gagal menampilkan data

Article

Perasaan Demotivasi Muncul di Usia 20-an? Ini yang Harus Dilakukan!

Written by Adila Putri Anisya

Perasaan demotivasi seringkali mengintai kita di usia 20-an, di saat seharusnya kita sedang bersemangat mengejar impian dan harapan. 

Sayangnya, banyak yang terjebak dalam kondisi ini dan tak jarang dari mereka akhirnya menyerah.

Kehilangan motivasi sangatlah menakutkan, bayangkan hidup tanpa arah dan tujuan, pasti hari-hari terasa kosong, bukan? 

Jika dibiarkan dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita.

Lalu, bagaimana kita bisa bangkit dari keterpurukan ini? Jika kamu sedang mengalami perasaan demotivasi, yuk, simak beberapa langkah berikut ini!

Baca juga: Kehilangan Motivasi? Ikuti 7+ Cara Mengatasi Rasa Malas Bekerja Agar Tetap Produktif

Apa itu Perasaan Demotivasi?

perasaan demotivasi adalah
Sumber foto: Pexels

Demotivasi adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasa kekurangan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu di pekerjaan, studi, maupun dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Ketika demotivasi melanda, produktivitas seseorang bisa berubah drastis. Dari yang biasanya penuh semangat dan antusias, mereka bisa beralih menjadi lebih suka menghindar dari tugas dan tanggung jawab.

Gejala demotivasi ini seringkali muncul secara perlahan. Kamu mungkin mulai merasa sulit untuk bangkit dan menjalani rutinitas yang sebelumnya terasa mudah. Setiap hari seolah menjadi beban yang berat, dan semua yang kamu lakukan terasa lebih menantang dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, demotivasi juga dapat memengaruhi kesejahteraan hidup secara keseluruhan. Ini karena kamu sudah kehilangan fokus dan tujuan yang telah ditetapkan oleh diri sendiri dari awal.

Tanda-tanda Demotivasi di Usia 20-an

Sumber foto: Pexels

Terdapat beberapa tanda seseorang mengalami perasaan demotivasi di usia 20-an, antara lain:

  • Kehilangan minat pada hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Sulit untuk bangun pagi dan merasa lelah meskipun tidur cukup.
  • Menghindari tanggung jawab atau tugas yang harus diselesaikan.
  • Rasa cemas atau stres yang meningkat tanpa alasan jelas.
  • Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan atau menetapkan tujuan.
  • Merasa stagnan dan tidak ada kemajuan dalam kehidupan.
  • Sering membandingkan diri dengan orang lain dan merasa tidak cukup baik.
  • Kesulitan untuk menikmati momen atau kebahagiaan kecil.
  • Menjadi lebih tertutup dan menghindari interaksi sosial.
  • Merasa bingung tentang arah hidup dan masa depan yang diinginkan.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Produktivitas dan Motivasi dalam Bekerja

Penyebab dan Cara Mengatasi Perasaan Demotivasi 

penyebab dan cara mengatasi perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Menurut Medical News Today, hilangnya motivasi dapat mengindikasikan gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia. 

Meskipun beberapa orang mengalami sementara, jika jangka panjang atau kronis, dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa penyebab demotivasi dan cara mengatasinya:

1. Jadwal yang Padat

perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Tanpa disadari, jadwal yang padat bisa menjadi penyebab utama munculnya perasaan demotivasi. Ketika banyak tugas menumpuk, kamu bisa merasa jenuh dan tidak mampu menyelesaikan semuanya tepat waktu.

Ketika merasa tidak ada harapan untuk menyelesaikan semua pekerjaan, itu bisa membuatmu enggan untuk memulai apa pun.

Cara Mengatasi:

  • Tinjau kembali daftar tugas yang kamu miliki.
  • Singkirkan tugas-tugas yang tidak penting.
  • Evaluasi apakah beberapa tugas bisa dipindahkan ke hari lain.
  • Prioritaskan tugas-tugas terpenting dan letakkan di bagian atas daftar.
  • Buatlah sub-tugas kecil untuk membuatnya lebih mudah dikelola.
  • Tetapkan waktu tertentu untuk menyelesaikan setiap tugas.
  • Gunakan teknik pomodoro untuk meningkatkan fokus dan produktivitas.
  • Beri self-reward setelah menyelesaikan tugas.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan jika merasa overwhelmed.
  • Luangkan waktu sejenak untuk beristirahat dan recharge.

2. Kurang Menyisihkan Waktu untuk Diri Sendiri

perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Ketika kamu terlalu sibuk memenuhi kebutuhan orang lain atau terjebak dalam pekerjaan yang seolah-olah kehilangan waktu untuk diri sendiri, hal ini dapat menyebabkan perasaan demotivasi. 

Kadang-kadang, kita berpikir bahwa terus mendorong diri tanpa henti adalah cara untuk mencapai tujuan. Namun kenyataannya, terlalu keras pada diri sendiri justru bisa menurunkan motivasi. 

Menurut penelitian dari Very Well Mind, rasa iba terhadap diri sendiri lebih efektif dalam memotivasi, terutama ketika kita sedang menghadapi kesulitan.

