum disebar ke perusahaan-perusahaan.
FRASA YANG TERLALU KLISE TANPA ADA PENDUKUNGNYA
Frasa dalam mencantumkan deskripsi dalam CV, biasanya hanya berupa intinya saja, seperti komunikasi, kepemimpinan, mendengarkan, kolaborasi, manajemen waktu, dan lain-lain.
Alih-alih menulis keahlian yang terlalu klise, sebaiknya manfaatkan bagian deskripsi dengan menulis lebih detail disertai pendukungnya.
Misalnya, “Kemampuan menyampaikan presentasi yang jelas dan efektif dengan pemahaman yang baik, membuat visual menarik, dan mengenal audiens.”
Menggunakan kalimat dengan pendukungnya memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan kamu. Ini akan membedakan kamu dengan kandidat lainnya, yang mungkin rata-rata akan menuliskan frasa yang singkat.
Baca juga: Buat HRD Jatuh Hati, Ini 5 Cara Menulis Deskripsi Diri CV & Contohnya!
TIDAK MEMPERBARUI INFORMASI KONTAK
Seringkali fresh graduate lupa untuk memperbarui informasi kontak dalam CV mereka.
kesalahan membuat CV ini dapat menyebabkan masalah ketika rekruter mencoba menghubungi kamu untuk mengatur interview atau memberikan informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk memperbarui informasi kontak kamu, seperti alamat email dan nomor telepon dalam CV. Juga, pastikan bahwa informasi kontak tersebut mudah dibaca dan ditulis dengan jelas.
Kamu juga dapat menambahkan tautan ke profil LinkedIn atau portofolio online jika relevan.
Membuat CV yang menarik dan profesional adalah langkah penting dalam mencari pekerjaan. Hindari kesalahan membuat CV seperti yang dijelaskan agar kamu mendapatkan panggilan kerja yang kamu inginkan!
Dapatkan insight seputar fresh graduate di dunia kerja dengan bergabung komunitas Girls Beyond Circle!
Baca juga: 5 Tips Cara Membuat CV Lamaran Kerja, Wajib Dibaca Fresh Graduate!
Sumber foto: Pexels