Cara mengatasi:

  • Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu nikmati.
  • Berikan dirimu waktu istirahat yang cukup setiap hari.
  • Hindari multitasking yang berlebihan.
  • Coba teknik mindfulness atau meditasi untuk menenangkan pikiran.
  • Tetapkan batas waktu untuk bekerja, dan gunakan waktu berikutnya untuk bersantai.
  • Buat jadwal “me time secara rutin, seperti membaca, berjalan-jalan, atau berolahraga.
  • Jangan merasa bersalah ketika kamu butuh waktu untuk diri sendiri.
  • Lakukan perawatan diri, seperti perawatan tubuh atau tidur siang yang cukup.
  • Apresiasi pencapaian kecil dan beri penghargaan pada dirimu.
  • Jaga work-life balance.

3. Baru Mengalami Peristiwa Menyedihkan

perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Menghadapi kehilangan sesuatu yang berharga, seperti kematian, putus cinta, atau kehilangan pekerjaan, memang bisa sangat menyesakkan. Wajar kamu merasa sedih, namun seringkali peristiwa ini mungkin membuat kita sangat terpuruk berhari-hari sehingga perasaan demotivasi pun muncul.

Sulit rasanya untuk kembali menjalani kehidupan normal. Kamu mungkin merasa sulit menerima kejadian tersebut dan enggan melakukan apa pun.

Cara Mengatasi:

  • Mengizinkan diri untuk berduka dan menerima perasaan sedih.
  • Berbagi cerita dengan orang yang kamu percaya.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan dari konselor atau terapis.
  • Cobalah memulai journaling untuk mengekspresikan emosi yang dirasakan.
  • Lakukan aktivitas yang dapat membantu mengalihkan perhatian, seperti hobi.
  • Tetapkan rutinitas harian untuk kembali teratur.
  • Jangan memaksakan diri untuk langsung “baik-baik saja.”
  • Fokus pada pencapaian-pencapaian kecil untuk membangun kembali motivasi.
  • Terus bergerak meskipun perlahan, ambil langkah-langkah kecil.
  • Berikan waktu untuk diri sendiri dan ingatlah bahwa penyembuhan membutuhkan proses.

4. Tidak Memiliki Aktivitas yang Menarik

perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Hidup tanpa aktivitas atau bahkan hobi rasanya akan hambar. Akibatnya, kamu mungkin mendapati dirimu terlibat dalam tugas-tugas yang tidak bermakna yang tidak menyenangkan.

Pasti sulit untuk keluar dari zona ini, apalagi jika kamu mulai kehilangan arah dan tidak tahu apa yang memuaskan dirimu.

Cara mengatasi:

  • Cobalah kegiatan baru yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya.
  • Temukan kembali hobi lama yang mungkin sudah lama kamu tinggalkan.
  • Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki minat yang sama.
  • Buat jadwal untuk mencoba hal baru setiap minggu.
  • Jangan takut untuk mengeksplorasi minat baru, meski di luar zona nyaman.
  • Ambil kelas atau kursus singkat yang menarik minatmu.
  • Tetapkan tujuan kecil terkait aktivitas atau hobi yang ingin kamu coba.
  • Cari inspirasi dari teman, keluarga, atau internet untuk menemukan ide baru.
  • Fokus pada kegiatan yang membuatmu merasa bahagia dan bersemangat.
  • Ingat, tak apa jika kamu butuh waktu untuk menemukan apa yang benar-benar menarikmu.

5. Mengalami Depresi

perasaan demotivasi
Sumber foto: Pexels

Perasaan demotivasi seringkali terkait dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi. Ketika seseorang mengalami depresi, mereka bisa merasakan kesedihan mendalam, kehilangan energi, putus asa, hingga menutup diri dari lingkungan sosial. 

Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa berdampak buruk pada kehidupan, bahkan meningkatkan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk bunuh diri. 

Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi depresi jika sudah memberikan dampak signifikan pada keseharian.

Cara mengatasi:

  • Cari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater.
  • Jangan takut untuk membicarakan perasaanmu dengan orang yang kamu percaya.
  • Ikuti terapi atau konseling untuk membantu mengelola gejala depresi.
  • Buat jadwal harian sederhana untuk memulai rutinitas kecil.
  • Berusahalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat.
  • Terima kondisi dan jangan menyalahkan diri sendiri atas perasaan sedih yang muncul.
  • Mulailah dengan aktivitas ringan yang bisa membantu meningkatkan mood.
  • Jaga pola makan, tidur, dan berolahraga secara teratur.
  • Hindari alkohol dan narkoba sebagai pelarian sementara.
  • Berikan dirimu waktu untuk pulih, dan jangan terburu-buru dalam proses penyembuhan.

Baca juga: Tips Hindari Depresi di Tempat Kerja, Ini 4 Langkahnya!

Perasaan demotivasi adalah hal yang wajar di usia 20-an, namun dengan cara mengatasi demotivasi yang tepat, kamu bisa kembali bangkit dan menemukan semangat baru dalam hidup. Semoga bermanfaat!

Gabung Girls Beyond Circle untuk dapatkan insight seputar kesehatan mental lainnya!

Cover: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond